Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel (keratin). Istilah
kolesteatoma mulai diperkenalkan oleh Johanes Muller pada tahun 1838 karena disangka tumor
yang ternyata bukan. Seluruh epitel kulit (keratinizing stratified squamous epithelium) pada
tubuh kita berada pada lokasi yang terbuka/ terpapar ke dunia luar. Epitel kulit di liang telinga
merupakan suatu daerah cul-de-sac sehingga apabila terdapat serumen padat di liang telinga
dalam waktu yang lama, maka dari epitel kulit yang berada medial dari serumen tersebut seakan
terperangkap sehingga membentuk kolesteatoma.
terakhir ini cocok dengan Vrabec dan Chaljub, yang menemukan kejadian total 1 dari 200, atau
5 kasus per 1.000 pasien. Angka kejadian dari penelitian tersebut adalah 0,15 untuk kasus
primer, sementara 0,30 untuk semua kasus per tahun per 100.000 penduduk dalam
perbandingan tingkat kejadian kolesteatoma telinga tengah adalah sekitar 9,2 per 100.000 per
tahun.
Kolesteatoma merupakan media yang baik untuk tempat tumbuhnya kuman, yang paling
sering adalah Pseudomonas aeruginosa. Pembesaran kolesteatom menjadi lebih cepat apabila
sudah disertai infeksi, kolesteatom ini akan menekan dan mendesak organ disekitarnya serta
menimbulkan nekrosis terhadap tulang. Terjadinya proses nekrosis diperhebat oleh karena
adanya pembentukan reaksi asam oleh pembusukan bakteri.
Kolesteatoma pada liang telinga biasanya unilateral. Pasien mengeluhkan nyeri tumpul
sampai nyeri hebat akibat peradangan setempat dan otorea intermitten akibat erosi tulang dan
infeksi sekunder. Kolesteatoma diduga sebagai akibat migrasi epitel yang salah & periostitis
sirkumskripta. Erosi bagian tulang liang telinga dapat sangat progresif memasuki rongga mastoid
dan kavum timpani.
Penyakit ini dapat dikontrol dengan melakukan pembersihan liang telinga secara periodic
misalnya tiap tiga bulan. Pemberian obat tetes telinga dari campuran alcohol atau gliserin dalam
perioksida 3%, tiga kali seminggu sering kali dapat menolong. Pada pasien yang telah
mengalami erosi tulang liang telinga, seringkali diperlukan tindakan bedah dengan melakukan
tandur jaringan ke bawah kulit untuk menghilangkan gaung di dinding liang telinga. Yang
penting ialah membuat agar liang telinga berbentuk seperti corong, sehingga pembersihan liang
telinga secara spontan lebih terjamin.