DEFINISI
Standar Tenaga Keperawatan adalah penetapan kebutuhan tenaga keperawatan (
perawat dan bidan ) baik jumlah, kualifikasi maupun kualitas untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan / kebidanan yang telah ditetapkan.
Pola tenaga keperawatan adalah jenis kualifikasi, jumlah, komposisi, dan kategori
dari keseluruhan tenaga keperawatan.
II.
RUANG LINGKUP
Lingkup standar tenaga keperawatan mencakup 5 standar yaitu : tugas pokok perawat dan
bidan di Rumah Sakit sebagai manajer maupun perawat pelaksana, kualifikasi tenaga
keperawatan di Rumah Sakit, kebutuhan tenaga keperawatan, pengembangan karier dan
sistem penghargaan tenaga keperawatan, penilaian kinerja tenaga keperawatan. Semua
lingkup ini terdiri dari Standard I s.d V .
Kriteria proses :
a.
Menyusun visi, misi, falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan mengacu pada visi
dan misi Rumah Sakit.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
Kriteria proses :
a. Mensosialisasikan falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan.
b. Menyusun rencana kerja tahunan.
c. Bersama dengan manager keperawatan tertinggi menyusun rencana : kebutuhan
tenaga , fasilitas, peralatan dan dana.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kriteria Struktur :
a.
b.
c.
Adanya tujuan pelayanan keperawatan di unit kerjanya mengacu kepada visi, misi,
falsafah dan tujuan pelayanan di Rumah Sakit.
d.
Adanya buku kode etik perawat dan bidan serta pedoman pembinaan etik.
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai SOP.
b. Adanya dokumen tentang kejadian komplikasi
d. Tersedianya data dan informasi Rumah Sakit tentang beban kerja dan fungsi Rumah
Sakit, Kapasitas tempat tidur, BOR dan tata ruang.
e. Adanya mekanisme rekruitmen dan seleksi tenaga.
f. Adanya SOP tentang ketenagaan.
g. Adanya pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan.
Kriteria Proses :
a. Mengelompokkan pasien berdasarkan karakteristik.
b. Menetapkan model penugasan keperawatan.
c. Menetapkan cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan.
d. Menyusun kualifikasi yang dipersyaratkan.
e. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan cara perhitungan yang
ditetapkan.
Kriteria Hasil :
a. Adanya dokumen pola ketenagaan keperawatan di Rumah Sakit.
b. Adanya dokumen tenaga keperawatan yang bertugas di unit kerja sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan.
III.
TATA
LAKSANA
CARA
PERHITUNGAN
KEBUTUHAN
TENAGA
KEPERAWATAN
1. Pengelompokan unit kerja di Rumah Sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan ( perawat dan bidan ) harus memperhatikan unit kerja
yang ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah
sakit sebagai berikut :
a. Rawat inap dewasa
b. Rawat inap anak/perinatal
c. Rawat inap intensif
d. Gawat Darurat ( IGD )
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
Penyakit Dalam
3,4 jam
Bedah
3,5 jam
3,4 jam
Naurologi
3,8 jam
Post Partum
Bayi / Neonatus
2,5 jam
Anak
Kamar Bersalin
5-8 jam
Gawat
10-12 jam
jam
jam
52 hari
Libur nasional
12 hari
Cuti tahunan
12 hari
Jam kerja dalam 1 tahun (41 minggu) x 40 jam = 1640 jam / tahun
Fluktuasi pasien
b. Faktor Tenaga
-
c. Faktor Lingkungan
-
Kelengkapan perawatan
Layanan Penunjang
d. Faktor Organisasi
-
Mutu Pelayanan
52 hari
Libur nasional
12 hari
Cuti tahunan
12 hari
C. KAMAR BEDAH
Jumlah operasi rata-rata 10 ( sepuluh ) orang perhari dengan kategori operasi sebagai berikut
1. Rata-rata operasi per hari = 10 pasien
Rumus :
[ ( Jml jam perawatan x jumlah operasi) x Jml anggota tim
Jam kerja efektif / hari
D. INSTALASI GAWAT DARURAT
TP =
D x 365
274 x jam kerja perawat / hari
TP = Tenaga perawat
D = Jam kerja perawatan pasien
Jam kerja perawat / hari = 7 jam
E. ICU
Dasar Perhitungan :
Menggunakan Rumus Dep. Kes :
Rata-rata jumlah per hari x Jumlah perawatan per hari + Loss day + Koreksi 25 %
Jumlah Jam Efektif
IV.
Dokumentasi
Perencanaan ketenagaan dilakukan setahun sekali dengan melibatkan Kepala Instalasi /
Kepala Unit di RSUD Wangaya Kota Denpasar.
Hasil perhitungan ketenagaan dibuat dalam bentuk laporan tertulis ditujukan kepada
Direktur melalui Kepegawaian.
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang belibis ditambah manajer perawat + inventaris =
6+2+2+2 = 12 orang
Penghitungan ketenagaan SDM Rawat Inap Ruang Intermediate Belibis :
Ruang rawat inap Intermediate Belibis merupakan ruang perawatan campuran untuk
perawatan dewasa dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, pasien gawat, anak dengan
kapasitas 6 TT.
Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 95% dan tingkat ketergantungan
pasien.
Jadi perawat yang dibutuhkan untuk perawatan rawat campuran di Ruang Intermediate
Belibis : askep minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15
jam/hari, askep maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat
di ruang rawat inap Intermediate Belibis dengan menggunakan Metode tingkat
ketergantungan pasien, adalah sbb :
Askep minimal = 0
Askep sedang = 0
Askep maksimal = 6 x 6,16 jam = 36,96 jam/hari
Jumlah perawat yang dibutuhkan = 36,96 : 7 = 5,28 = 5
Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 5 = 1,36 = 1
286
Tugas non keperawatan = 5 + 1 x 25% = 1,5 = 2
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang intermediate belibis ditambah manajer perawat +
inventaris = 5+1+2+2 = 10 orang
ruang
rawat
inap
Cendrawasih
dengan
menggunakan
Metode
tingkat
+ koreksi25 %
41 Minggu x 40 Jam
24256
=
= 14,79 Perawat
1640
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga
yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%)
Faktor koreksi = 14,79 x 25% = 3,69
=14,79 + 3,69 x 25% = 4,65
Jadi perkiraan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 1 &2 adalah 15+4+5
= 24 orang ditambah 1 manajer ruangan dan inventaris jadi jumlah kebutuhan tenaga di
ruang rawat inap praja lt. 1 & 2 adalah 26 orang.
Penghitungan ketenagaan SDM Rawat Inap Praja lantai 3 :
Ruang Rawat Inap Praja Lt. 3 merupakan ruang perawatan campuran untuk perawatan
dewasa dan perawatan anak dengan kasus penyakit dalam, medical bedah, neurologi, anak,
maternitas kapasitas 16 TT.
Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% jam perawatan yang
dibutuhkan untuk perawatan campuran penyakit dalam, medical bedah, gawat, anak dan
kebidanan adalah = 3,5 jam + 4 jam + 10 jam + 4,5 jam +2,5 jam = 24,5 jam : 5 = 4,9 jam
perawatan
Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 3 dengan
menggunakan, adalah sebagai berikut :
+ koreksi25 %
41 Minggu x 40 Jam
25683
=
= 15.66 = 16 Perawat
1640
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga
yang cuti, sakit, pendidikan, dsb = 25%)
Jadi perkiraan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Praja Lt. 3 adalah 16+4 = 20
orang ditambah 1 manajer ruangan dan inventaris jadi jumlah kebutuhan tenaga di ruang
rawat inap praja lt. 3 adalah 22 orang.
Penghitungan kebutuhan tenaga bidan di Kamar Bersalin
- Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan 8 jam / pasien
- Rata-rata jumlah pasien partus / hari adalah 5 pasien partus
- Jam kerja efektif perawat dalam 1 tahun
Penghitungan kebutuhan bidan di kamar bersalin
[ Jml jam perawatan x 52 mg x 7 hr x Jml Partus/ hari ]
Tenaga Bidan =
41 minggu x 40 jam
+ koreksi 10%
+ 10 %
41 minggu x 40 ja
m
8 jam x 52 mgg x 7 hr x5
=
+ 10 %
41minggu x 40 jam
14560
=
= 8,87 Bidan
1640
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi (antisipasi tenaga
yang cuti, sakit, pendidikan dsb = 10 %)
Faktor koreksi = 8,87 x 10 % = 0,887
=8,87 + 0 , 887 = 9,75 bidan = 10 Bidan
Jadi perkiraan kebutuhan tenaga bidan di kamar bersalin adalah 10 orang
Kepala ruangan ditambah wakil = 2 orang untuk tenaga di ruang obygyn berdasarkan shift
dengan 3 TT sebanyak 10 orang. Jadi perkiraan keseluruhan di kamar bersalin 10+2+10 =
22 Bidan
Kebutuhan tenaga perawat dihitung dengan asumsi BOR : 90% dan tingkat ketergantungan
pasien.
Jadi perawatdan bidan yang dibutuhkan untuk perawatan di Ruang Perinatologi : askep
minimal 2 jam/hari, askep sedang 3,08jam/hari, askep agak berat 4,15 jam/hari, askep
maksimal 6,16 jam/hari. Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat
inap Perinatologi dengan menggunakan Metode tingkat ketergantungan pasien, adalah
sbb :
Askep minimal = 0
Askep sedang = 0
Askep maksimal = 15 x 6,16 jam = 92,4 jam/hari
Jumlah perawat yang dibutuhkan = 92,4 : 7 = 13,2 = 13
Koreksi Lost day : 52 + 12 + 14 x 13 = 3,54 = 4
286
Tugas non keperawatan = 13 + 4 x 25% = 4,25 = 4
Jadi kebutuhan tenaga perawat di ruang Perinatologi ditambah manajer perawat + inventaris
= 13+4+4+2 = 23 orang
52 hari
Libur nasional
12 hari
Cuti tahunan
12 hari
+ 25%
41 hr mgg efektif x 40 jam
= Faktor
23,85koreksi
= ;24
orang
23,85
x 25% = 5,96 = 6 orang
Poliklinik bedah ditambah dengan OK kecil = 2 orang
Poliklinik Endoscopy
= 2 orang
= 5 orang
= 1 orang
40 orang
A. KAMAR BEDAH
Jumlah operasi rata-rata 10 ( sepuluh ) orang perhari dengan kategori operasi sebagai berikut
2. Rata-rata operasi per hari = 10 pasien
Rumus :
[ ( Jml jam perawatan x jumlah operasi) x Jml anggota tim
Jam kerja efektif / hari
[ ( 8 x 5 ) + ( 2 x 2 )x 2
=
7
44 x 2
=
= 12,57
7
= 13 + 1 = 14
1,25 x 10
RR
= 1,7 = 2
7
Jumlah perawat = 14 + 2 = 16
Koreksi 10 % = 16 x 25 % = 4
Kebutuhan endoscopy = 3 orang
Kebutuhan CSSD
= 4 orang
Kebutuhan RR
= 3 orang
D x 365
274 x jam kerja perawat / hari
TP = Tenaga perawat
D = Jam kerja perawatan pasien
Jam kerja perawat / hari = 7 jam
A1 =waktu keperawatan pasien kasus gawat darurat = 87 menit
A2 = waktu keperawatan pasien kasus mendesak = 71 menit
A3 = waktu kepearwatan pasien kasus tidak mendesak = 34 menit
Adm time = waktu administrasi yang dibutuhkan untuk penggantian shift selama 45 menit
pasien = jumlah pasien / hari
Rumus :
D x 365
TP =
274 x jam kerja perawat / hari
60
Faktor koreksi = 25% x TP
= 25 % x ( - 5,12 )
= 19,88 ( 20 )
Mempertimbangkan jumlah hari libur dan pengganti jaga malam = 3 orang
Maka, TP = ( - 5,12 ) + 20 + 3 + 1 supervisi + 1 CI
= 19,88
= 20 orang
HCU
Data yang dipakai mei s/d juli 2013
Rumus Gillet ( 1982 )
Critical care Unit / CCU :
A
: BOR x jumlah TT
: 80 % x 3 TT
: 2,4
TP
: tenaga perawat
Rumus Gillies :
A x D x 365
TP =
( 361 91 ) x jam kerja perawat
12 x 2 x 365
=
( 365 91 ) x 7
8760
=
1918
=
4,5
Jumlah perawat x jumlah hari tidak masuk kerja perawat / tahun
Faktor koreksi =
= 1,4 4,5
( 1 )x 91
=
Mempertimbangkan jumlah hari libur dan pengganti jaga malam = 4 orang
274
Total perawat = 4 + 1 + 4 + 1 CI + 1 supervisi
= 11 orang
Penambahan fasilitas baru ( HDU ) sebanyak 4 TT, jadi penambahan tenaga = 4 orang
Total kebutuhan = CCU + HDU
= 11 + 4
= 15 orang
C. ICU
Dasar Perhitungan :
Menggunakan Rumus Dep. Kes :
Rata-rata jumlah per hari x Jumlah perawatan per hari + Loss day + Koreksi 25 %
4 X 12 + 2 + Koreksi 25 %
=
7
Jumlah Jam Efektif
= 9 orang + Koreksi 25 %
= 9 orang
= Koreksi 25 %
Total
= 3 orang
= 12 Orang
22 orang + Koreksi 25 %
= 22 orang
= Koreksi 25 %
Total
= 5,5 = 6orang
= 28 Orang