Elfi Q
keracunan
keracunan
keracunan
1.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
Penyalahgunaan obat
keracunan
1.
2.
keracunan
keracunan
keracunan
keracunan
keracunan
keracunan
keracunan
Mendadak sakit
Gejala khas sesuai jalur masuk racun
Gejala tidak sesuai dengan keadaan pada
patologi tertentu
Gejala lanjutan sesuai dengan sifat racun
terhadap tubuh
Gejala menjadi cepat akibat dosis yang besar
Anamnese menunjukan adanya keracunan,
terutama pada kasus bunuh diri.
keracunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mual, muntah
Nyeri perut
Diare
Nafas/mulut bau
Suara parau, nyeri saluran cerna
Luka bakar daerah mulut/sisa racun di mulut
Produksi liur berlebihan
keracunan
1.
2.
3.
4.
keracunan
1.
2.
3.
4.
keracunan
keracunan
Pre-hospital :
- Din-Kes + BPOM Eliminasi dan mengontrol
sumber
Hospital
- Personal (fasilitas kesehatan terkait).
- Massal (Din-kes dan fasilitas kesehatan)
keracunan
keracunan
keracunan
keracunan
1.
2.
3.
Dekontaminasi.
4.
5.
Antidotum.
6.
Perawatan suportif.
7.
Disposisi.
keracunan
Airway
Breathing
Circulation
keracunan
keracunan
keracunan
First
Aid
Post
P2
P3
Wind
keracunan
Evac
Hospital Triage
Triage
P1
Decontamination
Hospital
Emergency Dept
Cold Zone
Decontamination
Hot Zone
Warm Zone
Pre-Hospital Phase
keracunan
keracunan
keracunan
A.
B.
Dekontimasi pernafasan.
C.
Dekontaminasi GIT
keracunan
Perlindungan Penolong
Latex Glove , Pastic Gogle, Masker, Scort.
Prosedur :
Perlindungan penolong.
Latex glove, pastic gogle, masker, scort.
Prosedur :
Pindahkan korban dari TKP (source of agent).
Beri oksigen 100%, high flow.
Jika perlu dilakukan bronco-alveolar lavage.
keracunan
keracunan
A.
Metoda dekontaminasi :
Dilusi/ pengenceran.
Air adalah pengencer yang terbaik
Dosis yang dianjurkan 100 200 ml pada anak dan
200 400 ml pada dws.
Susu untuk bahan kaustik atau irritant
keracunan
B.
pendarahan.
4. Umur < 6 bln.
keracunan
B.
1.
= 30 ML
2.
APOMORPHINE
3.
4.
RANGSANGAN MEKANIS .
5.
keracunan
Gastric lavage :
C.
kontra indikasi
1.
2.
3.
Kejang.
Prosedur :
1.
2.
3.
4.
Miringkan px pada sisi kiri , dengan kepala lebih rendah dari bahu.
5.
6.
7.
I00 -200 ml air dimasukan, kocok lambung & sedot kembali sampai jernih.
8.
keracunan
CHARCOAL AKTIF.
Bahan penyerap aktip untuk beberapa racun
Seperti :
Acetaminophen, Aliphatic alcohols, Amitryptylline (tricyclic
antidepressants), Antipyrines, Arsenic, Aspirin, Atropine
Chlorpheniramine (antihistamines), Chlorpromazine
(phenothiazines), Dextro-amphetamine, Digoxin, Glutethimide,
Imipramide, Iodine, Isoniazid, Meprobamate, Mercuric chloride,
Methylsalicylate, Morphine, Nortryptilline, Paraquat,
Phenobarbitone (barbiturates), Penicillin,
Phenylpropanolaamine, Phenytoin, Propoxyphene, Quinidine,
Quinine, Saalicylates
keracunan
keracunan
D.
Katartik.
Kontra indikasi
1.
Diare aktif.
2.
Obstruksi usus/ileus.
3.
Hypovolumia.
4.
Infant.
5.
4. Pada anak agar dipantau status cairan dan elektrolit terutama pad
penguna sorbitol.
5. Bahan katartik dengan kandungan magnesium sebaiknya di
hindari untuk mengulang.
keracunan
1.
500 ml NS
500 ml NS
Furosemide 20 mg IV
keracunan
2.
3.
4.
Jarang digunakan !
bisa digunakan untuk intoksikasi : Quinine ,
amphetamine, fenfluramine
prosedur : sama dengan forced alkaline diuresis
dengan penambahan 1.5 gr amonium chlorida
pada NS
Antidote
poisoning
Treatment regime
N-Acetylcystein Paracetamol
1.
2.
3.
keracunan
ATROPINE
1.
2.
3.
4.
Organophosphat
Nerve agents
Carbamat
Muscarinic agent
ETHANOL
1.
2.
Methanol
Ethylene glycol
1.
2.
keracunan
Naloxone
1.
2.
Opioad
Clonidine
1.
2.
Sodium Bicarbonat
1.
2.
Severe metabolic 1.
acidosis akibat
salicylat,
2.
methanol,
ethylene glycol
Tricyclic
antidepresssant
keracunan
Iv 0.4 -2 mg
diatas 5 menit
diikuti dengan
Iv 0.4 -0.8
mg/jam
Iv 1-2 mEq/jam
bolus diikuti
Infusion untuk
mempertahankan
pH darah 7.457.5 dan pH urine
7.5-8
keracunan
keracunan
keracunan