Anda di halaman 1dari 2

Kuman yg bangun kembali dari paru-paru akan menyebar mengikuti aliran darah ke

pembuluh tulang belakang dekatdengan ginjal. Kuman berkembang biak umumnya di tempat
aliran darah yg menyebabkan kuman berkumpul banyak (ujungpembuluh). Terutama di
tulang belakang, di sekitar tulang thorakal (dada) dan lumbal (pinggang) kuman
bersarang.Kemudian kuman tersebut akan menggerogoti badan tulang belakang, membentuk
kantung nanah (abses) yg bisamenyebar sepanjang otot pinggang sampai bisa mencapai
daerah lipat paha.
Dapat pula memacu terjadinya de ormitas.Gejala awalnya adalah perkaratan umumnya
disebut pengapuran tulang belakang, sendi-sendi bahu, lutut, panggul.Tulang rawan ini
akan terkikis menipis hingga tak lagi ber pungsi. Persendian terasa kaku dan nyeri,
kerusakan padatulang rawan sendi, pelapis ujung tulang yg ber
ungsi sebagai bantalan dan peredam kejut bila dua ruang tulangberbenturan saat sendi
digerakkan.Terbentuknya abses dan badan tulang belakang yg hancur, bisa menyebabkan
tulang belakang jadi kolaps dan miring kearah depan. Kedua hal ini bisa menyebabkan
penekanan syara
-syara sekitar tulang belakang yg mengurus tungkaibawah, sehingga gejalanya bisa
kesemutan, baal-baal, bahkan bisa sampai kelumpuhan.Badan tulang belakang yg kolaps dan
miring ke depan menyebabkan tulang belakang dapat diraba dan menonjol dibelakang dan
nyeri bila tertekan, sering sebut sebagai gibbus Bahaya yg terberat adalah kelumpuhan
tungkai bawah, karena penekanan batang syara di tulang belakang yg dapatdisertai
lumpuhnya syara yg mengurus organ yg lain, seperti saluran kencing dan anus (saluran
pembuangan).
Paraplegia, paraparesis, atau nyeri radix saraf akibat penekanan medula spinalis yang
menyebabkan kekakuan padagerakan berjalan dan nyeri
Perjalanan penyakit spondilitis tuberkulosa terdiri dari lima stadium yaitu:
1. Stadium implantasi Setelah bakteri berada dalam tulang, apabila daya tahan tubuh
penderita menurun, bakteri akan berduplikasimembentuk koloni yang berlangsung selama 6-8
minggu. Keadaan ini umumnya terjadi pada daerah paradiskus danpada anak-anak pada
daerah sentral vertebra.
2. Stadium destruksi awalSelanjutnya terjadi destruksi korpus vertebra dan penyempitan yang
ringan pada diskus. Proses ini berlangsungselama 3-6 minggu.
3. Stadium destruksi lanjutPada stadium ini terjadi destruksi yang massif, kolaps vertebra,
dan terbentuk massa kaseosa serta pus yangberbentuk cold abses, yang tejadi 2-3 bulan

setelah stadium destruksi awal. Selanjutnya dapat terbentuksekuestrum dan kerusakan diskus
intervertebralis. Pada saat ini terbentuk tulang baji terutama di depan (wedginganterior)
akibat kerusakan korpus vertebra sehingga menyebabkan terjadinya kifosis atau gibbus.
4. Stadium gangguan neurologisGangguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya kifosis
yang terjadi tetapi ditentukan oleh tekanan abses kekanalis spinalis. Vertebra torakalis
mempunyai kanalis spinalis yang kecil sehingga gangguan neurologis lebih mudahterjadi di
daerah ini. Apabila terjadi gangguan neurologis, perlu dicatat derajat kerusakan paraplegia
yaitu:
i. Derajat IKelemahan pada anggota gerak bawah setelah beraktivitas atau berjalan jauh. Pada
tahap ini belum terjadigangguan saraf sensoris.
ii. Derajat IIKelemahan pada anggota gerak bawah tetapi penderita masih dapat melakukan
pekerjaannya.
iii. Derajat IIIKelemahan pada anggota gerak bawah yang membatasi gerak atau aktivitas
penderita disertai denganhipoestesia atau anestesia.
iv. Derajat IVGangguan saraf sensoris dan motoris disertai dengan gangguan defekasi dan
miksi.TBC paraplegia atau Pott paraplegia dapat terjadi secara dini atau lambat tergantung
dari keadaan penyakitnya.Pada penyakit yang masih aktif, paraplegia terjadi karena tekanan
ekstradural dari abses paravertebral ataukerusakan langsung sumsum tulang belakang oleh
adanya granulasi jaringan. Paraplegia pada penyakit yang tidakaktif atau sembuh terjadi
karena tekanan pada jembatan tulang kanalis spinalis atau pembentukan jaringan fibrosisyang
progresif dari jaringan granulasi tuberkulosa. TBC paraplegia terjadi secara perlahan dan
dapat terjadidestruksi tulang disertai dengan angulasi dan gangguan vaskuler vertebra.
5. Stadium deformitas residua, Stadium ini terjadi kurang lebih 3-5 tahun setelah stadium
implantasi. Kifosis atau gibbus bersifat permanen karenakerusakan vertebra yang massif di
depan (Savant, 2007)
.

Anda mungkin juga menyukai