KONSEP DASAR
A. Pengertian
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi
dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.
Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual
terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap
penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan
hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan
(Stuart dan Sundeen, 1995).
Ansietas atau cemas adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif
dari seseorang, selain itu bisa diartikan juga sebagai suatu keadaan yang
membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan. Jadi,
cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya
(Kusumawati dan Hartono, 2012, hal 60).
Tingkat ansietas sebagai berikut:
1.
2.
Ansietas
seseorang
untuk
memusatkan
pada
sedang,
hal
yang
memungkinkan
penting
dan
Respon Adaptif
1. Antisipasi
Respon Maladaptif
2. Ringan
3. Sedang
4. Berat
5. Panik
C. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas :
a. Dalam pandangan psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan superego. Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitif seseorang, sedangkan
superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh
norma- norma budaya seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi
Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal.
Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2 katagori :
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan
fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktifitas hidup sehari- hari.
mengalami
ansietas
individu
menggunakan
berbagai
2. Menarik diri
Menjauhi sumber stres.
3. Kompromi
Mengubah cara bekerja atau cara penyelesaian, menyesuaikan tujuan atau
mengorbankan salah satu kebutuhan pribadi
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
Ansietas dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis
dan perilaku. Secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan ansietas intensitas
perilaku akan meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat ansietas.
Masalah Keperawatan
Kecemasan atau Ansietas
2. Daftar Masalah
Masalah yang sering muncul pada gangguan ansietas adalah sebagai berikut:
a. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
b. Gangguan perilaku; kecemasan
c. Koping individu tak efektif
Pohon Masalah:
Resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan
lingkungan
Core Problem
Intervensi
Tindakan
Tujuan
Tindakan Keperawatan
Keperawatan pada
pada Keluarga
Pasien
Setelah
SP I p
SP I k
diberikan
1. Identifikasi
1. Mendiskusikan
asuhan
stressor cemas.
masalah yang
keperawatan
2. Identifikasi
dirasakan keluarga
selama 1 x
koping
dalam merawat
20 menit
maladaptif dan
pasien
diharapkan
akibatnya.
2. Menjelaskan
kecemasan
pasien dapat
berkurang
atau hilang
3. Bantu perluas
lapang persepsi.
4. Latih teknik
relaksasi: nafas
dalam.
5. Membimbing
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan.
SP II p
1. Validasi masalah
dan latihan
sebelumnya.
2. Latih koping:
beraktivitas
3. Membimbing
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan.
SP III p
1. Validasi masalah
dan latihan
sebelumnya.
2. Latih koping:
olah raga
3. Membimbing
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan.
pengertian, tanda
dan gejala ansietas
yang sedang
dialami pasien
beserta proses
terjadinya.
3. Menjelaskan caracara merawat
pasien cemas.
SP II k
1. Melatih keluarga
mempraktekkan
cara merawat
pasien cemas
sedang.
2. Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
pasien cemas.
SP III k
1.
Membantu
keluarga membuat
jadual aktivitas di
rumah termasuk
minum obat
2.
Mendiskus
ikan sumber
rujukan yang bisa
dijangkau oleh
keluarga
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan respon klien
E. Evaluasi
Ansietas ringan :
a.
b.
c.
Ansietas sedang :
a.
b.
Ansietas berat :
a. Pasien mengungkapkan penurunan prilaku,afektif,gejala fisiologis dari
ansietas
b. Pasien mampu mendemonstrasikan kemampuan untuk konsentrasi da
mengikuti dengan bantuan terhadap lingkungan sekitar.
c. Menggunakan strategis koping untuk mengurangi ansietas.
d. Menggunakan pikiran persepsi dan ansietas terlebih dahulu.
Panik :
a.
b.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Farida., Hartono, Yudi. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Hawari, D., 2008, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Balai Penerbit
FKUI : Jakarta.
Ibrahim, Ayub Sani. 2007. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Dua As-As : Jakarta
Kaplan, Harold I, dkk. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika : Jakarta
Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Penerbit
Aesculapius : Jakarta.
Nurjannah, I., 2004, Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa Manajemen, Proses
Keperawatan
dan
Hubungan
Terapeutik
Perawat-Klien,
Penerbit
MocoMedia : Yogyakarta.
Stuart, G.W., dan Sundden, S.J., 1995, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3,
EGC : Jakarta.
Suliswati, dkk., 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC : Jakarta.
Videbeck, S.J., 2008, Buku Ajar sKeperawatan Jiwa, EGC : Jakarta.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Mengetahui,
Pembimbing Akademik