FARMASI FISIKA
DISPERSI KASAR-SUSPENSI
Disusun oleh:
Sri Meidha Nur R.
P17335113004
Dewi Nopiyanti
P17335113010
P17335113024
P17335113034
P17335113040
Eriska Agustin
P17335113046
Johan Fanjonef P.
P17335113049
P17335113055
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Jl. Eyckman No. 24 Bandung
DISPERSI KASAR-SUSPENSI
I.
TUJUAN
a. Menentukan dispersibilitas suatu zat dalam pelarut air dengan menggunakan
suspending agent pada berbagai konsentrasi.
b. Menentukan stabilitas system dispersi.
II.
DASAR TEORI
Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana
partikel zat padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu medium cair. Partikelpartikel tersebut kebanyakan mempunyai diameter lebih besar dari 0,1 mikrometer,
dan beberapa dari partikel tersebut bila diselidiki dibawah mikroskop menunjukkan
adanya gerak Brown jika dispersi mempunyai viskositas rendah.
Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang
diinginkan, termasuk berikut ini. Zat yang tersuspensi (disuspensikan) tidak boleh
cepat mengendap; partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah
tidak boleh membentuk suatu gumpalan padat tapi harus dengan cepat terdispersi
kembali menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok, dan suspensi
tersebut tidak boleh terlalu kental untuk dituang dengan mudah dari botolnya atau
untuk mengalir melalui jarum injeksi. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus
cukup cair sehingga dapat tersebar dengan mudah keseluruh daerah yang sedang
diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah bergerak sehingga mudah hilang
dimana obat tersebut digunakan. Cairan tersebut harus dapat kering dengan cepat dan
membetnuk suatu lapisan pelindung yang elastis sehingga tidak mudah terhapus, juga
harus mempunyai warna dan bau yang nyaman.
Penting untuk diketahui bahwa ciri-ciri dari fase dispers dipilih dengan hatihati sehingga menghasilkan suatu suspensi yang mempunyai sifat fisika, kimia, dan
farmakologi yang optimum. Distribusi ukuran partikel, luas permukaan spesifik,
penghambatan pertumbuhan Kristal, dan perubahan dalam bentuk polimorf adalah
sangat bermakna dan pembuat formulasi harus menjamin bahwa sifat ini dan sifatsifat lainnya tidak mengalami perubahan sedemikian rupa selama penyimpanan
dan
gram zat padat per 100 ml cairan. (beberapa peneliti menganggap bahwa
konsentrasinya harus kurang dari 0,5 gram per 100mL sebelum berlakunya persamaan
Stokes). Dalam suspense encer, partikel-partikel tidak saling mempengaruhi satu
dengan lainnya selama terjadi pengendapan, dan terjadi pengendapan bebas. Dalam
kebanyakan suspense farmasi yang mengandung partikel terdispers dalam konsentrasi
5%, 10%; atau dalam persentase yang lebih tinggi, partikel-partikel menunjukan
pengendapan yang terhalang (hindered settling). Partikel partikel saling
mempengaruhi ketika mereka jatuh, dan hukum Stokes tidak dapat lagi diterapkan.
Dalam keadaan seperti ini beberapa perkiraan dari kestabilan fisika bisa
diperoleh dengan mengencerkan suspense tersebut sehingga mengandung fase
terdispers kira-kira 0,5%-20% b/v. tetapi hal ini tidak selalu dianjurkan, karena
gambaran kestabilan yang diperoleh tidak perlu seperti suspense aslinya. Penambahan
suatu pengencer dapat mempengaruhi derajat flokulasi (atau deflokulasi) dari sistem
tersebut, karena itu secara efektif mengubah distribusi ukuran partikel.
Pengendapan dari Partikel-Partikel yang Terflokulasi. Pada waktu
menyelidiki pengendapan dalam system yang terflokulasi, diselidiki bahwa flokulat
cenderung untuk jatuh bersama-sama, menghasilkan suatu batas yang nyata antara
endapan dan cairan supernatan. Cairan di atas endapan adalah jernih karena hingga
partikel-partikel kecil yang ada di dalam system pun akan berganbung dengan
flokulat. Hal ini bukan soal pada suspense yang mengalami deflokulasi yang
mempunyai suatu jarak ukuran partikel, sehubungan dengan hokum Stokes, partikel
yang lebih besar mengendap lebih cepat daripada partikel yang lebih kecil. Tidak jelas
ada batasan jelas terbentuk (jika tidak hanya satu ukuran partikel yang ada), dan
supernatant tetap keruh untuk suatu periode waktu yang cukup lama. Apakah
supernatant itu jernih atau keruh selama tahap awal dari pengendapan adalah
merupakan suatu indikasi (petunjuk) yang baik apakah system tersebut mengalami
flokulasi atau mengalami deflokulasi.
Parameter Pengendapan (Sedimentasi). Dua parameter yang berguna yang
bisa diturunkan dari penyelidikan sedimentasi (atau lebih tepat, endapan) adalah
volume sedimentasi dan derajat flokulasi.
Volume sedimentasi F, didefinisikan sebagai perbandingan dari volume akhir
dari endapan, Vu, terhadap volume awal dari suspense Vo, sebelum mengendap, jadi :
III.
IV.
b) Bahan
1. Aquadest
2. Na-CMC
3. Paracetamol
PROSEDUR KERJA
1. Dibuat 60 ml suspensei dari 1,5 gram paracetamol dengan menggunakan NaCMC berbagai konsentrasi (0,1% ; 0,5% ; 1% ; 1,55).
2. Suspensi yang telah dibuat dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml.
3. Ditentukan stabilitas sistem disperse dengan menentukan nilai volume
sedimentasi (F) dari masing-masing suspensi pada waktu 0 menit, 15 menit, 30
menit, 24 jam, 48 jam.
4. Dibuat kurva antara nilai F terhadap waktu untuk masing-masing suspense.
V.
HASIL PENGAMATAN
WAKTU
O MENIT
15 MENIT
30 MENIT
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
60 mL
60mL
60mL
59mL
0.98
60mL
59mL
0.98
WAKTU
60 MENIT
24 JAM
4 HARI
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
60mL
58mL
0.96
60mL
1mL
0.01
60mL
1mL
0.01
1.2
1
1
0
0.98
0
0.98
0
0.96
0
0.8
0.6
Column3
nilai F
0.4
0.2
0
0'
15'
30'
60'
0.01
0
1 hari
0.01
0
4 hari
WAKTU
O MENIT
15 MENIT
30 MENIT
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
58mL
58mL
58mL
58mL
58mL
58mL
WAKTU
60 MENIT
58mL
24 JAM
57mL
0.98
58mL
5mL
4 HARI
0.086
58mL
3mL
0.05
1.2
1
0.98
0.8
0.6
nilai F
0.4
0.2
0.086
0
0'
15'
30'
60'
1 hari
0.05
4 hari
c) Konsentrasi Na-CMC 1%
WAKTU
O MENIT
15 MENIT
30 MENIT
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
57mL
57mL
57mL
57mL
57mL
57mL
WAKTU
60 MENIT
24 JAM
4 HARI
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
57mL
57mL
57mL
56mL
0.98
57mL
53 mL
0.91
1.02
1
0.98
0.98
0.96
0.94
nilai F
0.92
0.91
0.9
0.88
0.86
0'
15'
30'
60'
1 hari
4 hari
WAKTU
O MENIT
15 MENIT
30 MENIT
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
55mL
55mL
55mL
55mL
55mL
55mL
WAKTU
60 MENIT
24 JAM
4 HARI
Vo
Vu
Vo
Vu
Vo
Vu
55mL
55mL
55mL
55mL
55mL
55mL
1.2
1
0.8
0.6
nilai F
0.4
0.2
0
0'
15'
30'
60'
1 hari
4 hari
VI.
PEMBAHASAN
Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana
partikel zat padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu medium cair. Suspensi
dalam bidang farmasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok : campuran yang
diberikan per oral, cairan (lotion) yang digunakan untuk obat luar, dan sediaansediaan yang dapat disuntikkan (Martin, 2008).
Menurut Ansel (2005), ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral. Salah
satunya karena adanya obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam
larutan tetapi stabil apabila disuspensi. Dalam hal ini, suspensi oral menjamin
stabilitas kimia dan memungkinkan terapi untuk cairan. Pada umumnya, bentuk cair
lebih disukai daripada bentuk padat karena pemberiannya lebih mudah, aman, dan
keluwesan dalam pemberian dosis terutama untuk anak-anak. Sifat-sifat yang
diinginkan dalam sediaan suspense adalah :
Sediaan suspensi harus mengendap secara lambat dan mudah rata apabila
dikocok.
Karakteristik suspensi harus stabil dan tersuspensi kembali ketika penyimpanan
dalam waktu lama.
Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
Untuk tujuan farmasi, kestabilan fisika
sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di
seluruh sistem dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan, maka
perlu untuk menambah pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut mengendap,
maka partikel-partikel tersebut harus dengan mudah terdispersi kembali dengan
sedikit pengocokan saja.
Pendekatan formulasi yang biasa digunakan dalam membuat suspensi yang
stabil secara fisika dapat dimasukkan dalam 2 kategori yaitu penggunaan pembawa
yang berstruktur untuk menjaga partikel-partikel yang mengalami deflokulasi dalam
suspensi dan penggunaan prinsip-prinsip flokulasi untuk menghasilkan flokulat
(gumpalan)
Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada
tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti
inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang,
seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain (Katzung,
2011).
Dalam praktikum ini, kami menggunakan CMC Na sebagai suspending agent
dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,1% , 0,5% , 1% dan 1,5%. Zat pensuspensi ini
ditambahkan ke medium dispersi untuk menghasilkan struktur yang membantu
terdispersinya fase dalam suspensi.
CMC Na banyak digunakan untuk pemakaian oral dan topikal dalam formulasi
farmasi, terutama untuk meningkatkan sifat viskositas. Konsentrasi yang lebih tinggi,
biasanya 3-6% dari media viskositas ini digunakan untuk menghasilkan gel yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk aplikasi dan pasta. Glikol seringkali dimasukkan
dalam gel tersebut untuk mencegah pengeringan. CMC Na juga digunakan dalam
perawatan luka.
CMC Na dengan berbagai konsentrasi di larutkan dalam sisa air dari setiap
formulasi. Serbuk CMC Na ditaburkan di atas air panas lalu diamkan hingga semua
permukaan serbuk terbasahi. Gerus hingga homogen, lalu ditambahkan Parasetamol
dan gerus hingga homogen.Masukan hasil campuran CMC Na dan Parasetamol ke
dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi sampai 60 mL. Tambahkan aquadest
sampai batas kalibrasi, aduk sampai homogen. Pindahkan ke dalam gelas ukur, lalu
catat volume awal suspensi. Setelah itu dilakukan pengamatan sedimentasi dengan
lama waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam, 24 jam hingga 3 hari. Kemudian dicatat hasil
sedimentasi suspensi tiap waktunya.
1
0
00.98
00.98
00.96
0.8
Column3
0.6
nilai F
0.4
0.2
0
0'
15'
30'
60'
00.01
1 hari
00.01
4 hari
0.98
0.8
0.6
nilai F
0.4
0.2
0.086
0
0'
15'
30'
60'
1 hari
0.05
4 hari
CMC Na konsentrasi 1%
1.02
1
0.98
0.98
0.96
0.94
nilai F
0.92
0.91
0.9
0.88
0.86
0'
15'
30'
60'
1 hari
4 hari
0.8
0.6
nilai F
0.4
0.2
0
0'
15'
30'
60'
1 hari
4 hari
VII.
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk konsentrasi CMC-Na
0,1 pada menit ke 15 sudah terjadi pengendapan. Pada konsentrasi 0,5% sudah terjadi
pengendapan pada menit ke 60. Pada konsentrasi 1% sudah terjadi pengendapan pada
hari pertama dan untuk konsentrasi 1,5% tidak terjadi pengendapan sampai hari ke-4.
Jadi dapat diketahui bahwa konsentrasi kadar CMC-Na yang stabil terhadap suspense
adalah pada konsentrasi pada kadar 1,5 % .