Anda di halaman 1dari 6

1

PENETAPAN KADAR FeSO4 dalam TABLET FERROSI SULFAT secara


PERMANGANOMETRI

Tujuan

: untuk menetapakan kadar FeSO4 dalam tablet Ferrosi sulfat secara

permanganometri
Dasar Teori

Permanganometri atau oksidimetri adalah analisis volumetri dengan dasar reaksi


redoks (reduksi + oksidasi) untuk menentukan kadar suatu zat yang bersifat reduktor dengan
cara titrasi dalam suasana asam sulfat encer. Penambahan H2SO4 berfungsi untuk
mempercepat MnO4- mengeluarkan On dengan bantuan pemanasan pada suhu (60-70)0 C
untuk mempercepat reaksi dengan cara meningkatkan energi potensial dalam zat-zat yang
bereaksi. Jika terlalu panas maka MnO4- akan berubah menjadi Mn2+ yang berwarna coklat
sehingga nantinya akan sulit untuk dititrasi.
Baku primer yang digunakan sebagai titrat adalah H2C2O4 karena memenuhi syarat
baku primer yaitu stabil, tidak higroskopis, mudah diperoleh, mudah larut dalam pelarutnya,
massa molekulnya relatif besar sehingga mudah ditimbang, dan zat harus pro analis. Selain
itu, titrat pada metode ini harus bersifat sebagai reduktor.
Baku sekunder yang digunakan sebagai titran adalah KMnO4 karena KMnO4 tidak
stabil dan titran harus bersifat oksidator. Tujuan dilakukan pembakuan adalah untuk
menentukan normalitas dari baku sekunder.
Pada metode ini tidak memerlukan indikator karena KMnO4 sudah berfungsi sebagai
indikator dan saat bereaksi KMnO4 dapat menghasilkan Mn2+ yang tidak berwarna, sehingga
perubahan warna yang terjadi adalah dari tidak berwarna menjadi pink.
Pada praktikum kali ini akan menetapkan kadar FeSO4 dalam tablet Ferrosi sulfat.
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet
Ferrosi sulfat mengandung Besi (III) Sulfat kadar FeSO4 tidak kurang dari 80% dan tidak
lebih dari 90% dari jumlah yang tertera dietiket.
Pemerian FeSO4 adalah serbuk putih keabu-abuan, rasa sepat. Kelarutan FeSO4 adalah
perlahan-lahan larut dalam hampir sempurna dalam air bebas karbondioksida P. Sedangkan
khasiat dari FeSO4 adalah sebagai anemia defisiasi. Menurut Farmakope ed.III hal 24
penetapan kadar FeSO4 yaitu timbang seksama 500 mg larutan dalam campuran 30 ml air dan
20 ml asam sulfat 10% P. Titrasi dengan Setium (IV) ammonium sulfat 0,1 N menggunakan
indikator larutan Feroinsulfat

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan:
1. Buret

8. Batangpengaduk

2. Klem

9. Beaker glass

3. Statif

10. Botol timbang

4. Erlenmeyer

11. Kaca arloji

5. Labuukur

12. Tissue

6. Pipet volume

13. Pinset

7. Pipetukur

14. Sendok tanduk

Bahan yang diperlukan :


1. H2SO4
2. H2C2O4
3. KMnO4
4. Tablet Ferrosi sulfat

Langkah kerja 1 (Menentukan Baku Sekunder)


Meliputi:
1. Dihitung massa yang dibutuhkan untuk membuat KMnO40,1 N 250 ml.
N

= M. ekv

0,1 N = M . 5
M

= 0,1 N / 5

= 0,02 M

= mol / volume (L)

0,02 M = mol / 0,25 L


mol

= 0,02 M . 0,25 L
= 0,005 mol

mol

= massa / Mr atau Ar

massa = mol . Mr
= 0,005 mol x 158,04 g/mol
= 0,7902 g
= 790,2 mg (terhitung)

2. Disiapkan kertas perkamen botol timbang, pinset dan sendok tanduk.


3. Ditimbang KMnO4 yang telah dihitung di timbangan kasar.

4. Ditimbang kembali KMnO4menggunakan botol timbang di neraca analitic.


5. DilarutkanKMnO4 yang tadi sudah ditimbang dengan aquadest
6. Dipindahkan larutan KMnO4 ke dalam labu ukur 100 ml, lalu add kan

Langkah kerja 2 (Menentukan Baku Primer)


Meliputi:
1. Dihitung massa yang dibutuhkan untuk membuat H2C2O40,1 N 50 ml
N

= M. ekv

0,1 N = M . 2
M

= 0,1 N / 2

= 0,05 M

= mol / volume (L)

0,05 M = mol / 0,05 L


mol

= 0,05 M . 0,05 L
= 0,0025 mol

mol

= massa / Mr atau Ar

massa = mol . Mr
= 0,0025 mol x 126,07 g/mol
= 0,315 g
= 315 mg
2. Disiapkan kertas perkamen botol timbang, pinset dan sendok tanduk.
3. Ditimbang H2C2O4 yang telah dihitung di timbangan kasar.
4. Ditimbang kembali H2C2O4 menggunakan botol timbang di neraca analitic.
5. DilarutkanH2C2O4 yang tadi sudah ditimbang dengan aquadest
6. Dipindahkan larutan H2C2O4 ke dalam labu ukur 50 ml, lalu add kan

Langkah kerja 3 (Pembakuan KMnO4 oleh H2C2O4)


Meliputi:
1. Disiapkan buret
2. Dimasukkan larutan baku sekunder KMnO4 ke dalam buret
3. Dipipet 5 ml H2C2O + H2SO4(e) 1% (2,5 ml)lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
4. Dipanaskan pada suhu 600 C
5. Dilakukan titrasi hinggatercapai TAT (tidak bewarna-pink)

Langkah kerja 4. (Preparasi Ferrosi Sulfat)


1. Ditimbang tablet Ferrosi sulfat
2. Diambil beberapa tablet Ferrosi sulfat yang diperkirakan beratnya memenuhi 1 g
3. Dikerok tablet hingga warna salut hilang, lalu digerus
4. Ditimbang serbuk dengan berat 1 g
5. Dilarutkan sampai homogen dengan aqua dest
6. Dimasukkan dalam labu ukur 50 ml, ad-kan volume, kocok ad homogen.

Langkah kerja 5. (Penentuan Kadar)


Meliputi:
1. Dipipet 10 ml sampel FeSO4kedalam erlenmeyer
2.Ditambahkan H2SO4(e)1% (5ml)panaskanpada suhu 600 C
3. Dititrasi dengan KMnO4(tidak berwarna pink)
4. Direplikasi 3 kali dan dicatat hasilnya

Data Langkah kerja 3 (Pembakuan)


1
2
3

Volume awal titrasi


0
5, 2
10,5

Volume akhir titrasi


5,2
10,5
16
Volume rata-rata titrasi

Volume titrasi
5,2 ml
5,3 ml
5,5 ml
5,33 ml

Data Langkah kerja 4 (Penentuan Kadar)


1
2
3

Volume awal titrasi


0
6,7
13,2

Volume akhir titrasi


6,7
13,2
19,75
Volume rata-rata titrasi

Reaksi :
Reaksi :
Red : MnO4- + 8H+ + 5eOks :
C2O42-

Mn2+ + 4H2O x 2
2CO2 + 2ex5
+
+
22+
2MnO4 + 16H + 5C2O4
2Mn + 10CO2 + 8H2O

Red : MnO4- + 8H+ + 5eOks :


Fe2+
MnO4- + 5Fe2+ + 8H+

Mn2+ + 4H2O x 1
Fe3+ + ex5
+
Mn2+ +5Fe3 + 4H2O

Volume titrasi
6,7 ml
6,5 ml
6,55 ml
6,58 ml

Hasil Penimbangan :
KMnO4 tertimbang 0,795 g

H2C2O4 tertimbang 0,324 g


Mol =

Mol =

= 0,00257 mol

= 0,0050 mol
M=

M=

=
= 0,02 M
N= M x val
= 0,02 x 5
= 0,1 N

= 0,05 M
N = M x val
= 0,05 x 2 =0,01 N

Pembakuan :
Mgrek KMnO4=mgrek H2C2O4
N.V=N.V
N .5,33 ml = 0,01 N . 5 ml
N=
= 0,0938 N
Penetapan Kadar :
Mgrek FeSO4 =mgrek KMnO4
Mgrek FeSO4 = N.V
Mgrek FeSO4 = 0,0938 N . 6,58 ml
Mgrek FeSO4 = 0,6172 mgrek
Mmol FeSO4 =
Mmol FeSO4 = 0,6172 mmol
Massa = 0,6172 mmol x 278,02 mg/mmol
% b/v = 171,593 mg/10 ml
= 0,17159 g/10 ml
= 1,7159 g/100 ml
= 1,7159 %
Pembahasan :
Praktikum kali ini yaitu adalah penetapan kadar FeSO4 dalam tablet ferrosi sulfat
secara permanganometri. Permanganometri atau oksidimetri adalah analisis volumetri dengan
dasar reaksi redoks (reduksi + oksidasi) untuk menentukan kadar suatu zat yang bersifat
reduktor dengan cara titrasi dalam suasana asam sulfat encer. Permanganometri cocok
digunakan untuk penetapan kadar FeSO4 karena termasuk senyawa reduktor.
Penambahan H2SO4 berfungsi untuk mempercepat MnO4- mengeluarkan On dengan
bantuan pemanasan pada suhu (60-70)0 C untuk mempercepat reaksi dengan cara

meningkatkan energi potensial dalam zat-zat yang bereaksi. Jika terlalu panas maka MnO4akan berubah menjadi Mn2+ yang berwarna coklat sehingga nantinya akan sulit untuk dititrasi.
Baku primer yang digunakan sebagai titrat adalah H2C2O4 karena memenuhi syarat
baku primer yaitu stabil, tidak higroskopis, mudah diperoleh, mudah larut dalam pelarutnya,
massa molekulnya relatif besar sehingga mudah ditimbang, dan zat harus pro analis. Selain
itu, titrat pada metode ini harus bersifat sebagai reduktor.
Baku sekunder yang digunakan sebagai titran adalah KMnO4 karena KMnO4 tidak
stabil dan titran harus bersifat oksidator. Tujuan dilakukan pembakuan adalah untuk
menentukan normalitas dari baku sekunder.
Pada metode ini tidak memerlukan indikator karena KMnO4 sudah berfungsi sebagai
indikator dan saat bereaksi KMnO4 dapat menghasilkan Mn2+ yang tidak berwarna, sehingga
perubahan warna yang terjadi adalah dari tidak berwarna menjadi pink.
Pada saat titrasi pembakuan KMnO4 menggunakan H2C2O4 0,01 N menghasilkan
0,0938 N dengan perubahan warna ungu menjadi tidak berwarna. Dalam hal ini tidak
menghitung % kesalahan dan % recovery karena pada botol tempat FeSO4 tidak tertera
etiketnya.

Kesimpulan :
Praktikum penetapan kadar FeSO4 dengan permanganometri mengasilkan % b/v sebesar
1,7159 %.

Anda mungkin juga menyukai