Anda di halaman 1dari 2

Virus Influenza menginduksi Otitis Media Bateri and

Non bacteri
Otitis Media (OM) adalah salah satu penyakit anak yang paling sering ditemukan. OM dapat
muncul ketika infeksi virus dan memungkinkan penyebaran bakteri dari nasofaring ke telinga
tengah. Di sini, kami menyediakan model murine bayi pertama untuk penyakit ini. Tikus yang
diinfeksi dengan Streptococcus pneumoniae dan virus influenza memiliki tingkat signifikan yang
tinggi pada adanya bakteri di telinga tengah, radang telinga tengah, dan gangguan pendengaran.
Sebaliknya, tikus yang di induksi dengan virus influenza saja juga menyebabkan infeksi pada
telinga tengah dan hilangnya pendengaran. Dari keseluruhan, infeksi virus influenza sendiri juga
menyebabkan beberapa radang telinga tengah dan penurunan pendengaran.Secara keseluruhan,
penelitian ini memberikan model hewan klinis yang relevan dan mudah diakses untuk
mempelajari patogenesis dan pencegahan OM. Selain itu, kami menyediakan, untuk
pengetahuan, bukti pertama bahwa virus influenza sendiri menyebabkan peradangan telinga
tengah pada tikus bayi. Peradangan ini kemudian dapat memainkan peran penting dalam
pengembangan OM bakteri.

Otitis media (OM) mempengaruhi 80% dari anak-anak sebelum usia 3 tahun dan dapat
menyebabkan meningitis, gangguan pendengaran, dan kesulitan belajar [1, 2]. OM juga
merupakan penyakit yang signifikan dan membutuhkan perwatan, dengan biaya miliaran dolar
yang dihabiskan setiap tahun di Amerika Serikat [3]. Meskipun prevalensi dan aspek
pathogenesis OM, yang masih sulit untuk dipahami. Salah satu penyebab utama OM bakteri
adalah Streptococcus pneumoniae [4]. S. pneumoniae merupakan flora normal pada nasofaring
pada 80% anak-anak [5, 6]. Meskipun kolonisasi biasanya tanpa gejala, infeksi virus pada
saluran pernapasan bagian atas dapat memfasilitasi penyebaran S. pneumoniae ke telinga tengah.
Beberapa virus pernapasan yang berbeda telah terlibat dalam proses ini, termasuk virus
pernapasan (RSV) [7] dan influenza virus A (IAV) [8]. Pada anak-anak dengan OM akut
S.pneumonia secara signifikan terdapat pada sampel cairan yang mengandung virus influenza di
telinga tengah, dibandingkan dengan yang mengandung RSV [8]. Selain itu, beberapa bukti
menunjukkan bahwa vaksinasi terhadap virus influenza mengurangi insiden OM [9]. Interaksi
sinergis antara S. pneumoniae dan IAV juga didukung oleh penelitian pada hewan dimana

infeksi dengan hasil IAV mengalami peningkatan dramatis dalam kejadian pneumokokus OM
[10-13]

Banyak hipotesis yang berbeda telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana IAV memfasilitasi
pneumokokus OM [3]. IAV dapat merusak tuba Eustachian sedemikian rupa sehingga tidak bisa
lagi mengatur tekanan di telinga tengah. Hal ini kemudian menciptakan vakum yang menarik
dalam cairan dari jaringan di sekitarnya dan, dengan demikian, memfasilitasi pertumbuhan
bakteri [14-16]. Hal ini juga mungkin bahwa, dengan mengubah respon neutrofil [16, 17], IAV
memfasilitasi replikasi S. pneumoniae pada telinga tengah.

Anda mungkin juga menyukai