PENDAHULUAN
Halaman
3
1.3 Pembahasan
Masalah yang dibahas dalam makalah ini berkaitan dengan:
1. Bank Dunia dan IMF
2. Sejarah dan Perkembangan Bank Dunia
3. Tujuan Bank Dunia
4. Peran Bank Dunia terhadap Indonesia
5. Dana Moneter Internasional
6. Bagaimana hubungan IMF dengan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
7. Posisi utang luar Negeri Indonesia
8. Apa dampak yang terjadi dengan adanya pemutusan hubungan kerjasama
tersebut, serta bagaimana cara menyikapinya
Halaman
4
BAB II
PEMBAHASAN
Structural
yang
aslinya
bernama
International
and
Dana
lembaga
ini
pada
Eropa setelah kehancuran Perang Dunia II, yang kemudian diperluas dengan
memberi pinjaman pembangunan kepada negara-negara Dunia Ketiga.
Peran Utama IMF adalah mengatur neraca pembayaran luar negeri
berbagai negara, dengan menyediakan hutang (pinjaman), dengan memaksakan
disiplinfinansial (keuangan) tertentu terhadap negara-negara yang menghadapi
masalah neraca pembayaran. Dana Bank Dunia dan IMF diperoleh dari negaranegara kaya yang ikut dalam pertemuan tersebut. Kedua lembaga keuangan
internasional yang mempunyai kantor pusat di Washington DC ini merupakan
bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kepentingan-kepentingannya sangat
kuat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi politik Amerika Serikat
yang merupakan penyumbang utama Bank Dunia dan IMF.
Bank Dunia dan IMF adalah dua dari tiga badan yang dibentuk
untuk menangani persoalan peralihan dari era kolonial (penjajahan) ke era paskakolonial. Badan yang ketiga adalah rejim GATT ( General Agreement on Tariffs
and Trade /Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan), yang telah diubah
menjadi WTO ( World Trade Organization ), organisasi perdagangan super. Sejalan
dengan peran Bank Dunia dan IMF, GATT dimaksudkan untuk memajukan dan
mengatur liberalisasi perdagangan dunia, yang telah memudahkan perluasan
berbagai sektor di dalam unit ekonomi nasional, dan dengan demikian menjamin
mengalirnya bahan baku dari Selatan/negara-negara berkembang ke Utara, serta
mengalirnya barang-barang manufaktur dari Utara ke Selatan, maupun
perluasan perdagangan
di
antara
negara-negara
Utara
sendiri.
Berbagai
Pada periode awal kehadirannya, uang Bank Dunia dipinjamkan terutama untuk
pemulihan kembali negara-negara Eropa paska Perang Dunia II, dalam rangka
Marshall Plan. Namun sejak akhir 1960, banyak pinjaman diberikan.
lain
bahwa
Bank
Dunia
beroperasi
berdasarkan
prinsip-prinsip
untuk mendorong investasi swasta luar negeri lewat jaminan atau partisipasi
dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika
modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang wajar, sebagai tambahan
investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok,
membiayai untuk tujuan-tujuan produktif di luar dari modal mereka sendiri,
pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
3)
Untuk
mendorong
keseimbangan
perkembangan
jangka
panjang
masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum
memberikan pinjaman, Bank Dunia menjajaki Indonesia dengan memberikan
bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral
yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung, 2009).
Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap
sebagai negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Oleh karena
itu, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema
IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecuali administrative fee persen per tahun
dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana
pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS
pada September 1968 (Hutagalung, 2009). Pada masa-masa awal tersebut, dana
pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian,
perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahuntahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang
memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun,
jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain.
Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai
negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang
konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode
sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah
pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi
pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh nyata manfaat Bank Dunia bagi Indonesia
Tangkal Kemiskinan Bank Dunia Kucuri Utangi RI USD400 juta
Demi meningkatkan pengelolaan anggaran publik dan mengurangi angka
kemiskinan, Bank Dunia kembali memberikan pinjaman bagi Indonesia sebesar
USD400 juta.Pencapaian Indonesia dalam menciptakan stabilitas makroekonomi
dan politik selama sepuluh tahun terakhir sungguh luar biasa. Pencapaian
Halaman
11
atau
meningkatkan
anggaran
pembangunan,
melainkan
soal
atau
diwajibkan
melakukan
kebijakan-kebijakan
tertentu,
rekonstruksi pasca perang Dunia II. Tujuan awal dari IMF ketika terbentuk adalah
menciptakan lembaga demokeratis yang menggantikan kekuasaan para bankir dan
pemilik modal internasional yang bertanggung jawab terhadap resesi ekonomi
pada decade 1930-an.
Pimpinan IMF
Berikut masa jabatan kepemimpinan IMF adalah 4 tahun Berikut daftar
managing director IMF.
Tanggal
Nama
Camille Gutt
Belgia
Ivar Rooth
Swedia
Per Jacobsson
Swedia
Pierre-Paul Schweitzer
Perancis
Johannes Witteveen
Belanda
3 Agustus 19513
Oktober 1956
21 November 19565
Mei 1963
1 September 196331
Agustus 1973
1 September 197316
Juni 1978
Halaman
13
Asal negara
17 Juni 197815
Januari 1987
16 Januari 198714
Februari 2000
7 Juni 200431
Oktober 2007
1 November 200718
Mei 2011
5 Juli 2011kini
Jacques de Larosire
Perancis
Michel Camdessus
Perancis
Horst Khler
Jerman
Amerika
sementara)
Serikat
Rodrigo Rato
Spanyol
Dominique Strauss-Kahn
Perancis
Amerika
Serikat
Perancis
Kritik
Peran ketiga institusi Bretton Woods telah menjadi kontroversi bagi
banyak pihak sejak periode Perang Dingin. Para kritikus menganggap bahwa para
Halaman
14
data
di
Bank
Indonesia,
posisi
utang
luar
negeri
pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar
dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta
tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$
51,13 miliar pada Desember 2006.
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:
Halaman
15
dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun.
Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di
luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu
sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar
Rp1250 triliun lebih.
1997 yang memicu rusuh terhadap puluhan bank besar Indonesia, seperti Bank
BCA dan Bank Danamon, membuat kolaps system perbankan nasional, dan kian
menenggelamkan nilai tukar Rupiah. Berdasarkan pengalaman di negara lain,
banyak dari pasien IMF hanya sembuh sementara, untuk kemudian krisis kambuh
kembali sehingga menjadi pasien IMF kambuhan (repeated patients). Biaya sosial
ekonomis dari krisis yang dialami Indonesia ketika itu adalah kerusuhan sosial
Mei 1998 (IMF-Provoked Riots). Dalam banyak kasus keterlibatan IMF di
Amerika Latin dan Afrika, saran-saran IMF sering memicu demonstrasi besarbesaran, kerusuhan massal yang memakan korban jiwa, dan kejatuhan
pemerintahan.
Dalam kasus Indonesia, keterlibatan IMF meningkatkan puluhan juta
pengangguran, kebangkrutan ekonomi nasional dan swasta, biaya rekapitulasi
bank lebih dari Rp 600 triliun, serta tambahan beban utang puluhan miliar dolar
yang masih terasa hingga saat ini. Pemenang Nobel Ekonomi 2001, Prof.Joseph
Stiglitz dari Universitas Colombia menyatakan,Program IMF yang jangka
waktunya lebih dari dua tahun merupakan bukti dari kegagalan IMF. Indonesia
merupakan salah satu contoh kegagalan besar IMF karena telah berlangsung
selama enam tahun (1997-2003). Menurut Stiglitz: IMF memaksakan terlalu
banyak prasyarat, sebagian diantaranya bersifat politis, dan sering masuk dalam
wilayah mikroekonomi, yang berada di luar mandat dan kompetensi IMF (yang
hanya terbatas pada bidang makroekonomi).
Krisis 1997/1998 sebenarnya telah meninggalkan banyak hikmah yang
dapat dipetik oleh para pengambil kebijkan ekonomi. Namun pada kenyataannya,
para pengambil kebijkaan ekonomi tidak banyak mengambil pelajaran dari krisis
ekonomi tersebut. Meskipun IMF telah beranjak dari Indonesia, namun hubungan
struktural bawah tanah masih terjadi (Sistem Neoliberal). Sampai akhir Juni 2007,
jumlah dana asing yang ada di instrument financial Indonesia mencapai sekitar Rp
797 trilliun, dan sekitar Rp 670 trilliun (84 persen) diantaranya ditempatkan di
instrument saham di BEJ (Bursa Efek Jakarta) terjadi gelembung financial.
Halaman
18
lebih setahun baru turun. Setelah kita mengemis, merengek-rengek. Setelah turun
pun tidak boleh dipakai untuk apa-apa. Katanya boleh dipakai kalau cadangan
devisa sudah habis sama sekali setelah kita jadi bangsa kere. Ini juga apa-apaan?
Buat saya mari kita melihat Malaysia, Thailand atau Korea Selatan. Tiga negeri
yang pernah menderita oleh krisis moneter dan sekarang sudah gagah kembali dan
selamat tinggal pada IMF.
Boediono: Kita nanti tunggu deh sampai 2003 bagaimana. Program kita
kan sampai akhir 2003. Setelah itu ya kita pikir apa. Kita lihat situasinya
menjelang itu kan masih satu setengah tahun lagi. Misinya sudah datang dan kita
membicarakan pokok-pokonya. Pendek sekali LoI yang keenam ini pendek.Rizal
Ramli: Ya menurut kami sudah waktunya dihentikan. Tapi memang ada
sekelompok kecil pejabat di Indonesia, mafia di Indonesia yang kalau tanpa IMF
tidak ada apa-apanya. Tidak memiliki posisi tawar terhadap pemerintah. Dan
menurut saya kepentingan pribadi dan kelompok ini jauh lebih penting dari pada
kepentingan nasional yang terjadi kenapa masih ngotot mau mempertahankan
IMF
Tersebut,
Sertabagaimana
Cara
Menyikapinya
Setidaknya ada empat resiko yang muncul bila Indonesia memutuskan
hubungan kerja sama dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
1. Dana IMF akan dibekukan dan harus dikembalikan sehingga akan memangkas
sejumlah besar cadangan devisa Indonesia. Memutus hubungan dengan IMF
secara mendadak, dan prematur akan mengundang resiko yang besar bagi
ekonomi Indonesia.
2. Mata uang rupiah akan menjadi tidak konvertibel sehingga eksportir dan
importir Indonesia harus melakukan barter dalam perdagangannya dengan
Halaman
20
mitra asing. Dan kelanjutan pinjaman dan hibah dari kelompok kreditor
Consultative Group on Indonesia (CGI), Bank Dunia, dan Bank Pembangunan
Asia (ADB) kepada Indonesia akan terganggu.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mengalami
peningkatan defisit dalam jumlah besar, yang pada gilirannya akan membawa
pula dampak berupa melonjaknya tingkat inflasi.
4. Resiko yang akan dihadapi Indonesia jika hubungan dengan IMF putus secara
mendadak dan prematur, selain mengganggu perekonomian Indonesia,
Pemutusan hubungan dengan IMF juga akan mengganggu program
pemulihan ekonomi yang sudah mulai berjalan karena Indonesia masih
memerlukan utang dari IMF untuk mendukung program pemulihan ekonomi ini.
Apalagi bila melihat bahwa kerja sama Indonesia dengan IMF merupakan
penjamin bagi berbagai fasilitas dan kerja sama dengan pihak lainnya. seperti
dengan kelompok kreditor Paris Club, CGI dan Bank Dunia.
Selain itu, dampak dari pemutusan kerja sama dengan IMF juga berpengaruh
pada fasilitas Paris Club tidak lagi tersedia. Ini berarti Indonesia tidak lagi
mendapat keringanan pembayaran utang, satu hal yang akan memberatkan beban
anggaran negara sepanjang tahun 2004. Tanpa fasilitas Paris Club, tahun depan
Indonesia harus membayar utang US$ 3 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Jumlah
ini tidak kecil, belum lagi beban pembayaran surat utang negara yang mencapai
Rp 18,9 triliun. Selain itu masih ada defisit sekitar Rp 25 triliun.
Halaman
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan pada negara-negara berkembang,
dalam bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi
pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang
dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkahlangkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau
demokrasi dikembangkan.
Pandangan Bank Dunia harus disikapi secara kritis. Yang merasakan
akibat dari implementasi saran mereka yang bias itu adalah bangsa kita, petani
kita, masyarakat kita. Mereka datang kemari silih berganti ahlinya, tetapi itu
sekedar melaksanakan pesan sponsor. Kita telah terperangkap dengan hutang luar
negeri dan SDA milik bangsa ini yang dikapling dan dikuasai bangsa asing. Kita
semakin sulit keluar dari kemiskinan dan kepapaan, padahal kita berada di negara
yang kaya.
Halaman
22
3.2 Saran
Semoga makalah yang di buat ini Berguna Untuk kami kelompokm Lima
dan Kelompok lain
Halaman
23
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
http://www.lfip.org
http://majalah.tempointeraktif.com
http://www.indopolitik.com
http://www.scribd.com/
http://www.indopolitik.com
http://majalah.tempointeraktif.com
http://id.shvoong.com
Halaman
24