Anda di halaman 1dari 51

keracunan

Elfi Q

keracunan

kejadian dimana organisme hidup kontak


dengan zat beracun dan mempengaruhi
fungsi organisme mahluk hidup tsb.

Bila suatu zat yang masuk ke dalam tubuh manusia


baik disengaja maupun tidak disengaja dapat
menyebabkan sakit atau mengancam nyawa
Bila suatu zat yang masuk ke dalam tubuh dalam
jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yg
tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan
kematian

keracunan

Pada Hakekatnya Semua Zat Adalah Racun !


TERGANTUNG :
Pemberian
Dosis

Dosis tergantung pada :


* Konsentrasi
* Komposisi bahan kimia
* Frekuensi pemaparan
* Lama pemaparan
* Rute dan lokasi pemaparan
keracunan

Rute dan lokasi pemaparan

Ingesti (GI Tract)


Inhalasi (paru-paru)
Dermal/Topical (kulit)
Injeksi (intravenous, intramuscular, intraperitoneal)

iv > inhalasi > ip > im > ingesti > dermal

keracunan

Sengaja bunuh diri

1.

Menelan, menghirup atau menyuntikkan suatu obat


dalam jumlah melebihi dosis

Keracunan tidak sengaja

2.

a.
b.
c.
d.
3.

Mengkonsumsi bahan makanan yg tercemar


Salah minum
Makan singkong dengan kadar sianida tinggi
Udara tercemar gas beracun

Penyalahgunaan obat

keracunan

Apa kira-kira bahan penyebabnya

1.

Banyak produk memiliki nama yg mirip


Bawa tempat/pembungkusnya ke fasilitas
kesehatan bersama pasien

Berapa banyak jumlah zatnya

2.

Memperkirakan berapa sisa dan berapa jumlah


awal (obat)

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


3. Kapan kejadiannya
Akut
< 24hr
1 x paparan
Subakut
1 bln
pengulangan dosis
Subkronik 1-3bln
pengulangan dosis
Kronik
> 3bln
pengulangan dosis
Informasi diperoleh dari keluarga atau saksi
mata

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


4. Upaya pertolongan yg sudah dilakukan
Beberapa produk mempunyai label dan
petunjuk mengenai apa yg harus
dilakukan dalam keadaan gawat darurat
Cara tradisional

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


5.

Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia


a. Melalui mulut/pencernaan

Obat-obatan (tidur : luminal, valium, magadon)

Makanan yg mengandung racun (tempe bongkrek,


singkong, jengkol, oncom, makanan kaleng)

Obat nyamuk (Baygon, minyak tanah, bensin,


pestisida)

Makanan/minuman yg mengandung alkohol (bir,


minuman keras)
Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk
mengenai sebab keracunannya (botol, bungkus, sisa
makanan

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
b. Melalui pernafasan
gas, uap, bahan semprotan
Menghirup gas/udara beracun (gas sisa
pembakaran kayu, minyak tanah)
Kebocoran gas industri (amonia, klorin,
insektisida)

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
c. Melalui kulit atau absorbsi kontak
Ada yg merusak kulit dan secara perlahan
diserap masuk ke dalam tubuh masuk
peredaran darah
Bahan pertanian (insektisida,pestisida)
Tanaman
Tersentuh binatang yg memiliki racun pada
kulit atau bagian tubuh lainnya

keracunan

Informasi yg perlu diketahui


5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
d. Melalui suntikan atau gigitan
Zat ini masuk menembus kulit langsung ke
dalam peredaran
Obat suntik (penyalahgunaan obat dan
narkotika)
Gigitan/sengatan baik binatang darat,
binatang berbisa (ular, kalajengking),
binatang laut (ubur-ubur, gurita, tiram)

keracunan

Mendadak sakit
Gejala khas sesuai jalur masuk racun
Gejala tidak sesuai dengan keadaan pada
patologi tertentu
Gejala lanjutan sesuai dengan sifat racun
terhadap tubuh
Gejala menjadi cepat akibat dosis yang besar
Anamnese menunjukan adanya keracunan,
terutama pada kasus bunuh diri.
keracunan

1.

2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Riwayat yg berhubungan dg proses keracunan


Penurunan respon, gangguan status mental
Gangguan pernafasan
Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
Mual, muntah
Lemas,lumpuh, kesemutan
Pucat,sianosis
Kejang
Syok
Gangguan irama jantung, peredaran darah
keracunan

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mual, muntah
Nyeri perut
Diare
Nafas/mulut bau
Suara parau, nyeri saluran cerna
Luka bakar daerah mulut/sisa racun di mulut
Produksi liur berlebihan

keracunan

1.

2.
3.
4.

Gangguan pernafasan dan sesak nafas


Kulit sianosis (kebiruan)
Nafas bau
Batuk, suara parau

keracunan

1.

2.
3.

4.

Reaksi kulit : daerah kontak berwarna


kemerahan, nyeri, melepuh, dan meluas
Luka di daerah gigitan
Perubahan warna (biasanya pada gigitan ular)
Syok anafilatik

keracunan

keracunan

Pre-hospital :
- Din-Kes + BPOM Eliminasi dan mengontrol
sumber
Hospital
- Personal (fasilitas kesehatan terkait).
- Massal (Din-kes dan fasilitas kesehatan)

keracunan

Setiap kasus keracunan yg bersifat KLB/


masal. Harus termonitor oleh Din-kes
Kemenkes. ( kadang melibatkan BPOM ).
Penangganan korban di lakukan di Faskes
mulai Pusk RS.
Kontrol Sumber Bahan pemapar oleh
Dinkes&BPOM dan kadang Kepolisian.

keracunan

Pengamanan tempat kejadian(gigitan binatang)


Pengamanan penderita dan penolong (gas
beracun)
Keluarkan penderita dari daerah berbahaya
jika memungkinkan
Penilaian dini

keracunan

Biasanya masuk lewat IGD, di antar maupun


datang sendiri.
IGD harus punya sistim penangganan pasien
suspek Keracunan/Keracunan.
RS membuat laporan ke Dinkes ( kalo belum,
dan bahan pemapar di kirim ke BPOM/Lab
Keracunan.
Di Intra RS biasanya melibatkan Multi disiplin.

keracunan

1.

Resusitasi dan stabilisasi .

2.

Evaluasi klinis dan difinitif diagnosa.

3.

Dekontaminasi.

4.

Absorbsi racun dengan eleminasi.

5.

Antidotum.

6.

Perawatan suportif.

7.

Disposisi.
keracunan

Airway

Breathing

Circulation

keracunan

Anamnesa (bagaimana racun masuk tubuh)


-

Jumlah racun yang masuk.

Sudah berapa lama kontak.

Pertolongan pertama yang sudah diberikan.

Profil psikologi penderita.

Gejala yang dialami penderita.

keracunan

keracunan

Set-up decon teritorial


Hospital Phase

First
Aid
Post

P2
P3

Wind

keracunan

Evac

Hospital Triage

Triage

P1

Decontamination

Hospital
Emergency Dept

Cold Zone

Decontamination

Hot Zone

Warm Zone

Pre-Hospital Phase

Decontamination Zones in Field


( Pre-hospital Phase )

keracunan

keracunan

Waspadalah terhadap bahan material yang bisa mengacaukan


lingkungan kerja !!!!

keracunan

A.

Dekontaminasi mata dan kulit.

B.

Dekontimasi pernafasan.

C.

Dekontaminasi GIT

keracunan

Perlindungan Penolong
Latex Glove , Pastic Gogle, Masker, Scort.
Prosedur :

Pindahkan korban dari TKP.


Semprot/cuci mata dan seluruh tubuh dengan air
bersih selama 2 5 menit.
Untuk mata diteruskan sampai 10 15 menit.
Semua pakaian harus dilepas, seluruh permukaan
Kulit harus dicuci dengan sabun 10 15 menit.
Jika sudah ada lepuhan kulit/blister, ditaburi
Fullers earth / attapulgitte, bilas dengan air 10
menit.
Jika tangan px ikut terkontaminasi, kuku disikat
Secara halus.
Jika prosedur selesai, beri pakaian kering.
keracunan

Perlindungan penolong.
Latex glove, pastic gogle, masker, scort.
Prosedur :
Pindahkan korban dari TKP (source of agent).
Beri oksigen 100%, high flow.
Jika perlu dilakukan bronco-alveolar lavage.

keracunan

Faktor yang mempengaruhi :

makanan dalam lambung


1. Banyak lemak --- pengosongan lama
2. Pengosongan lambung biasanya 1 2 jam
3. Bila isi pengosongan bisa sekitar 6 jam.

Jumlah racun yang masuk.


Jenis racun : salicylate, barbiturat, tricyclic, anti
depressant memperpanjang waktu pengosongan

keracunan

A.

Metoda dekontaminasi :
Dilusi/ pengenceran.
Air adalah pengencer yang terbaik
Dosis yang dianjurkan 100 200 ml pada anak dan
200 400 ml pada dws.
Susu untuk bahan kaustik atau irritant

keracunan

Emesis : ( merangsang muntah )

B.

Jangan lakukan pada ( kontra indikasi ) :


1. Px tidak sadar .
2. Tidak ada gag reflek.
3. Penyakit jantung yang berat, emphysema,

pendarahan.
4. Umur < 6 bln.

keracunan

Emesis : (merangsang muntah)

B.
1.

SYRUP IPECAC : --- CNS --- MUNTAH.


DOSIS : 6 BLN 12 BLN = 10 ML
1 TH - 12 TH = 15 ML
> 12 TH

= 30 ML

2.

APOMORPHINE

3.

LARUTAN SABUN : 2 3 ML LARUTAN DITERJEN/SABUN DIENCERKAN


250 ML AIR

4.

RANGSANGAN MEKANIS .

5.

OBSOLETE (POTASSIUM, ANTIMONY TARTATE)

keracunan

Gastric lavage :

C.

kontra indikasi

1.

Bahan korosif baik asam /basa.

2.

Minyak tanah, bensin dan sejenisnya.

3.

Kejang.

Prosedur :

1.

Gunakan NGT ukuran 32 36 Fr.

2.

Bila px sadar beri segelas minum .

3.

Lindungi jalan napas. Bila px tidak sadar pasang ETT

4.

Miringkan px pada sisi kiri , dengan kepala lebih rendah dari bahu.

5.

Gunakan air bersih atau ns/pz yang dihangatkan.

6.

Chek apakah tube pada lambung.

7.

I00 -200 ml air dimasukan, kocok lambung & sedot kembali sampai jernih.

8.

Masukan 50 100 mg CHARCOAL AKTIF, sebelum mengeluarkan NGT.

keracunan

CHARCOAL AKTIF.
Bahan penyerap aktip untuk beberapa racun

Seperti :
Acetaminophen, Aliphatic alcohols, Amitryptylline (tricyclic
antidepressants), Antipyrines, Arsenic, Aspirin, Atropine
Chlorpheniramine (antihistamines), Chlorpromazine
(phenothiazines), Dextro-amphetamine, Digoxin, Glutethimide,
Imipramide, Iodine, Isoniazid, Meprobamate, Mercuric chloride,
Methylsalicylate, Morphine, Nortryptilline, Paraquat,
Phenobarbitone (barbiturates), Penicillin,
Phenylpropanolaamine, Phenytoin, Propoxyphene, Quinidine,
Quinine, Saalicylates

Perlu diingat charchoal tidak di serap oleh mukosa lambung atau


usus .

keracunan

BAHAN TIDAK BISA DISERAP :


Aromatic alcohols, Boric Acid, DDT (dichloro-diphenyl,
trichloroethane), Ethylene glycol, Iron, Lithium, Hydrocarbons,
Heavy metals, Malathion, Methylcarbamate, Cyanides,
Methanol, Acids and caustic alkalis
DOSIS :
DWS : DOS 1 = 30-50gr DALAM 100 200 ML AIR PERORAL.
Ulangan = 15 25 gr / 50ml air setiap2- 4 jam sampai 24jam
ANAK : DOS1: 1Gr/KGBB/50ML ORAL
ULANGAN 0,5 gr/KGBB/50 AIR SETIAP 2-4 JAM.

keracunan

D.

Katartik.

Walaupun katartik banyak digunakan untuk tx keracunan


namun keuntungannya masih diragukan, karena katartik
mempercepat proses penyerapan lambung.

Bisa digunakan sebagai pencegah efek konstipasi pada


charcoal, sehingga bisa dipakai lebih banyak charcoal.

Katartik tidak mempengaruhi kerja dari charcoal.

Kontra indikasi
1.

Diare aktif.

2.

Obstruksi usus/ileus.

3.

Hypovolumia.

4.

Infant.

5.

Renal failure dan abdominal trauma.


keracunan

Hal yang perlu diperhatikan sebelum pemakaian katartik :


1. Tidak boleh digunakan pada usia anak yang coba-coba
2. Pada anak yang memggunakan preparat phospo-soda/soda kue
tidak boleh mengunakan katartik.
3. Katatik dengan bahan dasar minyak supaya dihindari --- aspirasi
dan menggalakan peyerapan racun.

4. Pada anak agar dipantau status cairan dan elektrolit terutama pad
penguna sorbitol.
5. Bahan katartik dengan kandungan magnesium sebaiknya di
hindari untuk mengulang.

Bahan katartik antara lain :


magnesium sulpate, magnesium citrate. Dosis : 250mg/kg max.
25gr

Sodium sulphate atau sorbitol.

keracunan

1.

Forced alkaline diuresis

dapat dicapai dengan pemberian

500 ml NS

500 ml D5% + 20 ml 7.45 % potassium chlorida

500 ml NS

Furosemide 20 mg IV

keracunan

Forced Acid Diuresis

2.

3.

4.

Jarang digunakan !
bisa digunakan untuk intoksikasi : Quinine ,
amphetamine, fenfluramine
prosedur : sama dengan forced alkaline diuresis
dengan penambahan 1.5 gr amonium chlorida
pada NS

Multiple Dose active Charchoal


Haemodialysis, Haemoperfusion,
haemofiltration and peritoneal dialysis
keracunan

Antidote

poisoning

Treatment regime

N-Acetylcystein Paracetamol

1.
2.
3.

keracunan

Iv NAC 150 mg/kg dlm 200 ml


D5% diatas 30min. Diikuti
1v NAC 50 mg/kg dlm 500 ml
D 5% diatas 4 jam diikuti
Iv NAC 100 mg/kg dlm 1L
D5%diatas 16 jam

ATROPINE

1.
2.
3.
4.

Organophosphat
Nerve agents
Carbamat
Muscarinic agent

1-2 mg per 5 menit sampai


sekresi bronchial berkurang
NB: ukuran pupil bukan tujuan
akhir terapi

ETHANOL

1.
2.

Methanol
Ethylene glycol

1.
2.

keracunan

Iv 7.5 ml/kg dari 10%


Ethanol, dilanjutkan
1v 1-2 ml/kg dari 10 %
ethanol untuk
mempertahankan serum
ethanol pada 100mg/dl

Naloxone

1.
2.

Opioad
Clonidine

1.

2.

Sodium Bicarbonat

1.

2.

Severe metabolic 1.
acidosis akibat
salicylat,
2.
methanol,
ethylene glycol
Tricyclic
antidepresssant

keracunan

Iv 0.4 -2 mg
diatas 5 menit
diikuti dengan
Iv 0.4 -0.8
mg/jam
Iv 1-2 mEq/jam
bolus diikuti
Infusion untuk
mempertahankan
pH darah 7.457.5 dan pH urine
7.5-8

-Biasanya di ICU atau Ruang khusus


-Suportif pada Airway, Breathing, Circulation
-Toxin eleminasi.

keracunan

Px yang mengalami keracunan meskipun kelihatan ringan


Tetapi bahan tidak diketahui / belum jelas agar di mrs kan.
Bila di pulangkan agar di k i e , bila ada keluhan
segera kembali / mencari pertolongan .

keracunan

keracunan

Anda mungkin juga menyukai