Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Formaldehid
Senyawa ini dipasaran dikenal dengan
nama formalin dengan rumus CH2O.
Formalin adalah larutan yang tidak
berwarna dan baunya sangat menusuk
dengan bobot tiap mililiter 1,08g dapat
tercampur dalam air dan alkoholtetapi
tidaktercampur dalam kloroform dan eter.
Di dalam formalin terkandung sekitar 37%
formaldehid
dalam
air.
Biasanya
ditambahkan metanol hingga 15% sebagai
pengawet. Formaldehid murni tidak
tersedia secara komersil, tetapi dijual
dalam 30-50% (b/b) larutan mengandung
air biasanya ditambahkan 10-15% metanol
untuk menghindari polimerisasi. Formalin
37% adalah larutan yang paling umum.
Formalddehid dijual sebagai trioxane
[(CH2O)3]
dan
polimernya
para
formaldehid,
dengan
8-100
unit
formaldehid.
Formalin biasanya diperdagangkan di
pasaran dengan nama berbeda beda antara
lain :
Formol
Morbicid
Methanal
Formic aldehyde
Methyl oxide
Oxymethylene
Methylene aldehyde
Oxomethane
Formoform
Formalith
Karsan
Methylene glycol
Paraforin
Polyoxymethylene glycols
Superlysoform
Tetraoxymethylene
Trioxane
Fungsi Formalin
Pada dasarnya formalin digunakan
sebagai :
Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan
untuk pembersih : lantai, kapal, gudang,
dan pakaian.
Pembasmi lalat dan berbagai serangga
lain.
Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat
pewarna, cermin kaca, dan bahan
peledak.
Dalam dunia fotografi biasanya digunakan
untuk pengeras lapisan gelatin dan
kertas.
Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk
urea.
Bahan untuk pembuatan produk parfum.
Bahan pengawet produk kosmetika dan
pengeras kuku.
Pencegah korosi untuk sumur minyak.
Bahan untuk insulasi busa.
Bahan perekat untuk produk kayu lapis
(plywood).
Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( <
1% ) digunakan sebagai pengawet untuk
berbagai barang konsumen seperti
pembersih rumah tangga, cairan pemcuci
piring, pelembut, perawat sepatu, sampo
mobil, lilin dan pembersih karpet.
Penyalahgunaan
Formaldehid
dan
Peraturannya.
Melalui
sejumlah
survey
dan
pemeriksaan
laboratorium,ditemukan
sejumlah
produk
pangan
yang
menggunakan formalin sebagai pengawet.
Praktek yang salah seperti ini dilakukan
produsen atau pengelola pangan yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa contoh
produk yang sering mengandung formalin
misalnya ikan segar, ayam potong, tahu
dan mie basah yang beredar di pasaran.
Adapun Dasar hukum yang melarang
penggunaan formalin di antaranya UU No
7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999
tentang Perlindungan Konsumen.
Formalin
dan
metahnyl
yellow
merupakan bahan tambahan pangan (BTP)
yang dilarang penggunaannya dalam
makanan menurut peraturan Menteri
Kesehatan
(Menkes)
Nomor
1168/Menkes/PER/X/1999.
Peraturan
Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004
tentang keamanan, mutu dan gizi pangan.
Dampak Penggunaan Formaldehid Terhadap
Kesehatan Formalin merupakan bahan
beracun dan berbahaya bagi kesehatan
manusia. Jika kandungan dalam tubuh
tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan
hampir semua zat didalam sel sehingga
menekan fungsi sel dan menyebabkan
kematian sel yang menyebabkan keracunan
pada tubuh. Selain itu kandungan formalin
yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan
iritasi
lambung,
alergi,
bersifat
karssinogenik 9menyebabkan kanker) dan
bersifat mutagen (menyebabkan perubahan
fungsi sel/ jaringan), serta orang yang
mengkonsumsinya akan muntah, diare
bercampur darah, kencing bercampur
darah, dan kematian yang disebabkan
adanya kegagalan
peredaran darah.
Formalin bila menguap diudara berupa gas
yang tidak berwarna dengan bau yang
menyesakkan sehingga merangssang hidung
tenggorokan dan mata.
Formalim telah dibuktikan dapat
menjadi mutagen dibeberapa sistem invitro
dan telah diklasifikasikan sebagai mutagen
yang lemah. Formaldddehid mendukung
mutasi, karsinogen, pemecahan DNA dan
Cross-link protein DNA pada fungsi, mutasi
dan kerusakan DNA pada bakteri.
Khusus
mengenai
sifat
yang
karsinogenik, formalin termasuk ke dalam
karsinogenik golongan IIA. "golongan I
adalah yang sudaah pasti menyebabkan
kanker,
berdasarkan
uji
lengkap.
Sedangkan golongan IIA baru taraf diduga
karena data hasil uji pada manusia masih
kurang lengkap, dimana dalam jumlah
sedikit formalin akan larut dalam air serta
akan dibuang keluar bersama cairan tubuh.
b. Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Lumpang dan alu
Pipet tetes
Gelas ukur
3. Prosedur
a. Sample mie basah dihaluskan terlebih
dahulu dalam lumping
b. Sample yang telah halus dimasukkan
kedalam tabung reaksi
c. Tambahkan ke dalam tabung yang berisi
saample dengan larutan FeCl3 0,5%
hingga sample terendam
DAFTAR PUSTAKA
F.G. winarno, 2002, Kimia Pangan Dan Gizi
Wisnu cahyadi, 2006, Bahan Tambahan
Pangan
http://bahtiarhs.multiply.com/journal/ite
m/16
http://www.geocities.com/santoso_spuwg
/interest.htm
Posted by ARIF FADHOLI at 4:35:00 PM