Zaki Baridwan
Mutmainah
Abstract
Based Financial Accounting Standar No. 44, there are four methods recognition
revenue, which can be able to recognizes real estate sales transaction. The meth
ods are (i) fidl accrual method; (ii) finished persentation method; (iii) deposit meth
ods; and (iv) lease method. Thus, objective this research are (i) seeking method
which be choosen by real estate corporate in revenue recognition, include expense
recognition; (ii) seeking method, which used relevant with Financial Accounting
Standar No. 44; and (iii) seeking justification used that method.
Key words: Revenue Recognition, Expense Recognition, Matching Deposit
Latar Belakang
Laporan keuangan yang disusun oleh suatu entity ditujukan untuk memberi
kan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang ber
manfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dal am rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewarship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka (IAI, 2002).
Perusahaan real estat merupakan perusahaan yang besar dan kompleks yang
meliputi badan hukum, persekutuan dan individu yang memiliki tujuan dan fungsi
yang berbeda. Industri ini juga terkait dengan industri lainnya seperti broker, per
bankan, kontraktor, biro hukum dan lainnya kurang lebih 114 jenis (Media Indone
sia,2002). Dengan semakin besamya tantangan yang dihadapi, maka perusahaan real
estat dalam mencatat pendapatannya harus tepat agar informasi laporan keuangan
yang disajikan benar dan akurat. Sudah banyak diketahui bahwa penjualan dalam
suatu perusahaan real estat umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu, secara tu
nai dan kredit atau cicilan. Penjualan kredit ini dapat dilakukan dalam jangka waktu
yang lama. Konsumen sudah dapat menandatangani kontrak jual beli sebelum rumah
tersebut dibangun. Karena dalam perusahaan real estat menggunakan sistem pen
catatan yang berbeda , IAI(1997) mengaturnya dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
Dalam PSAK No. 44 terdapat empat metode pengakuan pendapatan yang dapat
digunakan dalam transaksi penjualan real estat yaitu: Full Accrual Method, Deposit
Method, Percentage-of-completion Method dan Lease Method. Penerapan salah satu
192
Kerangka Teoritis
Pengertian Real Estat
Larry E Wofford dan Terrence M. Clauretie dalam Real estat (1995) mengemuka
kan bahwa Real estat is defined as land and everyting, natural or o f human construc
tion, attachet to it.
Dari pengertian diatas, jelaslah yang dimaksud real estate adalah tanah dan
segala sesuatunya, bangunan ataupun properti lainnva yang melekat.
Sementara menurut Joseph W. hierl (1964) dalam Hidayat (1999) Real estate
firm engage in selling and leasing various types of properties, exhange properties,
managing properties, apprising, financing and refinancing, home building, remodel
ing, and modernizing and insuranse."
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan real estate
adalah perusahaan yang usahanya menilai, membiayai, membangun rumah yang
kemudian dijual atau disewakan.
193
194
M etode D eposit
Dalam PSAK No.44 dikemukakan apabila suatu transaksi real estat tidak me
menuhi kriteria pengakuan laba dengan metode akrual penuh sebagaimana diatur
diatas, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan
metode deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual
terpenuhi.
5.
M etode Financing
Transaksi penjualan red estat lebih memenuhi perjanjian pembiayaan dari
pada penjualan. Hal ini terjadi ketika penjual memiliki kewajiban untuk membeli
properti pada harga yang lebih tinggi dari pada total pembayaran yang diterima dan
harus diterima.
95
Metode Lease
Metode Leasc digunakan jika perjanjian mengisyaratkan penjual meminjamkan
kepada pembeli, seperti ketika cash flow tidak seimbang / sama dengan jumlah yang
ditentukan atau negatif. Metode ini ju ga digunakan ketika penjual memiliki opsi atau
keharusan untuk membeli properti dengan harga lebih rendah dari total jumlah yang
diterima atau harus diterima.
9.
B.
196
Biaya pinjaman
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan aktivitas
pengembangan real estat harus dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 26, Biaya Pinjaman, (Revisi
1997).
Sesuai dengan siklus usahanya yang panjang karena usaha yang diperlukan
untuk membebaskan area yang diusahakan dan kegiatan pengembangan yang di
lakukan dalam berbagai tahapan dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda,
maka perusahaan pengembang tetap mengkapitalisasi biaya pinjaman yang ber
hubungan dengan kegiatan pengembangan. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut
dihentikan pada saat unit real estat tersebut secara substansial siap untuk digu
nakan sesuai dengan tujuannya atau jika bagian yang telah selesai dapat digunakan
sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, sesuai dengan paragaf 33 dan
34 PSAK 26, Biaya Pinjaman (Revisi 1997). Kapitalisasi juga dihentikan apabila keg
iatan konstrruksi bangunan tertunda cukup lama sesuai dengan paragraf 32 PSAK
26 Biaya Pinjaman (Revisi 1997).
197
C.
Penyajian
D. Pengungkapan
Disamping pengungkapan yang diatur dalam standar akuntansi yang berlaku
umum, hal-hal berikut wajib diungkapkan:
a) kebijakan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan, yaitu mencakup:
metode pengakuan pendapatan yang digunakan termasuk alasan dan
kiteria penggunaan metode tersebut, dengan menyertakan kriteria apa
saja yang tidak memungkinkan pendapatan penjualan unit real estat
diakui dengan metode akrual penuh (untuk penjualan bangunan rumah,
ruko, dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya dan untuk
penjualan kapling tanah tanpa bangunan); atau metode prosentase peny
elesaian (untuk penjualan bangunan kondominium, apartemen, perkantoan, pusat perbelanjaan, dan bangunan sejenis lainnya);
apabila pendapatan diakui dengan metode prosentase penyelesaian maka
metode penentuan tingkat aktivitas pengembangan real estat diungkap
kan dan
saat pengakuan penjualan dan pendapatan yang berasal dari penjualan
real estat.
b) Kebijakan akuntansi mengenai kapitalisasi dan metode alokasi biaya proyek
pengembangan real estat;
198
Metodologi Penelitian
Tipe Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitiannya, maka penelitian ini dikategorikan seb
agai penelitian eksplorasi (exploration study) atau studi penjajakan.
199
200
201
B.
Metode akrual penuh dan metode cicilan sangat cocok digunakan untuk pen
jualan rumah yang telah jadi dan langsung siap ditempati, karena perusahaan tidak
terlibat lagi secara signifikan terhadap unit bangunan yang telah teijual tersebut.
Metode akrual penuh lebih tepat digunakan untuk penjualan tunai dan metode cici
lan dapat digunakan untuk penjualan tunai bertahap yang penjualannya telah ber
laku, unit real estt telah diserahkan tetapi pembayaran yang dilakukan oleh pembeli
kepada penjual dilakukan secara bertahap. Metode penjualan cicilan digunakan seb
agai alternatif dari metode akrual penuh apabila kolektabilitas total harga jual tidak
dapat diestimasi secara layak. Menurut metode penjualan cicilan, pengakuan laba
ditangguhkan sampai periode penagihan kas, baik pendapatan dan beban pokok pen
jualan diakui pada periode penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan
sampai periode penagihan kas, beban-beban lainya seperti beban penjualan, beban
administrasi dan lain-lain tidak ditangguhkan. Metode penjualan cicilan dapat digu
nakan dengan syarat kondisi keuangan perusahaan cukup kuat. Mengingat resiko
pembatalan penjualan rumah yang mungkin terjadi, kesalahan dalam estimasi biaya,
dan kebutuhan akan permodalan yang cukup besar maka hal ini sulit untuk diterap
kan. Masih banyak perusahaan pengembang yang memanfaatkan kredit perbankan
sebagai modal untuk mengembangkan proyek real estt.
Pada keadaan tertentu ketika kolektabilitas piutang tidak dapat secara pasti
ditentukan maka metode pemulihan biaya lebih tepat digunakan. Dengan metode
202
203
Apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi maka akan sulit untuk mener
apkan metode prosentase penyelesaian. Metode prosentase penyelesaian juga sulit
diterapkan apabila jenis kontrak yang disepakati yaitu Unit Price. Dengan kontrak
sistem unit price ini, resiko fluktuasi biaya di proyek akibat penambahan pekerjaan
menjadi tanggungan pemberi tugas, sedang fluktuasi biaya akibat kenaikan harga
biaya akibat kenaikan bahan, upah ketja dan ongkos peralatan menjadi resiko kon
traktor.
Apabila metode prosentase penyelesaian sulit dilakukan maka digunakan
metode deposit, yaitu pendapatan tidak diakui sampai rumah diserahkan kepada
pembeli dan pembayaran telah terlunasi sesuai dengan harga jual yang disepakati.
Semua pembayaran yang terjadi sebelum rumah diserahkan dianggap sebagai uang
muka dikategorikan akun liabilities yang merupakan kewajiban yang harus diberikan
kepada pembeli.
Permasalahan pada metode deposit adalah jika proses realisasi penjualan
rumah tersebut melebihi satu periode akuntansi yang cut-ofF nya adalah tanggai 31
Desember 200X. Misalnya terjadi penjualan rumah pada bulan November 2002 kare
na proses pembangunan belum selesai maka penjualan tersebut diakui pada bulan
Maret 2003. Dengan demikian, transaksi tersebut melewati cut-off periode akuntansi
yang berbeda. Beban-beban penjualan dan administrasi tetap dilaporkan pada tahun
2002, walaupun hal ini telah memenuhi kriteria penandingan langsung atau period
matching yaitu biaya administrasi dibebankan pada saat periode terjadinya, namun
mengingat biaya-biaya penjualan yang terjadi ini cukup besar sebaiknya biaya ini
dibebankan bersamaan dengan periode penjualan dilaporkan.
Keuntungan metode deposit yaitu jika terjadi pembatalan penjualan perusahaan
tidak perlu membuat jurnal penyesuaian untuk menghapus piutang dan penjualan
yang telah diakui, tetapi cukup membalik uang muka tersebut menjadi pendapatan
sehingga dari sisi pencatatan metode deposit lebih praktis untuk diterapkan.
204
Saran
1.
2.
3.
4.
Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yaitu, jumlah pe
rusahaan yang dijadikan sampel tidak memenuhi target penelitian sehingga kurang
mewakili jumlah populasi. Hal ini teijadi dikarenakan peneliti memiliki keterbatasan
akses untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, terdapat beberapa
perusahaan real estat yang keberatan untuk dijadikan sampel dan terdapat pula
beberapa perusahaan real estat yang melakukan pencatatan akuntansinya diluar
kota.
205
206