Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan
yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Sel-sel kanker ini dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian
(Diananda,2007).
Kanker merupakan penyakit yang tidak menular. Penyakit ini
timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak
sehat. Kanker dapat menyerang berbagai jaringan di dalam organ tubuh,
termasuk organ repoduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung
telur, dan vagina.
Kanker leher rahim/ Ca Serviks adalah kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan
liang senggama atau vagina. Penyebab Ca Serviks adalah Human papilloma
Virus (HPV) , virus ini mempunyai lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian
besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan
hilang dengan sendirinya (Suharto, 2007).

Menurut Parkin (Rachmadahniar, 2005) pada tahun 2000 sekitar


80% penyakit kanker serviks ada di negara berkembang, yaitu di Afrika
sekitar 69.000, di Amerika Latin sekitar 77.000, dan di Asia sekitar 235.000.
Penelitian oleh (Rachmadahniar, 2005) pada tahun 2004 menunjukkan setiap
tahunnya di dunia terdapat sekitar 500.000 kasus baru penyakit kanker
serviks dengan tingkat kematiannya sekitar 200.000. Berdasarkan informasi
dari WHO, pada tahun 2005 terdapat lebih dari 500.000 kasus baru kanker
serviks dengan lebih dari 90% terdapat di negara berkembang, serta lebih
dari 250.000 wanita meninggal akibat kanker serviks.
Di Indonesia sekitar 90 sampai 100 kasus baru penyakit kanker
serviks per 100.000 penduduk per tahun (Depkes, 2001). Hal ini dikuatkan
dengan penelitian Ayu dan Pradjatmo (2004) menyimpulkan penyakit kanker
serviks merupakan jenis kanker ginekologis terbanyak, disusul oleh kanker
ovarium dan korpus uteri. Penelitian oleh Brizain (Ayu dan Pradjatmo, 2004)
di Palembang tahun 2002 menemukan kasus penyakit kanker serviks sekitar
65,3% dari seluruh jenis kanker ginekologi.
Berdasarkan

laporan

program

dari

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas tahun 2005 di
Provinsi Jawa Tengah, kasus penyakit kanker yang ditemukan sebanyak
10.546 kasus, dan 2.076 kasus (19,70%) diantaranya adalah Ca Serviks.
Persentase kejadian Ca Serviks di wilayah Jawa Tengah adalah Semarang
yaitu sebesar 615 kasus (30,20%), Kabupaten Sukoharjo 146 kasus (7,12%),

Kabupaten Wonogiri 3 kasus (0,14%), Kota Magelang 4 kasus (0,19%), Kota


Pekalongan 4 kasus (0,19%), dan Kota Tegal 4 kasus (0,19%). Sedangkan
jumlah kasus per 1000 penduduk sebesar 0.65 (Dinkes, 2005).
Berdasarkan data yang didapat dari buku registrasi kunjungan
harian di bagian rekam medik RSUD Dr Moewardi Surakarta, sejak Januari
sampai Desember 2007 ditemukan kasus penyakit Ca Serviks sebanyak 1160
kasus yang melakukan rawat jalan. Menurut pencatatan riwayat obstetri
kebanyakan pasien penderita Ca Serviks mempunyai paritas lebih dari satu
dan melakukan hubungan seksual pada usia muda atau menikah muda.
Beberapa faktor yang diduga meningkatkan kejadian Ca Serviks
yaitu faktor sosiodemografis yang meliputi umur, status sosial ekonomi dan
faktor aktifitas seksual yang meliputi umur pertama kali melakukan hubungan
seks, pasangan seks yang berganti-ganti, hygiene genital yang kurang,
merokok, trauma kronis pada serviks, serta penggunaan kontrasepsi oral
jangka panjang (Dalimartha, 2004).
Menurut hasil penelitian (Khasbiyah, 2004) menunjukkan sebagian
besar penderita Ca Serviks memiliki paritas 3 (52%). Kebanyakan penderita
melakukan hubungan seksual yang pertama kali pada umur dibawah 20 tahun
(74%) dengan satu pasangan seksual (82%).
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian Ca Serviks,
terutama dalam menganalisis adanya hubungan antara usia pertama kali
menikah, paritas , dan penggunaan alat kontrsepsi oral dalam jangka lama

dengan terjadinya Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan


harapan penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk upaya pencegahan dan
penanggulangan Ca Serviks.

B.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah :
a.

Adakah hubungan antara usia pertama kali menikah dengan kejadian


Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta?

b.

Adakah hubungan antara paritas dengan kejadian Ca Serviks di RSUD


Dr. Moewardi Surakarta?

c.

Adakah hubungan antara penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka


waktu lama dengan kejadian Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta?

C.

Tujuan Penelitian
1.

Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang
berhubungan dengan kejadian Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.

2.

Tujuan khusus
1)

Membuktikan adanya hubungan antara usia pertama


kali menikah dengan kejadian Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.

2)

Membuktikan adanya hubungan antara paritas dengan


kejadian

Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

3)

Membuktikan adanya hubungan antara penggunaan


kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama dengan kejadian Ca Serviks
di RSUD

E.

Dr. Moewardi Surakarta

Manfaat Penelitian
1.

Bagi Instansi terkait :


Sebagai masukan dan informasi dari program kesehatan dalam rangka
mencegah Ca Serviks.

2.

Bagi Masyarakat :
Memberikan pendidikan kepada masyarakat agar memperhatikan cara
hidup sehat sebagai salah satu cara untuk mencegah Ca Serviks.

3.

Bagi Peneliti :
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan, khususnya bidang kesehatan masyarakat.

F.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai
beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian Ca Serviks yang terdiri
dari faktor usia pertama kali menikah, paritas, dan penggunaan alat
kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ca Serviks
Ca Serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina
(Notodiharjo, 2002).

B.

Penyebab Ca Serviks
Penyebab utama Ca Serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus
(HPV). Lebih dari 90% Ca serviks adalah jenis skuamosa yang mengandung
DNA virus HPV dan 50% Ca Serviks berhubungan dengan Human Papilloma
virus tipe 16. Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual
(Rasjidi, 2007).

C.

Penyebaran Ca Serviks
Proses penyebaran Ca serviks ada tiga macam (Diananda, 2007) yaitu :
1.

Melalui pembuluh limfe (limfogen) menuju ke kelenjar getah bening

2.

Melalui pembuluh darah (hematogen)

3.

Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina,


kandung kencing dan rektum.

D.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Ca Serviks


Faktor yang mempengaruhi Ca Serviks (Dalimartha, 2004) adalah :
1.

Usia pertama kali melakukan hubungan seksual.


Semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin tinggi risiko
mendapat Ca Serviks. Menikah pada usia 20 tahun dianggap terlalu muda
melakukan hubungan seksual.

2.

Paritas. Ca Serviks terbanyak dijumpai pada wanita


yang sering partus. Semakin sering partus, semakin tinggi risiko mendapat
Ca Serviks. Wanita yang telah menikah insidennya meningkat sesuai
jumlah anak.

3.

Jumlah perkawinan. Wanita yang sering melakukan


hubungan seksual dan sering berganti pasangan mempunyai risiko tinggi
terhadap Ca Serviks.

4.

Infeksi Human Papilloma Virus (HPV), diduga


sebagai faktor penyebab risiko.

5.

Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu


lama. Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang
yaitu lebih dari empat tahun dapat meningkatkan risiko kanker serviks 1,52,5 kali.

6.

Trauma kronis pada serviks. Trauma ini terjadi


karena persalinan yang berulang kali (banyak anak), adanya infeksi, dan
iritasi menahun.

7.

Merokok. Wanita perokok mempunyai risiko 2 kali


lipat terhadap Ca Serviks dibandingkan dengan wanita bukan perokok.
Dalam lendir serviks wanita perokok terkandung nikotin dan zat lainnya
yang terdapat di dalam rokok. Zat tersebut menurunkan daya tahan serviks
dan menyebabkan kerusakan DNA epitel serviks sehingga timbul Ca
Serviks.

E.

Gejala klinik Ca Serviks


Gejala dini Ca Serviks (Dalimartha, 2004) adalah sebagai berikut :
1.

Keputihan, makin lama makin berbau busuk

2.

Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi


perdarahan yang abnormal, terjadi secara spontan walaupun tidak
melakukan hubungan seksual.

3.

Sakit waktu hubungan seks

4.

Berat badan yang terus menurun

5.

Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuningkuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah.

6.

Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul

7.

Terjadi perdarahan pervaginam meskipun telah memasuki masa


menoupose

8.

Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila


ada radang panggul. Apabila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah,
kemungkinan terjadi hidronefrosis. Selain itu, nyeri dapat timbul di
tempat-tempat lain.

F.

Klasifikasi Ca Serviks
Pembagian stadium Ca Serviks (Wiknyosastro, 1997) adalah sebagai berikut :
Stadium I

: kanker hanya terbatas pada daerah mulut dan leher


rahim(serviks). Pada stadium ini dibagi dua. Pada stadium I-A
baru didapati karsinoma mikro invasive dimulut rahim. Pada
stadium I-B kanker sudah mengenai leher rahim.

Stadium II : Kanker sudah mencapai badan rahim (korpus) dan sepertiga


vagina. Pada stadium II-A, kanker belum mengenai jaringanjaringan di seputar rahim (parametrium). Stadium II-B mengenai
parametrium.
Stadium III : Pada stadium III-A, kanker sudah mencapai dinding panggul.
Stadium III-B kanker mencapai ginjal.
Stadium IV : Pada stadium IV-A, kanker menyebar ke organ-organ terdekat
seperti anus, kandung kemih, ginjal, dan lain-lain. Pada stadium
IV-B, kanker sudah menyebar ke organ-organ jauh seperti hati,
paru-paru, hingga otak.

G.

Diagnosis Ca Serviks

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan sebagai


berikut (fortunestar, 2007) :
1.

Pemeriksaan pap smear


Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus Ca Serviks secara akurat
dan dengan biaya yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat Ca
Serviks pun menurun sampai lebih dari 50%. Setiap wanita yang telah aktif
secara seksual sebaiknya menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali
setiap tahun. Apabila selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil
pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap smear bisa dilakukan
setiap 2 atau 3 tahun sekali. Hasil pemeriksaan pap smear adalah sebagai
berikut:
1).

Normal

2). Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)


3). Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
4).

Karsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan serviks paling luar)

5)

Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih


dalam atau ke organ tubuh lainnya).

2.

Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu
pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan Pap smear
menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.

3.

Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)

4.

Tes Schiller

Serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat warnanya akan
berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi
putih atau kuning.

H.

Pencegahan Ca Serviks
Sebagian besar kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor penyebab kanker meliputi (Dalimartha, 2004) :
1.

Menghindari berbagai faktor risiko, yaitu hubungan seks pada usia


muda, pernikahan pada usia muda, dan berganti-ganti pasangan seks.

2.

Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai


anak perlu melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali atau menurut
petunjuk dokter.

3.

Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan


kondom, karena dapat memberi perlindungan terhadap Ca Serviks.

4.

Dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga


kebersihan alat kelamin dan tidak merokok.

5.

I.

Memperbanyak makan sayur dan buah segar.

Pengobatan Ca Serviks
Pemilihan pengobatan Ca Serviks tergantung pada lokasi dan ukuran
tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita, dan rencana
penderita

untuk

(Diananda, 2007) :

hamil

lagi.

Pengobatan

Ca

Serviks

antara

lain

1.

Pembedahan
Pembedahan merupakan salah satu terapi yang bersifat kuratif maupun
paliatif.

Kuratif

adalah

tindakan

yang

langsung

menghilangkan

penyebabnya sehingga manifestasi klinik yang ditimbulkan dapat


dihilangkan. Sedangkan tindakan paliatif adalah tindakan yang berarti
memperbaiki keadaan penderita.

2.

Terapi penyinaran (radioterapi)


Terapi penyinaran efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih
terbatas pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi
tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.

3.

Kemoterapi
Apabila kanker telah menyebar ke luar panggul, maka dianjurkan
menjalani kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat obatan untuk
membunuh sel-sel kanker. Obat anti-kanker bisa diberikan melalui
suntikan intravena atau melalui mulut.

4.

Terapi biologis
Terapi biologi berguna untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam
melawan penyakit. Terapi biologis tersebut dilakukan pada kanker yang
telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

5.

Terapi gen

Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara :


1). Mengganti gen yang rusak atau hilang
2).Menghentikan

kerja

gen

yang

bertanggung

jawab

terhadap

pembentukan sel kanker


3). Menambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi
dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun
radioterapi
4). Menghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah
baru di jaringan kanker sehingga sel-sel kankernya mati.
J.

Kerangka Teori

Pembuluh limfe
(limfogen)
Penyebaran Ca
Serviks
Pembuluh darah
(hematogen)

Usia pertama kali


menikah
Paritas
Jumlah perkawinan

Infeksi virus HPV


(Human papilloma
Virus)
Penggunaan
kontrasepsi oral
dalam jangka waktu
lama
Trauma kronis pada
serviks

Merokok

Kejadian Ca
Serviks

Parametrium, korpus,
vagina, kandung
kencing, dan rectum
Gejala Ca Serviks
Keputihan
Perdarahan saat
berhubungan seksual
Nyeri panggul
Stadium I
Klasifikasi Ca
serviks
Stadium II

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian

Stadium III
Stadium IV

Sumber : Dhalimartha (2004) dan pengembangan


penulis

Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian


Sumber : Dhalimartha (2004) dan pengembangan penulis

K.

Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Usia pertama kali


menikah
Kejadian Ca Serviks
Paritas
Penggunaan kontrasepsi
oral dalam jangka lama

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

L.

Hipotesis

a.

Ada hubungan antara usia pertama kali menikah dengan kejadian


Ca Serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

b.

Ada hubungan antara paritas dengan kejadian Ca Serviks di RSUD


Dr. Moewardi Surakarta.

c.

Ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka


waktu lama dengan kejadian Ca Serviks di RSUD Dr.Moewardi
Surakarta.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik
dengan rancangan penelitian Case Control Studi, yaitu suatu studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit,
dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol
berdasarkan ciri paparannya. Kasus adalah wanita yang menderita Ca
Serviks dan sebagai kontrol adalah wanita yang tidak menderita Ca Serviks.

B.

Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah wanita yang melakukan
konsultasi ataupun tindakan medis di instalasi rawat jalan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:
a)

Pernah

menikah

dan melahirkan anak secara pervaginam.


b)

Pengunjung yang
melakukan konsultasi atau tindakan medis instalasi rawat jalan RSUD
Dr. Moewardi Surakarta.

c)

Bersedia menjadi
responden.

C.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Juni 2008.

D.

Populasi dan sampel


1.

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Ca Serviks yang
melakukan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan
laporan rekam medik sejak Januari- Desember 2007 yang berjumlah
175 kasus.

2.

Sampel

a.

Jumlah sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili
populasi. Terdapat 2 golongan yaitu sebagai berikut:
1.

Kasus adalah penderita Ca Serviks.

2.

Kontrol adalah bukan penderita Ca Serviks yang


disamakan berdasarkan status pendidikan.

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan tabel Lemeshow et.al.dengan perkiraan OR = 2,00
dalam jarak 50 % dengan derajat kepercayaan 95 %. Perkiraan besar
sampel 0,50 dan didapatkan jumlah sampel 68 dengan perbandingan
sampel kasus dan kontrol 1 : 1 sehingga jumlah keseluruhan 136
sampel.
b.

Teknik Sampling
Sampel diambil dengan teknik purpossive sampling dengan kriteria
sebagai berikut :
1.

Terdiagnosis Ca Serviks

2.

Telah menjalani pengobatan

3.

Status rekam medis lengkap

1) Pemilihan sampel kelompok kasus


Pemilihan kelompok kasus adalah dengan quota sampling
dimana

pasien yang datang pertama diruang obsetrik dan

ginekologi (obgin) RSUD Dr. Moewardi.

2) Pemilihan sampel kelompok kontrol


pemilihan sampel kelompok kontrol adalah dengan cara
purposive sampling yaitu pasien rawat jalan dalam kondisi
bukan penderita Ca Serviks yang telah menjalani pemeriksaan
pap smear di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan dinyatakan
negatif

E.

Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
a.

Variabel bebas yaitu faktor usia pertama kali menikah , paritas,


dan penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama.

b.

F.

Variabel terikat yaitu kejadian Ca Serviks.

Definisi Operasional Variabel


1.

Kejadian Ca Serviks
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ada tidaknya kanker pada
organ leher rahim dalam berbagai derajat hispatologik berdasarkan
pemeriksaan hispatologik di bagian patologi anatomi RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Dengan kategori :

a.

Menderita Ca Serviks : apabila terdiagnosis Ca Serviks


berdasarkan hasil anamnese seperti yang tercatat dalam status rekam
medik pasien.

b.

Tidak menderita Ca Serviks : Jika tidak sesuai dengan kriteria


diatas

Skala pengukurannya adalah nominal.


2.

Usia

pertama

kali

menikah adalah usia seorang wanita pada saat melakukan ikatan resmi
pertama kali dengan seorang pria yang bukan muhrimnya.. Dengan
kategori :
a.

Risiko tinggi : jika umur perkawinan 20 thn

b.

Risiko rendah : jika umur perkawinan > 20 thn

Skala pengukurannya adalah nominal.


3.

Paritas adalah jumlah


anak yang pernah dilahirkan responden secara pervaginam, baik lahir
hidup maupun lahir mati. Paritas ibu ini dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu :
a.

Risiko Tinggi : Jika jumlah anak yang telah dilahirkan > 3 anak

b.

Risiko Rendah : Jika jumlah anak yang telah dilahirkan 3 anak

Skala pengukurannya adalah nominal.


4.

Penggunaan
kontrasepsi oral dalam jangka lama adalah penggunaan pil sejak
menikah. Dengan kategori

a.

Ya

b.

Tidak

Skala pengukurannya adalah nominal.

G.

Pengumpulan Data
1.

Jenis Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisis berupa data
kuantitatif yang mencakup beberapa unsur yaitu, usia pertama kali
menikah, paritas, dan penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama.

2.

Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian.

b. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari laporan rekapitulasi penderita Ca Serviks bagian rekam medik
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
c. Cara Pengumpulan Data
Cara atau teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada responden.

H.

Langkah langkah penelitian


1.

Instrumen
Penelitian
Instrumen dalam penelitan ini adalah kuesioner dengan pertanyaan yang
bersifat tertutup. Untuk menguji validitas dari kuesioner, penulis
merencanakan mengadakan uji coba kepada 20 responden. Jumlah item
pada kuesioner yang peneliti pergunakan sebanyak 14 item untuk
mengukur validitas kuesioner menggunakan uji korelasi Product
Moment, dengan cara item soal sebagai x dan jumlah item soal sebagai
y maka akan diperoleh koefisien korelasinya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

2.

Jalannya
Penelitian
Persiapan penelitian diawali dengan mengurus ijin penelitian ke RSUD
Dr. Moewardi Surakarta yaitu untuk mengadakan studi pendahuluan
untuk mendapatkan data sekunder yang bersumber dari buku register di
bagian rekam medik dengan tujuan mendapatkan data tentang angka
kesakitan Ca serviks pada tahun 2007. Selanjutnya mengidentifikasi

kasus yang masuk dalam penelitian dengan memilih kasus yang sesuai
dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan, sebagai subjek kontrol
ditetapkan sesudah dilakukan matching berdasarkan kriteria inklusi.

I.

Pengolahan Data
1.

Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul


dari hasil wawancara.

2.

Coding, yaitu pemberian kode pada data untuk mempermudah


proses memasukkan data ke dalam program komputer.

3.

Entry, yaitu memasukkan data ke dalam program komputer untuk


dilakukan analisislebih lanjut.

4.

Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk ke dalam program


komputer kemudian direkap dan disusun dalam bentuk tabel agar dapat
dibaca dengan jelas.

J.

Analisis Data
Analisis data dilakukan secara 2 tahap, yaitu :
1.

Analisis univariat, dengan melakukan analisis pada setiap variabel


hasil penelitian dengan tujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi
pada tiap variabel penelitian. Data disajikan dalam bentuk tabel, gambar,
dan narasi.

2.

Analisis bivariat, dengan melakukan analisis terhadap ada tidaknya


hubungan antara dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi,
yaitu antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Analisis
dilakukan dengan uji Chi-Square. Pengolahan dilakukan dengan program
SPSS 11 pada tingkat kepercayaan 95 %.

DAFTAR PUSTAKA
Ancok , D, 1992. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Pusat Penelitian
Kependudukan, UGM .Yogyakarta.
Ayu, P., Pradjatmo, H. 2004. Komparabilitas Karakteristik Kanker Serviks yang
Dilakukan Operasi Wertheim dengan Kemoradiasi di RS Dr Sardjito
Yogyakarta Periode Januari 1998 Sampai Desember 2002. Kumpulan
Naskah Lengkap PIT XIV POGI Bandung 13-15 Juli 2004. Bagian/ SMF

Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada


RS Rr Sardjito Yogyakarta.
Aziz, Soepardiman, Nuranna, 2000. Deteksi Dini Kanker. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta
Bakar, I.A., 2006. Awas Kanker Mulut Rahim, Jangan Tunda ''Pap Smear''.
Diakses tanggal 20 November 2007. www.balipost.co.id
BKKBN.2006.Kanker
Leher
Rahim
Menghantui
diakses : 23 Juli 2007. .www.BKKBN.go.id

Wanita

Indonesia

Chin, J. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Depkes RI, Jakarta


Dalimartha,S.2004. Deteksi Dini Kanker. Penebar Swadaya: Jakarta.

Depkes. 2001. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Menuju Indonesia Sehat 2010.


Jakarta.
Diananda, R. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Kata Hati. Jogjakarta.
Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2004. Profil KesehatanPropinsi Jawa Tengah
Tahun 2003. Diakses : 11 Januari 2008.
http: //www.dinkesjateng.org/profil2004.htm
Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2005. Profil KesehatanPropinsi Jawa Tengah
Tahun 2003. Diakses : 17 April 2008.
http://www.dinkesjateng.org/profil2005/bab4.htm

Fortunestar. 2007 . Diagnosis Kanker Leher Rahim . Diakses : 23 Juli


2007.http://www.fortunestar.com
Hanum, H. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pasien Kanker
Serviks Uteri dengan Perilaku Pasien dalam Upaya Deteksi Dini di

Instalasi Rawar jalan Kebidanan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.


(Karya Tulis Ilmiah) Yogyakarta UGM.
Hartanto, H.2004. KB dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
Hassan, 2007. Vaksin HPV, Perangi Kanker Serviks. Kedaulatan Rakyat, 14
Januari 2007.
Indomedia.1998 Pap Smear yang Makin Canggih diakses :23 Juli 2007.
www.indomedia.com/intisari/1998/februari/papnet.htm-13k
Khasbiyah. 2004. Faktor Risiko Kanker Serviks Uteri. (Karya Tulis Ilmiah)
Semarang UNDIP.
Mangan, Y.2003. Cara Bijak Menaklukan Kanker. PT Agromedia Pustaka: Depok
Murti B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : UGM Press.
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta:
Jakarta.
Notodiharjo, R. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Nurrochmi, E. 2001. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anggota Persatuan Isteri
TNI AD Terhadap Upaya Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Denkavkud
Bandung. (Karya Tulis Ilmiah) UGM Yogyakarta.

Rachmadahniar. 2005. Dukungan Suami terhadap Partisipasi Wanita dalam


Program Skrining Kanker Leher Rahim di Biro Konsultasi Kanker
Yayasan Kucala Yogyakarta.( Tesis) Yogyakarta UGM.

Rasjidi, I. Sulistiyanto, H.2007. Vaksin Human Papilloma Virus dan Eradikasi


Kanker Mulut Rahim. Sagung Seto : Jakarta.
Saifuddin, A. B. dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2002. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Edisi ke-2. Sagung Seto : Jakarta.
Sopiyudin. MD. 2005. Besar Sampel Dalam Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Arkans. Jakarta.
Suharto,O.2007.Hubungan Antara Karakteristik Ibu Dengan Partisipasi Ibu
Melakukan Pemeriksaan Papsmear di Klinik Adhiwarga PKBI
Yogyakarta. (Skripsi) Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.

Wiknyosastro, H. 1997. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawihardjo. Jakarta.

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN


Penelitian yang berjudul
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2008
Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama :
Alamat :
Bersedia dengan sukarela menjadi responden penelitian BEBERAPA
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER
RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya tanpa ada
tekanan dari pihak siapapun.

Surakarta, .........Juni 2008


Yang menyatakan,
Responden

TT dan nama terang

Kuesioner Penelitian
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2008
Nomor Responden

Jenis : 1. Kasus
2. Kontrol

A. Identifikasi Responden
1. Nama

2. Umur

3. Alamat

4. Pendidikan

: a. Tamat Perguruan tinggi/ akademi


b. Tamat SLTA
c. Tamat SLTP
d. Tamat SD
e. Tidak tamat SD
f. Tidak sekolah

5.

Pekerjaan ibu

: a. TNI/ POLRI
b. PNS
c. Pegawai Swasta
d. Pedagang/ tani
e. Tidak bekerja

6.
B.

Ca Serviks dalam stadium

Status Perkawinan
7.

Bagaimana status perkawinan anda ?


1. Menikah
2. Belum menikah / tidak menikah
3. Janda

8.

Berapa jumlah pernikahan (pasangan)


yang pernah anda alami?

9.

Berapa umur anda ketika pertama kali


melakukan hubungan seksual ?

C.

Pemakaian Alat Kontrasepsi


10.

apakah anda mengikuti program Keluarga


Berencana (KB)
1. ya
2. Tidak

11.

Riwayat penggunaan kontrasepsi


No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis alat kontrasepsi


Pil
Suntik
Spiral / IUD
Susuk
Kondom
Steril
Lainnya

12.

Tahun

Lama penggunaan

Berapakah jumlah paritas (kelahiran yang


pernah anda alami) ?

13.

Apakah

anda

keguguran ?
1. Ya
2. Tidak
14.

Berapa kali ?

pernah

mengalami

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Perumusan Masalah
C.Hipotesis
D.Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.

Tinjauan teori
1.

Pengertian Ca Serviks

2.

Epidemiologi Ca Serviks

3.

Penyebab Ca Serviks

4.

Faktor Risiko Ca Serviks

5.

Gejala Ca Serviks

6.

Klasifikasi Ca Serviks

7.

Diagnosis Ca Serviks

8.

Pencegahan Ca Serviks

9.

Pengobatan Ca Serviks

B.

Kerangka Teori

C.

Kerangka Konsep

BAB III METODE PENELITIAN


A.

Jenis dan Rancangan Penelitian

B.

Subjek Penelitian

C.

Waktu dan Tempat

D.

Populasi dan Sampel


1.

Populasi

2.

Sampel

3.

Teknik Pengambilan Sampel

E.

Variabel Penelitian

F.

Definisi Operasional Variabel

G.

Pengumpulan Data
1.

Jenis data

2.

Sumber data

3.

Cara pengumpulan data

H.

Pengolahan Data

I.

Analisis Data
1.

Analisis Univariat

2.

Analisis Bivariat

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN
Kuesioner Pengumpulan Data

PROPOSAL
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Proposal Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
EKA SETYARINI
J 410 040 010
Pembimbing I : Azizah Gama T, SKM, M.Kes
Pembimbing II : Noor Alis Setiyadi, SKM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
PROPOSAL
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM
DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Proposal Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
EKA SETYARINI
J 410 040 010
Pembimbing I : Az izah Gama T, SKM, M.Kes
Pembimbing II : Noor Alis Setiyadi, SKM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan judul :

BEBERAPA FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA TAHUN 2008.
Disusun Oleh : Eka Setyarini
NIM

: J 410 040 010

Telah kami setujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal Skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta, 6 Desember 2008

Pembimbing I

Pembimbing II

Azizah Gama T, SKM, M. Kes

Noor Alis Setiyadi, SKM

NIK. 1017

NIK.1043
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :


BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA TAHUN 2008.

Disusun Oleh : Eka Setyarini


NIM

: J 410 040 010

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan


Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada
tanggal
dan telah dipertahankan sesuai dengan masukan
Tim Penguji.
Surakarta,

Ketua Penguji
Anggota Penguji I
Anggota Penguji II

Desember 2008

: Yuli Kusumawati, SKM, M.Kes(Epid)


: Dwi Astuti, S.Pd, M.Kes
: Giat purwoatmodjo, SKM, M.Kes

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(
(
(

)
)
)

Anda mungkin juga menyukai