MIKROGAMETOGENESIS DAN
MIKROSPOROGENESIS
LILILUM DAN RICINUS
Anggota Kelompok :
Raka Aditya
(4411413027)
Noorma Paramitha (4411413009)
Isma Nurvaizah (4411413039)
Octarina Tri Handayani (4411413007)
1.
2.
Terdiri dari :
Kepala sari ( anthera )
Tangkai sari
ANTERA LILIUM SP
Antera yang
belum
terdiferensiasis
epidermis
Lapisan
tengah
atas
Lapisan
tengah
epidermis
arkesporiu
m
Sel
sporoge
n primer
Sel
parietal
primer
Sel
parietal
sekunder
Lapisan
tengah
bawah
Sel parietal
sekunder
endotesiu
m
Lapisan
tengah
Sel
sporoge
n
sekunde
r
tapetum
Sel
induk
mikro
spora
tapetum
mikro
spora
1.
2.
3.
4.
Perkembangan Gametofit
Jantan
Mikrosporosit mengalami meiosis. Lalu membentuk empat
mikrospora haploid. Kemudian membelah sekali lagi melalui
mitosis dan menghasilkan dua sel, yaitu sel generative dan sel
tabung. Kedua sel itu dan dindingnya membentuk sebuah
butiran serbuk sari, atau gametofit jantan yang belum
dewasa.
Ada 3 tahap perkembangan gametofit jantan :
1. Perkembangan pollen
Serbuk sari/pollen pada umumnya mempunyai dua lapisan dinding, yaitu
eksin merupakan lapisan terluar dan intin merupakan lapisan terdalam.
Eksin tersusun dari sporopolenin, sedangkan intin tersusun dari
pektoselulose.
Butir Serbuk Sa
(gametofit jantan
OVULUM LILIUM SP
BAGIAN-BAGIAN PISTILLUM
POLLEN LILIUM SP
Butir-butir pollen tersimpan dalam lokulus
dari antera dan dinding pollen bertipe
retikulata.
Proses pembentukan dan pemasakan pollen
disebut mikrosporogenesis.
Pollen merupakan mikrospoa dewasa yang
telah lepas dari tetrad.
Punya 2 lapisan dinding yaitu ektin dan intin.
Setelah masak pollen keluar melalui stomium
PERKEMBANGA
N POLLEN
Pollen yang baru
dibentuk umumnya
mempunyai
sitoplasma yang
padat. Selnya secara
cepat bertambah
volumenya, diikuti
oleh vakuolisasi dan
perpindahan inti dari
bagian tengah menuju
kebagian yang
berdekatan dengan
PERKEMBANGA
N POLLEN
Dinding pollen berlapis-lapis.
Dinding terluar disebut eksin
dan dinding dalam disebut
intin. Eksin terdiri atas
ekteksin dan endeksin.
Ekteksin tersusun oleh 1)
tektum dibagian luar,
2) bagian dalam adalah
lapisan kaki (foot layer)
berbatasan dengan
endeksin, dan
3) bakulum lapisan yang
PEMBENTUKAN
SEL VEGETATIF
DAN SEL
GENERATIF
2. Pembentukan sel
vegetatif dan sel
generatif
Pada awal gametogenesis inti
serbuk sari membelah menjadi
dua sel, yaitu sel vegetatif dan
sel generatif. Kedua sel
tersebut ukurannya tidak
sama. Sel vegetative lebih
besar dibandingkan sel
generative. Sel generative
membelah secara mitosis
PEMBENTUKAN SEL
VEGETATIF DAN SEL
GENERATIF
Setelah pembelahan
mitosis, sel vegetative
melanjutkan
pertumbuhan, organela
sel bertambah jumlah dan
ukurannya, vakuola
semakin lama
menghilang. Setelah lepas
dari dinding, sel
generative bentuknya
speris. Sperma dibentuk
Pembentukan
Sel Sperma
3. Pembentukan Sel
Sperma
Setelah sel generative terbentuk,
proses selanjutnya adalah
pembentukan sel sperma. Pada
umumnya, pembentukan sel sperma
baru terjadi setelah buluh serbuk sari
menembus stigma (tangkai putik) atau
setelah buluh mencapai kantong
embrio (kandung lembaga).
Sperma mungkin dibentuk sewaktu
butir pollen masih ada di dalam antera
atau telah keluar dari antera. Apabila
sperma dibentuk sebelum butir pollen
keluar dari antera maka waktu butir
pollen dilepas pada stadium 3 sel dan
apabila sperma terbentuk setelah
keluar dari antera maka pada waktu
PENYERBUKAN
ANGIOSPERMAE