TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar teori
II.1.1 Pengertian Korosi
Korosi artinya perusakan logam atau berkarat. Korosi
dapat menyebabkan ketel uap meledak, pipa minyak pecah,
atau senjata macet. Hasil survei menunjukkan bahwa korosi
tidak hanya terjadi pada logam tetapi dapat terjadi pada
fondasi beton. Korosi dipengaruhi oleh temperatur, garamgaram yang terlarut, dan adanya aktivitas mikroorganisme (Sri
Widharto, 2001).
II- 1
II - 2
Appearance (penampakan)
Fabricability (industri)
Strenght (keakuatan)
Corrosion resistance
Cost
Availability
(Fontana, 1978)
II - 4
Asam sulfida ini menyebabkan korosi pada tangkitangki penyimpanan minyak bumi, pipa-pipa penyalur dan
peralatan yang lainnya. Asam sulfida dapat bereaksi dengan
besi atau logam-logam lain seperti tembaga (Cu) dan perak
(Ag) meskipun pada keadaan yang relatif kering. H2S bereaksi
II - 5
II - 6
a.x.i
K.
n.x.D
II - 7
534 .W
D . A .T
Dimana:
W : Berat yang hilang (mg).
D : Densitas logam (gram/cm3).
A : Luas logam (in2).
T : Waktu (jam).
(Fontana, 1978)
II - 8
Keterangan:
R = laju korosi logam (mdd = mg/dm2.day)
W = berat logam yang hilang (mg)
S = luas penampang logam yang terkorosi (dm2)
t = waktu proses korosi (hari)
(Maria Erna dkk, 2013)
II - 9
II - 10
II - 11
II - 12
II - 13
II - 14
Pengotor
menyebabkan
di
terjadinya
permukaan
reaksi
logam
reduksi
dapat
tambahan
II - 15
pula
energi
kinetik
partikel
sehingga
II - 16
secara
langsung
(seperti
mesin
kendaraan
bermotor).
reaksi
reduksi
tambahan
pada
katode
II - 17
Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan
II - 18
hidupnya.
Mikroba
yang
mampu
thiooxidans
Thiobacillus
ferroxidans.
II - 20