Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampahsampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bacteri
pathogen), dan juga binatang serangga pemindah/penyebar penyakit (vektor). Oleh
sebab itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin agar tidak
menganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik,
bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan
(Notoadmodjo, 2003).
Di negara maju yang sangat peka terhadap masalah kesehatan lingkungan,
sampah padat umumnya telah diatur pembuangannya sedemikian rupa, sehingga
hampir

semua

jenis

sampah

padat

telah

dipisahkan

untuk

memudahkan

pengolahannya. Sedangkan di negara-negara berkembang, umumnya sampah padat


masih dibuang tanpa ada usaha memisah-misahkan terlebih dahulu sehingga wadahwadah penampungan sampah masih menampung sampah yang sangat heterogen.
Berbagai sampah organik dan non organik masih menjadi satu, sehingga menyulitkan
penanganannya (Kusnoputranto, 2000).
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring
peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini,
pengelolaan sampah sebagian besar kota masih menimbulkan permasalahan yang sulit
dikendalikan (Mardiana, 2009). Karena penumpukan sampah atau membuangnya
sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran air, udara,
sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat.
Semakin banyaknya jumlah manusia maka semakin kompleks kegiatan dan
usahanya, dan semakin besar pula masalah persampahan yang harus ditanggulangi.
Dalam hal ini bisa kita lihat banyaknya jumlah produksi sampah di DKI Jakarta
mencapai 6300 ton, di antaranya 300 ton sampah yang berada di sungai, sementara
produksi sampah saat banjir menjadi 1500 ton per hari yang menyumbat aliran mikro
atau drainase yang menyebabkan banjir (Indonesia Children, 2010)
Sampah banyak dibuang dimana-mana, dan setiap orang bisa dipastikan akan
menghasilkan sampah, tak terkecuali juga di sekolah. Sekolah sebagai tempat

berkumpulnya banyak orang bisa menjadi penghasil sampah terbesar selain pasar,
rumah tangga, industri dan perkantoran. Dengan komposisi sebagian besar
penghuninya adalah warga belajar tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun
belum optimal. Di sekolah, sampah bisa menjadi sesuatu yang memerlukan
perhatianserius. Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswasiswinya (Santoso, 2009).
Menurut Blum dalam Notoadmojo (2007), perilaku merupakan faktor terbesar
kedua setelah faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan individu, kelompok
atau masyarakat oleh sebab itu dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan
masyarakat, intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat
strategis. Ajzen (2005) mengatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga
faktor utama yaitu Behavioural beliefs yang memunculkan attitude toward behaviour,
Normative Beliefs yang memunculkan subjective beliefs dan Control Beliefs yang
memunculkan perceived behavior control. Dari 3 faktor ini akan bersama-sama
memnculkan suatu niat dan kemauan yang akhirnya akan memunculkan suatu
perilaku dan dalam kasus ini dapat memengaruhi kesehatan. (Wibowo, 2010) .Hal ini
akan dibahas lebih lanjut di dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1.

Bagaimana proses pembentukan perilaku membuang sampah sembarangan


menurut Theory Of Planned Behavior (TPB)?

2.

Bagaimana Solusi untuk menanggulangi perilaku Membuang sampah


sembarangan?

1.3 Tujuan
1. menjelaskan proses pembentukan perilaku membuang sampah sembarangan
menurut Theory Of Planned Behavior (TPB)
2. Menjelaskan Solusi untuk menanggulangi perilaku Membuang sampah
sembarangan

Sumber

Notoadmodjo,S, 2003, Perilaku Kesehatan, Gramedia : Jakarta


Kusnoputranto, H, 2000. Kesehatan Lingkungan. FKM-UI, Jakarta
Mardiana, Siti, dkk, 2009. Kajian Peluang Bisnis Rumah Tangga Dalam
Pengelolaan Sampah Perkotaan Melalui Keterlibatan Masyarakat dan Swasta di
Medan. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Medan.
Santoso, Urip, 2009. Penanganan Sampah Untuk Menuju Kota Bersih dan
Sehat. Jurnal Urip Santoso, Jakarta.
Wibowo, HERMAWAN EKO. 2010. PERILAKU MASYARAKAT DALAM
MENGELOLA SAMPAH PERMUKIMAN DI KAMPUNG KAMBOJA KOTA
PONTIANAK. UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Indonesia Children, 2010, Sampah: Buruknya Perilaku


Masyarakat dan cara pengelolaannya. http:// Koran Anak
Indonesia.wordpress.com. di akses tanggal 5/5/2010

Anda mungkin juga menyukai