Disusun oleh:
Stevanus Jonathan (07120100070)
Pembimbing:
dr. Widya Wirawan.SpPD
Daftar isi
BAB I................................................................................ 3
Laporan Kasus..................................................................3
I.1 IDENTITAS PASIEN..................................................................3
I.2 Anamnesis..............................................................................3
I.2.1 Keluhan Utama...................................................................................3
I.2.2 Keluhan Tambahan.............................................................................. 3
I.2.3 Anamnesis (Riwayat Penyakit Sekarang)...................................................3
I.2.4 Riwayat penyakit Dahulu......................................................................4
I.2.5 Riwayat Keluarga................................................................................4
I.2.6 Riwayat kebiasaan............................................................................... 4
I.3 Pemeriksaan Fisik.....................................................................4
I.4 Pemeriksaan Penunjang.....................................................7
I.5 Pengobatan.....................................................................10
I.6 Diagnosa.........................................................................13
BAB III............................................................................14
Tinjauan Pustaka.............................................................14
II.1 Malaria..............................................................................14
II.2 Malaria di Indonesia................................................................14
II.3 Pola Demam.........................................................................15
II.5 Pemeriksaan Penunjang Malaria..................................................16
II.6 Pengobatan..........................................................................17
I.7 Malaria Berat........................................................................19
I.7.1 Gejala Klinis.................................................................................... 20
I.7.2 Pengobatan malaria Berat....................................................................23
I.8 Prognosis.............................................................................26
BAB I
Laporan Kasus
I.1 IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. An
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 22 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Lap Tembak
Nomor MR
: 00.42.82
I.2 Anamnesis
Auto Anamnesis
I.2.1 Keluhan Utama
Demam Kira-kira 1 minggu
I.2.2 Keluhan Tambahan
Mual , Keram Perut , Batuk
I.2.3 Anamnesis (Riwayat Penyakit Sekarang)
Pasien mengaku datang dengan keluhan demam sekitar 1 minggu yang lalu.
Demamnya seperti naik turun , biasanya suhu naik pada saat malam hari atau pagi
subuh. Pasien mengaku tidak mengukur suhu demamnya .Demam juga bersifat
episodik yaitu demam beberapa waktu disertai penurunan suhu selama kira-kira 2 3
hari lalu naik lagi suhu demamnya. Demam dimulai dengan mengigil hebat terlebih
dahulu kemudian baru badan terasa panas , pasien mengatakan bahwa demam selalu
disertai mengigil dan biasanya setelah badan terasa panas , pasien merasakan sakit
sendi disertai kekakuan sendi. Selain itu juga pasien mengeluh bahwa jika sudah
demam gejala lain yang menyertai adalah sakit di bagian perut dengan keram perut.
Pasien juga mengeluh mengenai pusing yang dirasakan pada saat demam. Setelah
beberapa hari pasien mengatakan bahwa demamnya turun dan bisa beraktifitas seperti
biasa selama kurang lebih 2 3 hari, kemudian demam kembali diserta
mengigil.Pasien tidak melihat adanya bintik-bintik atau ruas-ruas merah yang muncul
setelah demam. Pasien mengaku beberapa minggu belakangan ini pergi ke daerah
lampung 3 minggu yang lalu . Pasien juga mengaku bahwa demamnya ini tidak
memburuk. Pasien juga mengeluh tentang Buang air kecilnya yaitu warnanya seperti
air teh , tidak ada darah ataupun gumpalan-gumpalan . Tidak nyeri saat berkemih serta
tidak ada sakit di bagian perut. Pasien mengaku Buang air besarnya normal tetapi
awalnya encer pada saat-saat demam 2 hari pertama , tidak ada darah ataupun nyeri
perut. Pasien mengeluh batuk batuk tanpa dahak ,tidak ada sesak ataupun darah yang
keluar dari mulut.
Keadaan umum
Tingkat kesadaran
: compos mentis
o Nadi
: 80 kali / menit
: 18 kali / menit
o Suhu
: 36,6 0C
o Palpasi
Ichtus cordis teraba 2 jari dibawah dan lateral dari garis
midklavikula sinistra. Tactile fremitus kanan = kiri
o Perkusi
Perkusi pada lapang paru terdengar sonor di seluruh lapang
paru
o Auskultasi
Jantung: suara dasar SI dan SII normal, tunggal murni, irama
irreguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : suara napas vesikuler, ronchi (-/-),wheezing (-/-)
I.3.2.8 Abdomen
o Inspeksi
Dinding perut terlihat simetris, bentuk dinding perut datar,
tidak terdapat kelainan pada kulit, pergerakan dinding perut
sesuai dengan irama pernapasan
o Auskultasi
Bising usus (+) normal, tidak menurun atau meningkat dengan
frekuensi : 10 kali / menit
o Palpasi
Dinding perut supel, tidak terdapat distensi abdomen, nyeri
tekan (-), massa (-) pada pemeriksaan dalam dan dangkal.
Pemeriksaan Hati : Teraba pembesaran Hati 2 jari dari costa
Pemeriksaan Spleen : Teraba spleen yang membesar schuffner
2
o Perkusi
Timpani pada seluruh regio abdomen
Ruang Traube : Terisi
I.3.2.9 Ekstremitas
Akral Hangat , tidak terlihat adanya deformitas ataupun massa.
I.3.2.10 Kulit
Kulit tampak sawo matang , tidak ada ruam-ruam merah ataupun
tanda-tanda petechie.
Hasil
Kuning
Jernih
1.020
-pH
-Protein
-Glukosa
-Keton
-Urobilinogen
-Bilirubin
-Urobilin
-Nitrit
-Blood
5.6
+
-
Nilai Normal
Kuning
Jernih
1.015
1.025
68
+
-
Sedimen
-Leukosit
-Eritrosit
-Epitel
-Bakteri
-Silinder
-Kristal
Hasil
23
0-1
+
+
Nilai Normal
0 5 /LPB
0 1/LPB
-
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
negatif
Hematokrit / Ht
Leukosit
Trombosit
29
3.4
60
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Nilai normal
13 17 gr/dl
37 54%
5 10 rb/ul
150 400
rb/ul
Parasit count
Corakan bronkitis
I.5 Pengobatan
Tgl 19/9/2014
Cairan
RL
Obat
Inj Levofloxacin
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Tgl 20/9/2014
Cairan
20 TPM
Dosis
1 x 500
mg
2 x 40 mg
2x1g
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
RL
Obat
Inj Levofloxacin
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Inj Dexamethason
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Tgl 21/9/2014
Cairan
RL
Obat
Inj Levofloxacin
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Inj Dexamethason
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Tgl 22/9/2014
Cairan
RL
D5%
Obat drip
Artesunat
Codein
Neurobion
Obat
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Doxycyclin (7 hari)
20 TPM
Dosis
1 x 500
mg
2 x 40 mg
2x1g
2 x 1 amp
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
20 TPM
Dosis
1 x 500
mg
2 x 40 mg
2x1g
2 x 1 amp
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
20 TPM
100cc / hari
120 mg/ 2 flash
2 x 10 mg
1 amp
Dosis
2 x 40 mg
2x1g
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
2 x 100 mg
Tgl 23/9/2014
Cairan
RL
D5%
Obat drip
Artesunat
Neurobion
Obat
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Doxycyclin (7 hari)
Codein
Tgl 24/9/ 2014
Cairan
RL
Obat drip
Artesunat
Obat
Inj Ozid
(omeprazole)
Inj PCT
Inj Neurobion
As.Folat
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Doxycyclin (7 hari)
Codein
Darplex
Tgl 25/9/2014
Cairan
D5%
Obat
Inj PCT
Inj Neurobion
Omeprazole
As.folat
Donperidon
OBH Syr
20 TPM
100cc / hari
120 mg/ 2 flash
1 amp
Dosis
2 x 40 mg
2x1g
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
2 x 100 mg
2 x 10 mg
20 TPM
Selesai
Dosis
2 x 40 mg
2x1g
1x1
3x1
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
2 x 100 mg
2 x 10 mg
1 x 4 tab
10 TPM
Dosis
2x1g
1x1
1 x 40 mg
3x1
3 x 10 mg
3 x CI
Cetrizine
Curcuma
Doxycyclin (7 hari)
Codein
Darplex
OO-I
3x1
2 x 100 mg
2 x 10 mg
1 x 4 tab
Tgl 26/9/2014
Cairan
D5%
Obat
Inj PCT
Inj Neurobion
Omeprazole
As.folat
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
Doxycyclin (7 hari)
Codein
Darplex
10 TPM
Dosis
2x1g
1x1
1 x 40 mg
3x1
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
2 x 100 mg
2 x 10 mg
1 x 4 tab
Tgl 27/9/2014
Cairan
D5%
Obat
Inj PCT
Inj Neurobion
Omeprazole
As.folat
Donperidon
OBH Syr
Cetrizine
Curcuma
10 TPM
Dosis
2x1g
1x1
1 x 40 mg
3x1
3 x 10 mg
3 x CI
OO-I
3x1
Doxycyclin (7 hari)
Codein
Darplex
2 x 100 mg
2 x 10 mg
1 x 4 tab
I.6 Diagnosa
Diagnosa Kerja
Malaria
Diagnosa Banding
Typhoid , DHF , TBC , Pneumonia .
BAB III
Tinjauan Pustaka
II.1 Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus Plasmodium, yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Secara klinis sering ditandai
dengan:
P.vivax merupakan spesies parasit yang paling dominan di Asia Tenggara, Eropa
Timur, Asia Utara, Amerika tengah dan Selatan.
dengan perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, dimana suhu meninggi
kemudian turun menjadi normal.
2. Plasmodium malaria
Secara klinis juga dikenal juga sebagai Malaria Quartana karena serangan
demamnya yang timbul setiap 4 hari sekali. Suatu serangan seringkali dimulai
secara samar-samar.
Serangannya menyerupai malaria vivax dengan selang waktu antara dua
serangan adalah 72 jam. Serangan demam lebih teratur dan terjadi pada sore
hari. Perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat.
3. Plasmodium ovale
Secara klinis dikenal juga sebagai Malaria Ovale dengan pola demam tidak
khas setiap 2-1 hari sekali. Suatu serangan bisa dimulai secara samar-samar
dengan menggigil, diiukuti berkeringat dan demam yang hilang-timbul.
Setelah demam reda, penderita merasakan sehat sampai terjadi menggigil
berikutnya.
4. Plasmodium falciparum
Secara klinis dikenal sebagai Malaria tropicana. Serangan demamnya tidak
teratur dengan gejala yang lebih berat dibandingkan infeksi oleh jenis
plasmodium lainnya.
Suatu serangan bisa diawali dengan menggigil. Suhu tubuh naik secara
bertahap kemudian tiba-tiba turun. Serangan bisa berlangsung selama 20-36
jam. Penderita tampak lebih sakit dibandingkan dengan malaria vivax dan
sakit kepalanya hebat.
Diantara serangan (dengan selang waktu 36-72 jam), penderita biasanya
merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
(-)
: SD negatif
(+)
(++)
(+++)
(++++)
Paracheck
Antigen enzim parasit Lactate Dehidrogenase (p-LDH)
: test optimal
: pan malarial
3. Tes serologi
Deteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana
parasit sangat minimal.
4. Pemeriksaan PCR
Samgat peka dengan teknologi amplifikasi DNA, waktu yang dipakai cukup
cepat dan sensitivitas maupun spesifisitasnya tinggi. Keunggulannya walaopun
jumlah parasit sedikit, dapat memberikan hasil yang positif.
5. Faal hati : SGOT, SGPT,bilirubin direk dan indirek, prothrombin time
6. Urine lengkap
7. Gula darah
II.6 Pengobatan
Pengobatan malaria menurut keperluannya dibagi menjadi pencegahan bila obat
diberikan sebelum infeksi terjadi, pengobatan supresif bila obat diberikan untuk
mencegah timbulnya gejala klinis, pengobatan kuratif untuk pengobatan infeksi
yang sudah terjadi terdiri dari serangan akut dan radikal, dan pengobatan untuk
mencegah transmisi atau penularan bila obat digunakan terhadap gametosit dalam
darah.
Protokol untuk pengobatan malaria rawat jalan atau rawat inap sebagai berikut:
1. Klorokuin bisa diberikan total 25 mg/KgBB selama 3 hari, dengan perincian
sebagai berikut :
Hari pertama 10 mg/kgBB (maksimal 600 mg basa), 6 jam kemudian
dilanjutkan 10 mg/kgBB (maksimal 600 mg basa) dan 5 mg/kgBB pada 24
jam (maksimal 300 mg basa) + Primakuin 1 hari. Atau hari I dan II masingmasing 10 mg/kgBB dan hari III 5 mg/kgBB + Primakuin 1 hari
2. Bila dengan pengobatan butir 1 ternyata pada hari ke IV masih demam, atau
hari ke VIII masih dijumpai parasit dalam darah, maka di berikan :
a. Kina Sulfat 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, selama 7 hari atau
b. Fansidar atau suldox dengan dasar dosis pirimetamin 1-1,5 mg/kgBB atau
sulfadoksin 20-30 mg/kgBB single dose (usia diatas 6 bulan)
3. Bila dengan pengobatan butir 2 pada hari ke IV masih demam atau hari ke
VIII masih dijumpai parasit maka diberikan :
Umur
Hari
Nivaquine
Primakuin
Pemberian
(Klorokuin
basa
-
Tertiana
< 1 thn
basa)
75-150 mg
Tropika
1-4 thn
75-150 mg
Malaria
4-8 thn
dois
8-15 thn
150-300 mg
2,5 mg
150-300 mg
2,5 mg
dosis
2,5 mg
300-400 mg
5 mg
300-400 mg
5 mg
dosis
5 mg
400-600 mg
10 mg
400-600 mg
10 mg
dosis
10 mg
1.
2. Pengobatan Spesifik
a. Artemisin
pilihan pertama untuk pengobatan malaria berat malaria falsiparum yang
resisten terhadap klorokuin maupun kuinin.
Golongan artemisin yang dipakai untuk pengobatan malaria berat antara
lain :
1) Artemether
diberikan dengan dosis 3,2mg/kgbb/hari im pada hari pertama,
dilanjutkan dengan 1,6mg/kgbb/han (biasanya diberikan dengan dosis
160mg dilanjutkan dengan dosis 80mg) sampai 4 hari (penderita dapat
minum obat), kemudian dilanjutkan dengan obat kombinasi peroral.
2) Artesunate
Artesunate diberikan dengan dosis 2,4mg/kgbb iv pada waktu masuk
(time= 0) kemudian pada jam ke 12 dan jam ke 24, selanjutnya setiap
hari sekali sampai penderita dapat minum obat dilanjutkan dengan obat
oral kombinasi.
Pengobatan
lanjutan
peroral
pada
penderita
yang
sebelumnya
10mg/kgBB
(3x600mg),
dengan
total
pernberian
kuinin
dilanjutkan dengan infus dekstrosa 10% dan gula darah tetap dipantau tiap
4-6 jam. Monitoring gula darahjuga harus dilakukan pada penderita yang
mendapat pengobatan dengan kuinin
c. Koma
Jaga jalan nafas, singkirkan penyebab lain dari koma (hipoglikemi,
meningitis bakteri). Hindari pemakaian kortikosteroid, Heparin dan
adrenalin.
d. Syok
Suspek septikemia, pemeriksa kultur darah, antimikroba parenteral, atasi
ganguan hemodinamik.
I.8 Prognosis
Prognosis pada malaria berat tergantung pada:
1. Kecepatan/ketepatan diagnosis dan pengobatan
Makin cepat dan tepat dalam menegakkan diagnosis dan pengobatannya akan
memperbaiki prognosisnya serta memperkecil angka kematiannya.
2. Kegagalan fungsi organ
Kegagalan fungsi organ dapat tejadi pada malaria berat terutama organ-organ
vital. Semakin sedikit organ vital yang terganggu dan mengalami kegagalan
dalam fungsinya, semakin baik prognosisnya.
3. Kepadatan parasit
Pada pemeriksaan hitung parasit (parasite count) semakin padat/banyak
jumlah parasitnya yang didapatkan, semakin buruk prognosisnya, terlebih lagi
bila didapatkan bentuk skizon dalam pemeriksaan darah tepinya.
schizoit
dan
gamet.
Diagnosis
pasti
malaria
dilakukan
dengan
menemukan parasit dalam darah yaitu pemeriksaan morfologi darah tepi melalui
apusan darah tepi tebal maupun tipis dengan pewarna Giemsa. Pada morfologi darah
tepi menunjukkan adanya fase aseksual dan seksual parasit dalam darah. Pada fase
aseksual, merozoit dari skizon hati masuk ke peredaran darah menghinggapi eritrosit.
Merozoit dalam eritrosit tumbuh menjadi trofozoit muda yang berbentuk cincin,
dengan pulasan giemsa sitoplasmanya berwarna biru, inti merah mempunyai vakuol
yang besar. Eritrosit yang dihinggapi parasit mengalami perubahan yaitu menjadi
besar, berwarna pucat dan tampak titik-titik halus berwarna merah yang bentuk dan
besarnya sama disebut titik schuffner. Trofozoit muda kemudian menjadi trofozoit
dewasa yang sangat aktif sehingga sitoplasmanya tampak berbentuk amoeboid.
Setelah daur eritrosit berlangsung beberapa kali terjadi fase seksual, merozoit yang
tumbuh menjadi trofozoit dapat membentuk gametosit.
Pasien ini pertama masuk didiagnosa dengan suspek DHF. Gejala klinis DHF adalah
panas, rasa lemah, nafsu makan kurang, anemia, splenomegali, hepatomegali. Pada
pasien ini tidak terdapat perdarahan.Setelah dilakukan pemeriksaan morfologi darah
tepi ditemukan parasit P.vivax maka diagnosa pasien ini menjadi malaria vivax.
BAB IV
Tinjauan Pustaka
1.Millet JP, Ollalla PG, Santisteve PC et al. Imported malaria in a cosmopolitan
European city: a mirror image of the world epidemiological situation.
Malaria Journal 2008; 7 (56): 1-9