Anda di halaman 1dari 10

Apa itu tanaman C4 ?

Bagaimana Ciri-ciri
tanaman C4 ?

mana kah yang termasuk


Tanaman C4 ?

menurut Salisbury, 1998 Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang


melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim
phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat
CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat yang akan diubah
menjadi malat.

Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon


sebagai produk utama penambahan CO2. Tumbuhan C4
memfiksasi karbon dengan membentuk senyawa berkarbon
empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting
dalam pertanian adalah tebu, jagung, dan famili rumput. Dalam
tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik.

Menurut Budiarti, 2000 Tanaman C4 adalah kelompok


tumbuhan yang melakukan persiapan reaksi gelap fotosintesis
melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur hatch- slack) sebelum
memasuki siklus calvin, untuk meminimalkan keperluan
fotorespirasi .

Ciri- Ciri Tumbuhan C4


Tanaman yang melakukan fotosintesis C4 memiliki susunan khusus di
jaringan daunnya. Susunan khusus ini disebut anatomi Kranz. Sel-sel lapisan
buntalan diposisikan dalam bentuk lingkaran mengelilingi buntalan
pembuluh (terdiri dari tabung-tabung xilem dan floem). Sel mesofil
menyusun bagian interior daun lainnya. Ruang udaranya sangat kecil

Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal


reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan
aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4).
Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu
bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim
karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di samping mesofil.
Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman c4
juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan

bantuan enzim Rubisko

Proses Fotosintesis pada Tumbuhan C4

Di akhir tahun 1960an, tiga ahli botani (Kortschak, Hatch dan


Slack) menemukan jalur fotosintesis baru, yang disebut C4 atau
jalur fotosintesis Hatch-Slack. Pada dasarnya inilah yang terjadi.
Karbon dioksida menyatu dengan sebuah senyawa yang disebut
PEP (Phosfoenolpiruvat), membentuk sebuah senyawa karbon-4,
malat.

Pada tumbuhan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel


fotosintetik, yakni :
1.
Sel mesofil
2.
Sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.

Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat


padat disekitar berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas
pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun
agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam
senyawa organic dalam mesofil.

Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada


fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat
yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada
PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP
karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini
menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh,
melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas pembuluh,
senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang
kedalam materi organic oleh robisco dan siklus Calvin.

Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan


meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam
daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan
dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh
subur.

Daya ikat yang tinggi terhadap CO2 pada tanaman C4, menyebabkan
perbandingan antara pemasukan CO2 dan konduktivitas stomata
(kemampuan stomata menyalurkan H2O persatuan waktu) optimum.
Dengan kata lain, tanaman-tanaman C4 mempunyai efisiensi penggunaan
air yang tinggi sehingga jumlah air yang dikeluarkan untuk sejumlah CO2
yang dimasukkan jauh lebih sedikit pada tanaman C4 dibandingkan
dengan tanaman C3. Pada tanaman C3, daya ikat yang rendah terhadap
CO2 menyebabkan tanaman ini boros dalam penggunaan air.

Anda mungkin juga menyukai