Anda di halaman 1dari 5

Tugas Psikologi Forensik

Resensi dan Analisa Film


Silence of the Lambs

Anggota Kelompok: 10
Asra Dewika
Tika Silvani
Ummul Khairat

Program Studi Psikologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Padang
2013

I.

RESENSI FILM
A. Identitas Film

Judul Film

: Silence of the Lamb

Gendre drama

: Thriller

Sutradara

: Jonathan demme

Produser

: Edward Saxon, Kenneth Utt, dan Ronald M. Bozman

Penulis scenario

: Ted Tally

Rumah Produksi

: Warner Bros Picture

Pemeran

: Jodie Foster
Anthony Hopkins
Scott Glenn
Ted Levine
Anthony Healdlins

Tahun terbit

: 1991

B. SINOPSIS FILM
Clarice Starling (Jodie Foster) seorang agen pemula calon anggota FBI yang masih
dalam pelatihan, ditugaskan oleh atasannya Kepala Unit Ilmu Perilaku FBI; Agen Jack
Crawford (Scott Glenn) untuk mewawancarai seorang tahanan di rumah sakit jiwa yang
bernama Hannibal Lecter (Anthony Hopkins). Hannibal merupakan seorang mantan
psikiater yang dipenjara karena melakukan pembunuhan berantai dengan korban yang
selalu dimakannya. Karena itulah Lecter dijuluki sebagai Hannibal the Cannibal.
Crawford percaya Lecter punya jawaban yang dapat menjawab pertanyaan mereka serta
memberikan petunjuk untuk membantu menemukan si Bufallo Bill.
Clarice ditugaskan untuk menginterogasi Hannibal untuk mendapatkan informasi
tentang Buffalo Bill, Seorang pembunuh berantai yang sedang buron. Bufallo Bill juga
terlebih dahulu menguliti korbannya sebelum kemudian membunuhnya. Tapi sulitnya
memperoleh info dari Hannibal yang misterius membuat Clarice harus berhati-hati.
Bukan perkara yang mudah untuk mewawancarai pembunuh psikopat; Hannibal Lecter
untuk menangkap psikopat lainnya. Lecter yang cerdik dan manipulatif bersedia
membantu Clarice dengan syarat Clarice mau menceritakan kehidupan pribadinya yang
tidak diketahui oleh semua orang. Imbalannya, Lecter akan memberikan potonganpotongan petunjuk yang harus dipecahkan Clarice untuk menuntunnya menangkap dan
menghentikan sang pelaku penculikan dan pembunuhan berantai; Buffalo Bill. Kasus pun

menjadi semakin rumit saat giliran putri Senator Amerika Serikat, Catherine Martin ikut
diculik oleh Bufallo Bill.
Clarice menerima syarat yang diberikan Hannibal lecter dan memberikan tawarantawaran menarik kepada lecter. Usai pertemuan tersebut, Clarice mulai menyelidiki
berkas-berkas Lecter selama masih membuka praktik psikiatris, sementara Lecter
dipindahkan dari sel isolasinya menuju sel kerangkeng, hal ini awalnya tidak disetujui
oleh Dr. Chilton, dokter jiwa ditempat lecter ditahan. Tak lama sesudah dipindahkan ke
dalam sel kerangkeng, Lecter tanpa di duga berhasil membebaskan diri dengan cara
merusak ikatan borgolnya dan memakan wajah penjaganya. Dengan cerdik, lecter lalu
berpura-pura mati sambil memakai kulit wajah dan pakaian polisi korbannya sehingga
para polisi mengira bahwa lecter yang sedang menyamar adalah polisi penjaganya. Tanpa
curiga ia dibawa ke dalam ambulans sehingga ia bias meloloskan diri keluar penjara. Tak
lama sesudahnya Clarice berhasil menemukan dan meringkus Bufallo Bill dan
menyelamatkan putri senator, Lecter menelpon clarice sebelum kemudian menghilang
mengikuti Dr.Chilton.
C. Kelebihan film
Film ini memiliki kekuatan tersendiri dalam setiap adegan yang ditampilkan. Salah
satunya adalah kecermatan dalam memilih cast yang sesuai dengan naratif cerita,
sehingga memunculkan begitu banyak kemungkinan untuk terciptanya hubungan antar
karakter yang dinamis, menarik sekaligus kompleks. Banyak plot, alur, karakter dan
meaning yang bermain-main dalam level kesadaran tertentu. Clarice Starling yang
diperankan oleh Jodie Foster mampu menampilkan peran sebagai Agen FBI wanita yang
cerdas dalam menangani kasus berbahaya. Akting yang memukau ini turut pula dilakoni
oleh setiap pemain yang menghasilkan sebuah film terbaik. Terbukti dengan diraihnya
penghargaan yang membuat Film ini memenangkan Oscar tahun 1992 di 5 kategori. Best
Picture, Best Actor, Best Actress, Best Director, dan Best Adapted Screenplay. Menonton
film Silence of The Lamb membawa kita terhanyut dalam penanganan sebuah kasus
berbahaya dan sebarapa kuat barang bukti dalam mengungkap kejahatan, dan peran saksi
dalam upaya pengungkapan kejahatan dan penangkapan tersangka.
D. Kekurangan Film
Film ini tidak menampilkan kilasan kisah Hannibal Lecter maupun Bufallo Bill secara
menyeluruh,

sehingga

tidak

menjelaskan

hubungan

sebab

akibat

perilaku

menyimpang/tindak kejahatan yang dilakukan oleh tersangka pembunuhan berantai dalam

film tersebut. Tentang bagaimana kehidupan kelamnya yang menyebabkan ia sampai


berprilaku sadis dan menjadi seorang psikopat.
II.

ANALISA BERDASARKAN TEORI FORENSIK


A. Psikologi Forensik
Bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan
keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains
Analisa: film Silence of the Lambs ini berisi tentang pemecahan kasus
pembuhuhan berantai yang dilakukan oleh Bufallo Bill.
B. Pelaku: Bufallo Bill.
C. Korban: 6 orang meninggal, 1 orang hidup
D. Saksi: Hannibal Lecter
E. Visum
a. Visum Mati: visum terhadap mayat korban Buffalo Bill
F. Otopsi
Starling membantu Crawford melakukan otopsi ketika korban ke enam Bill
ditemukan di West Virgina. Mayat korban Buffalo Bill difoto untuk dijadikan barang
bukti. Starling menemukan pupa ngengat di tenggorokan korban, dan mendiskusikan
dengan Lecter dengan harapan mendapat petunjuk untuk membekuk Buffalo Bill.
G. Bukti sirkumstansial
1. Barang Bukti
a. Pakaian: Pakaian Catherine Baker Martin, putri senator Ruth Martin yang
diculik di depan apartemennya dan bajunya tersebut dibuang loleh Bufalo
Bill di pinggir jalan.
b. Benda: Starling menemukan pupa ngengat di tenggorokan korban
c. Foto: Foto korban Buffalo Bill yang dipajang di dinding kantor Jack
Crawford dan foto-foto yang diberikan oleh Jack Crawford saat Starling
berada di atas helicopter.
d. Anggota tubuh: mayat di sungai, kepala yang diawetkan di tabung, kuku
yang patah di dinding sumur
2. Saksi tak langsung
a. Ide/hasil pemikiran: Hasil pemikiran Starling dan teman perempuannya,
dr. Lecter, dan Jack Crawford
pembunuhan
H. Derajat Luka

dalam mencari jawaban dari kasus

b. Luka berat: kehilangan anggota tubuh (kulit) pada korban buffalo bill
III.

ANALISA BERDASARKAN TEORI PSIKOLOGI FORENSIK: TEKNIK


PROFIL PIDANA DARI INVESTIGASI KRIMINAL
Pada film silence of the lamb dapat dilihat teknik dari investigasi criminal yang

digunankan dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Bufallo bill,
yaitu dengan tehknik profil pidana, dimana adanya proses meneliti bukti dari setiap TKP,
korban, dan saksi yaitu Hannibal Lecter yang dilakukan oleh Clarice Starling sebagai profiler
dalam upaya membangun, psikologis dan demografis gambaran yang akurat dari individu
dalam melakukan kejahatan. Hal ini terlihat pada setiap adegan yang diperankan oleh Clarice
Starling, mulai dari wawancara terhadap Hannibal Lecter sebagai saksi, dan mendatangi
tempat-tempat yang menjadi petunjuk kejahatan yang dilakukan oleh Bufallo Bill,
berdasarkan info yang diperoleh dari lecter, kemudian adanya identifikasi terhadap mayat
korban pembunuhan yang dilakukan oleh Bufallo Bill, dan jenis korban yang merupakan
perempuan bertubuh besar yang dibunuh dengan menguliti tubuh korbannya, dan kemudian
memasukan kepompong ngengat ke tenggorongan. Kemudian Clarice mencari hubungan
masing-masing petunjuk dan menemukan motif pembunuhan berantai yang dilakukan oleh
buffalo Bill.
Ada 3 pendekatan dalam profil criminal, yaitu yang pertama memahami perilaku dan
motivasi individu yang memainkan peran penting peristiwa, hal ini dilakukan oleh Clarice
Starling dalam film Silence of the Lamb ini, yang terlihat ketika Starling mencari tahu
informasi kepada dr. Lecter, yang memberikan informasi bahwa Bill pernah mendatangi
klinik-klinik bedah untuk melakukan operasi ganti kelamin, namun ditolak. Pendekatan yang
kedua adalah mencari konsistensi dalam kepribadian, latar belakang, dan pelanggaran yang
dilakukan. Ini dapat dilihat ppada pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Bufallo Bill,
dimana korban selalu konsisten berjenis kelamin perempuan dan bertubuh gemuk, selalu
dikuliti, dan meninggalkan ngengat ditenggorokan korban dan menghanyutkannya di sungai,
serta meninggalkan jejak berupa potongan baju korban

Anda mungkin juga menyukai