PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
musim kemarau air simpanan itu dikeluarkan sedikit demi sedikit sehingga
kita tidak kekurangan air. Bila hutan tidak gundul, pada siang hari
pepohonannya menghisap CO2 dan mengeluarkan O2 yang kita butuhkan.
Asap-asap pabrik yang tebal dapat dinetralkan oleh hutan.
Sisa-sisa industri sering mencemari sungai dan laut. Ikan dan
mikrobiologi tak tahan hidup di sungai dan laut yang tercemar. Manusia
menjadi sulit mendapat air minum yang sehat dan segar.
Tanah harus diusahakan untuk tetap menghijau. Tanah yang gundul
kita tanami. Cara-cara pengambilan kayu dari hutan harus diatur. Karena
hutan merupakan sumber penghasilan bagi manusia.
2.2 Perlindungan Alam Umum
yaitu perlindungan alam daiam kesatuan flora, fauna dan tanah
1.
2.
3.
Untuk memberikan dasar hukum tentang usaha Pemerintah dan Lembagalembaga Swadaya Masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka
dibuat peraturan perundang-undangan tentang lingkungan Beberapa produk
undang-undang tentang lingkungan:
UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistemnya
UU No. 51 tahun 1993 tentang Analisi Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
(pengganti UU No, 4 tahun 1982)
Selain itu Pemerintah juga memberikan penghargaan kepada masyarakat
atau instansi yang telah berperan aktif dalam melestarikan lingkungan,
yaitu:
a. Kalpataru
Perintis lingkungan
Penyelamat lingkungan
Pengabdi lingkungan
5
Pembinalingkuan
b. Adipura
Kota terbersih
Daerah yang dapat memberikan laporan tentang kependudukan dan
lingkungan hidup Pelestarian sumber daya alam adalah upaya
pengelolan agar supaya berkesinambungan. Adapun usaha tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Margasatwa, nutan tmaung, nutan wisata, raman naswnai,
2. Pengadaan kebun botani (tumbuhan), antara lain : kebon raya, kebun
koleksi, kebun plasma nutfah
3. Pemanfaatan sumber daya alam nonkonvensional
admin pelindungan alam
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Dan Pembahasan
Secara umum bentuk konservasi dapat dibedakan atas 2 (dua) golongan,
yaitu: 1. Konservasi in situ adalah kegiatan konservasi flora/fauna yang
dilakukan di dalam habitat aslinya. Konservasi in situ mencakup kawasan
suaka alam (Cagar alam dan Suaka Margasatwa) dan kawasan pelestarian
alam (Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam).
2.
merusak,
memusnahkan,
memelihara,
mengangkut,
dan
memperniagakan
agar
pemanfaatan
dan
bahan
alam
organik
dan
bahan
alam
anorganik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
10
Bahan alam yang berasal dari anorganik sangatlah banyak kita pergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun pemanfaatan bahan alam yang berasal
dari anorganik ini tidak bisa langsung dipergunakan, harus melalui proses
pengolahan yang baik. Pengolahan dengan menggunakan teknologi tinggi
akan menghasilkan barang yang bernilai tinggi pula dan mempunyai kualitas
yang bermutu. Disamping itu juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
pemanfaatan bahan alam seperti : prinsip ekoefisiensi, prinsip pemanfaatan
berkelanjutan, prinsip kemakmuran, keadilan dan pemerataan, prinsip
rasionalisasi, prinsip penggunaan tata ruang yang benar dan prinsip
keseimbangan daya dukung lingkungan. Walaupun dalam pengolahan bahan
alam sudah baik tetapi juga tidak lepas dari hambatan-hambatan dalam
proses pemanfaatanya.
4.2 Saran
Bahan alam yang berasal dari anorganik terutama bahan tambang tidak dapat
diperbarui. Sebaiknya penggunaannya harus dilakukan dengan sebaikbaiknya, Karena jumlahnya sangat terbatas. Selain itu kita juga harus mencari
solusi, bagaimana agar bahan tambang yang merupakan bahan alam yang
tidak dapat diperbarui itu dapat kita ganti dengan bahan alternatif. Sehingga
bahan-bahan alam yang tersebut masih bisa kita manfaatkan dalam jangka
waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
11
www.wikipedia.com
www.ensklopedia.com
http://ilmualam.blogdetik.com/2012/12/24/perlindungan-sumber-daya-alam/
http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/06/perlindungan-dan-pelestariansumber.html
12