b. Pelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan
efisien.
c. Tentukan karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan.
d. Tentukan jenis cutter/alat potong dan median pendingin yang akan
digunakan.
e. Tapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan.
f. Tentukan geometri alat potong yang digunakan dengan tepat.
g. Menentukan alat bantu yang dibutuhkan di dalam proses.
h. Tentukan roda-roda gigi pengganti apabila dikehendaki adanya
pengerjaan-pengerjaan khusus.
i. Tentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam
proses pengerjaan (kecepatan potong, putaran mesin, kecepatan
pemakanan, kedalaman pemakanan, waktu pemotongan, dan lain-lain).
Untuk melaksanakan langkah-langkah di atas, kita terlebih dahulu harus
dapat menghidupkan mesin. Setiap mesin mempunyai bagian sendiri-sendiri
yang digunakan untuk menghidupkan mesin, sebagai contoh pada mesin
frais HMT listrik. Untuk menghidupkan kita harus mengaktifkan saklar aliran
listrik, kemudian kita menekan swit on untuk mengalirkan arus listrik,
sedangkan untuk mematikan kita cukup menekan swit off maka putaran
mesin akan berhenti. Pada mesin Bridge Port peletakan handle-handle untuk
menghidupkan mesin tidak sama dengan mesin HMT. Akan tetapi, pada
prinsipnya cara menghidupkan sama dengan mesin HMT termasuk jenis mesin
frais lainnya.
2.11 Jenis-Jenis Pemotongan/Pemakanan pada Mesin Frais
Pemotongan/pemakanan pada mesin frais ada berbagai jenis, di
antaranya dapat dilakukan dengan posisi mendatar (horizontal), tegak
(vertikal), miring/menyudut, dan lain-lain. Pengikatan benda kerjanya dapat
dilakukan dengan ragum, rotary table, kepala pembagi, diklem/diikat langsung
pada meja, dan lain-lain.
2.11.1 Pemotongan Mendatar (Horizontal)
Dalam melakukan pemotongan mendatar, jenis mesin yang
digunakan yaitu mesin frais horizontal. Pisau yang digunakan yaitu
jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-langkah pengefraisan rata
dengan posisi mendatar:
a. Siapkan perlengkapan mesin yang diperlukan meliputi ragum
mesin, arbor, dan satu set kollar (ring arbor) dengan diameter
lubang sama dengan diameter lubang alat potong yang akan
digunakan berikut kelengkapan lainnya.
352
353
f.
354
(a)
(b)
i.
(a)
(b)
j.
355
356
k.
l.
357
358
359
360
361
Gambar 143. Pengefraisan persegi empat dengan shell end mill cutter
362
Jadi: m = z mm
b. Diameteral Pitch (Dp)
Diameteral pitch (Dp) ialah perbandingan antara banyaknya
gigi dengan diameter jarak antara (dalam inchi).
z
Jadi: Dp = D " D = Dp
c. Circural Pitch (Cp)
Circural pitch (Cp) adalah panjang busur lingkungan jarak
antara dua dua buah gigi yang berdekatan (dalam inchi).
Jadi: Cp =
. D"
inchi
z
D"
. D"
z
sedang; D = Dp
z
Dp
z"
cp =
Cp = Dp . m = Dp
1
25, 4
maka m = Dp atau m = Dp
Catatan:
Pembuatan roda gigi yang sistem besarannya tidak sama, hasilnya
tidak dapat dipasangkan.
d. Istilah-Istilah pada Roda Gigi
Pitch circle = lingkaran tusuk = lingkaran jarak antara =
merupakan garis lingkaran bayangan yang harus bertemu/
bersinggungan untuk sepasang roda gigi
Pitch diameter = tusuk = panjang busur lingkaran jarak antara
pada dua gigi yang berdekatan
363
364
SIMBOL
RUMUS
D1 + D2
m( z1 + z2 )
=
z
z
Circular pitch
Cp
.m
Diameter puncak/kepala
Da
z.m
Diameter alas/kaki
Df
D+2.m
D (2,2 + 2,26) m
ha
1.m
Addendum
Tinggi kaki/dedendum
hf
1.13 m
Banyak gigi
D
m
Modul
D
z
Tebal gigi
(6 + 8) . m automotive
(8 + 12) . m penggerak
umum
Sudut tekan
20 evolvente
Perbandingan transmisi
z1
z2
Da Df
= ha + hf
m
365
f.
SIMBOL
RUMUS
Cp
Dp
p.
Addendum
ha
1
p
Dedendum
hf
1,25
p
Whole depth
Wd
2,25
p
Clearence
0,25
p
1,5706
p
z
p
Da
z+2
p
Df
D=
z
p
366
Tipe stocking
Pada gigi pemotong mempunyai alur yang selang-seling (Gambar
146). Beram (tatal) akan terbuang sebagian melalui alur-alur. Karena
alurnya berselang-seling, maka pada benda kerja tidak akan terjadi
garis-garis. Cutter tipe ini digunakan untuk pengefraisan pengasaran
pada roda gigi dengan profil besar (modul = 2,5 + 12). Untuk
penyelesaian (finishing) digunakan cutter tipe plain.
Nomor Pisau
01
12 + 13
02
14 + 16
03
17 + 20
04
21 + 25
05
26 + 34
06
35 + 134
07
155 + 134
08
367
Nomor Pisau
01
12
02
1,5
13
03
14
04
2,5
15 + 16
05
17 + 18
06
3,5
19 + 20
07
21 + 22
08
4,5
23 + 25
09
26 + 20
10
5,5
30 + 34
11
35 + 41
12
6,5
42 + 54
13
55 + 80
14
7,5
81 + 134
15
Nomor Pisau
01
Gigi rack
02
55 + 134
03
35 + 54
04
26 + 34
05
21 + 25
06
17 + 20
07
14 + 16
08
12 + 13
368
Material
18 + 20
10 + 12
40 + 50
25 + 40
20 + 30
50 + 80
Cast iron
Mild steel
Brass
2,5
Metric modul
Cast
iron Mild
steel
80
35
80
35
10
0
50
11
0
60
62
12
5
75
15
0
10
0
10
12
16
2,5
1,5
15
0
10
0
17
5
11
0
20
0
12
5
22
5
15
0
c.
369
c.
370
371
Nc = z
40
10
= 30 = 1 30 = 1 18
Jadi:
Engkol kepala pembagi diputar sebesar satu putaran penuh,
ditambah enam lubang pada indek piring pembagi berjumlah 18.
b. Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
pembuatan roda gigi lurus.
c. Pasang blank roda gigi yang sudah terpasang pada mandril di
antara dua senter.
d. Setting pisau di tengah-tengah benda kerja dan lanjutkan setting
pisau di atas nol permukaan benda kerja.
e. Atur kedalaman pemakanan sesuai perhitungan.
f. Atur pembagian mengatur piring pembagi dan lengan untuk pembagian 30 gigi, dalam hal ini dari hasil perhitungan menggunakan
piring pembagi berjumlah 18.
g. Setelah yakin benar, bahwa posisi cutter di tengah-tengah benda
kerja geserlah meja longitudinal, naikkan meja setinggi depth of
cut (h). Sesuai perhitungan didapat 3,3 mm.
h. Putarkan engkol pembagi suatu putaran penuh untuk menghilangkan backlash.
i. Hidupkan mesin dan lakukan pemotongan gigi.
j. Putarkan engkol pembagi untuk mendapatkan satu gigi.
k. Lakukan pemotongan hingga selesai satu gigi, ukurlah tebal gigi
dengan gear tooth vernier bila ternyata ada kekurangan atur
kembali defth of cut.
l. Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan
menggunakan gerakan meja secara otomatis.
372
Hasil pemotongan
Mandril
Gambar 151. Pemotongan gigi lurus
373
374
f.
Prosedur Pemotongan
Untuk memotong gigi rack lurus pada mesin frais dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
Pelajari gambar kerja (Gambar 156), misalnya diketahui
sebuah gigi rack lurus dengan panjang (L) = 71 mm dan
modulnya (m) 1,5.
375
X=
376
71
= 0,7 mm