Periode perinatal :
dari umur kehamilan 28 mg- 1mg post partum
PERINATALOGI :
Ilmu yang mempelajari mengenai segala
sesuatu pada periode perinatal
Pendahuluan
Distosia-partus kasep
Pendarahan antepartum
Preeklampsia/eklampsia
Bayi aterm:
Asfiksia
Pendarahan intrakranial
Sepsis
Pendekatan resiko
perlu diperhatikan :
Klinis
Biokimiawi
Genetik
Pemantauan kesejahteraan
janin secara klinis
Cara Pemantuan
* Mengenal dan menapis faktor resiko dan
penapisan resiko tinggi sedini mungkin.
* Mengisi dan menilai gravidogram
* Ingat ! Pemantauan harus dilakukan setiap
kali melakukan ANC s/d Persalinan
Tunggal
Gabungan : lebih baik
Yang diperiksa adalah :
- Gerak nafas janin,gerak janin,tonus janin
- Kelainan bentuk tubuh ,letak,biometri janin
- Taksiran bb dan umur kehamilan
- Jumlah cairan amnion,keadaan dan
letak plasenta .
- Pola denyut jantung janin & EKG
Ultrasonografi digunakan
Janin sebagai pasien :
Alat diagnostik.
Memantau perjalanan penyakit & hasil
terapi.
Tindakan kuratif.
Asfiksia Janin
Fisiologis:
Curah jantung,Kecepatan arus darah,Afinitas
ter-hadap O2,Kadar Hb,Kapasitas angkutO2
janin >orang dewasa
Sehingga penyaluran O2 melalui plasenta-janin
terselenggara dengan baik,juga hsl metabolis
CO2,air &gas lainnya diekskresi melalui
plasenta.
Asidosis
Metabolit&Respiratorik
Hipoksia yg berlangsung lama > janin
Harus mengolah Glukosa > Energi (Rx
anaerobik) yg tidak efisien,yg menghasilkan
asam organik yg me(+) asidosis metabolik.
Asidosis berakibat buruk terhdp sel-sel otak/
tubuh:
Gangguan pertumbuhan.
Kematian janin.
Timbul gejala lanjut pada anak hidup.
Sambungan Patofisiologi
Oligohidramnion secara tidak langsung me
ningkatkan kejadian penekanan talipusat
perberat asfiksia (proses kronis yg progresif).
Suatu asfiksia parsial yg berlangsung lama
mulanya akan meningkatkan sirkulasi otak disusul redistribusi darah otak dengan ber(-) nya
sirkulasi ganglia basalis,korteks dan talamus
Sambungan patofisiologi
Sedang sirkulasi batang otak dipertahankan.
Akibat translokasi cairan terjadi edema serebri.
Pada asfiksia berat dan progrsif dapat terjadi dari
akibat asfiksia akut atau kronik
Pulihnya gas darah seperti oksigen menjadi
normal tidak segera diikuti dengan pulihnya
fungsi otak.
Gerak janin
Keadaan & kesehatan janin dpt dinilai dr
aktivitas janin dlm rahim.
Kehamilan 10-11 mgg > rubah posisi.
Pemantauan subjektif (ibu):
ibu diminta memantau g.j 30-60menit 3x
/hari.Bila < 4 x/jam ulangi menghitung selama
3-12 jam > jumlah g.j/hari.
Kekurangannya gerak lemah tdk terpantau,
Yg bisa dirasakan ibu hanya 40-80%.
Rangsangan yg dapat
mempengaruhi gerak janin
Suara dekat perut ibu
Sinar dari luar ,termasuk ultrasound
Rabaan pada perut ibu.
Bila tidak terjadi hipoksia maka frekuensi
gerak janin tidak berbeda pada kehamilan
ibu sehat dgn kehamilan bermasalah spt
kehamilan dgn hipertensi,IUGR,janin
besar atua plasenta previa
Pemantuan DJJ
Batasan:
Frekuensi denyut jantung basal
Normal 120-160 /menit
Takikardia ringan 160 -180/menit.
Takikardia berat > 180/menit.
Bradikardia ringan 100-119/menit
Bradikardia berat < 100/menit
Variabilitas
Variabilitas
Normal 6-15 denyut/menit
Bl janin tidur/mendpt sedativa
variabilitas : 6-10 denyut /menit.
* Variabilitas 0-5 denyut/menit yyg menetap
walau dirsg tanda adanya gawat janin
Variabilitas
Pd insuf.u.p yg akut,hilangnya variab terjadi
setlh deselerasi lambat,bl keadaan tdk segera
diatasi.Seblknya pd insuf.u.p kronis (D.M&
PE) hilangnya variab djj terjadi lbh dulu dari
terjadinya deselerasi tanda janin hrs dilahirkan.
Bl terjadi desel variabel tapi variab djj masih
baik tanda mekanisme kompensasi janin baik.
Pola sinusoidal
Akselerasi djj
Deselerasi djj
Penurunan frekuensi djj secara periodik
berhubungan dgn adanya kontraksi rahim.
Dikenal 3 macam :
*Deselerasi dini: Terjadi secara periodik
berhub dgn kontr uterus,mulainya dini pd
permulaan kontr & berhenti bersamaan dgn ber
hentinya kontr,berlsg singkat & tdk lbh 90 detik.
Terjadi krn penekanan terhadap kepala.
Deselarasi djj
*Deselerasi lambat: terjadi secara periodik
berhub dgn kontr uterus mulainya agak lambat
setlh kontr & kembalinya juga lambat
berlsg 90 detik.Terjadi pd Insuf. U.p.
*Deselerasi variabel/ deselerasi tak teratur:
terjadinya tidak beraturan mulainya dpt dini&
dpt pula lambat & berakhir beberapa saat setlh
kontr selesai,btknya tdk beraturan dgn
penurunan sp 100 denyut /m. Hal ini
disbbkan krn penekanan talipusat.
Aktivitas Uterus
Penilaian kesejahteraan janin tdk terlepas dr
pengaruh kontr rahim.Kontr uterus merupakan
beban yg berulang terjadi secara alamiah.
Kontraksi rahim menyebabkan :
- Tranpor nutrien ber(-).
- Menekan kepala dan talipusat.
Intensitas kontraksi rahim dlm persalinan antara
40-60 mmHg, bila tidak ada kontraksi uterus
(resting tone) 10-15 mmHg,lama kontraksi pd
fase aktif 50-70 detik.
Kardiotokografi:alat bioelektrik yg
berguna dlm mnilai aktivitas j.j
Sambungan OCT
Nilai positip: - Terjadi deselerasi lambat yg
persistent pd sebgn besar kontr yg terjadi.
-Meski tdk selalu,biasanya disertai hilangnya variabilitas djj serta tdk adanya akselerasi pd aktivitas janin.
-Tanda adanya Insuf u.p & kehmlan hrs diakhiri pertimb maturasi paru.
Sambungan OCT
Sambungan OCT
Mencurigakan (Suspicious):
terdpt deselerasi lambat,tapi tdk persisten
& tdk konsisten.
Des.lambat terj hanya bl ada hipertonia.
Bl dlm 10 mnt tdk neg & tdk pos.
Ada deselerasi variabel pd oligohidram.
Ulang OCT 1-2 hr berikutnya.
Sambungan OCT
Hiperstimulasi :
Terjadi 5 atau >kontr dlm 10 menit.
Lama kontr >/= 90 detik.
Tonus basal terus meningkat.
Kurangi / hentikan tetesan oksitosin.
Lakukan resusitasi intra uterin.
Sambungan karakteristik
perubahan djj akibat gerak janin.
Elleptik: terj peningkatan 20 denyut/mnt dr
djj basal berlsg selama 90.
- Akibat gerak janin belbhan / hipoksia singkat dgn hilangnya kontrol vagus sementara.
* Periodik: terj peningkatan 15 denyut/mnt
dr djj basal selama 90. Hal ini akibat
rsgan gerak napas / gerak janin multipel.
Pembacaan NST
nilai: 0
tdk ada
g.n yg >
30.
g.j < 3x.
tdk ada grk/
ekst lambat
disusul fleksi
Tonus
parsial.
aksel < 2
tapi < 15
dpm.
tdk ada
C amnion
1 pocket dgn
pocket amukuran vertikal nion 1 cm
1 cm atau >.
atau >
.
Penantalaksanaan:
Nilai 10 : Janin normal dgn resiko rendah
terjadi asfiksia kronik. Ulangi pemantauan
setiap minggu kecuali pd DM 2x dalam
seminggu.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan:
Nilai 4 : Kecurigaan adanya asfiksia
kronis > besar. Pd kehmlan 36 mgg / >
dgn rasio L/S < 2 ; ulangi pemeriks dlm
24 jam,bl nilai menurun,lakukan terminasi.
* Nilai 0-2 : Kecurigaan kuat adanya asfiksia
kronik.Perpanjang pemeriks selam 20 mnt
bl menetap /menurun kehamilan diakhiri.
Pemeriksaan Doppler
Protokol (Aladjem):
Sambungan protokol
(RSUD dr Soetomo) :
Sambungan pemantauan
biokimiawi : cara hormonal
Estriol : diambil dr ibu (darah atau urin 24jam)
,bl menurun secara drastis tanda gawat janin.
Human plasental lactogenic (HPL): bila
nilai < 4 gr/ml darah tanda fungsi plasenta
menurun ,bermakna hanya pd kehamilan
trimester III.
Kadar bilirubin spektrometrik pd Rh immunisasi.
Kadar rasio L/S >2 tanda paru sdh matang.
. Kadar kreatinin sehub dgn fungsi ginjal.
Kadar oksitosinase.
Pemantauan genetik
Pendahuluan :
Kelainan bawaan,Amniosintesis
dilakukan :
Ringkasan
Telah dijelaskan mengenai:
Proses penyakit & kelainan janin yang berat
(Asfiksia janin merupakan penyeb kean janin) .
Cara pemantuan janin pada periode perinatal
secara klinis, biokimiawi,dan variabel biofisik
janin .
Cara pemantuan janin pd periode trimester I
sehubungan dengan kelainan bawaan.
Terima kasih