Maritim 1
JURNAL
Dari Redaksi
Memutar Haluan
"Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya
untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara
maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah
masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu
lama memunggungi laut, memunggungi samudra,
memunggungi selat dan teluk..."
Demikian cuplikan yang kami pandang penting,
dari pidato perdana Presiden Joko Widodo seusai
pelantikan pada senin, 20 Oktober 2014. Tepat tujuh
hari kemudian, Presiden Indonesia ke-tujuh ini melantik
anggota kabinetnya. Nama-nama menteri anggota
kabinet diumumkan di halaman belakang Istana
Merdeka, Minggu (26/10/2014), sehari sebelumnya.
Di luar dugaan banyak orang, Jokowi memberi
nama kabinetnya dengan nama Kabinet Kerja. Sesuai
namanya, bolehlah kami berharap penamaan Kabinet
Kerja tersebut sebangun dan selaras dengan salah satu
kalimat dalam pidatonya di atas, yaitu: "bekerja dengan
sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia
sebagai negara maritim."
Dua kalimat berikutnya sungguh membesarkan
hati, "Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan
peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi
laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan
teluk". Kedua kalimat ini setidaknya bermakna dua hal;
yang pertama, adanya kesadaran terhadap elemen
domain maritim (Maritime Domain Awarnesses), dan
kedua, adanya pengakuan atas kesalahan paradigma
pembangunan nasional selama ini yang land oriented.
Sekaligus secara implisit menunjukkan akan ada
perubahan yang fundamental, 180 derajat, dari
memunggungi menjadi menghadap ke laut.
PEMIMPIN UMUM
Sabrun Jamil Amperawan
SEKRETARIS REDAKSI
Dian Purnama Sari
PEMIMPIN USAHA
Adhi Prastowo
PEMIMPIN REDAKSI
A Shalahuddin
REPORTER
Ikawati
Indarti
Damar Budi Purnomo
Anwar Iqbal
Benny Syahputra
Adityo Nugroho
DEWAN REDAKSI
Rubianto
Sabrun Jamil Amperawan
A Shalahuddin
Adhi Prastowo
K Wisnubroto
Bagus Satriyanto
REDAKTUR PELAKSANA
K Wisnubroto
REDAKTUR
K Wisnubroto
A Shalahuddin
Achmad Fadjar
Arif Giyanto
Suryo AB
Maritim
JURNAL
FOTOGRAFI DAN
PERISET FOTO
Firmanto Hanggoro
DESAIN KREATIF
Sena Putra Pratama
Arwindra
Tania Novianti
HRD
Rahardian Citra
DISTRIBUSI/SIRKULASI
Achmad Subhan
Rudi Kamal
Vidra Hanafi
KOLUMNIS KHUSUS
Prof Dr Ir Budi Susilo Soepandji
dr Hariman Siregar
Dr Chandra Motik Yusuf, SH, MSc
Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS
Ir Daniel M Rosyid PhD, M RINA
Ir Sunaryo, PhD
Ir Harsusanto, MM
Ir Sjaifuddin Thahir, MSc
Ir Tri Achmadi, MSc PhD
KANTOR
Jl Sungai Sambas VI No 1
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia, 12130
Telp +62 21 7229318
Fax +62 21 7229317
redaksi@jurnalmaritim.com
marketing@jurnalmaritim.com
event@jurnalmaritim.com
admin@jurnalmaritim.com
Twitter @JurnalMaritim
www.jurnalmaritim.com
Daftar Isi
PELABUHAN
28
Pendulum Nusantara, Resep Mengurangi
Kesenjangan Timur-Barat
LIPUTAN KHUSUS
32
Pembangunan Infrastruktur
belum Berpihak ke Maritim
GEOPOLITIK
38
Menguji Anggaran Ideal
untuk Pertahanan Laut
TEKNOLOGI
42
Ecoliner, Suistanable Shipping Technology
Dari Negeri Kincir Angin
GEOPOLITIK
44
Kisah Godzilla dari Bumi Marinir Cilandak
KEAMANAN LAUT
46
Saatnya Bakamla Dipimpin Sipil
PERSPEKTIF
50
Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan
Strategi Pertahanan Negeri Nyiur Melambai
54
M Riza Damanik
Prioritas Menko Maritim
56
Siswanto Rusdi
Jalan Berat Mewujudkan Visi Maritim Presiden
LAPORAN UTAMA
6
Asa di Pundak Menteri Maritim
13
PELAYARAN
20
Kaji Ulang Trayek Perintis
di Timur
KELAUTAN
24
Banjir Impor Garam
di Negeri Bahari
PUSTAKA BAHARI
58
Ardinanda Sinulingga
Sea Power Penunjang Visi Maritim Indonesia
ARCHIPELAGO
64
Pesona Nusantara di Ujung Batas Utara
Maritim 3
JURNAL
Dari Pembaca
Abdullah Puteh, Mantan Gubernur NAD
Kekayaan Aceh yang sesungguhnya berada di laut dan itu sudah tersohor sejak zaman sultan
Iskandar Muda pada abad 17. Jadi kita jangan hanya tahu Belawan, Tanjung Priok, Tanjung
Perak, dan Makassar saja, tetapi kita memiliki 34 Propinsi yang punya potensi untuk di
bangun pelabuhan besar salah satunya Sabang atau Banda Aceh yang ada di Propinsi NAD.
Lettu (Mar) Huda Prawira, Anggota Intai Amfibi Marinir TNI AL
Kegiatan pengenalan laut sangat diperukan bagi siswa-siwi sekolah supaya mereka dapat
mengenal semangat bahari yang mana kita memang sebagai Negara maritim, apalagi ini
dilakukan pada saat mereka masih duduk di bangku SD dan SMP.
Kolonel Laut (Purn) Soeharwanto, Pengamat Maritim dan Pertahanan
Untuk menjadi negara maritim yang kuat diperlukan angkatan laut yang mumpuni. Syarat
untuk membentuk angkatan laut yang mumpuni diukur dari alutsistanya harus ada anggaran
yang cukup dan diplomasi yang baik, seperti masa Presiden Sukarno dulu.
Anugrah Sulistyawan, Karyawan tinggal di Jakarta
Jurnal Maritim seharusnya membuat rubrik khusus tentang sejarah kejayaan laut kita,
misalnya sejarah pertempuran-pertempuran laut antara ALRI dengan Belanda maupun masa
kerajaan-kerajaan di nusantara.
Ahmad Lohy, Mahasiswa Universitas Pattimura, Ambon
Jurnal Maritim harus mengangkat tema tentang potensi kelautan di setiap daerah,
misanya di saya punya kampung di Pulau Seram, disana terdapat potensi kelautan seperti
pembudidayaan ikan kerapu dan pantainya yang bagus.
Pipit Pratama, Ketua BEM FPIK IPB
Menurut pendapat saya sebagai mahasiswa dan Ketua BEM FPIK IPB, tidak menjadi masalah
dengan gaya Bu Susi yang nyentrik dan bebas, yang saya soroti adalah program kerja
beliau dan apa yang beliau akan lakukan untuk perikanan dan kelautan ini? Akan tetapi,
Kepemimpinan itu keteladanan. Jangan salahkan yang dipimpin jika mereka mendampakan
panutan, itu fungsi amanah sebagai penjaga diri. Selain itu pengawalan implementasi
Undang-Undang Kelautan mengenai Penegakan hukum, Keamanan dan Keselamatan di
laut, yang saat ini ada 13 instansi yang berwenang melaksanakan penegakan hukum di
laut, sehingga terjadi tumpang tindih kebijakan, dengan adanya Undang-Undang Kelautan
diharapkan menjadi terpadu dan terkoordinir dalam satu instansi. Mari kita beri kesempatan
Ibu Susi untuk bekerja dan berkarya, mari tetap jaga idealisme kita untuk berfikir kritis dan
solutif untuk menentukan arah pembangunan bangsa karena kita adalah agen pengganti
generasi lama dan agen perubahan.
Maritim
JURNAL
Maritim 5
JURNAL