Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK V

ANGGURIUS
NURUL HIDAYAH
PUTRI TRI UTAMI
SELLY WULANDARI
SITI PUTRI UTAMI
SUCI PRIHATINI
SUKMAHWATI
SULVIA FERAMADA
SYF NURANNISA
WAHYU OPERA

ASKEP STROKE NON HEMORAGIK


KASUS
Ny. T masuk rumah sakit dengan diagnosa medik
stroke non hemoragik, pasien cenderung tidur,
E3M4V3 pasien tampak sesak. tampak bernapas
dengan cuping hidung. PaO2 menurun PaCO2
meningkat, pasien tampak berkeringat dingin, RR
: 28x/menit. Pasien terbaring datar, tidak mampu
ambulasi. Tampak tanda dekubitus derajat 1
diarea sacrum pasien.

Analisa data

Data Subjektif
Klien mengatakan tidak mampu bergerak sendiri
Klien mengatakan selalu ingin tidur
Klien mengatakan sakit untuk bernapas
Data Objektif
Klien cendrung tidur
Klien tampak sesak
Klien tampak bernapas dengan cuping hidung
PaO2 menurun
PaCO2 meningkat
Klien tampak berkeringat dingin
RR : 28x/ menit
Pasien terbaring datar tidak mampu ambulasi
Tampak tanda decubitus derajat I diarea sacrum pasien

Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan gangguan mobilitas fisik

Rencana Keperawatan
Diagnosa

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

Rasional

Ketidakefektifan
pola napas
berhubungan
dengan gangguan
mobilitas fisik.
Yang ditandai :
DS : Klien
mengatakan sakit
untuk bernapas,
tidak mampu
bergerak sendiri.
DO : klien tampak
sesak, tampak
bernafas dengan
cuping hidung,
terbaring datar
tidak mampu
ambulasi.

Tujuan :
Setelah dilkukan
tindakan
keperawatan
diharapkan pasien
dapat meningkat
mobilisasi pada
tingkat yang paling
tinggi
Kriteria hasil :
Keseimbangan
penampilan,
memposisikan
tubuh, ambulasi
jalan, ambulasi
kursi roda.

Bantu pasien
untuk
menggunakan
fasilitas alat, bantu
jalan dan mencegah
kecelakaan atau
jatuh
Tempatkan tempat
tidur pada posisi
yang mudah
dijangkau atau di
raih pasien
Memonitor pasien
dalam
menggunakan alat
bantu nafas

-Untuk mengetahui
atau melatih gerak
pasien

Agar pasien bisa


mengambil barang
yang dinginkan

Untuk mengetahui
perkembangan
pasien dalam jalan
nafas

Anda mungkin juga menyukai