Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
J3M112066
1. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturanaturan atau caracara
yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian.
Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut
merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan
akhirnya membentuk suatu kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang
bergerak sesuai aturan yang ada.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
a. Sarana pendorong untuk melakukan produksi
b. Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
c. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana
dengan baik.
Macam-macam SistemEkonomi
Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
perekonomian
karena
kesalahan
3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas
dalam kegiatan perekonomian
4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah Kebaikan dari
sistem ekonomi terpusat adalah:
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga 4. Relatif
mudah melakukan distribusi pendapatan
5. Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
5. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan,
menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan
swasta.
4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem
ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem
ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan
sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan
terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negaranegara
eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah
menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang
berideologi sosialis atau komunis.
2. Kegagalan Pasar
Apabila salah satu dari asumsi untuk pasar persaingan yang telah kita
bicarakan pada bab sebelumnya tidak dipenuhi, maka hasilnya akan berupa
satu keadaan pasar yang tidak efisien, yang secara keseluruhan disebut
kegagalan pasar. Frances M. Bator dalam artikelnya berjudul the Anatomy of
Market Failure pada the Quarterly Journal of Economics, Volume 72, No.3
(Agustus 19958), 351-379 membicarakan kegagalan pasar ini secara rinci.
yang pada dasarnya kalau terjadi persaingan yang tidak sempurna baik pada
pasar barang/jasa maupun pada pasar faktor, informasi pasar tidak sempurna,
barang yang diperdagangkan berupa barang publik, dan kalau terjadi
eksternalitas negatif atau positif. Dasgupta dan Pearce (dalam Nehen 1978:28)
dalam bukunya yang terbit pada tahun 1972 merinci bahwa pasar disebut gagal
kalau terjadi:
1. persaingan tidak sempurna pada pasar faktor
2. persaingan tidak sempurna pada pasar barang/jasa
3. pengangguran pada sumber daya alam dan manusia
4. skala usaha yang makin meningkat pada industri yang sedang dibahas
5. sistem perpajakan yang diterapkan oleh pemerintah
6. efek ganda pada masalah yang sedang dibicarakan
7. efek eksternal, dan
8. barang yang dibicarakan adalah barang publik (public goods).
Kalau kita telaah satu per satu dari delapan butir ini, maka dalam ekonomi
praktis akan selalu terjadi kegagalan pasar, termasuk dan lebih-lebih pada
ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Misalnya dalam masalah sumber
daya alam, asumsi yang dilanggarnya antara lain adalah:
Kalau sumber daya alam dikatakan sebagai faktor produksi, sudah pasti tidak
terjadi mobilitas pada pasar faktor. Atau dengan kata lain pasar faktor tidak
bersifat persaingan.
Sumber daya alam belum digunakan secara penuh, sehingga masih terjadi
pengangguran dalam sumber daya alam.
Asumsi mengenai barang privat. Limbah buangan dari produksi dan dari
konsumsi, kalau limbah tersebut diadakan bentuk pasarnya seperti pada
perdagangan karbon pada konferensi mengenai perubahan iklim beberapa
tahun yang lalu di Nusa Dua. Dalam hal ini karbon bukanlah barang privat.
Limbah industri biasanya dianggap efek eksternal yang tidak terdapat pada
asumsi pasar persaingan.
Dari asumsi-asumsi yang dilanggar dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan, hanya beberapa saja yang akan dibahas lebih lanjut. Sisa dari bab
ini akan membahas pasar monopoli dan barang publik, sedangkan bab
berikutnya membahas mengenai eksternalitas, kesemuanya ini merupakan
masalah penting dalam ESDA&L.
Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah
pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi
dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan
jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar
akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang
modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat
pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan
subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar
dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada
harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan
menggunakan undang-undang anti-trust.[5]
Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa
kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.[5] Eksternalitas positif terjadi dalam
kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan
kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan
menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi
dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan
hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima
akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
[5]
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan
publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang
nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang
mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang
publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua
penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan
pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan
sosial).
Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi
yang inefisien)[5]. Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya
para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil
bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil tersebut telah digunakan sebagai
mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh
dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan
rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang
broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang
rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini
dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang
kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari
Kepedulian Kesehatan, " di dalamAmerican Economic Review. George
Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya
ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar
seperti itu, nilai rata-rata dari komoditascenderung menurun, bahkan untuk
kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak
memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi
sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).
3. Kegagalan Pemerintah
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan
eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan para pembantunya) lazimnya paling
berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
1. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu
perekonomian,
2. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
3. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas
seperti kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,
4. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu
perekonomian,
Praktek mencari keuntungan ini bisa juga dilakukan oleh aparat atau
oknum tertentu yang mempunyai otoritas tertentu, sehingga pihakpihak yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang
pelicinuntuk keperluan tertentu, untuk menghindari resiko yang lebih
besar kalau ketentuan atau aturan diberlakukan dengan sebenarnya.
Praktek mencari keuntungan ini membuat alokasi sumber daya
menjadi tidak efisien dan pelaksanaan aturan-aturan yang mendorong
efisiensi tidak berjalan dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa
mendorong terjadinya eksternalitas. Sebagai contoh, perusahaan A
yang mengeluarkan limbah yang merusak lingkungan. Berdasarkan
perhitungan atau estimasi perusahaan A harus mengeluarkan biaya
(denda) yang besar (misalnya Rp. 1 milyar) untuk menanggulangi
efek dari limbah yang dihasilkan itu. Pencari keuntungan (rent
seeker) bisa dari perusahaan itu sendiri atau dari pemerintah atau
oknum memungkinkan membayar kurang dari 1 milyar agar peraturan
sesungguhnya tidak diberlakukan, dan denda informasi ini belum
tentu menjadi reveneu pemerintah. Sehingga akhirnya dampak
lingkungan yang seharusnya diselidiki dan ditangani tidak
dilaksanakan dengan semestinya sehingga masalahnya menjadi
bertambah serius dari waktu ke waktu.
Daftar Pustaka
_________.____. Bab 3 Fondasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan:
Kegagalan
Pasar[terhubung
berkala]
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=14&cad=
rja&ved=0CEAQFj
OAo&url=http%3A%2F%2Ffekool.com%2Fwpcontent%2Fplugins%2Fdownload-monitor%2Fdownload.php%3Fid%3D99&ei=9aMUoCvLoGKrQfN74DwBg&usg=AFQjCNE5QSQD0YLFFSwE1yik3mRT2oqtw&bvm=bv.56643336,d.bmk. (___________).
___________. 2009. Pengertian Sistem Ekonomi [terhubung berkala]
http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/pengertian-sistemekonomi/ (Diakses pada tanggal .(12 agustus 2009).
http://gioandi.wordpress.com/ekonomi-publik/
http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/pengertian-sistem-ekonomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_lingkungan
Ruffin, Roy J.; and Paul R. Gregory. 2000 Principles of Microeconomics.
Addison Wesley, 7th Edition.