Anda di halaman 1dari 13

Ophtalmia Simpatika

Galih Arya Wijaya


20090310130

Oftalmia simpatika adalah uveitis


granulomatosa bilateral yang jarang,
tetapi menghancurkan. Timbul 10 hari
sampai beberapa tahun setelah trauma
tembus mata.
Merupakan peradangan bilaeral dengan
penurunan visus dan mata merah

Definisi

Hipersensitivitas terhadap beberapa unsur


dari sel-sel berpigmen di uvea.
Luka pada kecelakaan atau operasi
Benda asing intraokuler
Perforasi ulkus kornea

Etiologi

Oftalmia simpatika dilaporakan terjadi


setelah dilakukan beberapa prosedur
intraokular seperti : trans-scleral
neodymium: YAG cyclodestruction,
cataract extraction, evisceration,
paracentesis, iridectomy, pars plana
vitrectomy, dan retinal detachment repair.
Oftalmia simpatika juga dilaporkan setelah
terjadi ulkus kornea perforasi, radiasi
pada melanoma koroid, dan external
beam radiation.

fotofobia,
Kemerahan
penglihatan kabur krn KP, kdg floaters.
Eksudat halus putih-kekuningan di lapisan
dalam retina (nodul Dalen-Fuchs) kadangkadang tampak di segmen posterior.
ablatio retinae serosa

Gejala klinis

Konjungtiva injeksi
Iris menebal akibat lymphocytic infiltration,
dapat menjadi sinekia posterior.
TIO mungkin meningkat karena sel-sel
inflamasi memblokade sistem trabekula, atau
TIO menurun karena ciliary body shutdown
Inflamasi yang lama menyebabkan terjadi
serous retinal detachment dan optic nerve
swelling dan inflamasi segmen posterior

Cont

Fluorescin angiography dapat sebagai alat diagnosis

Fluorescin angiography of the acute phase of


sympathetic ophthalmia showing multiple
hyperfluorescent does in the mid-periphery with
some confluence anteriorly

Pemeriksaan histopatologis adalah untuk


menilai ada tidaknya granulomatous
inflammation di jaringan uvea, kecuali
choriocapillaris dan pembuluh darah retina.
Pada pemeriksaan histopatogis ditemukan
yellowish-white choroidal lessions yang
menyatu dengan limfosit, histiosit, dan
depigmented RPE cells yang mengelilingi
Bruchs membrane.
Infiltrat retina dilaporkan pada 18% kasus
oftalmia simpatika.

Histopatologis

Uveitis granulomatosa : koroid dominan sel


epiteloid dan sel-sel raksasa multinukleus

Enukleasi dalam 10 hari pasca trauma.

Mata Simpatis harus diterapi secara agresif


dengan kortikosteroid lokal atau sistemik.

Kortikosteroid sistemik adalah first line


therapy untuk oftalmia simpatika. Dapat pula
diberikan topical dengan sub-tenon atau
transseptal injection.

Prednison oral dosis tinggi (1-2


mg/kgBB/hari) dan diturunkan perlahan
dalam 3-4 bulan.

Terapi

Cont

Pada kasus yang berat dapat diberikan


kortikosteroid IV (methylprednisolon 1gr/hari
untuk 3 hari).
Siklopegia mencegah sinekia posterior
Cyclosporine sebagai pengganti steroid. Dosis
cyclosporine 5mg/kgBB/hari dan dinaikkan
sampai reaksi inflamasi terkontrol.
Immunosupresif lainnya seperti chlorambucil,
cyclophosphamide, atau azathioprine dapat
digunakan apabila reaksi inflamasi tidak
terkontrol dengan kortikosteroid atau
cyclosporine

Menghindari oftalmia simpatika dengan


mengobati luka-luka perforasi dengan
sterilitas yang tinggi. Bila ada luka di
kornea dengan iris prolaps yang baru
maka dilakukan:
Indikasi mutlak untuk enukleasi bulbi
untuk menghindari oftalmia simpatika
adalah :
1. Mata yang pecah sama sekali
2. N.II yang putus

Preventif

Anda mungkin juga menyukai