Anda di halaman 1dari 17

MEMBUAT GARAM KOMPLEKS

1. Tujuan Praktkum :

Membuat dan mengenal sifat garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat
CuSO4(NH4)2 SO4.6H2O.
Membuat dan memriksa sifat garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat
monohidrat, [Cu(NH3)4]SO4. H2O.

2. Waktu,tanggal : Selasa,20 oktober 2009


3. Tempat :

Laboraturium Kimia Dasar, FMIPA Universitas Mataram.

B. LANDASN TEORI

Pelarutantembaga,hidroksida,karbonatdansebagainya,dalamasam menghasilkan ion akua


hijau kebiruan yang dapat ditulis [Cu(H2O)6]2+.dua dari molekul molekul H2O berada lebih
jauh dari pada tempat yang lainnya. Diantara berbagai kristal ; hidrat lainnya,sulfat
biru,CuSO4. 5H2O yang paling dikenal , ia dapat terhidrasi menjadi zat anhidrat yang benar
benar putih. Penambahan ligan kepada larutan akua menyebabkan pembentukan kompleks
dengan pertukaran molekul air secara berurutan dengan NH3. Misalnya spesies [ Cu(NH3)
(H2O)5 ]2+ [ Cu(NH3)4 (H2O)2 ]2+ dibentuk dengan cara normal,namun penambahan molekul
NH3 yang kelima dan keenam sulit. Molekul keenam hanya dapat ditambahkan hanya dalam
cairan amonia (Cotton,2007: 482).
Jika larutan amonia ditambahkan kedalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah menjadi biru
tua karena terjadinya pendesakn ligan air oleh ligan amonia,menurut reaksi (sugiyarto,2003:
5.6)
[Cu(H2O)6]2+(aq) + 5NH3(aq) ---------------> [ Cu(NH3)(45) (H2O)(2-1) ]2+ + 5H2O
Reaksi ion Cu2+ dengan OH- pada berbagai konsentrasi bergantung pada metodenya.
Penambahan ion hidroksida kedalam larutan tembaga(II) sulfat (0,10,5) Secara bertetes
tetes dengan kecepatan ~ 1 ml/ menit mengakibatkan terjadinya endapan gelatin biru muda
dari garam tembag(II) hidroksi sulfat, [CuSO4.nCu(OH)]2,bukan endapan Cu(OH)2. Menurut
persamaan reaksi.
(n + 1) [Cu(H2O)6]2+(aq) + SO42-(aq) + 2nOH-(aq) ----------------> [CuSO4.nCu(OH)]2(s)
+ 6(n+1) H2O
Reaksi pengendapan sempurna terjadi pada pH 8,dan nilai n bervariasi bergantung pada
temperatur reaksi dan laju pertambahan reaktan. Sebagai contoh dengan laju pertambahan
reaktan ~ 1 ml/ menit, reaksi tersebut menghasilkan CuSO4. 3Cu(OH)2. Jika reaksi
berlangsung pada suhu 20,dan CuSO4. 4Cu(OH)2 pada suhu 24 C Ligan didalam ion
kompleks berupa ion ion negatif seperti F- dan CN- atau berupa molekul molekul polar
denagn muatan negatifnya mengarah pada ion puast seperti H2O atau NH3. Ligan ini akan
menimbulkan medan listrik yang akan menolak elektron terutama elektron dari ion

pusat,karena elektron d ini terdapat di orbital paling luar dari ion pusat bertambah. Amoniak
mempunyai pasangan elektron bebas atau lone pair electron (sukardjo,1985 : 21 22 ).

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat - alat

Gelas kimia 100 ml


Timbangan analitik
Kaca arloji
Cawan penguap
Batang pengaduk pemanas

2. Bahan

CuSO4. 5H2O
(NH4)2 SO4
NH3 pekat
Etanol

D. SKEMA KERJA
1. Pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat CuSO4(NH4)2
SO4.5H2O

2. Pembuatan garam rangkap kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat [Cu(NH3)4]


SO4 .H2O

E. HASIL PENGAMATAN

1. Pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat CuSO4(NH4)2


SO4.5H2O.

2. Pembuatan garam rangkap kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat [Cu(NH3)4]


SO4 .H2O

F. ANALISIS DATA

1. Persamaan reaksi
CuSO4. 5H2O + (NH4)2 SO4 + H2O ----------------> CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O
CuSO4. 5H2O + 4NH3 ------------------> Cu(NH3)4 SO4 .5H2O
2. Perhitungan
a. CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O

Berat CuSO4. 5H2O =

9 ,98 gram

Berat CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O = 14,24 (setelah dikurangi berat kertas saring)
Hasil toritis = mol Mr
= 0,04 399
= 15,96 gram
% rendemen =

= 89,22 %
a. Pembuatn Cu(NH3)4 SO4 .H2O
CuSO4. 5H2O + 4NH3 -----------------> [Cu(NH3)4 ] SO4 .5H2O
Mula

0,028 mol

0,14 rx 0,028 mol 0,028

0,028 mol

-----------------------------------------------------------------------------------------setimbang

0,112

0,288 mol

gr Cu(NH3)4 SO4 .H2O = mol Mr


= 0,028 mol 245,5 gr/mol
= 6,87 gr

= 65,57 %

G. PEMBAHASAN

Tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan dalam asam sulfat dengan adanya oksigen. Ia
juga larut dalam larutan KCN atau amonia dengan adanya oksigen seperti dicirikan dengan
potensialnya.
Cu + 2NH3 -0,12 v -----------------> [Cu(NH3)2]2+- 0,01 v --------------> [Cu(NH3)4]2+

Percobaan pertama yaitu pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat
ditambahkan kedalam larutan ion Cu2+,larutan biru berubah menjadi biru tua karena
terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia menurut persamaan reaksi

[Cu(H2O)6]2+(aq) + 5NH3(aq) ------------------> [ Cu(NH3)(45) (H2O)(2-1) ]2+ + 5H2O


Biru tua
Kemudian ditambah air,dalam air hampir semua garam tembaga(II) berwarna biru oleh
karena warna ion kompleks koordinasi keenam [Cu(H2O)6]2+. Suatu perkecualian yang
terkenal adalah tembaga(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks
koordinasi empat [ CuCl4 ]2- .
[ CuCl4 ]2- (aq) + 6H2O

[Cu(H2O)6]2+(aq) + 4Cl- ( aq ) Biru

Pelarutan tembaga dalam air,menyebabkan dua dari molekul H2O berada lebih jauh dari pada
empat lainnya,reaksi pengendapn bergantung pada temperatur,reaksi, dan laju penambahan
reaktan,didapat gram kristal = 14,24 gr. Untuk pembuatan garam kompleks tetraamin
tembaga(II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4 SO4 .H2O, NH3 + H2O kemudian ditambahkan
CuSO4. H2O, seperti yang dijelaskan diatas jika amonia ditambahkan kedalam larrutan ion
Cu2+,larutan yang semula biru berubah menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan
air oleh ligan amonia, penambahan ligan kepada kepada larutan akua menyebabkan
pembentukan kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan,misal dengan NH3.
Reaksi ion Cu2+ disini dengan OH(pada etanol) dengan berbagai konsentrasi bergantung pada
metodenya,penambahan ion hidroksida ke dalam larutan tembaga(II) sulfat mngakibatkan
terjadinya endapan gelatin biru muda dari garam tembaga(II) hidroksi sulfat [CuSO4.n
Cu(OH)]2, menurut persamaan reaksi.
(n + 1 ) [Cu(H2O)6]2+(aq) + SO42-(aq) + 2nOH- --------------> [CuSO4 n Cu(OH)]2 + 6(n+1) H2O

H. KESIMPULAN

1. Dalam air,hampir semua garam tembaga(II) berwarna biru oleh karena penambahan
warna ion kompleks koordinasi keenam [Cu(H2O)6]2+
2. Penambahan amonia kedalam larutan Cu(II),menyebabkan larutan biru menjadi biru
tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia
3. Penambahan ligan kepada larutan akua,menyebabkan pembentukan molekul air
secara berurutan.
4. Penambahan ion hidroksida kedalam larutan tembaga(II) sulfat menyebabkan
terjadinya endapan gelatin biru.
5. Reaksi pengendapan bergantung pada temperatur reaksi dan laju penambahn reaktan.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Sugiyarto H, kristian. 2003. Dasar Dasar Kimia Anorganik Logam. Jakarta : UI Press.
Sukardjo. 1985. Kimia Koordinasi. Yogyakarta: Bina Aksara
UPAYA PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK KEINDAHAN LINGKUNGAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang
disebut sampah. Seperti kita ketahui sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya. Dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah terdapat dimana- mana, di rumah, di sekolah, di masyarakat dan di tempattempat umum lainnya. Dampak dari adanya sampah memang sangat signifikan terlihat di
masyarakat seperti merusak daya estetika lingkungan, menyebabkan penyakit, bila terdapat
dalam air akan menyebabkan pencemaran air bahkan jika terlalu banyak ada pada sungai atau
saluran air laiinya bisa menyebabkan banjir.
Kita menganggap sampah adalah sesuatu yang sudah tidak memiliki daya guna lagi.
Tetapi sebenarnya sampah bisa diolah dan dipermak sedemikian rupa sesuai dengan
kreativitas dan keinginan kita.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan ?
1.2.2 Bagaimana pengelolaan sampah di masyarakat ?
1.2.3 Kenapa sampah harus diolah dan di daur ulang ?
1.2.4 Bagaimana penanganan sampah di masyarakat ?
1.2.5 Bagaimana efek sampah terhadap kehidupan manusia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara
lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran sampah.
2 Supaya para siswa yang sudah belajar hal yang mengenai pengelolaan sampah mampu
memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan
tempat.
3. Membuat siswa siswi bisa mengeksplorasikan kreativitasnya dalam pengelolaan sampah.
4. Menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses daur ulang sampah.
5. Sebagai sarana pembelajaran siswa dalam pembuatan karya tulis.
1.4 Manfaat

Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi dibidang lingkungan hidup dan
dapat memanfaatkan sampah di lingkungan SMA . menjadi sesuatu yang berguna.
Membuat siswa lebih peduli terhadap lingkungan dengan hal yang sangat kecil seperti
membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang perlu ditanamkan sejak dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang
sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Sampah biasanya
berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah
kering.
2.2 Klasifikasi Sampah
Sampah berdasarkan sumbernya. :
1.

Sampah rumah tangga sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.

2.

Sampah komersial, sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan,
rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan dan sebagainya.

3.

. Sampah bangunan, sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan sebagainya.

4.

Sampah fasilitas umum.Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar,
lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting,
kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
Sampah berdasarkan jenisnya. :

1.

Sampah organik (bersifat degradabel) Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian
besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah
diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme.

2.

Sampah anorganik (non degradabel).Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun
oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh
jasad renik
2.3 Pengelolaan sampah
Pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung. Kantung yang digunakan
berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang
serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah. Bentuk dan ukuran
kantung disesuaikan dengan kebutuhan. Penampungan sampah dapat menggunakan bak

sampah.

Bak

sampah

dibuat

secara

permanen

maupun

non

permanen.

Pengangkutan.Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam bak-bak sampah,


kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat atau sampah tersebut
dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah
anorganik.
Pengelolaan sampah contohnya :
Pupuk cair organik yaitu larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal
dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1
unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara,
tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk
cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering
mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan
ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
1. Pupuk kandang cair
Pupuk ini berasal dari kotoran hewan dan urin ternak. Pupuk ini umumnya bisa digunakan
bersama dengan kotoran padat atau pupuk hijau. Pemberian pupuk ini paling baik diberikan
pada tanaman yang sedang dalam masa vegetatif dan masa perkembangbiakan, sebab ketika
masa perkembangbiakan, tanaman banyak membutuhkan nutrisi.
2. Biogas
Gabungan dari fermentasi bahan organik cair dengan bahan organik padat dikenal dengan
istilah biogas. Bahan pembuatannya berasal dari kotoran manusia, hewan dan tanaman.
Penggunaan biogas memiliki keuntungan ganda yaitu gas metana yang dihasilkan bisa
berfungsi sebagai bahan baker, sedangkan sampah padat dan cair yang dihasilkan sebagai
residu bisa digunakan sebagai pupuk. Penggunaan biogas secara rutin mampu meningkatkan
produksi padi secara berkesinambungan dan tidak ada residu biogas di dalam lahan sawah,
sedangkan penggunaan pupuk kimia sintetis dapat menurunkan produksi tanaman jika
digunakan terus-menerus.
3. Barang barang kerajinan seperti tas, vas bunga, tempat pensil, dan alat alat rumah tangga
lainnya. Ini bisa diambil dari bekas pembungkus deterjen, sabun dan lain lain.
2.4

Efek

sampah terhadap manusia dan lingkungan

Dampak terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
4. Sampah beracun:
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi
ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang
ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke
dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya antara lain :
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung
(untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).

4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,
dan lain-lain.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
2.5 Prinsip prinsip Penanganan sampah
Ada prinsip-prinsip penanganan sampah yang bisa diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang
dihasilkan.
Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa
didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri
non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang
hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya
memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita
dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sampah
memiliki efek efek negatif terhadap lingkungan hidup baik dari segi
keindahan, kesehatan,dan sosial ekonomi. Tetapi jika kita bisa
mengolah dan mendaur ulangnya dengan memperhatikan kualitas
dan kuantitas maka sampah bisa disulap menjadi barang atau bendabenda yang bernilai jual tinggi dan sangat bermanfaat seperti pupuk
cair yang terbuat dari sampah organik.
3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan masalah sampah karena ini sangat
signifikan dan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup. Meskipun telah dibuat Undang
Undang tentang PENGELOLAAN SAMPAH NOMOR 18 TAHUN 2008. Tetapi ini sangat semu
bila tidak dibarengi dengan praktek di lapangan.

Karya Ilmiah

"Pengelolaan Sampah Lingkungan"


BAB 1.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga penulis,
setiap mata memandang di situ ada sampah, memang berlebihan jika
penulis mengatakan demikian. Sampah merupakan kotoran; bisa sesuatu
yang tak terpakai dan di buang; semua barang yang di buang karena di
anggap tak berguna lagi, berarti dapat penulis katakan sampah adalah
barang bekas, barang buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan
lain-lain. Sampah seharusnya di manfaatkan, di olah dikelola sesuai
dengan prosedur yang benar.
Dalam kenyataanny, pengelolaan sampah dalam kehidupan
sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai
dimana-mana tanpa ada pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang buruk
mengakibatkan pencemaran, baik pencemaran udara, air di dalam dan di
atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai penyakit yang
mengancam kesehatan warga. Sampah sering menjadi barang tidak
berarti bagi manusia, sehingga menjadi barang acuh tak acuh terhadap
keberadaan
sampah.
Orang
yang
sering
membuang
sampah
sembarangan, seolah-olah mereka tidak memiliki salah apapun. Padahal
membuang sampah merupakan perbuatan yang tidak menunjukkan
kepedulian terhadap lingkungan.

B. TUJUAN
1. Membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
2. Menghimbau sekaligus menggerakkan masyarakat akan pentingnya
pengelolaan sampah

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengelola sampah yang benar ?
2. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?

D. MANFAAT

1. Pembaca dapat memahami pengertian sampah dan jenis-jenis sampah


secara singkat dan jelas.
2. Pembaca dapat mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan jika
mengelola sampah dengan tidak tepat.
3. Pembaca dapat mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar.
4. Pembaca dapat mengetahui manfaat dari pengelolaan sampah.

E. KAJIAN TEORI
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh
pemiliknya atau pemilik semula.
Sampah menurut asal zat yanh di kandungnya, secara garis
besar sampah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, misalnya sisa sayuran, buah-buahan, daun-daunan.
Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda
mati, misalnya plastik, krtas, kaca, kaleng dan besi. Sampah anorganik
banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Dilihat dari sumbernya sampah
ini bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni sampah rumah tangga adalah
sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industri, meliputi
buangan hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup,segala jenis
benda buangan dari makhluk hidup.
Sampah anorganik yang sulit diuraikan akan menimbulkan
masalahberkaitan dengan pencemaran lingkungan terutama pencemaran
tanah, bakteri pengurai di dalam tanah tidak dapat menguraikan misalnya
kaleng, kayu, besi dan plastik. Sedangkan sampah organik tidak masalah
dalam penguraiannya. intensitas pencemarannya sangat tinggi dan
selanjutnya menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah
tangga misalnya setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah
yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus. Sampah jenis ini
akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang
digunakan.

BAB 2.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SAMPAH
Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari
tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka
menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan
membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya
kebersihan menjadi faktor yang paling dominan, di samping itu kepekaan
masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak
mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga
lingkungan sekitar.
Sampah dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat dan
kerugian, bermanfaat jika dimanfaatkan dengan baik dan merugikan jika
dibiarkan tanpa ada pengelolaan yang baik. Dampak negatif dari
pengelolaan pengolahan sampah yang tidak tepat akan menyebabkan
beberapa kerugian. Menurut Bagong Suyoto, pengelolaan yang buruk
mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan
atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang
mengancam kesehatan warga.
Pencemaran di berbagai elemen akan terjadi, sampah yang
menumpuk menyebabkan pencemaran udara, sampah yang dibuang
sembarangan di sungai menyebabkan pencemaran air, membuang
sampah anorganik seperti plastik dan kaleng akan menyebabkan
pencemaran tanah karena benda tersebut sulit diuraikan oleh bakteri
pengurai tanah. Pencemaran-pencemaran itu nantinya akan membuat
kerugian bagi masyarakat sendiri karena menyebabkan beberapa
penyakit. Pola hidup kotor dengan membuang sampah sembarangan yang
merupakan salah satu pengelolaan dan pengolahan sampah yang tidak
tepat yang kedepannya akan menyebabkan kerugian yang fatal bagi
lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Jika sampah dikelola dan diolah dengan baik, akan menghasilkan
manfaat positif bagi masyarakat. Lingkungan menjadi bersih, pencemaran
dapat diminimalisir, dapat tercipta beberapa barang yang bermanfaat bagi
manusia jika di daur ulang, Sampah bisa dimanfaatkan sebagai kompos
untuk pupuk organik, selain itu juga bisa diolah menjadi energi bio arang,
biomass dan energi untuk listrik. Lebih jauh sampah dapat dijadikan
barang-barang aksesoris, barang fungsional dan sebagai bahan
bangunan.

Pengelolaan yang baik salah satunya dengan cara daur ulang,


daur ulang adalah penggunaan kembali material/barang yang sudah tidak
terpakai untuk menjadi produk lain. Langkah-langkahnya adalah
Pemisahan; pisahkan barang/material yang dapat didaur ulang dengan
sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah. Pastikan
barang/material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan
bersih. Penyimpanan; simpanlah barang/material kering yang sudah
dipisahkan tadi dimasukkan ke dalam boks/kotak tertutup tergantung
jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll.
Pengiriman/penjualan; barang/material yang terkumpul dijual ke
pabrik, yang membutuhkan material tersebut sebagai bahan baku atau
dijual ke pemulung. (Pustekkom. 2005 Mengolah Sampah(online)).
Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3 :
reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah),
reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan
recycle (mendaur ulang)
Kunci sukses pengelolaan sampah meliputi:
1).
2).
3).
4).
5).

Kredibilitas para pengambil kebijakan;


Mekanisme implementasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar;
Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang;
Keterlibatan masyarakat;
Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap
semua operasi fasilitas pengelolaan sampah;
6). Evaluasi yang efektif terhadap strategi atau opsi yang dipilih.
Yang tak kalah pentingnya, pengelolaansampah memerlukan payung
hukum yang jelas. Kalau tidak, pengelolaan sampahakan tetap buruk.
Dan ini bisa menjadi petaka yang menyeramkan. (Bagong Suyoto dalam
Prof. George Tchohanoglous, Prof. Frank Kreith, dan Marcia E. William.
2005. Menghindari Malapetaka Sampah ).
Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan peran
serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan terhadap
lingkungan sekitar, selain itu diperlukan juga partisipasi dan dukungan
pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan
menitikberatkan terhadap masalah sampah yang telah menjadi
permasalahan utama.

BAB 3.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah: pengolahan sampah dengan
pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan
timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik
organik dan anorganik harus mampu diolah, dikelola, dan dimanfaatkan
dengan baik.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini saya berharap agar kita mengetahui
manfaat dari pengelolaan sampah, sehingga kita dapat mengembangkan
potensi dari sampah-sampah bekas ketika didaur ulang atau
dimanfaatkan sebagai kerajinan.

DAFTAR PUSTAKA
http://hrm4nt.blogspot.com/
Amri.2008.Sulap Sampah Jadi Barang Bermanfaat
http://merry9e17.blogspot.com/2008/10/bab-iii-2.html

Anda mungkin juga menyukai