Anda di halaman 1dari 3

KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER

SEBAGAI KUNCI KEMAJUAN DAN PEMBANGUNAN BANGSA


oleh Afdhal Hanafi, 1306370751
Judul : Kekuatan dan Keutamaan Karakter
Pengarang : Bagus Takwin, dosen dan peneliti Fakultas Psikologi UI
Data publikasi : MPKT A, Buku Ajar 1 kekuatan dan keutamaan Karakter, Filsafat Logika, dan Etika
Persoalan karakter sering menjadi topik pembicaraan dalam diskusi dan seminar. Meskipun telah banyak
program-program pendidikan yang menekankan pada pendidikan karakter, namun hasil dari program
tersebut bisa dikatakan hanya label saja, tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Hal
ini disebabkan karena tidak menekankan pada keutamaan dan kekuatan dari karakter itu sendiri. Bagus
Takwin, mencoba menjawab persoalan tersebut dalam tulisannya tentang kekuatan dan keutamaan
karakter.
Menurut Bagus Takwin, dalam rangka memahami kebahagiaan harus memadukan perasaan-perasaan
positif dan penilaian-penilaian terhadap hidup yang memuaskan berdasarkan dari kekuatan dan
keutamaan karakter. Namun sekarang, kebanyakan orang menyamakan antara karakter dengan
kepribadian. Sesungguhnya mereka berbeda namun berkaitan erat. Alport (1937) mendefinisikan
kepribadian sebagai organisasi dinamis dari keseluruhan system psiko-fisik dalam diri individuyang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Dari sini terlihat bahwa kepribadian
itu kesatuan yang teratur dengan unsur-unsur yang berkaitan satu sam lain. Sedangkan karakter
merupakan segi-segi kepribadian yang ditampilkan keluar dan disesuiakan dengan nilai dan norma
tertentu. Jadi bisa dikatakan karakter itu merupakan kepribadian yang sering muncul dari diri seseorang
yang disesuaikan dengan nilai dan norma-norma tertentu.
Karakter dapat diperoleh dari pengasuhan dan pendidikan meskipun potensial dari karakter itu sendiri
sangat besar pada diri sendiri. Untuk membentuk karakter yang kuat, seseorang harus menjalani
serangkaian proses pembelajaran, pelatihan dan peneladanan. Karena pendidikan pada intinya merupakan
proses pembentukan karakter (Santoso,1979). Peterson dan Seligman (2004) mengemukakan tiga level
konseptual dari karakter. Pertama keutamaan berada pada level teratas, kedua kekuatan dilevel tengah,
dan tema situasional dilevel bawah. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter yang
menjadi dasar dari tindakan yang baik. Kategori dari keutamaan secara umum adalah kebijaksanaan,
courage (kesatriaaan), kemanusiaan, keadilan, pengendalian atau pengelolaan diri, dan transendensi.
1

Sedangkan kekuatan karakter adalah unsur psikologis, lebih tepatnya proses yang mendefinisikan
keutamaan. Dengan kata lain, keutamaan dapat dicapai melalui pencapaian kekuatan karakter. Hal ini
dikarenakan karakter adalah karakteristik yang dijadikan indikator untuk mengenali adanya satu atau
lebih keutamaan pada diri seseorang. Dan terakhir, tema situasional adalah kebiasaan khusus yang
mengarahkan orang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pernyataan berikut. Dalam keseharian, kita lebih dahulu mengenali
tema situasional dari karakter. Ketika seseorang menampilkan serangkaian perilaku dalam situasi tertentu,
kita dapat mengenali tema situasional tertentu dari karakter, tetapi kita belum bisa menyimpulkan bahwa
orang itu memiliki kekuatan tertentu. Kita dapat lebih memastikan kekuatan apa yang dimiliki orang lain
apabila kita mengenali orang itu juga menampilkan perilaku-perilaku sesuia tema situasional tertentu
dalam beberapa situasi. Kemudian jika dalam berbagai situasi dan dalam rentang waktu yang ralatif lama,
seseorang menunjukkan berbagai kekuatan tertentu secara konsisten, baru kita dapat mengenali
keutamaan dari orang itu.
Untuk mengenali karakter orang lain kuat, dapat kita lihat dalam kehidupannya sehari-hari. Berikut ialah
kriteria dari karakter yang kuat :
1. Karakter yang ciri-cirinya (keutamaan yang dikandungnya) memberikan sumbangan terhadap
pembentukan kehidupan yang baik untuk diri sendiri dan sekaaligus untuk orang lain.
2. Ciri-ciri atau kekuatan yang dikandungnya secara moral bernilai sebagai sesuatu yang baik bagi diri
sendiri dan orang lain, bahkan walaupun tak ada keuntungan langsung yang dihasilkannya.
3. Penampilan ciri-ciri tersebut tidak mengganggu, membatasi ataupun menghambat orang-orang
disekitarnya.
4. Kekuatan karakter tampil dalam rentang tingkah laku individuyang mencakup pikiran, perasaan,
dan tindakan, serta dapat dikenali, dievaluasi dan diperbandingkan derajat kuat lemahnya.
5. Karakter yang kuat dapat dibedakan dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya.
6. Kekuatan karakter diwadahi oleh model atau kerangka pikir ideal.
7. Kekutan karakter dapat dibedakan dari sifat yang lain tetapi saling terkait erat.
8. Dalam konteks dan ruang lingkup tertentu, kekuatan karakter tertentu menjadi ciri yang
mengagumkan bagi orang-orang yang mempersepsinya.
9. Boleh jadi tidak semua ciri kaarakter yang kuat muncl pada seseorang, tetapi kebanyakan dari ciriciri karakter yang kuat tampil pada orang itu.

Berikut merupakan tabel kekuatan dan keutamaan karakter :


No
1

Keutamaan

Kekuatan

Kognitif: kebijaksanaan

Kreativitas, rasa ingin tahu,keterbukaan pikiran mencintai

dan pengetahuan

kegiatan belajar, perspektif

Interpersonal: kemanusiaan

Cinta kasih, kebaikan hati, murah hati, dermawan, peduli, sabar,


penyayang, menyenangkan, serta memiliki kecerdasan social

Emosional : kesatriaan

Keberanian untuk menyatakan kebenaran dan mengakui


kesalahan, teguh dank eras hati, integritas serta bersemangat dan
antusias

Kewarganegaraan (civic):

Citizenship (tanggung jaawab social, kesetiaan, mampu bekerja

berkeadilan

sama), fairness (adil dan setara) serta kepemimpinan

Menghadapi dan mengatasi

Pemaaf dan pengampun, kerendahatian, hati-hati dan penuh

hal-hal yang tak

pertimbangan, serta regulasi diri.

menyenangkan :
pengelolaan diri
(temperance)
6

Spiritual: Transendensi

Apresiasi keindahan dan kesempurnaan, penuh rasa terima kasih,


harapan(optimis, berorientasi ke masa depan), spiritual
(religious, keyakinan, tujuan hidup), serta menikmati hidup dan
humor

Melihat pembahasan diatas dapat dipahami bahwa inti pendidikan yang kita jalani adalah untuk
membentuk karakter, sehingga dapat sejalan dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan. Dan apabila dibidik secara tepat pendidikan karakter ini sangatlah baik
untuk kemajuan suatu Bangsa dan Negara. Sehingga pendidikan karakter sekarang tidak hanya label
semata tapi juga sebuah indicator dari hal tersebut.

Daftar Pustaka:
Takwin, Bagus. Hadinata,Fristian. dan Putri, Saraswati. 2013. BUKU AJAR 1 Kekuatan dan Keutamaan
Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika. Depok : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai