Cedera usus iskemik paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada lesi transmural
timbul nyeri abdomen mendadak, sering melebihi tanda fisik yang diperlihatkan.
Kadang-kadang nyeri disertai diare berdarah. Onset nyeri cenderung mendadak
pada embolus mesenterium dibandingkan pada trombosis arteri atau vena. Karena
penyakit ini dapat berkembang sehingga menyebabkan shock dan colaps vaskular
dalam beberapa jam diagnosis harus cepat ditegakkan, sehingga diperlukan indeks
kecurigaan yang tinggi dalam situasi yang sesuai. Angka kematian pada infark usu
mendekati 90 %, terutama karena jeda waktu antara onset gejala dan perforasi
akibat gangren yang sangat singkat.
Sebaliknya iskemia mural dan mukosa mungkin bermanifestasi hanya sebagai
nyeri abdomen yang tidak jelas sebabnya atau rasa tidak nyaman di abdomen yang
muncul perlahan atau perdarahan saluran cerna yang disertai nyeri dan rasa tidak
nyaman. Kecurigaan muncul apabila pasien pernah mengalami keadaan yang
memungkinkan hipoperfusi usus, misalnya serangan gagal dekompensasi kordis
berat atau syok. Infark mukosa dan mural itu sendiri tidak mematikan dan apabila
penyebab hipoperfusi dapat diatasi dan lesi dapat sembuh.
Anatomi Kolon
Kolon memiliki panjang 3-5 kaki. Colon ascendens melintas dari caecum ke arah
kranial pada sisi kanan cavitas abdominalis hepar, perdarahannya melalui arteri
dan vena ileocolica serta arteri dan venacolica dextra. Sedangkan colon
transversum yang melintasi abdomen dari flexura coli dextra ke flexura coli
sinistra, diperdarahi oleh arteri colica media dan vena mesenterica superior. Colon
descendens melintas retroperitoneal dari flexura coli sinistra ke fossa iliaca
sinistra dan beralih menjadi colon sigmoideum. Colon sigmoideum meluas dari
tepi pelvis sampai segmen sacrum ketiga, untuk beralih menjadi rektum.
Perdarahan arteri colon descendens oleh arteri colica sinistra dan arteri sigmoidea
dan vena mesenterica inferior. Rektum adalah bagian terakhir dari intestinum
crassum yang terfiksasi. Kearah caudal rektum beralih menjadi canalais analis.
Patogenesis Colitis
Colitis adalah merupakan suatu peradangan yang terajadi pada usus besar. Gejalagejala kolitis yang dapat dijumpai adalah seperti: nyeri perut, perubahan
konsistensi feses dapat bercampur darah dan lendir maupun tidak, demam,
tenesmus, bengkak pada jaringan usus besar, eritema pada pada permukaan usus
besar dan ulserasi pada usus besar. Colitis pada dasarnya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Kolitis infeksi
1. Kolitis amebik
2. Shigellosis
3. Kolitis tuberkulosa
4. Kolitis pseudoembran
5. Kolitis oleh parasit/bakteri lain
b. Kolitis non-infeksi
1. Kolitis ulseratif
2. Penyakit crohn
3. Kolitis radiasi
4. Kolitis iskemik
5. Kolitis mikroskopik
6. Kolitis non-spesifik (simple colitis)
a. Kolitis Infeksi
Virus dan bakteri dapat menyebabkan infeksi usus. Kebanyakan penyakit yang
ditularkan melalui makanan atau keracunan makanan . Bakteri umum penyebab
infeksi kolitis adalah Shigella , E. Coli , Salmonella dan Campylobacter. Infeksi
ini sering disertai dengan diare berdarah yang signifikan dan dapat menyebabkan
dehidrasi .
Kolitis pseudomembran adalah peradangan kolon akibat toksin yang ditandai
dengan terbentuknya lapisan eksudatif (pseudomembran) yang melekat di
permukaan mukosa. Disebut juga sebagai kolitis terkait antibiotik sebab umumnya
timbul setelah menggunakan antibiotik.
Walaupun umumnya timbul sebagai komplikasi pemakaian antibiotik, namun
kolitis pseudomembran telah ditemukan sebelum era antibiotik. Yang dianggap
sebagai kuman penyebab adalah bakteri Clostridium difficile , toksin yang
dikeluarkannya mengakibatkan kolitis. Penekanan flora usus normal oleh
antibiotik memberi kesempatan tumbuh dan terbentuknya kolonisasi C. difficile
disertai pengeluaran toksin yang menyebabkan demam dan diare .
b. Kolitis non-infeksi
1. Kolitis Ulseratif
Kolitis ulseratif ditandai dengan adanya eksaserbasi secara intermiten dan
remisinya gejala klinik. Etiologi dari kolitis ulseratif meliputi faktor genetik (lebih
sering mengenai orang kulit putih daripada kulit hitam), infeksi, imunologik
(manifestasi ekstraintestinal yang dapat menyertai kelainan ini), dan psikologik
(adanya stres psikologis mayor).
Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare berdarah dan nyeri abdomen , seringkali
dengan demam dan penurunan berat badan pada kasus berat. Pada penyakit yang
ringan bisa ada satu atau dua feses yang setengah mengandung sedikit darah tanpa
manifestasi sistemik. Derajat klinik dapat dibagi menjadi ringan, sedang, berat
berdasarkan frekuensi diare, ada/tidaknya demam, derajat beratnya anemia yang
terjadi, dan laju endap darah.
Gambaran klinis pada kolitis ulseratif biasanya nonspesifik; bisa terdapat distensi
abdomen atau nyeri sepanjang perjalanan kolon. Pada kasus ringan, pemeriksaan
fisik umum akan normal. Demam, takikardi dan hipotensi postural biasanya
berhubungan dengan penyakit yang lebih berat. Manifestasi ekstrakolon dapat
dijumpai. Hal ini termasuk penyakit okular (iritis, uveitis, episkleritis),
keterlibatan kulit (eritema nodosum, pioderma gangrenosum), atralgia, kolangitis
skeloris primer jarang dijumpai.
Gambaran laboratorium seringkali nonspesifik dan mencerminkan derajat dan
beratnya perdarahan dan inflamasi. Bisa terdapat anemia yang mencerminkan
penyakit kronik serta defisiensi besi akibat kehilangan darah kronik. Leukositosis
dengan pergeseran kekiri dan laju endap darah seringkali terlihat pada pasien
demam yang sakit berat, kelainan elektrolit terutama hipokalemia mencerminkan
derajat diare, hipoalbumin umum terjadi pada penyakit yang ekstensif.
Diagnosis pasti dari kolitis dengan barium enema in loop yang akan didapatkan
hasil berupa hilangnya haustra seperti pada gambar di bawah ini :
Gambaran colitis ulseratif stadium berat dimana haustra tidak terlihat hampir
menyeluruh di semua colon.
Diagnosis juga dapat dilakukan dengan kolonoskopi yang akan dijumpai
gambaran sebagai berikut:
Kolon juga bisa kehilangan suplai darah dengan penyebab mekanik. Beberapa
contoh termasuk volvulus dan hernia di mana sebagian dari usus besar akan
terjebak dalam outpouching dinding perut. Kolitis iskemik dapat terjadi jika
tekanan darah turun. Hal ini dapat terjadi dengan dehidrasi , anemia , atau shock .
Kolitis iskemik adalah gangguan yang berkembang ketika aliran darah ke suatu
bagian dari usus besar (kolon) berkurang. Hal ini dapat menyebabkan peradangan
pada daerah usus besar dan, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kerusakan
usus permanen. Kolitis iskemik dapat mempengaruhi setiap bagian dari kolon,
tapi kebanyakan orang yang terkena rasa sakit berkembang di sisi kiri perut.
Buang air besar yang mengedan dan diare berdarah juga umum terjadi pada kolitis
iskemik.Kebanyakan kasus kolitis iskemik adalah ringan dan dapat sembuh
sendiri dalam beberapa hari.
Gejala
Tanda-tanda umum dan gejala kolitis iskemik meliputi:
Nyeri abdomen, nyeri atau kram, biasanya terlokalisasi ke sisi kiri bawah
perut, dapat tiba-tiba atau bertahap
Feses berwarna merah terang atau merah darah, suatu ketika dapat keluar
darah sendiri tanpa feses
Diare
Mual
Muntah
Risiko komplikasi berat dari kolitis iskemik meningkat ketika tanda-tanda dan
gejala mempengaruhi sisi kanan abdomen. Hal itu dikarenakan arteri yang
memberi nutrisi sisi kanan usus juga member nutrisi pada bagian dari usus halus.
Ketika aliran darah tersumbat di sisi kanan usus besar, kemungkinan bahwa
bagian dari usus halus juga tidak menerima suplai darah yang cukup.
Nyeri cenderung lebih parah dengan jenis kolitis iskemik. Terhambatnya aliran
darah ke usus halus dengan cepat dapat mengakibatkan kematian jaringan usus
(infark atau nekrosis). Jika situasi ini terjadi dapat mengancam jiwa, akan
memerlukan
pembedahan
untuk
membersihkan
sumbatan
dan
untuk
menghilangkan bagian dari usus yang telah hancur.Diagnosis dini dan pengobatan
dapat membantu mencegah komplikasi serius dari kondisi ini.
Penyebab
Kolitis iskemik melibatkan suplai darah yang tidak memadai mencapai kolon.
Pada kasus akut, penyebab paling sering adalah bekuan darah dalam arteri yang
memasok darah ke usus. Sedangkan pada kasus kronis biasanya berhubungan
dengan penumpukan simpanan lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah
yang menuju ke usus.
Pada beberapa orang, kolitis iskemik dapat disebabkan oleh atau berhubungan
dengan kondisi medis lainnya, termasuk:
berhubungan dengan suplai darah arteri serta suplai darah vena ke usus
peningkatan gula (glukosa) dalam darah (diabetes)
mudah terjadi pembekuan darah (hiperkoagulasi)
radiasi abdomen
kanker colon
pembedahan perut, terutama ketika menyangkut perbaikan dinding arteri
difficile
dehidrasi
Peran obat
Obat-obatan tertentu juga jarang menimbulkan kolitis iskemik sebagai efek
samping, seperti:
alergi)
obat iritasi bowel syndrome (Lotronex)
Faktor risiko
Faktor risiko untuk kolitis iskemik meliputi:
Umur. Kondisi ini terjadi dengan frekuensi terbesar pada orang dewasa
yang lebih tua. Jika itu terjadi pada orang dewasa muda, mungkin menjadi
tanda kelainan pembekuan darah atau suatu peradangan pembuluh darah
(vaskulitis).
Faktor risiko penyakit jantung. Pengurangi aliran darah yang memberi
respon untuk kolitis iskemik, lebih cenderung terjadi pada orang yang
memiliki sifat-sifat atau kondisi yang umumnya terkait dengan penyakit
Komplikasi
Dalam kebanyakan kasus, kolitis iskemik sembuh sendiri dalam waktu satu
sampai dua hari. Dalam kasus yang lebih lanjut dari kolitis iskemik, komplikasi
dapat mencakup:
X-ray abdomen dan pelvis. Hal ini dapat dilakukan dengan kombinasi
barium enema. Dalam proses ini, bahan kontras (barium cair) dimasukkan
ke dalam kolon melalui anus. Setelah kolon dilapisi dengan barium,
radiolog mengambil gambar X-ray dari kolon. Gambar-gambar ini, yang
dapat dilihat pada monitor video, dapat mendeteksi kelainan-kelainan
dalam usus besar dan membantu membedakan kolitis iskemik dari kondisi
peradangan lainnya. Gambar yang menunjukkan kolitis iskemik bisa
menunjukkan penebalan (thumbprinting) dari dinding kolon.
10
Abdomen arteriogram. Ini adalah X-ray dari arteri di abdomen. Cara ini
dapat menunjukkan penyempitan atau penyumbatan dalam pembuluh,
yang mengindikasikan adanya kolitis iskemik. Sebuah pewarna kontras
disuntikkan
ke
arteri
sebelum
X-ray
diambil
untuk
membantu
kolon.
Tes darah. Orang dengan kolitis iskemik mungkin memiliki jumlah sel
darah tinggi putih (WBC) yang terjadi bila ada peradangan atau tubuh
memerangi infeksi. Jika mencurigai adanya masalah pembekuan darah,
dapat
11
Kram abdomen dan demam yang berat dan persisten, bahkan setelah
Pencegahan
Karena penyebab kolitis iskemik tidak selalu jelas, tidak ada cara yang pasti untuk
mencegah gangguan tersebut. Tetapi mayoritas dari mereka yang memilikinya
pulih dengan cepat dan tidak pernah memiliki episode lain. Menghindari obat
yang mungkin telah menyebabkan kolitis iskemik di masa lalu. Dan jika memiliki
faktor risiko colitis iskemik termasuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi
hendaknya :
Berhenti merokok
Minum obat penurun kolesterol
Kontrol penyakit kronis, seperti diabetes
Olah raga teratur
3. Kolitis Gangrenosa
13
Adalah merupakan komplikasi dari kolitis iskemik yang tidak diobati yang
mengakibatkan kematian jaringan (gangren) di kolon. Gangren dapat berkembang
setelah penurunan awal aliran darah ke kolon dan dapat mengakibatkan kematian
jika tidak menerima pengobatan tepat waktu.
Gangren adalah kematian jaringan di bagian tubuh. Gangren terjadi ketika sebuah
bagian tubuh kehilangan suplai darah. Hal ini bisa terjadi dari cedera, infeksi, atau
penyebab lainnya. Faktor risiko lebih tinggi untuk gangren jika:
Gejala
Gejala tergantung pada lokasi dan penyebab gangren tersebut. Jika kulit yang
terlibat, atau gangrene ini dekat dengan kulit, gejala dapat mencakup:
Perubahan warna
Berbau busuk discharge
Hilangnya rasa di daerah (yang mungkin terjadi setelah sakit parah di
daerah tersebut)
Jika daerah yang terkena adalah di dalam tubuh (seperti gangren dari kantong
empedu, gangrene usus), gejala dapat mencakup:
Gelisah
Demam
Gas pada jaringan di bawah kulit
Umumnya merasa sakit
Tekanan darah rendah
Persisten atau sakit parah
Diagnostik
Selain dari pemeriksaan fisik, mendiagnosa gangren dapat digunakan prosedur
sebagi berikut:
14
bakteri
Memeriksa jaringan di bawah mikroskop untuk mencari sel mati
Operasi untuk menemukan dan mereseksi jaringan mati
X-ray
Pengobatan
Gangren memerlukan evaluasi darurat dan perawatan. Secara umum, jaringan
yang mati harus dibuang untuk memungkinkan penyembuhan jaringan hidup di
sekitarnya dan mencegah infeksi lebih lanjut. Tergantung pada daerah yang
memiliki gangren, kondisi secara keseluruhan orang itu, dan penyebab gangren,
pengobatan dapat mencakup:
Outlook (Prognosis)
Apa yang akan terjadi tergantung pada di mana gangren yang ada di dalam tubuh,
berapa banyak gangren ada, dan kondisi secara keseluruhan orang itu. Jika
pengobatan tertunda, gangren sangat luas, atau orang yang memiliki masalah
kesehatan
lain
yang
signifikan,
mereka
mungkin
dapat
meninggal.
Komplikasi
Komplikasi tergantung di mana gangrene berada dalam tubuh, berapa banyak
gangren ada, penyebab gangren, dan kondisi secara keseluruhan orang itu.
Komplikasi dapat termasuk:
15
penyembuhan
luka
yang
berkepanjangan
atau
kebutuhan
untuk
16
DAFTAR PUSTAKA
Moore, Keith L.2002.Anatomi Klinis Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta
Fleshman, James W.Schwartzs. 1999. Principles of Surgery ed.7th. New York :
Mc Graw-Hill
Ariestina, Dina Aprilia.2008. Kolitis Ulseratif ditinjau dari aspek etiologi, klinik,
dan patogenesa. Universitas Sumatra Utara : Medan
Http//: www. digilib-usu.ac.id
Colitis Ischemic ( http://www.mayoclinic.com/health/ischemic-colitis/)
Colitis (www.e-medicine.com/colitis/article_em)
Sudoyo, Aru W.dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit FKUI
:Jakarta
Way, Laurance W, Gerard M. Doherty. 2003. Current Surgical Diagnosis &
Treatment, Eleventh Edition. McGraw-Hill Companies : USA
Sabbiston, David C. 1995. Essentials of Surgery. Philadelphia
Kumar, Cotran, Robin. 2004. Buku ajar patologi edisi 7. Penerbit buku kedokteran
EGC. Jakarta.
17
COLITIS GANGRENOSA
Disusun oleh:
Palupi Maliku Ning Utami
0618011032
Preceptor :
Dr. Pirma Hutauruk, Sp.B (K) Trauma
18