Anda di halaman 1dari 4

Penanganan Batu Bara

Written by Boss Tambang Friday, 17 April 2009 22:56


Coal - Batubara

Currently 1.17/5
1
2
3
4
5

1.2/5 (18 votes)


Batubara adalah bahan bakar padat yang mengandung abu, oleh karena itu
pemanfaatan batubara akan melibatkan biaya tinggi untuk alat yang diperlukan bagi
penanganan (coal handling) dan pembakaran batubara. Itu semua bertujuan untuk
mengeliminir debu dan abu. Penanganan batubara memerlukan pengamanan, karena
ada beberapa masalah dalam penanganan batubara antara lain :
a. Batubara dapat terbakar sendiri
b. Batubara dapat menimbulkan ledakan
c. Batubara dapat menimbulkan pencemaran, kalau ada angin kencang debunya
beterbangan kemana-mana
TERBAKAR SENDIRI
Batubara dapat terbakar sendiri setelah mengalami proses yang bertahap yaitu :
1. Tahap pertama : mula-mula batubara akan menyerap oksigen dari udara secara
perlahan-lahan dan kemudian temperature batubara akan naik
2. Tahap kedua : sebagai akibat temperature naik kecepatan batubara menyerap
oksigen dari udara bertambah dan temperature kemudian akan mencapai 100-1400C
3. Tahap ketiga : setelah mencapai temperature 1400C, uap dan CO2 akan terbentuk
4. Tahap keempat : sampai temperature 2300C, isolasi CO2 akan berlanjut
5. Tahap kelima : bila temperature telah berada diatas 3500C, ini berarti batubara telah
mencapai titik sulutnya dan akan cepat terbakar
SEBAB-SEBAB TERBAKAR SENDIRI
Batubara merupakan bahan bakar organic dan apabila bersinggungan langsung

dengan udara dalam keadaan temperature tinggi (misalnya musim kemarau yang
berkepanjangan) akan terbakar sendiri.
Keadaan ini akan dipercepat oleh :
a. Rekasi eksothermal (uap dan oksigen diudara), hal ini yang paling sering terjadi
b. Bacteria
c. Aksi katalis dari benda-benda anorganik
Sedangkan kemungkinan terjadinya terbakar sendiri terutama antara lain :
a. Karbonisasi yang rendah (low carbonization)
b. Kadar belerangnya tinggi (>2%). Ambang batas kadar belerang sebaiknya 1,2% aja
PENANGGULANGAN BATUBARA YANG TERBAKAR SENDIRI
Bilamana batubara ditimbun ditempat penimbunan yang tertutup (indoor storage) maka
harus dibuat peraturan agar gudang penyimpanan tersebut bersih dari endapanendapan debu batubara, terutama yang ditemukan dipermukaan alat-alat. Dengan
demikian maka perlu ada perawatan yang terus menerus dan konstan. Apabila tempat
penimbunan ini terbuka (outdoor storage) maka sebaiknya dipilihkan tempat yang rata
dan tidak lembab, hal ini untuk menghindari penyusupan kotoran-kotoran (impurities).
Untuk batubara yang berzat terbang tinggi perlu dipergunakan siraman air (sprinkler).
Penyimpanan batubara yang terlalu lama juga membahayakan, paling lama sebaiknya
1 bulan.
TINGGI ONGGOKAN
Tingginya onggokan tumpukan batubara memang sulit untuk ditentukan sebab masingmasing tempat penimbunan memiliki kondisi sendiri-sendiri antara lain iklim,
kelembaban, penyinaran.
PENGECEKAN DINI TERHADAP GEJALA TERBAKAR
a. Pengecekan Temperatur
Untuk mengetahui temperature maksimum dari onggokan batubara dapat ditentukan 12m dibawah permukaan dari tumpukan. Caranya : buat lubang vertical dibantu dengan
pipa berperforasi. Kegunaan pipa agar lubang tidak tertimbun batubara lagi sedang
kegunaan perforasi agar temperature didalam lubang sama dengan temperature dalam
onggokan.
b. Batubara dapat menimbulkan ledakan
Ledakan debu batubara disebabkan oleh :
1. Ukuran partikel debu : <20 mesh (=0,833 mm)
2. Terdapat hubungan antara zat terbang dan derajat peledakan

Volatile (%)
Volatile
ratio

= ---------------------------------------

Volatile (%) + Fixed carbon


(%)
Apabila volatile ratio >0,12 maka kemungkinan terjadinya ledakan debu batubara selalu
ada. Bila komponen abu dalam debu batubara >70-80% maka tidak perlu takut bahaya
ledakan. Kondisi untuk meledak akan terjadi bila partikel-partikel halus cukup waktu
mengembangnya (floating time). Juga adanya gas-gas pembakar dalam udara dapat
membantu terjadinya peledakan.
c. Cara penanggulangan ledakan
1. Gunakan gas inert (gas N2). Gas ini cukup mahal harganya, selain itu juga cepat
menguap sehingga selalu harus diperiksa valve pressurenya. Tempatkan tabung gas
N2 ini didalam tempat penyimpanan batubara gerus (pulverized coal bin), juga dibagian
filter (B/F)
2. Dilakukan pembersihan secara periodic untuk menghindari pembentukan endapan
debu batubara
3. Menghilangkan kemungkinan sumber tercapainya titik sulut batubara (ignition point)
didalam instalasi
4. Perhatikan, dicari dan temukan sumber kebakaran sedini mungkin
5. Dalam hal timbunan batubara ditutupi dengan plastic usahakan agar konsentrasi O2
kurang dari 12%. Pada timbunan terbuka, penggunaan siraman air dengan
menggunakan sprinkler system yang otomatis akan sangat membantu dalam usaha
mencegah kebakaran batubara.
Caranya : control operator panel (CPO) di pipa ditaruh didalam timbunan batubara
kemudian distel pada temperature tertentu. Apabila temperature timbunan batubara
meningkat dan melebihi temperature yang distel di COP, maka sprinkler otomatis akan
bekerja sendiri menyirami timbunan batubara tersebut.
Perawatan debu batubara
Lembaran plastic penutup timbunan batubara adalah yang terbaik, diusahakan tidak
menggunakan plastic berwarna gelap. Timbunan dipadatkan dengan bulldozer untuk
mengurangi hadirnya oksigen didalam sela-sela batubara. Pada timbunan batubara
terbuka permukaan timbunan sebaiknya disemprot dengan cairan yang mengeraskan
permukaan. Cairan ini adalah produk tambahan dari pengilang minyak.
(sumber: Batubara & Gambut, Ir. Sukandarrumidi, MSc. Ph.D)

Anda mungkin juga menyukai