Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang latar belakang mengapa penelitian ini
dilakukan, tujuan dan manfaat penelitian ini.

1. Latar Belakang
Kualitas hidup adalah tingkat dimana seseorang menikmati hal-hal yang
penting yang mungkin terjadi dalam hidupnya (Universitas Toronto 2002). Secara
awam, kualitas hidup berkaitan dengan pencapaian manusia yang ideal sesuai dengan
yang diinginkan (Diener dan Suh, dalam kahneman, diener & Schwarz, 1999).
Kualitas hidup menekankan tentang pentingnya persepsi subjektif seseorang dalam
memfungsikan kemampuan mereka sendiri dan membandingkannya dengan standar
kemampuan internal yang mereka miliki agar dapat mewujudkan sesuatu menjadi
lebih ideal dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan (Cella & Tulsky, dalam
Dimsdale, 1995).
Di dalam bidang kesehatan dan aktivitas pencegahan penyakit, kualitas hidup
dijadikan sebagai aspek untuk menggambarkan kondisi kesehatan (Wilson dkk
dalam Dimsdale,1995). Menurut WHOQOL (dalam Power, 2003) kualitas hidup
didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai posisi individu hidup dalam
konteks budaya dan sistem nilai dimana individu hidup dan hubungannya dengan
tujuan, harapan, standar yang ditetapkan dan perhatian seseorang. Defenisi ini juga

Universitas Sumatera Utara

mempertimbangkan konteks sosial dan konteks lingkungan dalam mengukur kualitas


hidup selain kesehatan fisik dan psikologis. Hays (1992) menyatakan bahwa kualitas
hidup dapat disimpulkan 2 bagian yaitu kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Peningkatan kualitas kehidupan dan peran wanita sangat diperlukan karena
kualitas kehidupan wanita masih jauh lebih rendah daripada laki-laki. Wanita
mengalami ketertinggalan atau ketidakberuntungan lebih banyak dibandingkan
dengan pria di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Arjani, dan Agung
Aryani 2002, dalam Sudarta,

).

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai