Layanan telematika adalah layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan
yang didasarkan pada system telekomunikasi untuk mengirimkan data. Adapun layanan yang
terdapat pada telematika, adalah :
1. Layanan Informasi
1.1 Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membekali para siswa tentang
berbagai macam pengetahuan agar mereka mampu mengambil keputusan secara tepat dalam
kehidupannya.
1.2 Tujuan Layanan Informasi
Tujuan layanan informasi adalah agar dapat memperoleh informasi yang relevan dalam
rangka memilih dan mengambil keputusan secara tepat guna pencapaian pengembangan diri
secara optimal. Dalam Penelitian, tujuan dari layanan informasi adalah membekali siswa dengan
berbagai informasi tentang potensi diri sehingga siswa mampu meningkatkan pemahaman
potensi diri guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
1.3 Alasan Penyelenggaraan Layanan Informasi
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:260-261) ada tiga alasan utama mengapa layanan
informasi perlu diselenggarakan.
1. Membekali individu dengan berbagai macam pengetahuan tentang lingkungan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
2. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya kemana dia ingin pergi.
Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa
(informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis
berdasarkan atas informasi-informasi yang ada itu.
3. Setiap individu adalah unik.
2. Layanan Keamanan
Layanan Keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam
jariangan tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus.
Keamanan jaringan di sini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan
keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
1. Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian
data yang sensitive menjadi sulit.
1. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti
keras atau saluran jaringan.
2. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah
penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam
jaringan.
4. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya
adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya
memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Empat kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy
Want, yaitu :
1. Proximate selection
Proximate selection adalah sebuah teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam
memilih atau melihat lokasi objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui
posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection
ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
Setidaknya, ada tiga jenis lokasi objek yang bisa ditanamkan ke dalam aplikasi dengan
menggunakan teknik ini, yaitu:
1. Perangkat input dan output yang menyediakan penggunaan share lokasi bersama,
seperti: penggunaan printer, facsimiles, komputer, video camera, dll.
2. Kumpulan objek-objek yang membutuhkan suatu perangkat lunak tertentu untuk
saling berinteraksi, misalnya pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
penyatuan dokumen baik antar divisi maupun dalam satu divisi ke dalam suatu
database tertentu.
3. Kumpulan lokasi atau tempat yang sering dikunjungi, seperti restoran, night club,
pom bensin, mall, dan tempat-tempat lainnya. Dengan adanya inovasi ini tentunya
lebih mempermudah user untuk mencari suatu tempat tertentu tanpa harus
bergantung kepada yellow pages directori atau bertanya kepada masyarakat sekitar.
2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus sistem contextaware ini adalah bagaimana
konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara
antar setiap komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai
salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects
sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai
contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer lainnya yang
berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi jika power komputer A
melemah.
Sumber :
http://azhar-artazie.blogspot.com/2012/09/layanan-telematika.html
http://adji14.wordpress.com/2012/11/02/layanan-telematika/