Anda di halaman 1dari 19

Prudential

Unit Link Syariah

PENGENALAN SYARIAH
Syariah = Peraturan /Undang-undang Islam
Definisi : Jalan yang lurus
Sumber : Al-Quran surat Al Jaatsiyah (45:18)
Kemudian kami jadikan engkau berada
diatas syariat dari urusan itu, dan janganlah
engkau ikuti kemauan-kemauan orangorang yang tidak mengetahui

MENGAPA SYARIAH
ISLAM sebagai petunjuk jalan kehidupan terdiri
dari 3 hal yang utama :
1. AQIDAH = Keyakinan
2. SYARIAH = Hukum-hukum

3. AKHLAK = Etika

SYARIAH
Kumpulan peraturan yang terdiri dari petunjuk
dan larangan yang diberikan Allah bagi umat
manusia

Usaha untuk memahami dan menafsirkan


peraturan dari Allah tsb menghasilkan FIQIH
Fiqih adalah hasil penafsiran ulama atas syariah

FATWA DSN-MUI
No. 21/DSN-MUI/X/2001
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi
dan tolong menolong diantara sejumlah
orang/pihak melalui investasi berupa aset
dan/atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

ASURANSI SYARIAH
ASURANSI SYARIAH adalah sebuah sistem dimana
para peserta mendonasikan sebagian atau
seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar
untuk digunakan membayar klaim atas musibah
yang dialami oleh sebagian peserta

TABARRU
Definisi : Sumbangan (Hibah)
Mengubah kontrak dimana peserta adalah pihak
yang menanggung resiko bersama bukan
perusahaan
Perusahaan hanyalah pengelola atau operator,
bukan pemilik dana
Pengelola tidak boleh menggunakan dana-dana
tsb jika tidak ada kuasa dari peserta
Unsur Gharar dan Maysir akan hilang

AKAD
Adalah suatu kontrak atau perjanjian yang dibuat
oleh kedua belah pihak atau pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai suatu syarat sah nya
suatu transaksi

AKAD
Tipe akad pada produk Syariah :
Antar pemilik polis menggunakan Akad
Tabbaru disebut Hibah.
Antara pemilik polis dan perusahaan
menggunakan Akad Tijarah disebut Wakalah
bil Ujrah

Terminologi
Terminologi pada produk Syariah :
Konvensional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Premi
Tertanggung
Uang Pertanggungan
Biaya Akuisisi
Biaya Asuransi
Pembayar/Pemilik Polis
Pertanggungan

Syariah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kontribusi
Peserta
Uang Pertanggungan
Biaya Wakalah
Iuran Tabarru
Pemegang Polis
Pertanggungan

Prudential Syariah Product


PRUlink syariah hampir sama dengan Unit Link konvensional yang
sesuai dengan aturan Syariah Islam.
Ada 2 (dua) jenis PRUlink syariah :
1. PRUlink syariah investor account
Asuransi syariah dengan konstribusi tunggal, kombinasi
antara investasi dan proteksi asuransi.
Serupa dengan PIA konvensional
2. PRUlink syariah assurance account
Asuransi syariah dengan konstribusi reguler, kombinasi antara
investasi dan proteksi asuransi.
Serupa dengan PAA konvensional

Alokasi Konstribusi
PAA Syariah
Tahun Kontribusi
12
35
6 ke atas

Alokasi (%)
20
85
100

Biaya Wakalah (%)


80
15
0

PRUsaver Syariah dan Top Up Tunggal


Tahun Kontribusi
Setiap Tahun

Alokasi (%)
95

Biaya Wakalah (%)


5

Alokasi Kontribusi
PIA Syariah
Kontribusi
Kontribusi Tunggal
Kontribusi Top Up

Alokasi (%)
95
95

Biaya Wakalah (%)


5
5

Surplus Sharing
Surplus Sharing adalah dana yang akan diberikan kepada Pemilik Polis
bila terdapat kelebihan dari rekening Tabarru termasuk juga bila ada
pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada
perusahaan jika ada
Dihitung pada akhir tahun kalender
30% dari surplus sharing akan ditahan dalam dana Tabarru
70% dari surplus sharing akan dibagikan kepada Peserta dan
Perusahaan.
Besarnya pembagian surplus sharing : 80% dari 70% dibagikan
kepada pemegang polis, 20% dari 70% merupakan hak perusahaan
sebagai bagian keuntungan.
Dibayarkan setiap tanggal 30 April setiap tahun

Surplus Sharing
Syarat bagi pemilik polis yang bisa menerima Surplus
Sharing :
1. Tidak ada klaim sampai tanggal 31 Desember;
2. Peserta telah memiliki polis sekurang-kurangnya 1
bulan per tanggal 31 Desember;
3. Polis inforce dan iuran Tabarru telah dibayar penuh per
tanggal 31 Desember dan
4. Polis masih inforce sampai dengan surplus di bagikan

Surplus Sharing
Syarat pembagian Surplus Sharing :
1. Dibagikan secara proporsional kepada peserta bila
kepesertaan belum mencapai 1 tahun pada saat
surplus dihitung ( tergantung dari jumlah bulan dan
jumlah biaya Tabarru nya).
2. Bila pemilik polis yang telah dihitung surplusnya pada
akhir 31 Desember tetapi tidak lagi memenuhi syarat
untuk dapat dibagikan surplus pada 30 April maka
surplusnya akan dikembalikan ke rekening Tabarru
3. Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan untuk
membeli unit pada harga yang akan datang.

Surplus Sharing
Catatan :
Untuk PIA Syariah : surplus yang terbentuk atas dana
Tabarru diperlakukan sama dengan PAA Syariah

Surplus Sharing
Gambar
Penjelasan:
Tanggal 30 April 2009 Pemegang Polis berhak
mendapatkan Surplus Sharing secara proporsional.
Tanggal 30 April 2010 Pemegang Polis berhak
mendapatkan Surplus Sharing walaupun ia telah
mengajukan klaim pada tanggal 10 Maret 2010 karena
polisnya masih inforce.

Surplus Sharing
Gambar
Penjelasan :
Tanggal 30 April 2011 Pemegang Polis tidak berhak
mendapatkan Surplus Sharing karena telah melakukan
Klaim pada tanggal 10 Maret 2010.
Tanggal 30 April 2012 Pemegang Polis kembali berhak
mendapatkan Surplus Sharing karena telah membayar
kembali dan tidak terjadi Klaim sampai tanggal 31
Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai