PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tes psikologi mengemukakan pemikiran dari beberapa gambaran permasalahan
seorang individu. Di sisi lain juga tes psikologi merupakan upaya penilaian kepada
diri individu yang bertujuan untuk mengungkap aspek psikologis individu tersebut.
Aspek-aspek psikologis tersebut mencakup aspek intelektual, aspek khusus, aspek
kepribadian, aspek kompetensi material, dan aspek kerja. Tes psikologi istilah
mengingatkan sejumlah gambar yang saling bertentangan. Di satu sisi, istilah ini
mungkin membuat satu berpikir tentang jenis tes sehingga sering digambarkan di
televisi, film, dan sastra popular. Di sisi lain, tes psikologis merujuk pada serangkaian
panjang pertanyaan pilihan ganda seperti yang dijawab oleh ratusan siswa sekolah
menengah mengambil ujian masuk perguruan tinggi. Secara umum, tes psikologis
tidak misterius tetapi tes psikologi merupakan aplikasi sistematis dari prinsip-prinsip
yang relatif sederhana dalam upaya untuk mengukur atribut pribadi yang dianggap
penting dalam menjelaskan atau memahami perilaku individu. Bahwa pengukuran
psikologi mencoba untuk menggambarkan beberapa atribut seseorang melalui
beberapa property angka. Dengan begitu, tes psikologi bukan untuk mengukur
indivdu secara keseluruhan, tetapi hanya beberapa atribut khusus individu tersebut.
Kegiatan pengukuran psikologi sering disebut dengan tes. Pengukuran adalah suatu
alat untuk mencapai tujuan di dalam pengetahuan tersebut, sehingga memungkinkan
dipenuhinya kebutuhan dari penilaian bidang tertentu. Uji psikologi diartikan suatu
cara untuk mengetahui seseorang, misalnya watak dan kemampuan seseorang. Salah
satu masalah yang mendorong kebutuhan akan penggunaan tes psikologi adalah
untuk membedakan antara manusia normal dan manusia abnormal. Untuk
menghindari penyalahgunaan uji psikologis, ada beberapa kode etik yang perlu
diperhatikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
2. Apa saja jenis dan tingkatan pengukuran?
3. Apa yang dimaksud pengukuran psikologis?
4. Apa saja ciri-ciri alat ukur?
5. Apa yang dimaksud uji psikologis?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian pengukuran.
2. Untuk mengetahui jenis dan tingkatan pengukuran.
3, Untuk mengetahui pengukuran psikologis.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri alat ukur.
5. Untuk mengetahui uji psikologis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran dan Tes Psikologi
Pengukuran adalah bagian esensial kegiatan keilmuan. Psikologi sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang relative lebih muda harus banyak berbuat dalam hal
pengukuran ini agar eksistensinya, baik dilihat dari segi teori maupun aplikasi makin
mantap. Ilmu pengukuran (measurement) merupakan cabang dari ilmu statistika
terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik
sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliable.
Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut
atau variable sepanjang suatu kontinum
Pengertian Pengukuran mencakup segala cara memperoleh informasi yang
dapat dikuantikasikan, baik segala tes maupun cara-cara lain. Sedangkan pengertian
Tes adalah alat pengukur untuk menetapkan apakah berbagai-bagai faset dari kesat
yang kita perkirakan dari seseorang adalah benar merupakan fakta, juga adalah cara
untuk menggambarkan bermacam-macam faset ini seobyektif mungkin. (Conny
Semiawan Stamboel, 1982. P. 24-25). Kemudian pengertian penulisan atau
evaluation menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran
maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusankeputusan.
Tes psikologis adalah bidang ditandai dengan penggunaan contoh perilaku
dalam rangka untuk menilai psikologis membangun, seperti fungsi kognitif dan
emosional, tentang individu tertentu. Sebuah tes psikologis adalah alat yang
dirancang untuk mengukur teramati konstruksi, juga dikenal sebagai variabel laten .
Sebuah tes psikologi berguna harus baik berlaku (misalnya, ada bukti untuk
mendukung interpretasi tertentu dari hasil tes ) dan handal (yaitu, internal konsisten
atau memberikan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu, melintasi penilai, dll).
Uji psikologis ini penting bahwa orang-orang yang sama pada membangun
diukur juga memiliki probabilitas yang sama menjawab item tes dengan benar .
3
Sebagai contoh, satu item pada tes matematika bisa "Dalam pertandingan sepakbola
dua pemain mendapatkan kartu merah, berapa banyak pemain yang tersisa pada
akhirnya?", Namun item ini juga memerlukan pengetahuan tentang sepak bola harus
dijawab dengan benar, bukan hanya matematis kemampuan. Keanggotaan Grup juga
dapat mempengaruhi kesempatan pada item memiliki benar ( berfungsi item
diferensial ). Seringkali tes yang dibangun untuk populasi tertentu, dan hal ini harus
diperhitungkan ketika penyelenggara tes. Jika tes adalah invarian untuk beberapa
perbedaan kelompok (gender misalnya) dalam satu populasi (misalnya Inggris) tidak
secara otomatis berarti bahwa itu juga invarian dalam populasi lain (misalnya
Jepang).
Dari uraian tentang pengertian pengukuran, tes dan penilaian tersebut dapat
diketengahkan hubungan ketiganya sebagai berikut :
1. Hubungan antara Pengukuran dan Tes
Berdasarkan atas pengertian pengukuran dan tes diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam prosedur pengukuran, tes merupakan salah satu
alat untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku seseorang, untuk
selanjutnya dideskrepsikan dengan sistem skala angka atau kategori lain.
2. Hubungan Pengertian Tes dan Penilaian
Dari uraian tentang pengertian tes dan penilaian tes tersebut di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa hasil testing yang merupakan salah saatu
ujud atau bentuk hasil pengukuran itu menjadi salah satu bahan dasar untuk
mengambil keputusan atau pendapat tentang subyek yang di test.
Dengan demikian dalam prosedur penilaian yang diakhiri dengan penentuan
pendapat atau keputusan, tes merupakan salah satu cara atau alat untuk mendapatkan
bahan dasar penentua pendapat atau pengambilan keputusan.
B. Jenis Dan Tingkatan Pengukuran
a. Jenis Pengukuran
Dari segi sasaran pengukuran, pengukuran dapat dibedakan atas :
psikologis
dalam
bimbingan
mengandung
pengertian
mengenal
dan
mengerti
keadaan
psikisnya
yang
dalam
pemberian
layanan
bimbingan
berdasarkan
atas
E. Uji Psikologi
Suatu
cara
untuk
mengetahui
seseorang
seperti
gambaran
mengenai
suatu
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
10
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. http://hindramaidiantolaksono.blogspot.com/2011/06/makalahsosiologi.html
Yayan deniyanz
11
2. http://himcyoo.wordpress.com/2011/04/12/hakekat-fungsi-dan-tujuanpengukuran-psikologis/
3. http://sovinavisah.blogspot.com/2012/10/tes-dan-penghitungan.html
sovi na_visah
4. http://www.psychologymania.net/2010/09/pengukuran-psikologi.html
12