Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN JALAN NAPAS

(AIRWAY)

PENDAHULUAN

Unsur vital dalam menyediakan fungsi


respirasi adalah jalan nafas.
Tidak ada anestesi yang aman tanpa
melakukan usaha keras untuk memelihara
jalan nafas yang lapang.
Prinsip manajemen jalan nafas secara garis
besar dalam adalah aplikasi untuk semua
situasi
klinis
dimana
kemungkinan
berkembangnya
respirasi yang tidak
adekuat.

Anatomi
Jalan napas dan dunia luar melalui 2 jalur yaitu
:

Hidung, menuju nasofaring


Mulut, menuju orofaring

Persarafan jalan napas :

N. Trigeminus (V
: V1-3)
N. Fasialis (VII)
N.
Glosofaringeus
(IX)
N. Vagus (X)

Obstruksi Jalan Napas


TANDA-TANDA
OBSTRUKSI

ETIOLOGI

Tonus otot jalan


napas (m.
genioglossus
hilang)
Obstruksi jaringan
lunak
Tumor
Benda asing
Spasme laring

Stridor (snoring,
gargling)
Napas cuping
hidung
Retraksi trakea
Retraksi torak
Tak terasa ada
udara ekspirasi

Pengelolaan Jalan Napas


(Management Airway)

adalah tindakan yang dilakukan untuk membebaskan


jalan napas dengan tetap memperhatikan kontrol
servikal dengan membebaskan jalan napas untuk
menjamin jalan masuknya udara ke paru secara
normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase
tubuh

Lanjutan..
pastikan korban sadar atau tidak.
Jika sadar maka ajak bicara, jika jawaban jelas
airway bebas.
Jika korban tidak sadar maka segera lakukan
pembebasan jalan nafas dan pemeriksaan
jalan nafas.

Airway Management Tanpa Alat

Membuka jalan nafas dengan proteksi


cervical (Maneuver Tripel airway)
Head Tilt (tindakan menekan dahi)
Chin Lift (tindakan mengangkat dagu)
Jaw thrust (tindakan mengangkat sudut
rahang bawah)

Pemeriksaan Jalan napas dan


pernapasan

L =
Look/Lihat
gerakan
nafas
atau
pengembangan dada, retraksi sela iga, warna
mukosa/kulit dan kesadaran
L = Listen/Dengar aliran udara pernafasan
F = Feel/Rasakan adanya aliran udara
pernafasan
dengan
menggunakan
pipi
penolong

Membersihkan Jalan napas

teknik Cross Finger


yaitu dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
yang disilangkan dan menekan gigi atas dan bawah.

Obstruksi benda asing dalam rongga mulut


pembersihan manual sapuan jari (finger
sweep)
Miringkan kepala pasien
Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah)
yang bersih atau dibungkus dengan
kassa/kain untuk membersihkan rongga
mulut dengan gerakan menyapu.

Mengatasi Sumbatan napas


Parsial

Abdominal thrust (Manuver Heimlich)


Back blow
Chest thrust

Pengelolaan jalan napas (airway


management) dengan alat
Jalan Napas
Faring
hidung-faring
(NPA,
nasopharingeal
airway)

mulut-faring (OPA,
oro-pharyngeal
airway)

Sungkup
Mask)

Muka

(Face

Sungkup Laring (LMA, laryngeal mask


airway)

2 macam sungkup laring, yaitu:

Sungkup laring standar dengan satu pipa napas


Sungkup laring dengan dua pipa

Ukuran LMA
Ukuran

Usia

1.0
1.3
2.0
2.3
3.0
4.0
5.0

Neonatus
Bayi
Anak kecil
Anak
Dewasa kecil
Dewasa normal
Dewasa besar

Berat Badan
(Kg)
<3
3-10
10-20
20-30
30-40
40-60
>60

Pipa Trakea (endotracheal tube)

untuk bayi dan anak digunaka tanpa cuff dan untuk anak
besar dan dewasa dengan cuff
Pipa trakea dapat dimasukan melalui mulut (orotracheal
tube) atau melalui hidung (nasotracheal tube).

Ukuran Pipa trakea

Usia
Premature
Neonatus
1-6 bulan
-1 tahun
1-4 tahun
4-6 tahun
6-8 tahun
8-10 tahun
10-12 tahun
12-14 tahun
Dewasa wanita
Dewasa pria

Diameter (mm)
2.0-2.5
2.5-3.5
3.0-4.0
3.5-3.5
4.0-5.0
4.5-5.5
5.0-5.5*
5.5-6.0*
6.0-6.5*
6.5-7.0
6.5-8.5
7.5-10.0

Skala French
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28-30
28-30
32-34

Jarak Sampai
Bibir
10 cm
11 cm
11 cm
12 cm
13 cm
14 cm
15-16 cm
16-17 cm
17-18 cm
18-22 cm
20-24 cm
20-24 cm

Cara memilih pipa trakea untuk bayi dan


anak kecil

Diameter dalam pipa trakea (mm)


= 4,0 + umur (tahun)
Panjang pipa orotrakeal (cm)
= 12 + umur (tahun)
Panjang pipa nasotrakeal (cm)
= 12 + umur (tahun)

Laringoskopi dan intubasi


Secara garis besar dikenal dua macam
laringoskop:
Bilah, daun (blade) lurus (Macintosh) untuk
bayi anak dewasa.
Bilah lengkung (Miller, Margill) untuk anak
besar-dewasa.

Kesulitan memasukkan pipa trakea berhubungan dengan


variasi anatomi yang dijumpai.
Klasifikasi tampakan faring pada saat mulut terbuka
maksimal dan lidah dijulurkan maksimal menurut
Mallampati dibagi menjadi 4 gradasi.
Gradasi

Pilar Faring

Uvula

Palatum Mollle

1
2
3
4

+
-

+
+
-

+
+
+
-

Intubasi Trakhea

Intubasi
trakea
merupakan
tindakan
memasukan pipa trakea kedalam trakea melalui
rima glottis, sehingga ujung distalnya berada
kira-kira dipertengahan trakea antara pita suara
dan bifurkasio trakea.

Indikasi intubasi :
- Menjaga patensi jalan napas oleh sebab
apapun.
Mempermudah
ventilasi
positif
dan
oksigenasi.

Kesulitan Intubasi

Leher pendek berotot


Mandibula menonjol
Maksila/gigi depan menonjol
Uvula tidak terlihat (Mallampati 3 atau 4)
Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
Gerak vertebra servikalis terbatas

Ekstubasi

Dilakukan saat pasien teranestesi dalam atau


menjelang sadar penuh,
sesudah efek
pelumpuh otot hilang sempurna dan pasien
dapat mempertahankan kecepatan dan
dalamnya pernapasan.

Kontraindikasi ekstubasi :
kesulitan intubasi,
resiko aspirasi
udem jalan nafas.

Setelah efek anestesi berkurang, dilakukan suction pada


pasien dan ET dicabut setelah lebih dulu diberikan
ventilasi tekanan positif untuk memberi kesempatan
pengeluaran atau sekret keluar dari glotis.
Pasien tidak akan diekstubasi sebelum siap untuk
menjaga dan memproteksi jalan nafas.
Setelah ekstubasi pasien dibiarkan dalam posisi supinasi
atau lateral.
Setelah ekstubasi teranestesi, alat oral atau nasal airway
dibiarkan sampai pasien merasa tidak tahan lagi dengan
keberadaannya.

Komplikasi
Selama intubasi
Trauma gigi-geligi
Laserasi bibir, gusi, laring
Merangsang saraf simpatis
(hipertensi-takikardi)
Intubasi bronkus
Intubasi esophagus
Aspirasi
Spasme bronkus

Setelah ekstubasi
Spasme laring
Aspirasi
Gangguan fonasi
Edema glottis-subglotis
Infeksi laring, faring, trakea

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Odontologi
    Referat Odontologi
    Dokumen32 halaman
    Referat Odontologi
    Mutia Hasmita
    100% (1)
  • UKBM
    UKBM
    Dokumen21 halaman
    UKBM
    Mutia Hasmita
    100% (1)
  • UKBM
    UKBM
    Dokumen21 halaman
    UKBM
    Mutia Hasmita
    100% (1)
  • Pre Eklamsia
    Pre Eklamsia
    Dokumen1 halaman
    Pre Eklamsia
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Leptospirosis
    Daftar Isi Leptospirosis
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Leptospirosis
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • CRS Stroke
    CRS Stroke
    Dokumen31 halaman
    CRS Stroke
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • 5 - Hordeolum
    5 - Hordeolum
    Dokumen34 halaman
    5 - Hordeolum
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Tabel Ok
    Tabel Ok
    Dokumen4 halaman
    Tabel Ok
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Inkontinensia Urine
    Inkontinensia Urine
    Dokumen19 halaman
    Inkontinensia Urine
    dwirinanti90215
    100% (1)
  • Bronchopneumonia Dan Encephalitis
    Bronchopneumonia Dan Encephalitis
    Dokumen43 halaman
    Bronchopneumonia Dan Encephalitis
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • 1 Lapsus FAM
    1 Lapsus FAM
    Dokumen18 halaman
    1 Lapsus FAM
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • 3 - Varicella
    3 - Varicella
    Dokumen30 halaman
    3 - Varicella
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • CRS Stroke
    CRS Stroke
    Dokumen31 halaman
    CRS Stroke
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • CSS - Stenosis Mitral
    CSS - Stenosis Mitral
    Dokumen17 halaman
    CSS - Stenosis Mitral
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Refrat Trauma Kimia
    Refrat Trauma Kimia
    Dokumen18 halaman
    Refrat Trauma Kimia
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Tinea Versikolor
    Lapsus Tinea Versikolor
    Dokumen9 halaman
    Lapsus Tinea Versikolor
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Crs Oma
    Crs Oma
    Dokumen30 halaman
    Crs Oma
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Herpes Zoster
    Lapsus Herpes Zoster
    Dokumen21 halaman
    Lapsus Herpes Zoster
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen7 halaman
    Tugas
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • EKLAMPSIA
    EKLAMPSIA
    Dokumen29 halaman
    EKLAMPSIA
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • CRS Muti
    CRS Muti
    Dokumen43 halaman
    CRS Muti
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • CRS DM Muti
    CRS DM Muti
    Dokumen36 halaman
    CRS DM Muti
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • LLA
    LLA
    Dokumen28 halaman
    LLA
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen20 halaman
    Asma
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen20 halaman
    Asma
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen20 halaman
    Asma
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Tumor Vagina
    Tumor Vagina
    Dokumen11 halaman
    Tumor Vagina
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat
  • Referat ICU Final
    Referat ICU Final
    Dokumen19 halaman
    Referat ICU Final
    Mutia Hasmita
    Belum ada peringkat