Latar Belakang
Pemanfaatan dan pengelolaan hutan harus dengan seimbang dan selaras
agar sumber daya alam hutan tetap lestari. Sehubungan dengan saat ini banyaknya
hutan yang telah mengalami degradasi, sehingga hasil yang diperoleh tidak efisien
dan optimal. Dalam memperoleh hasil yang optimal perlu adanya perencanaan
dalam kegiatan pemanenan hasil hutan. Menurut Maryudi (2002), kegiatan
pemanfaatan hutan atau pemanenan hasil hutan merupakan salah satu kegiatan
terpenting dalam pengolahan hutan.
Menurut Elias (1997), dalam kegiatan pemanenan kayu terlebih dahulu
dibuat rencana pemanenan kayu, yang dibuat satu tahun sebelum pemanenan kayu
diatas peta pohon dan peta kontur yang dioverlapkan. Dalam peta rencana
pemanenan kayu harus memperlihatkan sungai-sungai, kawasan lindung, dan
areal lain yang perlu dikeluarkan dari areal tebangan, jaringan jalan angkutan
yang sudah ada dan yang direncanakan, rencana jaringan jalan sarad, lokasi Tpn,
dan arah rebah pohon.
Pemanenan kayu adalah serangkaian kegiatan untuk memindahkan kayu
dari hutan ke tempat penggunaan atau pengolahan dengan biaya yang ekonomis
dan kerusakan lingkungan yang minimum (Budiaman,1996). Kegiatan pemanenan
hasil hutan sebagai bagian dari kegiatan pengusahaan hutan memiliki kedudukan
yang sangat penting. Kegiatan ini sangat menentukan hasil akhir dari rangkaian
dalam pengusahaan hutan. Karena hanya dengan pemanenan hasil hutan yang
ini
diharapakan dapat
memberikan
alternatif-alternatif dalam
penggunaan alat penyaradan dan melihat seberapa besar pengaruh alat tersebut
terhadap poduktivitas yang dihubungkan dengan waktu dan biayanya.
Alat penyaradan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Eskavator
dengan tipe Komatsu PC 200-5, yang mempunyai tenaga motor sebesar 200 horse
power. Eskavator ini dibuat bukanlah sebagai alat khusus untuk kegiatan
penyaradan, melainkan dapat juga digunakan untuk kegiatan dalam pembangunan
seperti pembuatan jalan, paret, dan sebagainya. Namun, dengan dilengkapi
grapple yang berfungsi sebagai penyepit yang berguna untuk menjepit kayu
sehingga alat ini dapat digunakan untuk kegiatan penyaradan.
Eskavator yang digunakan ini telah digunakan selama lima tahun, namun
tanpa menggunakan bantuan alat berupa Ponton Darat. Ponton Darat yaitu suatu
alat yang terbuat dari rangka besi dengan panjang 5 meter, lebar 2,5 meter dan
tingginya 1,5 meter. Dengan bantuan Ponton Darat ini dalam kegiatan penyaradan
dapat memaksimalkan muatan (kayu) yang disarad dalam sekali penyaradan.
Berdasarkan uraian diatas, maka produktivitas dan biaya penyaradan
merupakan masalah penting yang layak diteliti dengan melakukan pengamatan
dan analisis biaya terhadap kompenen-komponen biaya yang mempengaruhi biaya
total penyaradan dan produktivitas dengan menggunakan alat penyarad seperti
Eskavator Komatsu PC 2005 dengan bantuan Ponton Darat yang digunakan
dalam kegiatan penyaradan kayu di Hutan Tanaman Industri. Sehingga, dengan
hasil penelitian ini akan didapatkan suatu sistem transportasi minor yang lebih
efektif dan efisien.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui produktivitas penyaradan kayu menggunakan Eskavator Komatsu
PC 200-5 dengan bantuan Ponton Darat.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu bahan informasi dan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian
kegiatan penyaradan kayu menggunakan Eskavator Komatsu PC 200-5 dengan
bantuan Ponton Darat pada proses produksi di PT. Toba Pulp Lestari. Sehingga
pihak perusahaan atau para pengusahaan hutan dapat mengetahui dan
mengefesiensikan biaya produktivitas.