Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM R-LAB

KR02
CALORI WORK
Nama

: Muhamad Bayu

NPM

: 1406607395

Fakultas

: Teknik

Program Studi

: Teknik Mesin

No.Percobaan

: KR02

Tanggal Percobaan

: 6 November 2014

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia
1.

Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

2.

Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
3. Termometer
4. Voltmeter dan Amperemeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC berserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

3.

Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada
percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi
energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang
mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

W = v.i.t ...................

(1)

Keterangan :
W

= energi listrik ( joule )

= tegangan listrik ( volt )

= arus listrik ( Ampere )

= waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan
dengan persamaan :

Q = m c (Ta - T)............. (1)


Keterangan :
Q

= jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )

= massa zat ( gram )

= kalor jenis zat ( kal/gr0C)

Ta

= suhu akhir zat (K)

= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi
akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
4.

Cara Kerja
1. Mengaktifkan Webcam dengan mengklik icon video pada halaman web r-lab
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan power supply dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

5.

Data Hasil Percobaan


Didapatkan data dari hasil percobaan R-Lab berikut ini :

1. Pada tegangan V0
I (Ampere)
3

V (volt)
23.84

Temperatur (0C)
0.00

23.84

0.00

23.84

0.00

12

12

23.84

0.00

15

15

23.84

0.00

18

18

23.84

0.00

21

21

23.84

0.00

24

24

23.84

0.00

27

27

23.84

0.00

30

30

23.84

0.00

Waktu (s)
3

2. Pada tegangan V1
I (Ampere)
35.36

V (volt)
0.65

Temperatur (0C)
25.3

35.36

0.65

25.3

35.36

0.65

25.5

12

35.36

0.65

25.7

15

35.36

0.65

25.9

18

35.36

0.65

26.1

21

35.36

0.65

26.2

24

35.36

0.65

26.3

27

35.36

0.65

26.4

30

35.36

0.65

26.6

Waktu (s)
3

3. Pada tegangan V2
I (Ampere)
51.45

V (volt)
1.59

Temperatur (0C)
25.8

51.45

1.59

26.3

51.45

1.59

27.2

12

51.45

1.59

28.3

15

51.45

1.59

29.2

18

51.45

1.59

30.1

21

51.45

1.59

30.9

24

51.45

1.59

31.7

27

51.45

1.59

32.4

30

51.45

1.59

32.9

I (Ampere)
42.21

V (volt)
1.07

Temperatur (0C)
30.3

42.21

1.07

30.2

42.21

1.07

30.3

42.21

1.07

30.5

42.21

1.07

30.6

Waktu (s)
3

4. Pada tegangan V3
Waktu (s)
3
6
9
12
15

18
21
24
27
30

6.

42.21

1.07

30.8

42.21

1.07

30.9

42.32

1.07

31.1

42.21

1.07

31.2

42.32

1.07

31.3

Pengolahan Data

Pada V0

V0
1

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Temp = y

0.4
0.3
0.2
0.1
0
3

12

15

18

21

24

27

30

Pada V1

v1
27

26.5

26
Temperatur

25.5

25

24.5
3

12

15

18

21

24

27

30

Pada V2

v2
35
30
25
20
Temperatur

15
10
5
0
3

Pada V3

12

15

18

21

24

27

30

V3
31.4
31.2
31
30.8
30.6
30.4

Temp = y

30.2
30
29.8
29.6
3

12

15

18

21

24

Perhitungan

Tabel least square pada V1


Waktu = x

Temp = y

x2

y2

x.y

27

30

25.3

640.09

75.9

25.3

36

640.09

151.8

25.5

81

650.25

229.5

12

25.7

144

660.49

308.4

15

25.9

225

670.81

388.5

18

26.1

324

681.21

469.8

21

26.2

441

686.44

550.2

24

26.3

576

691.69

631.2

27

26.4

729

696.96

712.8

30

26.6

900

707.56

798

3465

6725.59

4316.1

165

259.3

Dari least square tersebut dimasukkan rumus untuk mencari m dan b


=

()()
2 ()2

104316.1 (165)(259.3)
103465 (165)2

Didapatkan m= 0.050707
Untuk mencari b

2 ()()
=
2 ()2
=

3465259.3 (165)(4316.1)
103465 (165)2

Didapatkan b= 25.093
Maka dari sana didapatkan persamaan garis
y= 0.050707
x+ 25.093
karena =

maka 0,051 =

0,6535,36103
2103

C= 225.333 J/Kg0C

Tabel Least Square pada V2

X = Waktu

Y = Temperatur

25.8

665.64

77.4

26.3

36

691.69

157.8

27.2

81

739.84

244.8

12

28.3

144

800.89

339.6

15

29.2

225

852.64

438

18

30.1

324

906.01

541.8

21

30.9

441

954.81

648.9

24

31.7

576

1004.89

760.8

27

32.4

729

1049.76

874.8

30

32.9

900

1082.41

987

3465

8748.58

5070.9

165

294.8

Dari tabel least square di dapatkan m & b :


= 104514,7(165)(260,8)
= 0.278384
103465 (165)2

3465 260,8(165)(4514 ,7)


103465 (165)2

0.278384 =

xy

= 24.88667

1,5951,56103
2103

Sehingga menghasilkan C = 147,243 J/Kg0C

Tabel Least Square pada V3

X = Waktu

Y = Temperatur

30.3

918.09

90.9

30.2

36

912.04

181.2

30.3

81

918.09

272.7

12

30.5

144

930.25

366

15

30.6

225

936.36

459

18

30.8

324

948.64

554.4

21

30.9

441

954.81

648.9

24

31.1

576

967.21

746.4

27

31.2

729

973.44

842.4

30

31.3

900

979.69

939

3465

9438.62

5100.9

165

307.2

xy

Dari tabel least square di dapatkan m & b :

= 104757,4(165)(288)
= 0.043232
103465(165)2

3465 288(165)(4757 ,4)


103465 (165)2

7,27 103 =

= 30.00667

1,0742,3210 3
210 3

Sehingga menghasilkan C = 3114,333 J/Kg0C


Dari perobaan 1 4 menghasilkan C sebesar :
= 225.333 J/Kg0C
= 147,243 J/Kg0C
= 3114,333 J/Kg0C +

C1
C2
C3

Crata-rata = 3323,061675 J/Kg0C / 3


= 1162.303 J/Kg0C

2
( 1)

. 1162.303

+ 147,243 1162.303
3(3 1)

+ (, 1162.303 )2

= 898.586 J/Kg0C
Jadi kawat yang digunakan memiliki kapasitas kalor sebesar (1162.303 898.586)
J/Kg0C

7.

Analisis
Analisis percobaan
Pada percobaan ini, dilakukan secara online yang diakses melalui website Rlab. bertujuan untuk mengetahui nilai kapasitas kalor dari sebuah kawat dan
mengetahui material dari kawat yang digunakan . Untuk mengetahui kapasitas kalor

tersebut maka diberikan energi listrik yang diubah menjadi energi kalor, sesuai
dengan hukum kekekalan energi yaitu ketika energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk. Kawat tersebut
kemudian diukur perubahan temperaturnya ketika dialiri arus tertentu. Pengambilan
data dilakukan sebanyak 10 kali pada variasi 4 tegangan yang berbeda, yaitu mulai
dari 0 volt smpai 1.59 volt.
Pengambilan data dilakukan dalam selang waktu 3 detik. Dapat dilihat dari
hasil yang diperoleh bahwa pemberian tegangan dan arus listrik yang berbeda selama
jangka waktu tertentu mempengaruhi temperatur kawat. Data diambil sebanyak 10
kali dengan tujuan meminimalisasi kesalahan dan memperoleh data yang mendekati
kebenaran. Data diambil dengan 4 tegangan agar kita dapat mengetahui pengaruh
tegangan yang berbeda terhadap perubahan suhu.
Analisis hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Percobaan pertama kawat tidak diberikan tegangan sehingga seharusnya tidak ada
arus yang mengalir yang dapat menyebabkan perubahan suhu. Namun hasil yang
didapatkan ternyata terdapat arus meskipun tegangannya nol dan menyebabkan
sedikit perubahan suhu. Hal ini terjadi karena sebelum diberikan tegangan, ada
tegangan yang terdapat pada kawat yang tidak terbaca oleh voltmeter.

Percobaan kedua kawat diberikan tegangan sebesar 0,65 v. Temperatur pada kawat
mengalami kenaikan dibandingkan dengan pada saat tidak diberikan tegangan.
Sedangkan saat pengambilan data terhadap waktu saat V=0,65 v, suhu berubahubah namun relatif mengalami kenaikan. Hal yang sama juga terjadi pada saat
diberikan tegangan sebesar 1,59 v, dan tegangan keempat sebesar 1,07 v.
Analisis grafik
Pada bagian pengolahan data telah didapatkan grafik hubungan antara
temperatur dengan waktu pada masing-masing tegangan. Pada saat percobaan pertama
tegangan yang terbaca pada voltmeter adalah 0 v. Grafik yang didapatkan mendatar
dan suhunya tetap sama terhadap perubahan waktu.
Pada percobaan kedua didapatkan suhu yang semakin bertambah terhadap
waktu. Setiap pengambilan data selama 3 detik suhu bertambah sekitar 0,0-0,20C.

Grafik yang didapat menunjukkan bahwa suhu berbanding lurus dengan waktu. Hasil
grafik kedua juga bisa dibandingkan dengan grafik pertama, ketika tegangan
bertambah maka suhu juga cenderung bertambah sebagai akibat dari energi kalor
yang diberikan pada kawat.
Pada percobaan ketiga juga didapatkan suhu bertambah terhadap waktu.
Namun, pada percobaan ini pertambahan lebih besar sekitar 0,5-1,00C. dengan
membandingkan grafik percobaan kedua dan ketiga dimana gradient pada percobaan
ketiga lebih besar dibandingkan grafik pada percobaan kedua, jadi dapat disimpulkan
bahwa pada percobaan ketiga yang menggunakan tegangan yang lebih besar maka
perubahan suhu juga semakin besar.
Pada percobaan keempat grafik suhu terhadap waktu juga berbanding lurus.
Pada percobaan keempat besar tegangan lebih kecil dibandingkan besar tegangan
ketiga, sehingga perubahan suhu yang dihasilkan pun juga lebih kecil dari percobaan
kedua.
Dari pembuatan grafik dan least squere maka kita dapat mentukan perubahan
suhu yang terjadi pada setiap percobaan. Perubahan suhu tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui kapasitas kalor dari kawat yang digunakan. Hasil perhitungan dari
percobaan sebanyak empat kali didapatkan besar kapasitas kalor dari kawat tersebut
yaitu (1162.303 898.586) J/Kg0C. Berdasarkan literatur, kapasitas kalor yang
mendekati nilai tersebut adalah kapasitas kalor dari tembaga.

8.

Kesimpulan

Kawat yang dialiri listrik, suhunya akan berubah karena perubahan energi
listrik menjadi energi kalor/panas.

Semakin besar tegangan listrik pada kawat maka suhu akan semakin tinggi.

Semakin lama tegangan diberikan maka temperatur kawatnya juga akan


semakin tinggi.

Kapasitas kalor kawat dapat ditentukan dengan memberikan tegangan pada kawat
selama waktu tertentu dan mengukur perubahan temperatur. Kawat yang digunakan
pada percobaan kali ini memiliki kapasitas kalor sebesar
J/Kg0C
Referensi

(1162.303 898.586)

1. Giancoli,D.C.;Physics for Science & Engeeners, Third Edition,Prentice


Hall,NJ,2000.
2. Halliday,Resnick,Walker,Fundamental of
Edition,John Wiley & Sons,Inc,NJ,2005.

Physic 7th Edition,Extended

Anda mungkin juga menyukai