DEHIDRASI
DEHIDRASI
WB
DEHIDRASI
Kelompok A 16
Ketua
Sekertaris
Anggota
(1102009099)
(1102009027)
(1102009026)
(1102009025)
(1102009088)
(1102009089)
(1102009090)
DEHIDRASI
Seorang anak perempuan, umur 4 tahun, di bawa ke UGD RS karena
mengalami mencret lebih sejak 3 hari yang lalu sebelum ke RS, sehari
lebih dari 10 kali, disertai dengan muntah dan kembung. Anak merasa
haus dan jumlah kencingnya sedikit . Pemeriksaan fisik : anak tampak
lemas bibir dan lidah kering (tanda-tanda dehirasi dan gangguan
keseimbangan cairan tubuh ). Sebelum di bawa ke rumah sakit ,
ibunya memberi larutan gula garam dengan konsentrasi larutan dan
cairan yang sesuai, berupa larutan padat cair sebagai seorang muslim,
ibu penderita di wajibkan memenuhi hak dan perawatan anak berupa
segera membawa anaknya ke rumah sakit bila diare tidak berhenti dan
memberi anaknya minum sesuai dengan etika minum dalam islam . Di
RS, penderita segera di berikan infus cairan Kristaloid (elektrolit) .
hasil pemeriksaan laboraturium menunjukkan : Kadar Natrium :
130mEq/l, Kalium : 2.0 mEq/l, dan Klorida : 95 mEq/l.
STEP 1
STEP 2
MANDIRI
STEP 3
Klasifikasi larutan
Untuk solute yang mudah larut (zat yang polar)
1. Larutan encer
: larutan yang mengandung relatif sedikit
solute dalam larutan.
2. Larutan pekat
: larutan yang mengandung banyak solute
dalam larutan.
Untuk solute yang sukar larut (zat yang non polar)
1. Larutan jenuh
: larutan di mana ada keseimbangan
antara solute padat dan solute dalam
larutan.
2. Larutan tak jenuh : larutan yang mengandung jumlah
solute yang kurang dari larutan jenuh
Sifat larutan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Kelenjar pituitary
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang
disebut juga hormon penyimpan air, karena fungsinya
mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan
retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur
volume darah.
5. Kelenjar adrenal
Aldosteron yang disekresikan oleh korteks adrenal.
6. Kelenjar paratiroid
Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon
paratiroid.
Gejala dehidrasi :
1. Haus
2. Lidah kering
3. Penurunan turgor
4. Mata cekung sering tidak jelas
5. Gangguan yang paling spesifik adalah penurunan berat badan sampai
3% atau terjadinya hipotensi ortostatik
Penyebab dehidrasi dikarenakan adanya peningkatan kehilangan
cairan/penurunan asupan cairan
Penanggulangan dehidrasi :
1. Terapi dehidrasi oral
Diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24 jam untuk
kebutuhan dasar, ditambah dengan penggatian defisit cairan dan
kehilangan cairan yang masih berlangsung
* hipertonik - air/minuman dgn kebutuhan sodium rendah, jus
buah seperti apel, jeruk dan anggur
* isotonik - air dan suplemen yang mengandung sodium (jus
tomat), juga bisa minum larutan isotonik
* hipotonik - larutan diatas yang lebih tinggi kadar sodiumnya
2. Terapi parental
Apabila dehidrasi berat, maka diberikan cairan kristaloid pd
isotonik Nacl 0,9 % atau dekstrosa 5% dgn kecepatan 25%-30%
pd hipertonil Nacl 0,45%
3. Dehidrasi berat
Mengantuk,lemas,dingin,keringat sianotik,mungkin
koma,tekanan sistolik rendah,
nadi cepat (sangat lemah dan kadang tak teraba),tidak kencing
6jam/lbh,
frekuensi buang air besar berkurang,muntah terus
menerus,kesadaran menurun,
lemas luar biasa dan terus mengantuk,bibir kering dan biru,
cubitan baru kembali setelah lebih dari 2 detik,kadang kejang
dan panas tinggi.
Diagnosa :
Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik,konsistensi
tinja dan frekuensi buang air besar bayi atau balita.
Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar elektrolit dan
jumlah sel darah putih. Namun untuk tahu organisme
penyebabnya perlu pembiakan pada contoh tinja.
Penyebab :
Muntah atau diare
Hilang nafsu makan karena sakit
Berkeringat berlebihan
Sakit tenggorokan atau mulut bisul
Tubuh kehilangan air dan garam seperti natrium, kalium,
kalsium bikarbonat dan fosfat.
Pengobatan dehidrasi
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan.
Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum
gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang
utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari
minuman.
Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari
kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan
penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.
Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit
penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare,
muntah dan lain lain.
Natrium
Sumber
Fungsi
Absorbsi
Ekskresi
Defisiensi
Toksisitas
Kalium
Sumber
Fungsi
Absorbsi
Ekskresi
ginjal
Defisiensi
Toksisitas
Klorida
Sumber
Fungsi
Absorbsi
Ekskresi
Defisiensi
Ekskresi
Natrium
Apabila terlalu banyak natrium dalam darah akan menyebabkan
gangguan Hipernatremia. Sedangkan apabila terlalu sedikit
Natrium dalam darah akan menyebabkan gangguan Hyponatremia.
Kalium
Apabila Kalium terlalu banyak dalam darah,akan menyebabkan
gangguan Hiperkalemia , sedangkan apabila terlalu sedikit kadar
kalium dalamdarah akan menyebabkan gangguan Hypokalemia.
TERIMA KASIH