Definisi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga terjadi defisiensi sistem
kekebalan tubuh, yang kemudian
menimbulkan sindroma dengan gejala penyakit
infeksi oportunistik yang disebut Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Famili
Sub famili
Genus
Spesies
: Retroviridae
: Lentivirinae
: Lentivirus
: HIV-1 & HIV-2
Struktur HIV
Cara Penularan
1. Melalui hubungan seksual
2. Transmisi horizontal (kontak langsung
dengan darah/produk darah/jarum suntik)
3. Secara vertikal (dari ibu ke bayi)
Faktor bayi/anak
Faktor tindakan
obstetri
Jenis persalinan
(pervaginam)
Ibu menderita
infeksi virus,
bakteri, parasit
(seperti malaria) &
IMS
Pemberian ASI
Ibu mengalami
dalam periode yang KPD lebih dari 4
lama
jam
Ibu memiliki
Pemberian mixed
masalah pada
feeding
payudara, seperi
mastitis, abses, luka
di puting payudara
Ibu menderita
kekurangan gizi
Bayi/anak memiliki
luka di mulut
Terdapat tindakan
medis yg dapat
meningkatkan
kontak antara darah
ibu atau cairan
tubuh ibu dengan
bayi
Risiko
Selama Kehamilan
5 10 %
Ketika Persalinan
10 20 %
5 15 %
Manifestasi Klinik
Stadium AIDS
Pemeriksaan Diagnostik
Yang dilakukan di Indonesia umumnya adalah
pemeriksaan serologis menggunakan rapid test
HIV atau ELISA.
Dilakukan secara serial menggunakan tiga reagen
HIV berbeda dalam hal preparasi antigen, prinsip
tes dan jenis antigen
Terdapat 4 kegiatan :
I. Pencegahan penularan HIV pada perempuan
usia reproduksi
II. Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan
pada ibu HIV positif
III. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV
positif ke bayi yang dikandungnya
IV. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak
dan keluarganya
Tabel. Rekomendasi terapi ARV pada ibu hamil HIV positif dan ARV profilaksis pada bayi
Ibu
AZT + 3TC + NVP
Bayi
Perabdominam
Syarat :
Syarat :
VL <1.000 kopi/mm3
(AR<6 bulan)
VL >1.000 kopi/mm3
Ada indikasi obstetri
2-4 %
Anjuran utama bagi ibu HIV positif adalah untuk tidak menyusui bayinya
dan menggantikannya dengan susu formula.
Persyaratan untuk dapat diberikan susu formula, yaitu :
Bila AFASS tidak bisa dipenuhi maka ASI boleh diberikan dengan
ketentuan : ASI eksklusif selama 6 bulan, sudah mendapatkan konseling
management laktasi, ibu sudah minum ARV minimal 4 atau 6 minggu
Sangat tidak dianjurkan mixed feeding. Hal ini disebabkan pemberian susu
formula yang merupakan benda asing dapat menimbulkan perubahan
mukosa dinding usus yang mempermudah masuknya HIV yang ada di
dalam ASI ke peredaran darah.
TERIMA KASIH