Anda di halaman 1dari 7

A.

Ilmu Kewirausahaan Dikatakan Ilmu Pergaulan


Kata

wirausaha

atau

pengusaha

diambil

dari

bahasa

Perancis

entrepreneur yang pada mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukan


(Jhingan, 1999). Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki
kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Menurut Jhingan
pengusaha mempunyai kreteria kualitas sebagai berikut:
1. Energik, banyak akal, siap siaga terhadap peluang baru, mampu menyesuaikan
diri terhadap kondisi yang berubah dan mau menanggung resiko dalam
perubahan dan perkembangan;
2. Memperkenalkan perubahan tehnologi dan memperbaiki kualitas produknya;
3. Mengembangkan skala operasi dan melakukan persekutuan, mengejar dan
menginvestasikan kembali labanya (Jhingan, 1999).
George Gilder dalam The Spirit of Enterprise, mengatakan Para
wirausahawan adalah para inovator yang membangkitkan permintaan. Mereka
adalah pembuat pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan penghasilan
tehnologi baru. Terdapat berbagai macam penggolongan mengenai wirausaha.
Winarto (2003), menggolongan dua kategori aktivitas kewirausahaan:
1. Pertama, berwirausaha karena melihat adanya peluang usaha (entrepreneur
activity by opportunity).
2. Kedua, kewirausahaan karena terpaksa tidak ada alternatif lain untuk ke masa
depan kecuali dengan melakukan kegiatan usaha tertentu. Sehingga wirausaha
dapat dipandang dari (1) tujuan wirausaha, dan (2) proses berusaha. Dalam
proses berusaha apakah keputusan untuk berusaha berjalan lambat atau cepat,
dan pada waktu masuk dalam bisnis apakah ia sebagai pendiri, atau mendapat
usaha dari proses membeli atau melalui franchising atau, (3) konteks industri

dan tehnologi, (4) struktur kepemilikan, yaitu pemilik tunggal, kongsi,


kelompok.
Adapun ciri-ciri kewirausahaan lainnya secara komprehensif telah dikemukakan
oleh (Scarborough dan Zimmerer, 2005) yang mencakup:
1. Desire for responsibility, yakni hasrat bertanggung jawab.
2. Preference for moderate risk, yakni kecenderungan untuk senantiasa mengambil
risiko.
3. Confidence in their ability to success, yakni keyakinan atas kemampuan dirinya.
4. Desire for immediate feedback, yakni kehendak untuk senantiasa memperoleh
umpan balik.
5. High level of energy, yakni semangat dan dorongan bekerja keras.
6. Future orientation, yakni perspektif ruang dan waktu ke masa depan.
7. Skill at organizing, yakni dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam
mengorganisasikan sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value achievement over money, yakni suatu tolok ukur yang bersifat kuantitatiffinansial dalam menilai suatu kinerja.
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
Ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli
berikut ini:
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.

Karakteristik Kewirausahaan
1. Motif Berprestasi Tinggi
2. Selalu Perspektif
3. Memiliki Kreatifitas Tinggi
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung
Jawab
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
7. Berani Menghadapi Risiko
8. Selalu Mencari Peluang
9. Memiliki Kemampuan Manajerial
10.Memiliki Kerampilan Personal

B. Ilmu Pertanian Dikatakan Sebagai Ilmu Kehidupan


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber
daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran
hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan
ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang
di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari
sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor sektor ini memiliki arti yang
sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan
sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun
2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar
44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total
pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmuilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi.
Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung,
seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika,
juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari
pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam
budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani,

sebagai contoh petani tembakau atau petani ikan. Pelaku budidaya hewan
ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang
melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia)
untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai
kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga
memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha,
pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk,
pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani
memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai
keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming).
Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis.
Pertanian adalah sumber utama di dalam kehidupan di dunia. Tidak ada satu
orang pun yang tidak membutuhkan hasil dari dunia pertanian. Hasil dari pertanian
itu sendiri sangat beragam, dari hasil perkebunan, perikanan, peternakan dan masih
banyak lagi. Namun, usaha dari pengembangan dunia pertanian itu sendiri belum
begitu maksimal.
Masih banyak pertanian yang belum bisa memenuhi kebutuhan dalam hidup
/ kebutuhan pasar. Itu semua dikarenakan masih banyaknya para petani atau
pekerja dunia pertanian yang tidak berasal dari dunia pertanian / orang-orang di
luar pertanian. Terkadang itu semua juga disebabkan oleh belum terkuasainya ilmu
dan teknologi di dalam dunia pertanian. Untuk itu, kita sebagai generasi muda
yang belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi di dalam dunia pertanian harus
bisa membangun dunia pertanian dengan lebih baik dan maju. Hal itu dapat
dilakukan dengan cara melakukan dengan tindakan kita sendiri ataupun dengan

mengajarkan / memberikan penyuluhan kepada para petani yang belum begitu


menguasai ilmu dan teknologi di dalam dunia pertanian agar para petani dapat
lebih maju. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus bisa memajukan /
membuat perubahan yang lebih baik di dalam dunia pertanian. Karena generasi
muda di dunia pertanian adalah generasi yang diharapkan dapat memajukan
pertanian dan memakmurkan kehidupan di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

http://mamaulis.blogspot.com/2011/05/etika-bisnis-dan-kewirausahaan.html
http://www.tuk.lsp-telematika.or.id/download/203/203.doc
http://www.prastowo.staff.ugm.ac.id/files/konsep-kebijakan-wireless.doc
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tentang/kode-etik-etika-profesi

Anda mungkin juga menyukai