Anda di halaman 1dari 14

Materi

EKONOMI TEKNIK

PRODUCTION COST
Meriatna, ST., MT

Dalam menaksir dan menghitung ongkos produksi


harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu proses produksi
Secara umum production cost dapat dibagi 2 yaitu :
a. Manufacturing cost yang terdiri dari direct
production cos, fixed charges dan plant over head
cost.
b. General Expenses yang terdiri dari pengeluaran
administrasi, ongkos penelitian dan
penegambangan, dan ongkos yang menyangkut
keuangan

A. Manufacturing cost
1. Direct Production Cost
Ongkos produksi langsung jumlahnya berkisar 60%
dari ongkos produksi total. Yang termasuk dalam
production cost adalah :
a. Ongkos/harga bahan baku termasuk juga bahan
penunjang. Besar ongkos bahan baku adalah 10 50% dari total production cost
b. Ongkos buruh pabrik langsung berhubungan dengan
produksi pabrik. Besar ongkos buruh pabrik adalah
10 20% dari total production cost

c. Pengawasan langsung dari perburuhan. Besarnya


adalah 10 20% dari operating labor
d. Utilitas yang terdiri dari steam, listrik, bahan bakar,
refrigeration dan udara. Besar ongkos yang harus
disediakan adalah 10 20% dari total production
e. Pemeliharaan dan perbaikan, tergantung dari
keadaan pabrik, simana faktor kompleksitas, kondisi
dan umur pabrik, cara desain peralatan dll. Besar
ongkos pemeliharan dan perbaikan adalah 2 10%
dari capitas investment

f. Persedian bahan (operating supplies) besarnya 10


20% dari pemeliharaan dan perbaikan
g. Laboratory charge, besarnya 10 20% dari
operating labor (pemeliharaan, perbaikan atau
persedian)
h. Paten dan royalities. Besarnya 0 6% dari ongkos
produksi total, kadang paten dan royalities dibayar
secara langsung, tetapi kalo dibayar langsung tidak
dimasukkan dalam ongkos produksi.

2. Fixed Charges
Ongkos fixed charges besarnya 10 20% dari ongkos
produksi total. Yang termasuk dalam fixed charges
adalah:
a. Depresiasi, yaitu penurunan harga (value) dari suatu
barang karena umur alat, kemajuan teknologi. Yang
didpresiasikan adalah bangunan, alat, tanah dll.
Besarnya tergantung umur pabrik. Pada umumnya
diambil 10% dari FCI sedangkan untuk bangunan
diambil 2- 3% dr FCI
b. Pajak-pajak lokal yang menyangkut pajak kekayaan,
besarnya 2- 4% dari FCI

c. Asuransi untuk pabrik, besarnya 0,4 1 % dari


FCI
d. Biaya sewa besarnya 8 10 % dari harga tanah
atau bangunan yang disewa.
3 Plant Over Head Cost
Yang termasuk plant over head cost adalah ongkos yang
dibayar untuk over head gaji, rumah sakit, pelayanan dokter,
general engineering, pelayanan keselamatan kerja, cafetaria,
dan rekreasi. Pusat pemeliharaan dan over head, pembayaran
termasuk keuntungan majikan, pemeriksaan laboratorium,
pengepakan dll besarnya 50 70% dari ongkos pengeluran
buruh, supervisi dan pemeliharaan

B. General Expenses
1. Pengeluran yang berhubungan dengan top
management atau kegiatan administrasi yang
tidak dibebani langsung kepada ongkos
manufacturing. Yang termasuk dalam
pengeluran adm adalah : buruh kantor,
sekretaris, akuntan, tukang ketik, dan pekerja
yang berhubungan dengan adm. Besarnya 15 %
dari operating labor (buruh pabrik), supervisi
dan pemeliharaan atau 2-5% dari total
production coast

2. Distribusi dan penjualan. Pengeluran untuk distribusii

dan penjualan meliputi : gudang, pengeluran untuk


kantor penjualan, pengapalan, pengepakan dll.
Besarnya 2 20% dari ongkos produksi total
3. Research and Devlopment Cost. Research and
Devlopment Cost. Dapat dilakukan ditempat sendiri
dan ditempat lain, besarnya 2 5% dari hasil
penjualan produk atau 5% dari ongkos produksi total
4. Financing (bunga). Apabila capital yang dipakai
berupa pinjaman maka modal tersebut akan terkena
bunga, besatnya 0 7% dari modal yang dipinjam
yang tergantung dari besarnya pinjaman.

3. Total Produksi Cost


Ongkos Produksi total adalah jumlah manufacturing coat
dan general expenses. Dalam total production cost harus
memperhatikan biaya tak terduga yang besarnya 1 5%
dari ongkos produksi total

4. Gross Earning Cost


Laba kotor (gross-earning) adalah total penjualan dikurangi
total pengeluaran. Terhadap laba kotor dikenakan pajak
penghasilan. Adapun macam pajaknya adalah : pajak biasa
(ordinary income tax) dan pajak tambahan. Besarnya pajak
penghasilan bisa melebihi 50% tetapi dapat diambil besar
pajak 30 -60% dari laba kotor

Perkiraan Total Produksi Cost


1. Manufacturing cost
biaya yang terdiri dari direct production cost + fixed
charges + plant over head cost
1. Direct production cost (sekitar 60% dari TPC)
a. Raw material (10-50% dari TPC)
b. Buruh pabrik (10-20% dari TPC)
c. Supervisi (10-25% dari operating labor)
d. Utilitas (10-20% dari TPC)
e. Laboratory charges (10 20% dari operating
labor)

f. Pemeliharaan dan perbaikan (2 10% dari FCI)


g. Operating supplies ( 10 20% dari ongkos
reparsi dan pemeliharaan atau 0,5 1% dari FCI)
h. Patent dan royalities (0 6 % dari TPC)
2. Fixed Charges (10 - 20% dari TPC)
a. Depresiasi (10% dari TPC)
untuk mesin-mesin, 2 3% dari harga bangunan
b. pajak lokal (1 4% dari FCI)
c. Asuransi (0.4 1% dari FCI)
d. Sewa (8 10% dari sewa tanah dan bangunan)

3. Plant Over Head Cost (50-70% dari ongkos


buruh, supervisi, dan pemeliharaan atau 5 15 %
dari TPC). Termasuk ongkos untuk pengepakan,
pelayanan kesehatan, pemadam kebakaran,
kafetaria, rekreasi, laboratorium dan fasilitas
penyimpanan
2. General Expenses. Biaya ini terdiri dari ongkos
administrasi + distribusi dan penjualan + research
and development.

1. Ongkos adm (sekitar 15% dari ongkos buruh supervisi


dan pemeliharaan, atau 2-5% dari TPC)
2. Ongkos distribusi dan penjualan (2 20% dari TPC)
termasuk ongkos untuk kantor, penjualan, salesmen.
3. Reseach and development cost (2- 5% dari total
penjualan produk atau 5 % TPC)
4. Financing (bunga) 0 7% dari total capital investmen
3. Total Product Cost
Total product cost = Manufakturing + general expenses
4. Gross earning cost (gross earning = total pendapatan
kotor dari product cost). Ongkos yang berupa pajak
dihitung dari laba kotor, besarnya 30-60% dari proses
earning

Anda mungkin juga menyukai