Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Tahun 2014.
Buku Petunjuk Teknis ini disusun untuk memberikan informasi
secara luas kepada pihak terkait khususnya kepada penyelenggara
pelabuhan mengenai tata cara penyusunan Rencana Induk
Pelabuhan.
Secara umum Petunjuk Teknis ini menjelaskan tentang latar
belakang, tujuan, tahapan kegiatan dan sistematika penyusunan
Dokumen Rencana Induk Pelabuhan yang akan ditetapkan baik di
tingkat daerah maupun nasional.
Dengan petunjuk teknis ini diharapkan ada kesamaan persepsi saat
implementasi penyusunan Rencana Induk Pelabuhan sesuai dengan
apa yang telah dijelaskan dalam petunjuk teknis ini dengan efektif
dan efisien. Semoga Petunjuk Teknis ini dapat menjadi acuan dan
pedoman bagi pihak terkait dan stakeholder untuk penyusunan
Dokumen Rencana Induk Pelabuhan.
Jakarta,
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
BAB II TATA CARA PENYUSUNAN RIP .................................................................................................... 12
2.1.
2.2.
2.3.
BAB I
PENDAHULUAN
10
11
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN RIP
12
2.1.1
SURAT PENGAJUAN
PENYUSUNAN RENCANA INDUK
UPP / KSOP / OP
usulan
akan
ditampung
dan
diajukan kembali pada
tahun
anggaran
selanjutnya
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
PENGUSULAN PROGRAM
TIDAK
SURAT PEMBERITAHUAN
PENYUSUNAN RENCANA INDUK
DIREKTORAT PELABUHAN
DAN PENGERUKAN
KRITERIA EVALUASI :
1. KETERSEDIAAN
ANGGARAN
2. BELUM ADANYA
STUDI
3. HIERARKI
4. KEADAAN KAHAR
YA
PROSES
PENYUSUNAN
KONTRAK
KONSULTAN
LAPORAN DOKUMEN
PENDAHULUAN
SURVEY LOKASI
PRESENTASI KONSULTAN
LAPORAN DOKUMEN
ANTARA
PRESENTASI KONSULTAN
SOSIALISASI AWAL
/DISKUSI/FGD
OP/KSOP/UPP/PEMDA/
PEMERINTAH PUSAT
INSTANSI TERKAIT
LAPORAN DOKUMEN
SEMI RAMPUNG
PRESENTASI KONSULTAN
LAPORAN DOKUMEN
RAMPUNG
PENYAMPAIAN DOKUMEN RENCANA INDUK
KEPADA PENYELENGGARA PELABUHAN
Gambar 2. 1 Skema Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Umum melalui dana APBN
13
14
2.1.2
Tahapan / Prosedur Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan melalui dana non APBN
EVALUASI
TIDAK
SURAT PEMBERITAHUAN
Kepada Pemerintah Daerah /
Instansi Terkait
SURVEY LOKASI
DIREKTORAT PELABUHAN
DAN PENGERUKAN
YA
KRITERIA EVALUASI :
1. ADA/TIDAK DALAM
RIPN/TKN
2. HIERARKI DALAM
RIPN/TKN
3. ADA/TIDAK STUDI RIP
DALAM 5 TAHUN
TERAKHIR
4. KEADAAN KAHAR
PROSES
PENYUSUNAN
LAPORAN DOKUMEN
PENDAHULUAN
PRESENTASI KONSULTAN
SOSIALISASI AWAL
DAN DISKUSI
LAPORAN DOKUMEN
ANTARA
UPP/KSOP/OP/PEMDA/
PEMERINTAH PUSAT
INSTANSI TERKAIT
PRESENTASI KONSULTAN
LAPORAN DOKUMEN
SEMI RAMPUNG
PRESENTASI KONSULTAN
LAPORAN DOKUMEN
RAMPUNG
PEMERINTAH PUSAT
UPP/KSOP
PEMERINTAH DAERAH
INSTANSI TERKAIT
15
16
17
PENGUMPULAN
DATA
PERSIAPAN
persiapan survey, kajian
literatur,
dan
pengenalan
awal
wilayah pelabuhan
01
ditujukan untuk
memperoleh data
sekunder maupun
primer yang
dibutuhkan dalam
kegiatan analisis
RENCANA
PENGEMBANGAN
02
ANALISIS
ditujukan
untuk
menghasilkan
besaran
kebutuhan pengembangan
di wilayah daratan dan
perairan
s
03
ditujukan untuk
menyusun pentahapan
pengembangan dan
penzonasian baik
daratan maupun
perairan
04
18
19
20
21
22
23
24
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
b. Analisis Operasional
1) kajian jenis dan ukuran kapal yang diperkirakan akan
beroperasi di pelabuhan;
2) kajian pengaruh gelombang terhadap operasi pelabuhan;
3) kajian alur dan kawasan pelabuhan bila ada pelabuhan lain
disekitarnya;
4) kajian pengaturan operasi pelabuhan;
5) kajian dukungan peralatan SBNP.
c. Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut
Analisa Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Laut merupakan
tahap pengolahan data lalu lintas angkutan laut sebagai dasar
evaluasi terhadap kapasitas fasilitas eksisting dan perencanaan
kebutuhan pengembangan fasilitas pelabuhan sampai dengan
tahun target perencanaan, dengan memperhatikan program
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan
25
26
27
28
29
30
31
32
m2
70 x 6
80%
APBN
2
a.
m2
20 x 20
90%
APBD
Fasilitas Penunjang
Kantor
Satuan
Dimensi
Kondisi
Keterangan
Tahun
Jumlah Penumpang
33
1999
2000
2001
2002
Muat
Bongkar
Total
Muatan
Turun
Naik
(ton)
702
835
208
69
(ton)
29.225
145
2.230
2.505
(ton)
29.927
980
2.438
2.574
(orang) (orang)
10.403 8.026
7.074
5.137
12.107 7.544
8.039
6.227
Total
Penumpang
Muat
Bongkar
(orang)
18.429
12.211
19.651
14.266
(TEU)
0
0
671
1.355
(TEU)
0
0
400
1.382
Total
Peti
Kemas
(TEU)
0
0
1.071
2.737
Kunjungan Kapal
Tahun
Kapal Barang
Kapal Penumpang
1999
2000
2001
2002 *
(kali)
24
18
19
13
(GT)
35.677
18.355
12.672
8.713
(kali)
51
45
64
56
(GT)
768.553
609.042
932.840
817.420
(kali)
8
14
(GT)
23.318
41.918
2002 *
13
8.713
56
817.420
14
41.918
Total Kunjungan
Kapal
(kali)
(GT)
75
804.230
63
627.397
91
968.830
83
868.051
83
868.051
34
35
36
37
38
BAB III
PROSEDUR PENETAPAN RIP
39
3.1
Prosedur
Penetapan
Utama/Pengumpul
Rencana
Induk
Pelabuhan
PERBAIKAN DOKUMEN
(MAKS 2 BLN)
PENYELENGGARA
PELABUHAN
TIDAK
MENTERI PERHUBUNGAN
REKOMENDASI
GUBERNUR/BUPATI
/WALIKOTA
YA
PERBAIKAN
TIDAK
YA
PENETAPAN
MENTERI PERHUBUNGAN
LEGALISASI (DILEMBAR NEGARAKAN)
KEMENKUMHAM
PUBLIKASI
DISAMPAIKAN KEPADA PENYELENGGARA
PELABUHAN
WEBSITE KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Gambar 3. 1 Skema Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Utama/Pengumpul
40
41
GUBERNUR
REKOMENDASI
BUPATI/WALIKOTA
PERTIMBANGAN TEKNIS DJPL
PERBAIKAN
TIDAK
EVALUASI PERMOHONAN
PENETAPAN RENCANA
INDUK PELABUHAN
PEMERINTAH PROVINSI
YA
PENETAPAN
GUBERNUR
DISAMPAIKAN KEPADA
PENYELENGGARA PELABUHAN
DISAMPAIKAN KEPADA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Cq. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
Gambar 3. 2 Skema Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Pengumpan Regional
42
43
BUPATI / WALIKOTA
PERBAIKAN
TIDAK
EVALUASI PERMOHONAN
PENETAPAN RENCANA
INDUK PELABUHAN
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
YA
PENETAPAN
BUPATI/WALIKOTA
DISAMPAIKAN KEPADA
PENYELENGGARA PELABUHAN
DISAMPAIKAN KEPADA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Cq. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DAN GUBERNUR
Gambar 3. 3 Skema Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Pengumpan Lokal
44
45
BAB IV
PENUTUP
46
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 CONTOH FORM SURVEY DAN WAWANCARA
47
48
49
2.
3.
50
5.
6.
Alur Pelayaran.
AREAL ALUR
A
PELAYARAN DARI W
DAN KE PELABUHAN A
W
L
B
7.
R
R
L
D
=
:
:
:
L + 6D + 30 METER
Jari-jari areal untuk pindah labuh
kapal
Panjang kapal maksimum
Kedalaman air
Luas areal Pindah Labuh kapal = jumlah
kapal x A
9.
WxL
9B + 30 Meter
Luas areal laut
Lebar alur
Panjang alur (draft kapal d > 1,1D)
Full draft kapal
Lebar kapal maksimum
8.
=
=
:
:
:
51
Ukuran
Keterangan
1.25 Ha.
120 m x 12 m
52
KEGIATAN
SATUAN
JANGKA
PENDEK
2012-2016
PENTAHAPAN
JANGKA
MENENGAH
2012-2021
JANGKA
PANJANG
2012-2031
Terminal Kontainer
Dermaga *) Panjang
1.000
12.000
19.000
*) Lebar
50
50
50
Ha
50
633
983
Depo Petikemas
Ha
41,02
70,9
114,50
Trestle
5.020
5.020
5.020
Dermaga
200
200
200
Fasilitas penumpukan
Ha
8,20
10,50
15,40
Trestle
2.376
2.376
2.376
Berth
Terminal Multipurpose
Ha
36,7
36,7
44,26
Trestle
2.370
2.379
2.379
Dermaga *) Panjang
1.000
2.000
*) Lebar
50
50
Ha
83
133
Ha
4,99
4,99
4,99
Satuan
EKSISTING
JANGKA
PENDEK
(2005-2010)
JANGKA
MENENGAH
(2005-2015)
JANGKA
PANJANG
(2005-2025)
Terminal Multipurpose
1
120
210
210
300
Penambahan Trestel
42 X 6
2 x 63 x 10
63 x 10
m2
29,850
17500
m2
26,250
17,500
Penambahan CFS
m2
1,200
1,200
nos
nos
Penambahan Pagar
540
275
Penambahan Gerbang
nos
10
Penambahan Jalan
70
3300
200
200
200
Penambahan Trestel
63 x 10
m2
18,060
20,250
53
m2
14,570
16,650
m2
975
1,200
nos
Penambahan Silo
nos
36
48
72
nos
Penambahan
Fasilitas
Pengeringan
Penambahan Konveyer
1,775
585
735
10
Penambahan Pagar
300
230
11
Penambahan Gerbang
nos
12
Timbangan Truk
nos
13
Penambahan Jalan
100
14
m2
1,600
15
m2
684
360
16
m2
384
384
17
Ruang Kontrol
m2
144
144
Nama Areal
Luas (Ha)
Areal Labuh
Kolam Putar
Areal Pemanduan/Penundaan
158.10
142.20
Areal Darurat
230.43
Areal Karantina
206.82
52.82
10
35.86
11
Areal Sandar
Jumlah Luasan Minimum
567.7
203.65
74.15
71.10
265.05
2,007.88
54
55
56
Nomor
Klasifikasi
Lampiran :
Perihal
: Usulan Penyusunan Rencana
Kepada:
Induk Pelabuhan (nama Pelabuhan)
Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Cq. Direktur Pelabuhan dan Pengerukan
di
JAKARTA
1.
2.
3.
Tembusan:
Sekretaris
Direktorat
Perhubungan Laut.
Jenderal
..
Pangkat (Gol)
NIP.
57
Nomor
Klasifikasi
Lampiran
Perihal
:
:
:
: Permohonan Rekomendasi Rencana
Induk Pelabuhan (nama Pelabuhan)
Kepada:
Yth. Gubernur/Walikota/Bupati
(nama Provinsi/Kota/Kabupaten)
di
TEMPAT
1.
2.
3.
4.
5.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan;
2. Direktur Pelabuhan dan Pengerukan,
Ditjen Hubla.
..
Pangkat (Gol)
NIP.
58
:
:
:
: Rekomendasi Rencana
Induk Pelabuhan (nama pelabuhan)
Kepada:
Yth. MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
di
TEMPAT
1.
Menindaklanjuti
surat
Kepala
Kantor
(Otoritas
Pelabuhan/Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan/Unit Penyelenggara
Pelabuhan) (lokasi pelabuhan) Nomor (nomor surat) tanggal (tanggal
surat) tentang (perihal surat), dengan hormat dapat kami sampaikan
sebagai berikut:
a. Rencana Induk Pelabuhan (lokasi pelabuhan) diperlukan untuk
mendukung pengembangan Pelabuhan (lokasi pelabuhan) sebagai
salah satu sarana penunjang perekonomian di Kabupaten/Kota
(nama Kabupaten/Kota) khususnya dan Provinsi (nama Provinsi)
pada umumnya;
b. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor (nomor perda) Tanggal
(tanggal perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(Provinsi/Kota/Kabupaten), dapat disampaikan bahwa Pemerintah
(Provinsi/Kota/Kabupaten) telah menetapkan lokasi Pelabuhan
(nama Pelabuhan) berada pada peruntukan kawasan pelabuhan;
2.
Sesuai
dengan
butir
1
(satu)
di
atas,
Pemerintah
(Provinsi/Kota/Kabupaten)
memberikan
rekomendasi
kesesuaian
Rencana Tata Ruang Wilayah (Provinsi/Walikota/Kabupaten) untuk
Rencana Induk Pelabuhan (nama Pelabuhan).
3.
4.
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
Kementerian Perhubungan;
2. Direktur Pelabuhan dan Pengerukan,
Ditjen Hubla;
3. Kepala
Kantor
(Otoritas
Pelabuhan/Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan/Unit
Penyelenggara
Pelabuhan.
..
59
:
:
:
: Rekomendasi Rencana
Induk Pelabuhan (nama pelabuhan)
Kepada:
Yth. GUBERNUR (nama Provinsi)
di
TEMPAT
1.
2.
3.
4.
..
Tembusan:
1. Menteri Perhubungan RI;
2. Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
Kementerian Perhubungan;
3. Direktur Pelabuhan dan Pengerukan,
Ditjen Hubla;
4. Kepala
Kantor
(Otoritas
Pelabuhan/Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan/Unit
Penyelenggara
Pelabuhan.
60