Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
1)Pengertian teknik sampling
Teknik pengambilan sample atau teknik
sampling adalah teknik pengambilan
sampel dari populasi. Sampel yang
merupakan sebagaian dari populasi tsb.
kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada
populasi (generalisasi).
3
1. Teknik sampling
POPULASI
SAMPEL
3. generalisasi
2) Manfaat sampling
Menghemat beaya penelitian.
POPULASI
ELEMEN
SAMPEL
SUBYEK
SAMPLING
Proses menyeleksi sejumlah elemen dari
populasi sehingga dengan mempelajari
sampel dan memahami sifat-sifat subyek
dalam sampel, maka kita mampu
menggenalisir sifat-sifat tersebut ke
dalam elemen-elemen populasi
Hasil Temuan
Populasi
ALASAN SAMPLING
Tidak mungkin untuk mengumpulkan
seluruh data
Menghemat waktu, biaya dan sumber
daya lainnya
Kadang lebih dipercaya sebab peneliti
tidak lelah
Ukuran Sampel
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
2. Derajat keseragamanan (homogenitas)
click
10
NONPROBABILITY SAMPLING
Simple Random
Sampling
Probability
Sampling
Disproportionate
Stratified Random
Sampling
Proportionate Stratified
Random Sampling
Cluster Sampling
Teknik Sampling
Sampling Purposif
Sampling Kuota
Non Probability
Sampling
Sampling Aksidental
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
Systematical Sampling
Convenience Sampling
Purposive Sampling
Quota Sampling
PROBABILITY DAN
NONPROBABILITY SAMPLING
Probability
Setiap anggota populasi
mempunyai peluang
sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel
hasil penelitian dijadikan
ukuran untuk
mengestimasi populasi
(melakukan generalisasi)
Non Probability
Setiap anggota populasi
tidak mempunyai
peluang sama untuk
dipilih menjadi anggota
sampel
hasil penelitian tidak
untuk melakukan
generalisasi
PROBABILITY SAMPLING
Probability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi
mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai
subyek dalam sampel.
Representatif ini penting untuk
generalisasi
Probability Sampling
Menentukan probabilitas atau besarnya
kemungkinan setiap unsur dijadikan sampel.
Dalam merencanakan sampling probabilitas,
idealnya peneliti telah memenuhi beberapa
persyaratan berikut:
Diketahui besarnya populasi induk
Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan
Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil
sebagai anggota sampel.
Gr gol.II
300 orang
Gr gol. III
300 orang
Gr gol. IV
300 orang
Strata
Persentas
e
(%)
Sampel
4 = (3 x
50)
SD
150
37,5
19
SMP
125
31,25
16
SMU
75
18,75
Sarjana
50
12,5
Jumlah
400
100
50
Anggota
Populasi
PROPORSIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
Teknik sampling dari anggota populasi
secara acak dan berstrata secara
proporsional.
Anggota populasi heterogen, dan
heterogenitas tersebut mempunyai arti
yang signifikan pada pencapaian tujuan
penelitian
PROPORSIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
seorang peneliti ingin mengetahui sikap
manajer terhadap satu kebijakan perusahaan.
Dia menduga bahwa manajer tingkat atas
cenderung positif sikapnya terhadap
kebijakan perusahaan tadi.
Agar dapat menguji dugaannya tersebut
maka sampelnya harus terdiri atas paling
tidak para manajer tingkat atas, menengah,
dan bawah
Prosedur
DISPROPORTIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
Teknik sampling dimana populasi berstrata tapi
kurang proporsional.
Disproposional Random
Sampling
Strata
Anggota Populasi
Persentase
(%)
Sampel
proporsional
4 = (3 x 50)
SD
150
37,5
19
18
SMP
125
31,25
16
15
SMU
122
30,5
15
14
Sarjana
0,75
Jumlah
400
100
50
50
Sampel Non
proprsional
Cluster Sampling
Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke
dalam cluster atau kelompok, jika ada
beberapa kelompok dengan heterogenitas
dalam kelompoknya dan homogenitas antar
kelompok. Teknik cluster sering digunakan
oleh para peneliti di lapangan yang mungkin
wilayahnya luas.
Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak
efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum
CLUSTER SAMPLING
(Area Sampling/Gugus Sampling)
Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas
Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompokkelompok tertentu.
CLUSTER SAMPLING
(Area Sampling)
A
B
A
D
E
C
E
D
F
Sistematic Sampling
Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak
interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara
random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada
setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya
ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat
menggunakan dasar urutan abjad
Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah
adanya daftar semua anggota populasi
Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan
menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias
SAMPLING SISTEMATIS
Teknik sampling berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut,
anggota sampel dapat diambil dari populasi
homogen pada jenis interval waktu, ruang
dengan urutan yang seragam
Jika ada 100 guru, semuanya diberi nomor urut
no. 1 s.d. 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan berdasarkan urutan nomor genap saja
atau urutan nomor ganjil saja
SAMPLING SISTEMATIS
NONPROBABILITY SAMPLING
Nonprobability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi
belum tentu mempunyai
kesempatan sama untuk
diseleksi sebagai subyek dalam
sampel. Dalam hal ini waktu
adalah yang utama
SAMPLING KUOTA
Teknik sampling dari populasi yang memiliki ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang dinginkan
tercapai berdasarkan pertimbangan tertentu.
Pengambilan sampel dari 1000 guru PNS. Jika
kuota sampel yang dibutuhkan adalah 100 guru,
maka pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
memilih sampel secara bebas dengan karakteristik
yang telah ditentukan peneliti
SAMPLING AKSIDENTAL
Teknik sampling berdasarkan faktor
spontanitas. Artinya siapa saja yang secara
tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka
orang tersebut dapat dijadikan sampel
Peneliti ingin mengetahui minat siswa untuk
mengunjungi perpustakaan. Untuk pengambilan
sampel, peneliti memberikan angket kepada
para pengunjung perpustakaan dan dijadikan
sebagai sampel
SAMPLING PURPOSIF
Teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Biasanya
teknik ini digunakan untuk studi kasus yang
dimana aspek dari kasus tunggal yang
representatif diamati dan dianalisis
Peneliti ingin mengetahui model pembelajaran
aktif, maka sampel yang dipilih yaitu responden
yang ahli dalam bidang pembelajaran aktif,
misalnya : guru, wakil kepala sekolah urusan
kurikulum dan lain-lain
Sampling Purposif:
Pemilihan sampel didasarkan pada
karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai hubungan dengan karakteristik
populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Memilih sampel berdasarkan kelompok,
wilayah atau sekelompok individu melalui
pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili
semua unit analisis yang ada
Contoh :
SAMPLING JENUH
Teknik sampling jika semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika
jumlah populasi kurang dari 30
Jika terdapat 28 orang yang terseleksi sebagai
peserta pertukaran pelajar ke Swiss, maka
dalam hal ini, jumlah responden kurang dari 30
orang sehingga semua populasi dapat dijadikan
sampel
SNOWBALL SAMPLING
Teknik sampling yang semula berjumlah sedikit
kemudian anggota sampel (responden)
menunjuk temannnya untuk menjadi sampel
sehingga jumlahnya akan semakin banyak
SNOWBALL SAMPLING
A
Probability Sampling:
Setiap elemen dalam populasi
mempunyai kesempatan yang
sama untuk diseleksi sebagai
subyek dalam sampel.
Representatif ini penting untuk
generalisasi
Systematic Sampling
Random Sampling
Setiap elemen dalam populasi mempunyai
kesempatan sama untuk diseleksi sebagai
subyek dalam sampel. Satu hal penting,
peneliti harus mengetahui jumlah responden
yang ada dalam populasi penelitian
Cara pengambilan
undian
sampel
bisa
melalui
PERLU DIPERHATIKAN !!
Bagi penelitian kuantitatif sebaiknya
menggunakan teknik probabilitas untuk
memilih anggota sampel.
Alasannya teknik probabilitas memiliki
prinsip random yang sangat kuat untuk
mendukung proses generalisasi hasil
penelitian yang diperlukan
SELAMAT MENGERJAKAN
LATIHAN !!!