Perpres36 2010PMA
Perpres36 2010PMA
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
a.
b.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
8.
9.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
(2) Daftar
bidang
usaha
yang
terbuka
dengan
persyaratan
Pasal 3
(1) Penanaman modal pada bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus
memenuhi
persyaratan
lokasi
sebagaimana
diatur
dalam
Pasal 4
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 tidak
berlaku bagi penanaman modal tidak langsung atau portofolio yang
transaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri.
Pasal 5 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 5
Dalam
hal
terjadi
perubahan
kepemilikan
modal
akibat
b.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 7
Ketentuan Peraturan Presiden ini tidak mengurangi kewajiban
penanam modal untuk mematuhi ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat untuk melakukan kegiatan usaha yang dikeluarkan oleh:
a.
b.
Pemerintah Daerah.
Pasal 8 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 8
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 Peraturan
Presiden ini tidak berlaku bagi penanaman modal yang telah disetujui
pada bidang usaha tertentu sebelum Peraturan Presiden ini ditetapkan,
sebagaimana yang tercantum dalam Surat Persetujuan, kecuali
ketentuan tersebut lebih menguntungkan bagi penanaman modal
dimaksud.
Pasal 9
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan perundangundangan yang lebih rendah dari Peraturan Presiden ini, tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini.
Pasal 10
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan
dari Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang
Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007, dinyatakan tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diatur dengan yang
baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.
Pasal 11
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, Peraturan Presiden Nomor
77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
111 Tahun 2007, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 12 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 12
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum,
ttd.
Dr. M. Iman Santoso
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2010
No.
1.
2.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
JUDUL
Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal
Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan
1. Bidang Pertanian
2. Bidang Kehutanan
3. Bidang Kelautan dan Perikanan
4. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Bidang Perindustrian
6. Bidang Pertahanan
7. Bidang Pekerjaan Umum
8. Bidang Perdagangan
9. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata
10. Bidang Perhubungan
11. Bidang Komunikasi dan Informatika
12. Bidang Keuangan
13. Bidang Perbankan
14. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
15. Bidang Pendidikan
16. Bidang Kesehatan
17. Bidang Keamanan
HALAMAN
1
4
4
19
24
28
31
44
46
60
66
75
83
88
90
92
95
98
104
LAMPIRAN I: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: 36 TAHUN 2010
TANGGAL : 25 Mei 2010
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP UNTUK PENANAMAN MODAL
NO.
BIDANG
BIDANG USAHA
KBLI
1.
Pertanian
Budidaya Ganja
01289
2.
Kehutanan
1. Penangkapan Spesies Ikan Yang Tercantum dalam Appendix I Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
01701
03119
03119
3.
Perindustrian
11010
11020
11030
20111
20114
20119
20119
4. Perhubungan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
NO.
4.
BIDANG
Perhubungan
BIDANG USAHA
KBLI
52211
52219
71203
71203
52221
52221
52230
5.
Komunikasi dan
Informatika
Manajemen dan Penyelenggaraan Stasiun Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
61300
6.
Kebudayaan dan
Pariwisata
1. Museum Pemerintah
91021
2. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keraton, prasasti, petilasan, bangunan kuno, dsb)
91023
3. Pemukiman/Lingkungan Adat
91023
4. Monumen
91023
5. Perjudian/Kasino
92000
Catatan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Catatan:
1. Bidang Usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan nonkomersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat persetujuan dari instansi yang
bertanggungjawab atas pembinaan bidang usaha tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka ketentuan sebagaimana termaksud dalam Lampiran I hanya
berlaku bagi bidang usaha yang tercantum dalam kolom bidang usaha tersebut.
ttd.
Dr. M. Iman Santoso
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
: 36 TAHUN 2010
TANGGAL : 25 Mei 2010
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
1. Bidang Pertanian
No.
Bidang Usaha
1.
2.
3.
Perkebunan Tembakau
Perkebunan kapas
Perkebunan Tanaman Bahan
Baku Tekstil
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
01111
01113
01114
01115
01120
01135
01112
01119
01135
01118
01137
01140
01150
01160
01160
Keterangan
Keterangan
a. Dicadangkan untuk Usaha
Mikro, Kecil, Menengah
dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri 100%
g. Kepemilikan modal asing
serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal asing
i. Modal dalam negeri 100%
dan perizinan khusus
j. Persyaratan kepemilikan
modal asing dan/atau
lokasi bagi penanam modal
dari negara-negara ASEAN
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
01252
Perkebunan Kelapa
01261
01262
01270
Perkebunan Lada
01281
Perkebunan Cengkeh
01282
01284
Perkebunan Tanaman
Obat/Bahan Farmasi
01285
01286
01289
01289
01291
01299
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
4. Usaha ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
4.
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
Keterangan
01118
01137
01140
01150
01160
Tanaman Tembakau
Tanaman-Tanaman Bahan Baku
Tekstil
Tanaman Kapas
Tanaman Lainnya yang Tidak
diklasifikasikan di Tempat Lain
Tanaman Jambu Mete
Tanaman Kelapa
01261
01262
01270
Tanaman-Tanaman Untuk
Bahan Minuman (Teh, Kopi dan
Kakao)
Tanaman Lada
Tanaman Cengkeh
01282
01284
01160
01191
01252
01281
- Tanaman ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
6.
7.
Persyaratan
Uraian Persyaratan
01285
01286
01289
01289
01291
01450
01463
01630
10411
5.
KBLI
Keterangan
Keterangan
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
10421
Industri Pengupasan,
Pembersihan dan Sortasi Kopi
Industri Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan Kakao
Industri Pengupasan dan
Pembersihan Biji-bijian selain
Kopi dan Kakao
Industri jambu mete menjadi biji
mete kering dan Cashew Nut
Shell Liquid (CNSL)
Industri lada menjadi biji lada
putih kering dan biji lada hitam
kering
Industri Gula Pasir, Pucuk Tebu
dan Bagas
Industri Teh Hitam/Teh Hijau
10422
10431
01630
10490
10612
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
Nata de coco
10613
10614
10614
10614
10721
10761
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
-
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
Keterangan
12091
22121
22122
22123
20294
8.
01450
Tidak bertentangan
dengan Perda
9.
00000
Maksimal
49%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
10.
01640
Maksimal
49%
11.
01111
01113
01114
01115
01120
01135
Maksimal
49%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
12.
Usaha perbenihan/pembibitan
tanaman pangan pokok (jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
padi, ubi kayu, ubi jalar)
13.
Usaha perbenihan/pembibitan
tanaman pangan lainnya
01111
01113
01114
01115
01120
01135
01119
14.
15.
01119
01118
01137
01140
10
Persyaratan
Uraian Persyaratan
a
-
b
-
c
-
d
-
e
-
f
-
g
-
i
-
j
-
c
Maksimal
49%
d
-
e
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
Maksimal
95%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
Maksimal
95%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertanian
Maksimal
95%
Rekomendasi
Menteri
Pertanian cq.
Dirjen
Perkebunan
Keterangan
Keterangan
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
Perkebunan Tembakau
01150
01160
Perkebunan Kapas
01160
01191
01252
Perkebunan Kelapa
01261
01262
01270
Perkebunan Lada
01281
Perkebunan Cengkeh
01282
01284
Perkebunan Tanaman
Obat/Bahan Farmasi
01285
01286
11
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
16.
Bidang Usaha
KBLI
01289
01291
01118
01137
01140
Perkebunan Tembakau
01150
01160
Perkebunan Kapas
01160
01191
01252
12
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
95%
Rekomendasi
Menteri
Pertanian cq.
Dirjen
Perkebunan
Keterangan
Keterangan
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
17.
Bidang Usaha
KBLI
Perkebunan Kelapa
01261
01262
01270
Perkebunan Lada
01281
Perkebunan Cengkeh
01282
01284
Perkebunan Tanaman
Obat/Bahan Farmasi
01285
01286
01289
01291
13
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
95%
Rekomendasi
Menteri
Pertanian cq.
Dirjen
Perkebunan
Keterangan
Keterangan
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
10411
10421
10423
10432
Industri Pengupasan,
Pembersihan dan Sortasi Kopi
10612
Industri Pengupasan,
Pembersihan dan Pengeringan
Kakao
10613
10614
10721
10762
14
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
Nata de coco
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
12091
20294
01630
10490
22121
22122
22123
10614
10614
00000
15
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
18.
KBLI
01252
10614
01281
10614
01118
20294
01140
10721
01150
12091
16
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
95%
Rekomendasi
Menteri
Pertanian cq.
Dirjen
Perkebunan
Keterangan
Keterangan
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
01160
00000
01261
10423
01261
10421
10773
01262
10432
De Coco
17
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
01270
10612
01270
10613
01270
10762
01282
00000
- Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
-
Crumb Rubber
KBLI
18
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Keterangan
01284
20294
01291
22121
22122
22123
00000
10614
Catatan:
1.
2.
Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3.
Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4.
Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
2. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
2.
19
Bidang Kehutanan
No.
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
1.
01701
2.
02119
3.
02303
02308
4.
02309
5.
16101
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
6. Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
20
Persyaratan
Uraian Persyaratan
02131
6.
16104
7.
8.
9.
02132
10.
Pengusahaan bambu
02134
11.
Pengusahaan damar
02135
12.
Pengusahaan gaharu
02136
13.
Pengusahaan shellak
02139
14.
02139
15.
Pengusahaan perlebahan
02139
16.
Pengusahaan getah-getahan
02139
Keterangan
16293
16294
16299
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
17.
18.
19.
20.
21.
Bidang Usaha
Pengusahaan kokon/kepompong
ulat sutra (persutraan alam)
Pengusahaan perburuan di Taman
Buru dan Blok Buru
Penangkaran Satwa Liar dan
Tumbuhan
Penangkaran/Budidaya Koral
Pengusahaan Pariwisata Alam
berupa Pengusahaan Sarana,
Kegiatan dan Jasa Ekowisata di
Dalam Kawasan Hutan:
- Wisata tirta
KBLI
21
Persyaratan
Uraian Persyaratan
02305
01701
93229
01702
02209
01702
Maksimal
49%
Maksimal
49%
Maksimal
49%
Maksimal
51%
93241
s.d
93243
93249
93223
93222
93229
01701
Keterangan
Rekomendasi
dari Menteri
Kehutanan
23. Pengembangan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
23.
Pengembangan teknologi
pemanfaatan genetik tumbuhan dan
satwa liar
24.
22
Persyaratan
Uraian Persyaratan
02409
Pernyataan
kerjasama dengan
lembaga yang
terakreditasi/
lembaga nasional
bidang litbang
yang ditunjuk
oleh Menteri
Kehutanan
03119
46206
Rekomendasi
dari Menteri
Kehutanan
25.
03119
46206
Rekomendasi
dari Menteri
Kehutanan
26.
16101
27.
Industri veneer
16214
28.
16211
Rekomendasi
pasokan bahan
baku berkelanjutan dari
Kementerian
Kehutanan
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
23
Persyaratan
Uraian Persyaratan
29.
16212
30.
16299
31.
16295
32.
02120
33.
02139
34.
02209
Keterangan
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. *) = Tercantum juga di bidang kelautan dan perikanan.
3. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
24
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
1.
03111
2.
03131
03132
3.
03211
4.
03212
5.
03213
6.
03214
7.
8.
03231
03236
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
9. Usaha ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
9.
10.
11.
12.
Bidang Usaha
Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
(UPI)
- Industri Penggaraman/
Pengeringan Ikan dan Biota
Perairan Lainnya
- Industri Pengasapan Ikan dan
Biota Perairan Lainnya
Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
(UPI) Peragian, Fermentasi,
Pereduksian/Pengekstaksian,
Pengolahan Surimi dan Jelly Ikan
Usaha pemasaran, distribusi hasil
perikanan
- Perdagangan Besar Hasil
Perikanan
- Perdagangan Ekspor Hasil
Perikanan
Usaha Perikanan Tangkap dengan
menggunakan kapal penangkap
ikan berukuran 100 GT dan/atau
lebih besar di wilayah penangkapan
ZEEI
KBLI
25
Persyaratan
Uraian Persyaratan
10219
46206
03111
Persyaratan dan
ketentuan telah
diatur sesuai
dengan
Peraturan
Menteri Kelautan
Keterangan
10211
10212
dan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
26
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
13.
03119
46206
14.
52229
Keterangan
dan Perikanan
No.PER.12/
MEN/ 2009
tentang Usaha
Penangkapan
Ikan
Rekomendasi
dari Menteri
Kelautan dan
Perikanan
Sesuai dengan
Keputusan
Presiden Nomor
19 Tahun 2007
tentang Panitia
Nasional
Pengangkatan
dan Pemanfaatan
Benda Berharga
Asal Muatan
Kapal yang
Tenggelam
15. Usaha ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
15.
16.
17.
27
Persyaratan
a
03111
03111
08104
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. *) = Tercantum juga di bidang kehutanan.
4. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
28
Bidang Usaha
KBLI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Persyaratan
Uraian Persyaratan
35101
35101
06202
Maksimal 90%
06202
06202
Maksimal 95%
Maksimal 95%
09100
Maksimal 95%
09100
Maksimal 95%
09100
Maksimal 95%
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
9. Jasa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
9.
10.
29
Persyaratan
Uraian Persyaratan
35104
Maksimal 95%
35101
Maksimal 95%
11.
35101
Maksimal 95%
12.
35102
Maksimal 95%
13.
35103
Maksimal 95%
14.
43211
Maksimal 95%
15.
71100
Maksimal 95%
16.
71100
Maksimal 95%
17.
72102
Maksimal 95%
18.
07210
Keterangan
Rekomendasi
dari BATAN
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Catatan:
30
1.
2.
Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3.
Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4.
Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan
Presiden ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal
berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. Bidang ....
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
31
5. Bidang Perindustrian
No.
Bidang Usaha
KBLI
1.
Industri penggaraman/
pengeringan ikan dan biota perairan
lainnya dan industri pemindangan
ikan
2.
Persyaratan
Uraian Persyaratan
10211
10214
10391
10392
10792
10793
10794
3.
10616
4.
Gula Merah
10722
5.
13122
6.
13133
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan
Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
7. Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
32
Persyaratan
Uraian Persyaratan
7.
13134
8.
13911
9.
Keterangan
13912
16291
16292
16293
16294
16299
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
33
Persyaratan
Uraian Persyaratan
32201
10.
14111
11.
22121
12.
23932
13.
25932
25931
14.
Keterangan
25933
25934
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
34
Persyaratan
Uraian Persyaratan
15.
45407
95220
95230
95240
95290
16.
Industri pemanisan-pengasinan
buah-buahan dan sayur-sayuran
10311
17.
18.
- Industri Kopra
10421
- Industri Kecap
10771
10793
Keterangan
10794
10510
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
19.
20.
KBLI
35
Persyaratan
Uraian Persyaratan
12091
13134
21.
16104
16103
22.
16294
23.
20294
24.
Keterangan
16221
16293
23921
- Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
25.
26.
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
25952
28113
28120
30912
30922
28210
23939
23951
36
Keterangan
23942
23952
23959
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
27.
30111
30113
28.
29.
30.
37
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
32112
32113
32120
32111
32903
32909
38302
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
31.
32.
Industri Rokok:
Industri Rokok Kretek
Industri Rokok Putih
Industri Rokok lainnya
KBLI
45201
12011
12012
12019
38
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
Keterangan
Wajib mendapat
rekomendasi
dari Kementerian Perindustrian bagi:
1) Perusahaan
rokok yang
telah memiliki
izin usaha
industri yang
melakukan
perluasan; atau
2) Industri rokok
skala kecil dan
menengah yang
bermitra
dengan industri
rokok skala
besar yang
sudah memiliki
izin usaha
industri pada
bidang usaha
yang sejenis.
33. Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
39
Persyaratan
Uraian Persyaratan
e
Bahan baku dari
Hutan Tanaman
Industri (HTI)
atau berasal dari
Chip Impor jika
bahan baku
dalam negeri
tidak mencukupi
33.
17011
34.
17013
18112
35.
Keterangan
1) Wajib
mendapat izin
operasional
dari BOTASU
PAL/BIN
2) Wajib
mendapat
rekomendasi
dari
Kementerian
Perindustrian
1) Wajib
mendapat izin
operasional
dari BOTASU
PAL/BIN
2) Wajib ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
40
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
2) Wajib
mendapat
rekomendasi
dari
Kementerian
Perindustrian
36.
18112
37.
20119
1) Wajib
mendapat izin
operasional
dari BOTASU
PAL/ BIN
2) Wajib
mendapat
rekomendasi
dari
Kementerian
Perindustrian
Sesuai dengan
ketentuan yang
ditetapkan
BPOM dan
Kementerian
Perdagangan
38. Industri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
41
Persyaratan
Uraian Persyaratan
38.
20293
39.
22123
40.
24202
Keterangan
1) Wajib
mendapat izin
operasional
dari BOTASU
PAL/BIN
2) Wajib
mendapat
rekomendasi
dari
Kementerian
Perindustrian
Rekomendasi
ketersediaan
bahan baku dari
Kementerian
Pertanian
Wajib mendapat
rekomendasi
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kementerian
Perindustrian ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
42
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
Perindustrian
khusus untuk
industri yang
menggunakan
bahan baku accu
bekas.
41.
10721
Maksimal
95%
1) Pendirian
pabrik gula
pasir baru
maupun perluasan wajib
membangun
terlebih dahulu
perkebunan
tebu milik
sendiri sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan
2) Pembangunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
43
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
2)Pembangunan
pabrik gula
baru dengan
kapasitas di
atas 8.000 ton
cane per day
diharuskan
memproduksi
gula kristal
mentah.
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
6. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
44
6. Bidang Pertahanan
No.
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
1.
20114
Maksimal
49%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertahanan
2.
20292
Maksimal
49%
Rekomendasi
dari Menteri
Pertahanan
3.
25200
Rekomendasi
dari Menteri
Pertahanan
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Catatan:
45
1.
2.
Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3.
Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang
memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4.
Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan
Presiden ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal
berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
7. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
46
Bidang Usaha
1.
KBLI
41011
41013
41014
41015
41016
41017
Persyaratan
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal asing
serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan
modal asing dan/atau
lokasi bagi penanam
modal dari negaranegara ASEAN
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
41018
41018
41018
41018
41020
42211
42218
47
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
42219
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
42911
43120
43217
43221
48
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
42919
43110
43120
43217
43223
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
43291
43301
Pekerjaan Pemasangan
Keramik/Marmer Dinding dan
Lantai
Pekerjaan Pelapisan Dinding dan
Lantai Lainnya
43302
Pekerjaan Plesteran
43302
Pekerjaan Pengecatan
43303
43304
Pekerjaan Ornamen
43304
43305
43309
49
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
43302
43901
43901
43902
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
-
KBLI
50
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
43902
43903
43905
43909
Pekerjaan Pemasangan
Kabel dan Fitting Listrik
Pekerjaan Konstruksi Pagar
Pekerjaan Plumbing
(Pekerjaan Drain, Termasuk
Menyiapkan Pembuangan
Air Kotor)
o Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
o
o
o
o
o
KBLI
51
Persyaratan
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
Pekerjaan Pemasangan
Peralatan Pemanas,
Ventilasi, dan Pengatur
Suhu Udara
Pekerjaan Konstruksi Antena
Perumahan
Pekerjaan Konstruksi listrik
Lainnya
Pekerjaan Isolasi (Kabel
listrik, Air, Pemanas, Suara)
Pekerjaan Instalasi Lainnya
71100
2.
36001
Maksimal
95%
3.
52213
Maksimal
95%
4. Jasa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
4.
KBLI
52
Persyaratan
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
67%
Keterangan
41013
41014
41015
41016
41017
41018
41019
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
Pekerjaan Beton
41020
42120
42220
42111
42113
42114
42112
42115
42219
43221
43110
43120
43120
53
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
- Pekerjaan ..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
43120
43217
43217
42218
43223
43291
54
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
43301
43299
43302
43302
43302
43303
- Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
43304
43305
43309
Pekerjaan Pembesian
43901
43902
43902
43903
43905
43909
o
o
55
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
43901
o Pekerjaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
o
o
o
o
KBLI
56
Persyaratan
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
55%
Keterangan
Pekerjaan Pemasangan
Kabel dan Fitting listrik
Pekerjaan Plumbing
(Pekerjaan Drain, termasuk
menyiapkan pembuangan
air kotor)
Pekerjaan Pemasangan
Peralatan Pemanas, ventilasi,
dan pengatur suhu udara
Pekerjaan Konstruksi listrik
Lainnya
Pekerjaan Instalasi Lainnya,
5.
71100
71100
6. Jasa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
6.
Bidang Usaha
KBLI
71100
71100
71100
57
Persyaratan
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
55%
Keterangan
71100
71100
71100
71100
71100
71100
- Jasa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
71100
71100
71202
71202
71203
71209
58
Persyaratan
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
71100
71100
71100
Catatan : ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
59
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
8. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
60
8. Bidang Perdagangan
Perdagangan
No.
Bidang Usaha
KBLI
1.
2.
3.
Perdagangan Eceran
Persyaratan
Uraian Persyaratan
00000
Maksimal
95%
38211
Selling)
45103
45104
45302
47111
47111
47191
47735
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
- Perdagangan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
47746
Community Store
00000
4.
5.
- Convenience Store
Perdagangan besar berdasarkan
balas jasa (fee) atau kontrak (jasa
keagenan/Commision Agent)
Jasa Survei:
- Survei keadaan barang muatan
61
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Keterangan
47795
00000
46100
00000
survey)
- Survei ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
62
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
(ecological survey)
supervision).
(destructive/nondestructive
testing).
- Survei kuantitas (quantity
survey).
- Survei kualitas (quality survey).
- Survei pengawasan (supervision
survey) atas suatu proses
kegiatan sesuai standar yang
berlaku atau yang disepakati
- Survei mengenai tanah/lapisan
tanah (batu-batuan) dan survei
mengenai air di permukaan
maupun di dalam bumi
(geographical/geological survey)
6. Broker properti...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
6.
7.
8.
9.
KBLI
63
Persyaratan
Uraian Persyaratan
68200
77100
77305
77306
77307
77309
81210
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
10.
Bidang Usaha
Jasa Kegiatan Lainnya:
-
11.
KBLI
Jasa Binatu
Pangkas Rambut
Salon Kecantikan
Penjahitan
64
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Harus
memiliki
Surat Izin
Usaha
Perdagangan
(SIUP), Surat
Izin Usaha
Perdagangan
Minuman
Beralkohol
(SIUP MB),
mempunyai
jaringan
Keterangan
96200
96111
96112
96991
96999
46333
47231
47826
distribusi ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
65
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Keterangan
distribusi dan
tempatnya
khusus
Catatan:
4. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
5. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
6. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian.
7. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan
Presiden ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal
berdasarkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
9. Bidang ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
66
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
67%
Maksimal
49%
Maksimal
49%
Maksimal
49%
1.
2.
3.
4.
5.
Galeri Seni
6.
55130
79111
79920
90001
90002
47781
47782
47783
47784
47785
47789
59122
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal asing
serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
- Sarana ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
67
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
7.
91025
Maksimal
67%
8.
Pembuatan Film
59112
9.
59132
10.
59140
11.
59201
12.
73100
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
13.
14.
Bidang Usaha
Hotel ( Bintang 1 - 2 ):
- Hotel Bintang Dua
- Hotel Bintang Satu
Jasa Akomodasi Lainnya (Motel dan
Lodging Service)
KBLI
68
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
51%
Tidak
bertentangan
dengan Perda
Maksimal
49%
(Maksimal 51%
apabila
bermitra
dengan
UMKMK)
Tidak
bertentangan
dengan
Perda
Maksimal
51%
- Tidak bertentangan
dengan
Perda
55114
55115
55199
Keterangan
- Indonesia
bagian
timur
(Sulawesi,
Nusa
Tenggara,
Maluku,
Papua)
15. Hotel ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
55120
69
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
15.
Hotel Melati
16.
56101
56101
56101
17.
56101
Maksimal 49%
(Maksimal
51% apabila
bermitra
dengan
UMKMK)
Tidak bertentangan
dengan
Perda
18.
Jasa Boga/Catering
56210
56290
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
19.
79120
20.
21.
70
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal 49%
(Maksimal
51% apabila
bermitra
dengan
UMKMK)
82301
90004
Tidak bertentangan
dengan
Perda
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
22.
23.
KBLI
71
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
Maksimal 49%
(Maksimal
51% apabila
bermitra
dengan
UMKMK)
Tidak
bertentang
an dengan
Perda
91022
91024
Keterangan
93111
93113
93114
93115
93116
93117
93118
93119
Golf ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
- Golf (CPC 96413)
KBLI
93112
72
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
Maksimal 49%
(Maksimal
51% apabila
bermitra
dengan
UMKMK)
Maksimal
100%
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
- Tidak bertentangan
dengan
Perda
- Indonesia
Bagian
Timur
(Kalimantan,
Sulawesi,
Nusa
Tenggara
Timur),
Bengkulu,
Jambi
- Tidak bertentangan
dengan
Perda
Keterangan
- Untuk...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
73
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
g
24.
56301
56303
93292
25.
Ketangkasan
93293
- Untuk
wilayah
selain
Indonesia
Bagian
Timur
(Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara
Timur),
Bengkulu,
Jambi
Maksimal 49% Tidak ber(Maksimal tentangan
51% apabila dengan Perda
bermitra
dengan
UMKMK)
Maksimal
67%
Tidak bertentangan
dengan
Perda
Keterangan
26. SPA...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
74
Persyaratan
Uraian Persyaratan
26.
96122
Maksimal
51%
Tidak bertentangan
dengan Perda
27.
91034
Maksimal
51%
Keterangan
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
75
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
1.
49431
Maksimal
49%
2.
49431
Maksimal
49%
3.
49432
Maksimal
49%
4.
49432
Maksimal
49%
5.
49432
Maksimal
49%
6.
Angkutan Laut:
50111
50112
50113
50131
50132
50133
50134
Maksimal
49%
Dalam Negeri
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
- Luar ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
-
Luar Negeri
7.
KBLI
50121
50122
50123
50141
50142
50143
Persyaratan
Uraian Persyaratan
a
-
b
-
d
-
e
-
f
-
g
-
h
-
i
-
j
-
c
Maksimal
49%
d
-
e
-
Maksimal
60%
Maksimal
49%
Keterangan
50121
50122
50123
50141
50142
50143
Angkutan Penyeberangan:
- Angkutan Penyeberangan Umum
Antar Propinsi
- Angkutan Penyeberangan Perintis
Antar Propinsi
- Angkutan Penyeberangan Umum
Antar Kabupaten/Kota
76
50214
50215
50216
- Angkutan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
8.
Bidang Usaha
KBLI
50217
50218
50211
50212
50213
50221
77
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
Keterangan
- Angkutan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
9.
10.
Bidang Usaha
KBLI
78
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
50222
50223
52221
52109
Maksimal
49%
52222
Keterangan
52223
(reception facilities)
11.
52229
Maksimal
49%
12.
52211
Maksimal
49%
13.
Jasa Kebandarudaraan
52230
Maksimal
49%
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
14.
51102
51202
52240
77304
15.
16.
17.
79
Persyaratan
Uraian Persyaratan
a
-
b
-
d
-
e
-
f
-
g
-
h
-
i
-
j
-
c
Maksimal
49%
d
-
e
-
51109
Maksimal
49%
52230
Maksimal
49%
52240
Maksimal
49%
Maksimal
60%
18.
52291
Maksimal
49%
19.
52294
Maksimal
49%
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
80
Persyaratan
a
Uraian Persyaratan
20.
79112
Maksimal
49%
21.
52223
Harus bekerja
sama dengan
perusahaan
yang ditunjuk
oleh
Pemerintah
22.
52222
23.
Angkutan Orang:
- Dalam Trayek
Angkutan Bis/Pedesaan
Harus bekerja
sama dengan
perusahaan
yang ditunjuk
oleh
Pemerintah
-
Keterangan
49211
49212
49213
49214
49414
- Tidak ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
-
24.
Pelayaran Rakyat
25.
KBLI
81
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
Keterangan
49421
50135
51101
51102
51103
Pemilik
modal
nasional
harus tetap
lebih besar
dari
keseluruhan
pemilik
modal asing
(single
majority)
- Angkutan Udara Niaga Tidak
Berjadwal
51104
51105
Catatan : ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
82
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
83
Bidang Usaha
KBLI
1.
60102
60202
2.
3.
4.
packet switched
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
Keterangan
Maksimal
49%
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
61914
43212
61924
61911
61919
61919
61100
o berbasis ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
61100
84
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
Keterangan
switched
5.
6.
61100
Maksimal
65%
61200
61300
Maksimal
65%
61921
Maksimal
49%
61922
61923
61929
61929
Maksimal
95%
Maksimal
49%
Maksimal
65%
Maksimal
49%
7. Pembentukan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
85
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
7.
71202
Maksimal
95%
8.
60101
Hanya
monopoli
untuk
Lembaga
Penyiaran
Publik Radio
Republik
Indonesia
(RRI), Televisi
Republik
Indonesia
(TVRI), dan
Lembaga
Penyiaran
Publik Lokal
(LPPL)
60201
Keterangan
9. Penyedia ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
86
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
9.
42217
10.
Perusahaan Pers
58130
11.
60102
Keterangan
60202
12.
60202
13.
Penyelenggaraan Pos
53200
Maksimal
49%
Sesuai
dengan
peraturan
perundangundangan di
bidang Pos
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
87
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
5. *) = Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan dapat melakukan penambahan dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari
modal asing, yang jumlahnya tidak lebih dari 20% (dua puluh persen) dari seluruh modal dan minimum dimiliki oleh 2 (dua) pemegang saham.
12. Bidang
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
88
Bidang Usaha
1.
2.
Pembiayaan Nonleasing:
- Pembiayaan Anjak Piutang
- Pembiayaan Konsumen
- Pembiayaan Kartu Kredit
- Pembiayaan Nonleasing lainnya
3.
4.
5.
Modal Ventura
Perusahaan Asuransi Kerugian
Perusahaan Asuransi Jiwa
6.
Perusahaan Reasuransi
7.
KBLI
64910
64992
64922
64923
64929
64991
64991
65111
65112
65121
65122
66210
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal 85%
Maksimal 85%
Maksimal 80%
Maksimal 80%
Maksimal 80%
Maksimal 80%
Maksimal 80%
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
8. Perusahaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
89
Persyaratan
Uraian Persyaratan
8.
66221
Maksimal 80%
9.
66222
Maksimal 80%
10.
66223
Maksimal 80%
11.
66291
Maksimal 80%
12.
Dana Pensiun
65300
Keterangan
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
13.
No.
90
Bidang Perbankan
Bidang Usaha
KBLI
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
Keterangan
Berdasarkan
UU Nomor 7
Tahun 1992
tentang Perbankan, UU
Nomor 23
Tahun 1999
tentang Bank
Indonesia dan
UU Nomor 21
Tahun 2008
tentang
Perbankan
Syariah,
beserta perubahan dan
peraturan pelaksanaannya
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan
Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
1.
Bank Nondevisa
64123
65122
2.
Bank Devisa
64124
64125
3.
Bank Syariah
64131
4. Perusahaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
91
Uraian Persyaratan
Persyaratan
a
4.
64190
5.
BPR Konvensional
64127
Berdasarkan
UU Nomor 23
Tahun 1999
tentang Bank
Indonesia,
beserta perubahan dan
peraturan pelaksanaannya
-
6.
BPR Syariah
64132
7.
66197
Keterangan
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
92
14. Bidang
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.
Bidang Usaha
KBLI
1.
2.
Persyaratan
Uraian Persyaratan
78101
78200
c
Maksimal
49%
d
-
e
-
Maksimal
49%
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan
Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
3. Pelatihan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
3.
4.
93
Persyaratan
Uraian Persyaratan
85499
011
012
016
032
c
Maksimal
49%
d
-
e
-
Wajib
mendapatkan
Izin Pelaksanaan
Transmigrasi
dari Menteri
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Keterangan
5. Jasa ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
5.
78102
94
Persyaratan
Uraian Persyaratan
c
-
d
-
Keterangan
e
-
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden
ini, namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
15. Bidang
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
95
Bidang Usaha
1.
Pendidikan Nonformal:
- Jasa Pendidikan Komputer Swasta
- Jasa Pendidikan Bahasa Swasta
- Jasa Pendidikan Kecantikan dan
Kepribadian Swasta
- Jasa Pendidikan Ketrampilan
Swasta Lainnya
2.
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
49%
Sesuai dengan
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun
2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional
(Sisdiknas) serta
Peraturan
Pelaksanaannya
85492
85493
85494
85499
85602
85603
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal asing
serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan
modal asing dan/atau
lokasi bagi penanam
modal dari negara-negara
ASEAN
3. Pendidikan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
3.
4.
Pendidikan Tinggi:
- Jasa Pendidikan Tinggi Program
Gelar Swasta
- Jasa Pendidikan Tinggi Nongelar
Swasta
KBLI
96
Persyaratan
Uraian Persyaratan
a
-
b
-
c
-
d
-
f
-
g
-
h
-
i
-
j
-
c
-
d
-
e
Sesuai dengan
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun
2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional
(Sisdiknas) serta
Peraturan
Pelaksanaannya
Sesuai dengan
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun
2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional
(Sisdiknas) serta
Peraturan
Pelaksanaannya
85121
85122
85220
85240
85321
85322
Keterangan
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
97
Catatan:
1.
2.
3.
4.
16. Bidang
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
16.
No.
1.
98
Bidang Kesehatan
Bidang Usaha
Usaha Industri Farmasi:
- Industri Bahan Baku Obat
- Industri Obat Jadi
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
Maksimal
75%
21011
21012
2.
70209
Maksimal
67%
3.
71204
Maksimal
49%
4.
86901
Maksimal
49%
5.
86903
Maksimal
67%
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan
Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal
asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri
100%
g. Kepemilikan modal
asing serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal
asing
i. Modal dalam negeri
100% dan perizinan
khusus
j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/
atau lokasi bagi
penanam modal dari
negara-negara ASEAN
6. Produsen ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
KBLI
99
Persyaratan
Uraian Persyaratan
6.
21012
Izin Khusus
dari Menteri
Kesehatan
7.
46693
Izin Khusus
dari Menteri
Kesehatan
8.
21022
9.
21022
10.
46693
11.
46693
12.
47722
13.
47723
14.
72102
15.
86103
Keterangan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
16.
Bidang Usaha
KBLI
100
Persyaratan
Uraian Persyaratan
86104
Keterangan
86109
18.
86109
19.
86201
86202
86203
86901
86902
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
Bidang Usaha
20.
21.
KBLI
101
Persyaratan
Uraian Persyaratan
- Ambulance Services
- Pelayanan Pest Control/Fumigasi
86904
86903
86103
Maksimal
67%
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
Sakit Spesialistik/subspesialistik
(200 Tempat Tidur)
22.
86109
Maksimal
67%
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
23.
86104
Maksimal
67%
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
24.
86203
Maksimal
67%
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
Keterangan
25. Jasa...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
No.
25.
Bidang Usaha
Jasa Keperawatan
(Nursing Services/CPC 93191)
26.
27.
KBLI
86901
86903
86903
86903
102
Persyaratan
Uraian Persyaratan
a
-
b
-
c
-
d
-
e
-
f
-
h
-
i
-
j
-
c
Maksimal
49%
Maksimal
51%
Maksimal
49%
Maksimal
67%
d
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
Medan dan
Surabaya
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
dapat
dilakukan di
seluruh
Indonesia
e
-
Keterangan
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
103
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
104
Bidang Usaha
KBLI
Persyaratan
Uraian Persyaratan
1.
74909
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
2.
80100
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
3.
80100
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
4.
80200
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
5.
85491
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
6.
96999
Maksimal
49%
Izin Operasional
dari Mabes Polri
Keterangan
a. Dicadangkan untuk
Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi
b. Kemitraan
c. Kepemilikan modal asing
d. Lokasi tertentu
e. Perizinan khusus
f. Modal dalam negeri 100%
g. Kepemilikan modal asing
serta lokasi
h. Perizinan khusus dan
kepemilikan modal asing
i. Modal dalam negeri 100%
dan perizinan khusus
j. Persyaratan kepemilikan
modal asing dan/atau
lokasi bagi penanam
modal dari negara-negara
ASEAN
Catatan: ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
105
Catatan:
1. = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya
berlaku bagi Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaha tersebut.
3. Yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam Peraturan Presiden ini adalah orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.
4. Dalam hal suatu bidang usaha yang tercakup dalam komitmen Indonesia pada ASEAN Economic Community tidak tercantum pada Lampiran II kolom j Peraturan Presiden ini,
namun tercantum dalam kolom-kolom yang lain, maka penanam modal yang berasal dari negara-negara ASEAN dapat melakukan penanaman modal berdasarkan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam kolom-kolom tersebut.
ttd.
Dr. M. Iman Santoso