Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi)
adalah motor
bakar
pembakaran
dalamyang
menggunakan panas
kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin
ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin diesel memiliki efisientermal
termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran maupun pembakaran luar lainnya, karena
memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal)
dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
mesin pembakaran lain:
Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk menghasilkan kerja
yang sama karena suhu pembakaran dan rasio kompresi yang lebih tinggi.Mesin bensin umumnya
hanya memiliki tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45% (mengubah energi
bahan bakar menjadi energi mekanik.
Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama dan mudah
digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya koil, kawat spark plug, dsb juga
menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan
komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensin karena suku cadang
yang digunakan telah diperkuat..
Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi memang menghasilkan
bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan
ongkos tambahan.
Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin. Meskipun bahan bakar diesel
dapat terbakar pada udara bebas jika disulut dengan sumbu, namun tidak akan meledak dan tidak
menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap yang rendah sangat
menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, dimana campuran bahan bakar dengan udara yang dapat
meledak sangatlah berbahaya. Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor lock.
Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi yang
dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin bensin akan proporsional.
Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.
Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger tanpa batasan
(tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak seperti mesin bensin yang dapat
menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena itu mesin diesel
digunakan pada tambang bawah tanah.
Biodiesel mudah
disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak
bumi
(melalui
proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di banyak mesin diesel, sedangkan mesin
bensin membutuhkan banyak ubahan untuk dapat menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat
digunakan (misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).
Pada mesin diesel 4 langkah, katup masuk dan buang digunakan untuk mengontrol proses pemasukan dan
pembuangan gas dengan membuka dan menutup saluran masuk dan buang. Perbedaan nya, jika pada
motor bensin, udara dan bahan bakar masuk bersama sama melalui inteke manifold dan katup hisap,
sementara di mesin diesel, hanya udara (gas) saja yang masuk ke ruang bakar melalui saluran masuk dan
katup hisap. Perbedaan yang kedua, jika pada mesin bensin pembakaran diperoleh dari nyala bunga api
pada busi, pada mesin diesel tidak demikian, melainkan dengan panas yang dihasilkan pada saat langkah
kompresi udara, kemudian baru injector nozzle menyemprotkan bahan bakar yang sudah diatomisasikan
(dikabutkan) sehingga mudah terjadi pembakaran. Lebih jelasnya, perhatikan berikut ini : Pada mesin
diesel, bahan bakar diinjeksikan oleh injector nozzle ke dalam silinder yang di dalamnya telah tersedia
udara panas yang diakibatkan oleh langkah kompresi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar terbakar
dan terjadilah pembakaran yang menghasilkan langkah usaha. Udara yang masuk ke dalam silinder tidak
diatur seperti halnya pada mesin bensin. Masuknya udara hanya berdasarkan isapan dari piston. Jadi, pada
mesin diesel, out-put mesin diatur atau ditentukan oleh banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Untuk
menentukan besarnya out-put mesin diesel tergantung dari dua hal, yaitu besarnya tekanan kompresi dan
jumlah dan saat penginjeksian bahan bakar yang tepat.
1. Langkah Hisap
Selama langkah pertama, yakni langkah hisap, piston bergerak ke bawah (dari TMA ke TMB)
sihingga membuat kevakuman di dalam silinder, kevakuman ini membuat udara terhisap dan
masuk ke dalam silinder. Pada saat ini katup hisap membuka dan katup buang menutup.
3. Langkah Pembakaran
Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi
dalam bentuk kabut ke dalam ruang bakar dan selanjutnya bersama sama dengan udara terbakar
oleh panas yang dihasilkan pada langkah kompresi tadi. Diikuti oleh pembakaran tertunda, pada
awal langkah usaha akhirnya pembentukan atom bahan bakar akan terbakar sebagai hasil
pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh bahan bakar. Mengakibatkan panas silinder
meningkat dan tekanan silinder yang bertambah besar. Tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran
diteruskan ke piston. Piston terdorong ke bawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi
tenaga mekanik. Pada saat ini kedua katu juga dalam posisi tertutup.