TINJAUAN PUSTAKA
II.1 DASAR TEORI
II.1.1 Pengertian Alkohol
Alkohol adalah nama untuk senyawa hidrokarbon dengan rumus umum C nH(2n+1)OH.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol atau minuman keras adalah etil-alkohol
atau etanol dengan rumus kimia C2H5OH. Alkohol adalah zat kimia yang paling banyak
dinikmati orang selain nikotin (yang terdapat dalam tembakau) dan kefein (yang terdapat
dalam kopi). Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol verasal dri biji-bijian dan
umbi-umbian sehingga sering dinamakan grain alcohol. Sedangkan yang dimaksud dengan
wood alcohol adalah metil-alkohol atau metanol yang sangat toksik terutama pada saraf mata.
Metanol banyak digunakan dalam dibidang industri. Alkohol adalah cairan tidak berwarna
dan pahit rasanya. Alkohol dapat diperoleh melalui fermentasi oleh mikroorganisme (sel ragi)
dari gula sari buah, biji-bijian, madu, umbi-umbian, dan getah kaktus tertentu. Melalui proses
fermentasi, hanya akan diperoleh kadar alkohol 14% karena bila kadar alkohol lebih dari 14%
sel ragi akan mati. Kebanyakan bir berkadar alkohol 2-5%: anggur minuman berkadar
alkohhol 10-14%; sherry, port, dan muskatel berkadar 20%, sedangkan wiski, rum, gin ,
vodka, dan brendi berkadar 40-50%. Istilah proof yang tertulis pada label minuman
beralkohol dimaksudkan bahwa kadar alkohol di dalamnya tepat cukup untuk menyebabkan
serbuk mesium terbakar. Di Amerika Serikat, angka proof adalah dua kali angka presentasi
alkohol yang terkandung di dalamnya. Minoman beralkohol ada yang bertuliskan overproof
atau underproof. Jadi, 86 proof wiski mengandung 43% alkohol. Melalui proses penyulingan
di pabrik, dapat diproduksi alkohol dengan persentasi lebih tinggi. Bahkan sampai 100%.
Alkohol memiliki gugus fungsi OH yang melekat pada rantai alkil. Alkohol yang paling
sederhana ialah metanol (CH3OH), yang dibuat dari gas sintesis. Alkohol yang lebih tinggi
berikutnya, etanol (CH3CH2OH), dapat dibuat dari fermentasi gula. Meskipun fermentasi
merupakan sumber utama etanol untuk minuman beralkohol dan gasohol (bahan bakar
mobil yang terbuat dari 90% bensin dan 10% etanol), cara ini tidak banyak dimanfaatkan
dalam produksi skala industri, yang menggunakan hidrasi langsung pada etilena:
CH2=CH2 + H2O CH3CH2OH
Reaksi diatas menggunakan suhu 3000 sampai 40 00C dan tekanan 60 sampai 70 atm, dengan
katalis asam fosfat. Baik metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan
sebagai zat antara sintesis kimia lebih lanjut. Terdapat dua alkohol berkarbon-tiga, bergantung
pada apakah gugus OH melekat pada atom karbon ujung atau atom karbon tengah.
Keduanya ialah 1-propanol dan 2-propanol (Satya Joewana,2005).
CH3CH2CH2CH
CH3CHCH3
OH
1-propanol
2-propanol
Masing masing sering disebut sebagai propil alkohol dan isopropil alkohol. Nama
sistematik alkohol diperoleh dengan mengganti akhiran ana dari alkana bersangkutan
dengan anol dan menggunakan awalan numerik, bila perlu, untuk mengidentifikasi atom
karbo yang dilekati oleh gugus OH. Isoporpil alkohol dibuat dari propilena melalui reaksi
II-1