Ep 4
Ep 4
SKRIPSI
Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Prodi Manajemen Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu (S1)
Oleh :
SYAFRIZAL
2003/44924
ABSTRAK
SYAFRIZAL, 2003/44924 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi
Propinsi Riau, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang. Dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Bustari
Muchtar dan Ibu Novya Zulva Riani, SE, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) Pengaruh Jumlah
Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi.
(2) Pengaruh Jumlah Investasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Kuantan Singingi. (3) Pengaruh Jumlah Penduduk dan Jumlah
Investasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi.
Jenis penelitian tergolong penelitian deskriptif dan asosiatif, sedangkan
menurut jenis datanya dalam penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan
menggunakan jenis data sekunder dari tahun 2000-2006. Selanjutnya data tahunan
tersebut diolah kembali dengan menggunakan Interpolasi data untuk menambah
variasi data dari data tahunan menjadi data kwartalan, hal ini dilakukan karena
perkembangan jumlah penduduk dan jumlah investasi pada data bulanan bertujuan
untuk melihat variasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan variasi dari
hasil Interpolasi data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi
dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan menggunakan (1) analisis deskriptif
dan (2) analisis induktif yang terdiri atas Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi,
Analisis Regresi Berganda, Uji t dan Uji F dengan = 0,05.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa (1) Jumlah Penduduk (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Kuantan Singingi, probabilitas 0,014 < = 0,05. (2) Jumlah Investasi (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Kuantan Singingi, probabilitas 0,000 < = 0,05. (3) Secara bersama-sama Jumlah
Penduduk dan Jumlah Investasi berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi, probabilitas 0,000 < = 0,05.
Sedangkan bersama-sama sumbangan Jumlah Penduduk dan Jumlah Investasi
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi sebesar
82,3 % sisanya 17,7 % merupakan faktor lain di luar model penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian, Penulis menyarankan agar Pemerintah
Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah
investasi dan memperkuat kemampuan keuangan daerah dengan berbagai
kebijakan seperti kebijakan peningkatan perekonomian masyarakat, mendorong
sektor swasta dalam investasi, serta meningkatkan peranan perusahaan daerah
(BUMD) sehingga salah satu tujuan dari otonomi daerah yaitu untuk
meningkatkan PAD dan mengurangi ketergantungan keuangan dari pusat dapat
terlaksana. Kemudian diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan
Singingi dapat lebih meningkatkan kualitas penduduknya dan meningkatkan
pelayanan publik.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya dengan membukakan hati dan pikiran Penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PENERIMAAN
PENDAPATAN
ASLI
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR................................................................................
iii
DAFTAR ISI...............................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
vii
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ................................................................
10
11
11
11
22
32
34
35
D. Hipotesis.........................................................................
37
iv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
........................................
v
39
A. Jenis Penelitian...............................................................
39
39
39
41
41
42
49
49
49
51
56
56
56
c. Uji Heteroskedastisitas.......................................
57
58
e. Pengujian Hipotesis............................................
59
B. Pembahasan....................................................................
61
66
A. Simpulan ........................................................................
66
B. Saran...............................................................................
67
69
BAB IV
BAB V
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
vi
71
72
73
74
75
6. SPSS ............................................................................................................
78
85
87
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan
perbaikan yang secara terus menerus menuju pada pencapaian tujuan yang
diinginkan. Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya
peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata dan adil oleh karena itu,
dalam mencapai tujuan tersebut maka seluruh potensi dan sumber daya
pembangunan yang ada harus dapat dialokasikan secara efektif dan efisien guna
meningkatkan produksi secara kesuluruhan. Pembangunan suatu daerah sangat
ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki oleh daerah terutama sumber
pendapatan daerah yang berguna untuk menutupi pembiayaan yang diperlukan
bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya.
Sejak Januari 2000 pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia secara
resmi mulai dilaksanakan. Dua Undang-Undang tentang beberapa aspek (UndangUndang No 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang No
25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah) telah dikeluarkan untuk mengatur pelaksanaan desentralisasi. Dengan
lahirnya kedua Undang-Undang tersebut yang sekarang dirubah dengan UU No
32 Tahun 2004 dan UU No 33 Tahun 2004, maka pemerintah daerah mempunyai
peranan yang lebih penting dan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar
untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya dan memajukan daerah
dibandingkan dengan sistem sentralisasi.
diwajibkan
untuk
menggali
sumber-sumber
keuangannya
sendiri
dengan keterbatasan dana yang ada pada daerah itu sendiri dalam rangka
menyelenggarakan pembangunan.
Menurut Davey (1988 : 54) usaha pemerintah untuk mengembangkan dan
meningkatkan peranan dan kemampuan daerah dalam bidang ekonomi dan
pengelolaan keuangan daerah ini telah dicanangkan dan dimulai sejak Pelita I.
Pemberian otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah pada prinsipnya dimaksudkan untuk membantu
pemerintah pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan pada umumnya.
Disamping itu, tujuan lain dari pemberian otonomi daerah adalah untuk
mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat
terutama dalam masalah keuangan.
Peranan
Pemerintah
Daerah
adalah
meningkatkan
keberhasilan
yang bertempat tinggal di suatu daerah, maka akan banyak macam dan jumlah
transaksi ekonomi yang terjadi di daerah tersebut.
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Penduduk
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2000-2006
Tahun
Jumlah
Laju
Penduduk
Pertumbuhan (%)
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
210.225
221.626
226.554
243.772
246.253
267.408
270.177
5,42
2,22
7,60
1,02
8,59
1,04
Retribusi
Daerah
2000
241.934,07
601.414,69
2001
576.939,23
1.247.972,25
2002
1.944.368,14
3.053.758,92
2003
1.193.236,42
2.731.546,41
2004
1.751.809,64
3.231.503,95
2005
1.602.613,44
3.899.504,12
2006
2.014.854,54
3.382.021,98
Sumber : Dispenda Kab. Kuantan Singingi
Penerimaan
lain-lain
130.103,37
1.826.716,17
1.354.183,39
1.798.767,39
4.087.805,25
6.196.540,37
17.438.537,07
Total PAD
973.452,14
3.651.627,65
6.352.310,45
5.723.550,22
9.171.118,84
11.698.657,88
22.833.413,58
%
Pertumbuhan
275,12
73,96
-9,90
60,24
27,56
95,18
Mempengaruhi
Penerimaan
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu
1. Sejauhmana pengaruh jumlah penduduk dalam meningkatkan PAD
Kabupaten Kuantan Singingi?
pengaruh
jumlah
penduduk
dan
investasi
dalam
D. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan masalah penelitian yang dikemukakan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :
1. Pengaruh jumlah penduduk terhadap PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
2. Pengaruh jumlah investasi Kabupaten Kuantan Singingi terhadap PAD
Kabupaten Kuantan Singingi.
3. Pengaruh jumlah penduduk dan jumlah investasi dalam meningkatkan
penerimaan PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain :
1. Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang dan
menambah wawasan penulis dibidang penelitian dan tulisan ilmiah.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dalam membuat
suatu kebijakan mengenai pembangunan daerah dengan sumber dana
yang terbatas adanya.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Konsep dan Teori Pendapatan Asli Daerah
Menurut Wajong (1980 : 11) pemerintah daerah adalah sebagai suatu
rumah tangga yang diberi wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri,
tentu saja memerlukan sumber-sumber pembiayaan yang cukup. Untuk melihat
kemampuan daerah tersebut dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri adalah melalui kemampuan self supporting dalam bidang keuangan, di
mana keuangan merupakan faktor esensial dalam tingkat kemampuan daerah
dalam melaksanakan otonominya. Sehubungan dengan keuangan daerah,
pemerintah daerah tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien
tanpa biaya yang cukup untuk memberikan pelayanan dan pembangunan. Dan
keuangan merupakan salah satu dasar untuk mengetahui secara nyata kemampuan
daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri.
Menurut Sudirwo (dalam Lains 1985 : 29) kemampuan daerah untuk
mengurus rumah tangganya dapat dilihat dari pengelolaan Pendapatan Asli
Daerah. Keuangan daerah merupakan suatu bagian atau kegiatan dalam
pemerintahan daerah yang menentukan besarnya pengeluaran maupun penerimaan
daerah untuk pembiayaan pembangunan, layanan masyarakat dan keperluan
daerah lainnya.
11
12
dari
dinas-dinas
dan
penerimaan
yang
terus
diupayakan
13
14
15
pembinaan kemasyarakatan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak daerah adalah
pajak negara yang diserahkan kepada daerah untuk dipungut berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang dipergunakan untuk membiayai pengeluaran
daerah sebagai badan hukum publik.
Dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang pajak dan retribusi daerah, maka
jenis pajak daerah dapat dibagi atas dua kelompok yaitu :
a. Jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah propinsi yakni :
1) Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air
2) Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air
3) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
4) Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan.
b. Jenis pajak yang dikelolah dan dipungut oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota adalah :
1) Pajak hotel
2) Pajak restoran
3) Pajak hiburan
4) Pajak reklame
5) Pajak penerangan jalan
6) Pajak pengambilan bahan galian golongan C
7) Pajak parkir
16
seiring
dengan
perkembangan
perekonomian
tanpa
17
18
19
20
2000 tentang pajak dan retribusi daerah ini , maka jenis retribusi daerah dibagi
atas 3 (tiga) kelompok yaitu :
a. Retribusi Jasa Umum
Merupakan retribusi yang dipungut atas jasa yang disediakan atau yang
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan umum serta dapat
dinikmati oleh setiap badan pribadi atau usaha.
Retribusi jasa umum terdiri atas :
1) Retribusi pelayanan kesehatan
2) Retribusi layanan persampahan
3) Retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan sipil
4) Retribusi penguburan dan pengabuan
5) Retribusi parkir ditepi jalan umum
6) Retribusi pasar
7) Retribusi air bersih
8) Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran
9) Retribusi penggantian biaya cetak peta
10) Retribusi pengujian kapal perikanan
b. Retribusi Jasa Usaha
Merupakan retribusi atas jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah
dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sektor swasta.
21
22
23
24
Menurut Sukirno (1994 : 532) aliran modal dari luar negeri dapat
dibedakan atas dua kelompok yaitu :
1. Dana luar negeri yang bersifat bantuan dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Merupakan aliran modal yang bukan didorong oleh
tujuan untuk mencari keuntungan.
b. Dana tersebut dipinjamkan atau diberikan dengan
syarat yang lebih dari pada yang berlaku di pasar
internasional.
2. Dana luar negeri yang dicantumkan dalam anggaran
negara. Dana luar negeri ini berupa pinjaman dari pihakpihak swasta dan badan-badan keuangan swasta dan
PMA.
Investasi merupakan suatu bagian sektor pembangunan yang tidak dapat
diabaikan sebagai penyusun rencana pembangunan baik segi makro, sentral
maupun regional, pada dasarnya adalah ditentukan oleh kemampuan penyediaan
sumber daya investasi guna mencapai laju pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam
artian makro, bisa diartikan sebagai pengeluaran masyarakat untuk memperoleh
alat-alat kapital baru. Oleh karena itu, investasi total yang terjadi dalam suatu
perekonomian sebagian berupa pemilihan alat-alat baru untuk mengganti alat-alat
kapital yang sudah tidak ekonomis lagi dan sebagian lagi berupa pembelian alatalat kapital baru untuk memperbesar kapital.
Menurut Sukirno (2000 : 366) teori ekonomi mengartikan atau
mendefenisikan investasi sebagai :
Pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal
dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan mengganti
dan terutama untuk menambah barang-barang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa di masa depan.
25
26
27
28
29
Dari kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi dapat dibagi
menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan dan
investasi yang sangat dipengaruhi oleh pendapatan.
2. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah dan investasi yang dilakukan
oleh pihak swasta.
3. Penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.
4. Investasi bruto dan investasi netto.
Investasi memegang peranan penting dalam menentukan maju mundurnya
perekonomian, karena investasi merupakan cerminan dari produksi. Sehingga
tanpa adanya investasi yang memadai maka tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa produksi akan menurun, sekalipun juga tidak seluruhnya benar jika
dikatakan produksi macet.
Menurut BPS (2003) dilihat dari institusi yang melakukan investasi, dapat
dibedakan atas
1. Investasi Pemerintah
Investasi pemerintah adalah pembelian, penambahan dan pembentukan
barang modal serta perubahan stok oleh pemerintah yang menyelenggarakan
administrasi umum. Investasi pemerintah dapat diartikan sebagai pengeluaran
pemerintah untuk pengeluaran pembangunan. Menurut Sukirno (1994 : 38)
pengeluaran pemerintah dapat dibagi menjadi 2 (dua) golongan utama yaitu :
a. Pengeluaran konsumsi pemerintah adalah pembelian
atas barang dan jasa yang akan dikonsumsi seperti
membayar gaji pegawai negeri, membeli alat-alat
kantor dan lain-lain.
30
31
32
33
34
35
memiliki peluang untuk memperoleh PAD relatif lebih tinggi yaitu sebesar 1,03
kali jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang memiliki pertumbuhan jumlah
investasi (di bawah 7% dari PDRB)
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan,
mengungkapkan dan menentukan persepsi-persepsi keterkaitan antara variabelvariabel yang akan diteliti berdasarkan permasalahan keterkaitan maupun antara
variabel yang akan diteliti berpijak dari teori yang dikemukakan.
Pembangunan suatu daerah sangat ditentukan oleh sumber daya yang
dimiliki oleh daerah, terutama sumber pendapatan daerah yang berguna untuk
menutupi pembiayaan yang diperlukan bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan tugasnya.
Sebagaimana daerah kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, Kabupaten
Kuantan Singingi juga mengandalkan sumber pendapatan daerah untuk
menunjang pembangunan yakni untuk menutupi pembiayaan yang diperlukan
bagi pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam melaksanakan tugasnya.
Salah satu sumber pendapatan daerah yang disebut Pendapatan Asli Daerah
(PAD) sebagaimana tercantum dalam UU No. 22 Tahun 1999 yang terdiri dari
pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang sah.
Meskipun ada empat komponen PAD namun yang lebih dominan dan lebih
rasional untuk dijadikan sumber PAD adalah pajak dan retribusi daerah.
36
37
Untuk lebih jelasnya, maka dapat dikemukakan skema atau bagan yang dijadikan
pedoman dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual di atas, maka penulis
dapat mengemukakan hipotesis yang ingin dibuktikan yaitu :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah penduduk Kabupaten
Kuantan Singingi dengan PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
Ho : 1 = 0
Ha : 1 0
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah investasi Kabupaten
Kuantan Singingi dengan PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
Ho : 2 = 0
Ha : 2 0
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini
dapat digolongkan pada penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bermaksud mendeskripsikan variabel-variabel penelitian,
sedangkan penelitian asosiatif yaitu di mana penulis akan mempelajari ada
tidaknya hubungan atau pengaruh antar variabel. (Kuncoro, 2003 : 197).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan
mengambil data dari Badan Pusat Statistik (BPS), DISPENDA, dan BPIPDL
Kabupaten Kuantan Singingi, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2007
sampai Januari 2008.
C. Jenis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini digolongkan menjadi 4 (empat) jenis,
yaitu :
1. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui lembaga atau
instansi pemerintah resmi, yaitu data tentang jumlah penduduk, jumlah
investasi, PAD Kabupaten Kuantan Singingi dan pajak daerah.
2. Berdasarkan sifatnya, data penelitian ini merupakan data kuantitatif
karena data jumlah penduduk, jumlah investasi dan PAD Kabupaten
Kuantan Singingi diperoleh dalam bentuk angka.
39
40
3. Dari segi waktu data ini dikumpulkan berdasarkan data dari tahun ke
tahun (time series) dari tahun 2000-2006.
4. Interpolasi Data
Supaya data tentang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kuantan
Singingi lebih bervariasi dan untuk melihat perkembangan jumlah
penduduk dan jumlah investasi dari triwulan ke triwulan selanjutnya.
Karena data yang diperoleh berupa data tahunan dari tahun 2000 2006.
Selanjutnya data tahunan tersebut diolah kembali dengan menggunakan
metode interpolasi data untuk menambah variasi data dari data tahunan
menjadi data kwartalan.
Untuk melihat data yang dikwartalan tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
{
{
{
{
}
}
}
}
= Kuartal
= Tahun Dasar
41
Untuk melihat hasil dari pengolahan data tersebut dapat dilihat pada
lampiran.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu Pendapatan Asli Daerah
(PAD) sebagai variabel terikat (dependent) sedangkan jumlah penduduk dan
investasi sebagai variabel bebas (independent).
Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap konsep
yang digunakan dalam penelitian ini, dirasakan perlu untuk memberi pembatasan
pengertian dari konsep yang digunakan beserta penggunaannya. Dengan demikian
diharapkan terdapat persamaan penafsiran terhadap konsep yang digunakan.
1. Pendapatan Asli Daerah (Y)
Merupakan sumber-sumber penerimaan daerah yang berasal dari daerah
itu sendiri seperti pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD,
penerimaan dari dinas-dinas dan penerimaan lain-lain yang dipacu
pertumbuhannya agar tercapai pembangunan daerah yang diinginkan
yang diukur dengan satuan rupiah pertahun.
42
Untuk menganalisa data yang diperoleh dalam penulisan ini, maka teknik
penganalisaan data dilakukan dengan metode sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan masing-masing
variabel yaitu dalam bentuk penyajian data dalam tabel distribusi
frekuensi, kemudian dilakukan analisis persentase dan menghitung nilai
pemusatan dan dispersi serta memberikan interpretasi terhadap analisis
tersebut.
2. Analisis Induktif
Didalam melakukan penafsiran terhadap suatu tingkat permintaan
diperlukan asumsi-asumsi sebagai penyederhanaan, agar variabel bebas
(independent variable) yang menjelaskan variabel terikat (dependent
variable) benar-benar variabel yang sangat berpengaruh atas variabel yang
dicari.
43
X1
= Jumlah penduduk
X2
= Jumlah investasi
1, 2 = Koefisien regresi
U
= Kesalahan pengganggu
44
1 x3 y + x 3 y + 3 x3 y
y2
.................................. (12)
Di mana :
i = Koefisien determinasi
X = Variabel bebas (independent variabel)
Y = Variabel tidak bebas (dependent variabel)
Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu, jika R2
= 1
45
i
Se i
.......................................................................... (13)
Di mana :
i
R2 / K
(1 R 2 )( N k 1)
Ftest =
Di mana :
R2
= Koefisien determinasi
....................................................... (14)
46
= Jumlah variabel
K-1
n-k
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas yaitu melakukan analisis uji multikolinearitas
n( X 1Y1 ) ( X 1 )( Y1 )
[n{ X } { X } ][n{ X } { X } ]
2
......................(15)
47
b.
sebelumnya.
Autokorelasi
muncul
pada
regresi
yang
menggunakan data berkala (time series). Uji ini memakai rumus Durbin
Watson, yaitu :
(u n u n1 ) 2
d=
u n2
............................................................. (16)
Di mana :
d = Statistik Durbin Watson
U = Nilai Residu
Tabel 4 : Klasifikasi Nilai d
Nilai dengan
Keterangan
d < d1
Ada autokorelasi
d1 d < du
Tidak ada kesimpulan
du d < 4 d1
Tidak ada autokorelasi
4 du d < 4 d1
Tidak ada kesimpulan
4 d1 < d 4
Ada autokorelasi
Sumber : (Gujarati : 1995 : 320)
c. Uji Heteroskedasitas
Menurut Gujarati (1955 : 67) Heteroskedasitas adalah suatu asumsi
yang terkait dengan hubungan ketergantungan di antara variabel. Selain
itu Heteroskedasitas adalah variabel pengganggu memiliki varians
lainnya. Menurut Sumodiningrat (2002 : 26) Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi Heteroskedasitas. Untuk mendeteksi adanya gejala
Heteroskedasitas digunakan uji Gleyser, jika nilai signifikan lebih besar
48
dari
0,05
berarti
tidak
terdapat
Heteroskedasitas.
Untuk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
a. Keadaan Geografis Kabupaten Kuantan Singingi
49
yang berbatasan
50
51
Kuantan Mudik sekarang) dan pada masa tertentu ibu kota pindah ke Sintuo di
seberang Teluk Kuantan. Sejak itu kerajaan diberi nama Kuantan. Masa
permulaan Kandis masyarakatnya mendapat pengaruh Hindu.
Pada saat itu wilayah Kuantan
Kuantan, yaitu dari Hulu Kuantan, Lubuk Ambacang sampai ke Pesikaian Cerenti.
Bukti-bukti peninggalan tentang keberadaan kerajaan tersebut masih dapat
disaksikann, yaitu Padang Candi di Lubuk Jambi dan Cerenti.
Belanda baru masuk menguasai Kuantan sejak tahun 1905. Masuknya
Belanda ke Kuantan dihadapi dengan perlawanan oleh masyarakat seperti terkenal
dengan Perang Manggis. Dan di peperangan ini, Kuantan mengalami kekalahan.
Akibat kekalahan ini, maka para pemangku adat tidak mempunyai wewenang lagi
dan mereka dijadikan Belanda sebagai pembantu atau Demang di Teluk Kuantan.
Para Datuk yang mendukung Belanda diberi kewenangan sebagai pemungut emas
dan penerima upeti lainnya. Namun demikian para Datuk tetap mempunyai
kharisma kepada masyarakat dalam mengatur pemerintahan. Pada masa Belanda
itu sampai tahun1942 Kuantan menjadi bagian dari keresidenan Riau yang
berpusat di Tanjung Pinang.
Pada masa kemerdekaan Kuantan menjadi suatu kewedanan dengan ibu kota
kewedanan di Teluk Kuantan, kewedanan ini bagian dari Kabupaten Indragiri.
2. Analisis Deskripsi Variabel
52
Asli Daerah (PAD) dan variabel bebas terdiri dari jumlah penduduk (X1) dan
jumlah investasi (X2).
a. Deskripsi Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Kuantan
Singingi
53
2004 sebesar 1,02 %. Hal ini di duga tingginya angka kematian bayi dan
banyaknya masyarakat yang berimigrasi khususnya ke Kota Pekanbaru.
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata perkembangan
jumlah penduduk Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 4,32 % dengan tingkat
penyimpangan jumlah penduduk dari nilai pemusatannya adalah sebesar 3,36 %.
Sedangkan koefisien variasi variabel jumlah penduduknya adalah sebesar 77,77
%. Hal ini berarti bahwa tingkat keragamannya cukup tinggi karena besar dari 50
% artinya masing-masing data pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten
Kuantan Singingi berbeda dengan reratanya.
b. Dekripsi Perkembangan Jumlah Investasi Kabupaten Kuantan
Singingi
54
55
Tabel 7
Realisasi PAD
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2000-2006 (Rp 000)
PAD
Laju
Tahun
(Rupiah)
Pertumbuhan (%)
2000
973.452,14
2001
3.651.627,65
275,12
2002
6.352.310,45
73,96
2003
5.732.550,22
-9,90
2004
9.171.118,84
60,23
2005
11.698.657,90
27,56
2006
22.833.413,58
95,18
Mean
87,01
Standar Deviasi
99,25
Koefisien Variasi
114,07
Sumber : Dispenda Kabupaten Kuantan Singingi (Data diolah), 2008
56
3. Analisis Inferensial
a. Uji Multikolinearitas
LOG X2
0,040
0,841
28
1
.
28
Dengan melakukan uji autokorelasi akan dapat dilihat korelasi antara data
yang diurut berdasarkan waktu, sehingga satu datum dipengaruhi oleh datum
sebelumnya. Dari analisis data penelitian, uji autokorelasi dilakukan dengan
rumsus Durbin-Watson sebagai berikut :
57
Tabel 9
Model Summary (Durbin Watson)
Model
R
R Square
Adjusted Std. Error of DurbinThe Estimate Watson
R
Square
1
0,907
0,823
0,809
0,18331224 1,951
Sumber : Olahan Data Sekunder 2008
Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 Hal
ini berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat Heteroskedasitas.
d. Analisis Regresi Berganda
58
Model
Tabel 11
Analisis Regresi
Regression
Std Error
Coefficient
1,148
-5,942
0,177
0,468
0,150
1,361
Constant
Log X1
Log X2
R2 = 0,823
Adjusted R2 = 0,809
F = 58,163
Sig pada = 0,05
Partial (r)
R2
0,466
0,875
0,218
0,766
59
Konstanta
dan
Variabel
Constant
Log X1
Log X2
Tabel 12
Analisis Coefficient Regression
Regression
t hitung
Sig
Coefficient
-5,942
0,468
1,361
-5,174
2,636
9,049
0,000
0,014
0,000
Ket
Ho ditolak
Ho ditolak
a) Uji Hipotesis 1
Hipotesis pertama yang akan diuji yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara jumlah penduduk terhadap PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
Jika dilihat pada Tabel 12, t hitung 2,636 > t
tabel
= 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha
60
Model
Regression
Residual
Total
Tabel 13
Analisi Of Variance (ANOVA)
DF
F
Sum of
Mean
Square
Square
1,954
58,163
2
3,909
0,034
25
0,840
27
4,749
Sig
Ket
0,000
Ho
ditolak
Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa F hitung 58,163 > F tabel 4,74 atau sig =
0,000 < = 0,05 hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
hipotesis ketiga terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah
penduduk dan jumlah investasi terhadap PAD Kabupaten Kuantan Singingi.
61
B. Pembahasan
62
Hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima atau terbukti bahwa tedapat
pengaruh yang signifikan antara jumlah investasi terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi dengan tingkat keyakinan 95 %.
Investasi adalah satu komponen utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi
suatu daerah. Besarnya laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai ditentukan oleh
kemampuan investasi, baik investasi secara agregat maupun investasi pada
masing-masing sektor ekonomi. Sehingga keberhasilan pertumbuhan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) tidak dapat dipisahkan dari meningkatnya jumlah
investasi.Karena investasi disamping akan menarik kenaikan out put secara
63
64
Membaiknya
tingkat
kehidupan
masyarakat
berarti
tingkat
65
jumlah investasi relatif tinggi memiliki peluang untuk memperoleh PAD yang
relatif tinggi juga, yaitu sebesar 1,03 kali jika dibandingkan dengan daerah yang
memiliki
pertumbuhan
jumlah
investasi
dibawah
dari
PDRB.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
hitung
tabel
(2,636 > 2,365). Hal ini berarti peningkatan PAD relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk dengan tingkat
pengaruh sebesar 46, 6 %.
2. Jumlah investasi berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan asli Daerah
(PAD) Kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa t
hitung
tabel
(9,049 >
2,365). Hal ini berarti peningkatan PAD relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan peningkatan jumlah investasi dengan tingkat pengaruh sebesar
87,5 %.
3. Secara bersama-sama jumlah penduduk dan jumlah investasi berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan
Singingi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian di mana F
lebih besar dari F
tabel
hitung
82,3 %.
66
67
B. Saran
68
69
DAFTAR PUSTAKA
69
70