Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Penunjang

Untuk menegakkan diagnosis striktur uretra dapat dilakukan pemeriksaan


urin. Adanya hematuri, infeksi, atau abnormalitas dari berkemih. Pada striktur
uretra biasanya terjadi penurunan aliran urin, penurunan jumlah urin, dan adanya
keluhan sulit berkemih serta frekuensi berkemih yang tidak biasa. Pemeriksaan
penunjang meliputi :
1. Laboratorium
-

Urinalisis dan kultur urin untuk melihat adanya infeksi

Ureum dan kreatinin untuk melihat faal ginjal

2.

Radiologi
-

Diagnosa pasti dapat di buat dengan uretrogafi

Retrogade uretrografi untuk melihat urethra anterior

Antergrade uretrogafi untuk melihat urethra posterior

Bipoler uretrogafi adalah kombinasi ari pemeriksaan antegrade dan


retrogade
Dengan pemeriksaan ini diharapkan disamping dapat dibuat diagnosis
striktura urethra juga dapat ditentukan panjang striktura

3. Uretroskopi
Pemeriksaan dengan endoskopi untuk melihat secara langsung andanya
striktura
4. Uroflometri
Pemeriksaan untuk menentukan jumlah urine yang dipancarkan per detik,
normal flow maksimum laki laki adalah 15 ml/det wanita 25 ml/det.
5. Uretrosistografi
Uretrosistografi kedalam lumen uretra dimasukan kontras kemudian difoto
sehingga dapat terlihat seluruh saluran uretra dan buli-buli.
Dari foto tersebut dapat ditentukan :
-

Lokalisasi striktur
Apakah terletak proksimal atau distal dari sfingter sebab ini penting
untuk tindakan operasi

Besar kecilnya striktura

Panjangnya stiktura

Jenis striktura

Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra dibagi menjadi


tiga tingkatan, yaitu derajat:
1. Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra
2. Sedang: jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan diameter lumen uretra
3. Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari diameter lumen uretra
Pada penyempitan derajat berat kadang kala teraba jaringan keras di korpus
spongiosum yang dikenal dengan spongiofibrosis.

Gambar 2. Derajat Penyempitan Uretra


B. Terapi
Pengobatan terhadap striktur uretra tergantung pada lokasi striktur,
panjang atau pendeknya striktur, dan kedaruratannya. Beberapa pilihan terapi
yang dapat dilakukan antara lain
1. Filiform bougies untuk membuka jalan jika striktur menghambat
pemasangan kateter.
2. Medika mentosa
-

Analgesik non narkotik untuk mengendalikan nyeri.

Medikasi antimikrobial untuk mencegah infeksi.

Penggunaan antibiotik diindikasikan pada pasien yang memiliki infeksi


saluran kemih. Antibiotik yang diberikan disesuaikan dengan hasil tes
kepekaan. Jika hasil tes kepekaan steril, maka antibiotik dapat diindikasikan
atas profilaksis seperti ampisilin atau sefalosporin generasi ke I atau
aminoglikosida (gentamisin, ibramisin)
3. Pembedahan
-

Sistostomi suprapubis.

Businasi ( dilatasi) dengan busi logam yang dilakukan secara hatihati.

Uretrotomi interna : memotong jaringan sikatrik uretra dengan pisau


otis atau sachse. Otis dimasukkan secara blind ke dalam bulibuli
jika striktur belum total. Jika lebih berat dengan pisau sachse secara
visual. Uretrotomi (Endoscopic internal urethrotomy or incision),

teknik bedah dengan derajat invasif yang minim, dimana dilakukan


tindakan insisi pada jaringan radang untuk membuka striktur.
Tindakan ini dikerjakan dengan menggunakan kamera fiberoptik
dibawah pengaruh anastesi.
-

Uretrotomi eksterna: tindakan operasi terbuka berupa pemotongan


jaringan fibrosis, kemudian dilakukan anastomosis diantara jaringan
uretra yang masih baik. Uretroplasti atau rekonstruksi uretra terbuka,
ada dua jenis uretroplasti yaitu uretroplasti anastomosis (daerah yang
menyempit dibedah lalu uretra diperbaiki dengan mencangkok
jaringan atau flap dari jaringan di sekitarnya) & uretroplasti subsitusi
(mencangkok jaringan striktur yang dibedah dengan jaringan mukosa
bibir/ Buccal Mucosa Graft, jaringan kelamin, atau jaringan
preputium/ Vascularized preputial or genital skin flaps).

Dilatasi, balon kateter atau dialtor (plastik atau metal) dimasukkan


ke dalam uretra untuk membuka daerah yang menyempit.

Prosedur rekonstruksi multipel (perineal urethrostomy), tindakan


bedah dengan membuat saluran uretra di perineum (ruang antara
anus dan skrotum).

Anda mungkin juga menyukai