Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Kimia Mulawarman Volume 7 Nomor 5, Mei 2010

Kimia F. MIPA Unmul

ISSN 1693-5616

PENGARUH pH TERHADAP ADSORPSI


ION LOGAM KADMIUM(II) OLEH ADSORBEN JERAMI PADI
THE INFLUENCE OF pH TOWARD THE ADSORPTION OF
CADMIUM(II) METAL ION BY RICE STRAW
Ahmad Fatoni1), Noor Hindryawati1) dan Norma Sari2)
1). PS. Kimia F.MIPA Universitas Mulawarman
2). Alumni PS. Kimia F. MIPA Unmul
Jln. Barong Tongkok No. 4 Tlp. (0541) 749152 Samarinda 75123
Abstract
The research about the adsorption of cadmium(II) metal ion by rice straw adsorbent influenced by
pH has been done. Adsorption process influenced by pH 2, 4, 6 and 8. The adsorption process
done by shaker method and the initial concentration of cadmium(II) metal ion is 25 mg/L.
Analysis of cadmium metal as cadmium(II) metal ion by Atomic Absorption Spectrophotometer
(AAS). The result of this research showed at pH of 6, cadmium(II) metal ion which adsorbed by
rice straw adsorbent up to 70 % from 25 mg/L of the initial concentration of cadmium(II) metal
ion and the adsorption of cadmium(II) metal ion by rice straw have been attained equilibrium.
Keywords : pH, rice straw adsorbent, cadmium(II) metal ion, adsorption.

A. PENDAHULUAN
Proses penghilangan logam berat atau bukan
logam berat seringkali menggunakan metode adsorpsi .
Metode ini efektif menghilangkan logam berat walau
hanya dilakukan dengan proses adsorpsi yang relatif
sederhana (Filho , dkk.,2007). Proses adsorpsi dapat
terjadi secara kimia ataupun fisika. Pada adsorpsi
fisika, adsorpsi disebabkan gaya van der waals yang
ada pada permukaan adsorben . Sedangkan pada
adsorpsi kimia, terjadi reaksi antara logam yang
diserap dengan adsorben (Sukardjo, 1985).
Penelitian-penelitian tentang studi adsorpsi
logam dengan menggunakan adsorben telah banyak
dilakukan. Memanfaatkan limbah hasil pertanian atau
perkebunan sebagai adsorben yang mengandung
selulosa untuk studi adsorpsi logam juga telah banyak
dilakukan akhir-akhir ini. Fatma, (2002) telah meneliti
sabut kelapa untuk penyerapan ion logam cadmium.
Abia dan Asuquo, (2007) meneliti serat buah kelapa
sawit sebagai adsorben ion logam Cd(II) dan Cr(III).
Igwe dan Abia, (2006) meneliti serat/sabut kelapa
sebagai adsorben in logam As(III). Igwe dan Abia,
(2007) meneliti batang jagung sebagai adsorben ion
logam Cd(II), Pb(II) dan Zn(II). Babarinde, dkk.,
(2008) meneliti pembungkus buah jagung sebagai
biosorben ion logam Zn(II)
Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas,
ternyata adsorben limbah hasil pertanian atau
perkebunan tersebut mengandung selulosa. Pada
penelitian ini akan dipilih limbah hasil pertanian yaitu
jerami padi yang menurut Reddy dan Yang (2006)
dinyatakan bahwa komposisi jerami padi terdiri dari 40
% selulosa, 30 % hemiselulosa, 15 % silika dan 15 %
lignin.
Kimia F. MIPA Unmul

Adsorben jerami padi yang diperoleh


kemudian digunakan untuk adsorpsi ion logam
kadmium(II) dalam larutan berair yang dipengaruhi
pH.
B. METODE PENELITIAN
2.1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan antara lain Spektroskopi
Serapan Atom (SSA) merek SHIMADZU AA 6200,
alat-alat gelas standar laboratorium, oven, shaker,
blender, ayakan dll.
2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan antara lain jerami
padi, kertas saring, aquades, 3CdSO4.8H2O, larutan
HNO3, larutan HCl, dll.
2.3. Preparasi jerami padi
Jerami padi direndam dalam aquades selama 24
jam. Setelah itu dibilas dengan aquades dan
dikeringkan secara terbuka. Setelah kering kemudian
ditumbuk atau diblender dan terakhir diayak dengan
menggunakan ayakan 40 mesh.
2.4. Aktivasi jerami padi (Abia dan Asuquo, 2007)
Serbuk jerami padi yang berukuran 40 mesh
tersebut kemudian direndam dalam larutan HNO3 0,3
M dengan volume berlebih selama 24 jam. Setelah
selesai kemudian disaring dengan kertas saring. Residu
kemudian dibilas dengan aquades sampai air filtrat (air
bilasan) mempunyai pH netral. Setelah itu dikeringkan
dalam oven pada suhu 500C. Setelah kering dinamakan
adsorben jerami padi.
2.5. Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion logam
kadmium(II) oleh adsorben jerami padi
Dipipet 20 mL larutan ion logam kadmium(II)
dengan konsentrasi 25 mg/L dan diatur pH-nya

59

Ahmad Fatoni, Noor Hindryawati dan Norma Sari


Kimia F. MIPA Unmul

Pengaruh PH

menjadi 2. Dalam larutan tersebut kemudian


ditambahkan adsorben jerami padi sebanyak 0,1 gr.
Campuran
kemudian dikocok dengan
memutarnya dengan shaker selama 60 menit. Setelah
selesai kemudian disaring dan filtrat yang mengandung
ion logam kadmium(II) sisa (yang tidak terserap oleh
adsorben jerami padi) diukur konsentrasinya dengan
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Dengan prosedur yang sama, pH kemudian
ditingkatkan menjadi 4, 6 dan 8.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ditunjukan seperti dalam
gambar 1.

Dari gambar 1 tersebut ternyata pH


berpengaruh terhadap adsorpsi ion logam Cd(II) oleh
adsorben jerami padi. Hal ini sesuai menurut
Akaninwor dkk, (2007) yang menyatakan bahwa
pemindahan logam-logam dari larutan berair melalui
proses adsorpsi dihubungkan dengan pH larutan.
Dari gambar 1 juga terlihat bahwa adsorpsi
ion logam kadmium(II) oleh adsorben jerami padi
meningkat dari mulai pH 2 sampai pH 6. Penurunan
pH larutan akan meningkatkan konsentrasi ion H+
dalam larutan sehingga akan berikatan dengan gugus
hidroksil dalam selulosa membentuk OH2+ (-CH2OH2+)
dan berakibat menurunkan situs negatif adsorben
sehingga menyebabkan tolakan dengan ion-ion logam
(Akaninwor dkk., 2007) seperti dalam reaksi :

% ion logam Cd(II) teradsorpsi

80
70

CH2OH2+
O

50

OH

40
OH

30
20
10

pH

Gambar 1. % ion logam Cd(II) yang teradsorpsi oleh


adsorben jerami padi yang dipengaruhi
pH.
Terjadinya interaksi antara ion logam
kadmium(II)
dengan
adsorben
jerami
padi
dimungkinkan pada selulosa jerami padi. Israel dkk
(2008) menyatakan selulosa adalah polimer rantai
panjang karbohidrat polisakarida betaglukosa dan
gugus fungsi-gugus fungsi yang ada dalam selulosa
murni adalah hidroksil (OH-) yang membuat selulosa
poliol (polyol) dengan gugus fungsi alkohol primer (CH2OH) atau sekunder (-CHOH) sehingga dapat
terjadi adsorpsi pada material selulosa.
Gang dan Weixing (1998) dalam Igwe, dkk.,
(2005) menyatakan bahwa adsorpsi ion-ion logam pada
material selulosa dapat digolongkan dalam 2 bentuk
utama yaitu adsorpsi instrinsik (intrinsic adsorption)
dan interaksi kolombik (coulombic interaction).
Adsorpsi intrinsik pada material selulosa ditentukan
oleh area permukaannya yang dapat ditinjau dengan
pengaruh perbedaan ukuran adsorben (Igwe dan Abia,
2003 dalam Igwe, dkk., 2005). Sedangkan interaksi
kolombik dapat ditinjau dari adsorpsi spesies kation
dengan spesies anion dalam adsorben (Gang dan
Weixing, 1998 dalam Igwe dkk, 2005). Lazlo (1994)
dalam Kumar (2006) menyatakan permukaan selulosa
menjadi muatan parsial negatif ketika direaksikan
dalam medium air dan terjadi proses interaksi
kolumbik (coulombic) dengan spesies kationik di
dalam air.

OH

Selulosa jerami padi

60

+ H+

CH2OH

60

OH

Selulosa jerami padi

Dari pernyataan dan reaksi diatas maka pada


pH 2, adsorpsi ion logam kadmium(II) oleh adsorben
jerami padi < pada pH 4 < pada pH 6 akibat kompetisi
antara ion logam kadmium(II) dengan ion H+ dalam
larutan dalam berinteraksi dengan selulosa yang
terdapat dalam jerami padi. Semakin pH diturunkan,
maka kompetisi antara ion logam kadmium(II) dengan
ion H+ dalam larutan dalam berinteraksi dengan
selulosa yang terdapat dalam jerami padi semakin besar
, dengan naiknya pH maka interaksi antara ion logam
kadmium(II) dengan ion H+ dalam larutan dalam
berinteraksi dengan selulosa yang terdapat dalam
jerami padi semakin besar.
Dari gambar 1 tersebut juga terlihat bahwa
pada pH 7, % ion logam Cd(II) yang teradsorpsi oleh
adsorben jerami padi hampir sama dengan pada pH 6,
sehingga diumungkinkan pada pH 6 dapat dinyatakan
bahwa ion logam Cd(II) yang teradsorpsi oleh adsorben
jerami padi telah mengalami kejenuhan. Pada pH 8
terjadi penurunan adsorpsi ion logam Cd(II) oleh
adsorben jerami padi. Menurut Akaninwor, dkk.,
(2007) adanya peningkatan pH akan menurunkan
jumlah ion H+ dalam larutan dan akan menaikkan
ionisasi gugus hidroksil (OH-).
D. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pada pH 6, adsorpsi ion logam kadmium(II)
oleh adsorben jerami padi dapat mencapai diatas 70 %
dari konsentrasi awal ion logam kadmium(II) 25 mg/L.
4.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar
adsorben jerami padi tersebut dimodifikasi dengan
senyawa organik lain.

Kimia F. MIPA Unmul

Jurnal Kimia Mulawarman Volume 7 Nomor 5, Mei 2010


Kimia F. MIPA Unmul

ISSN 1693-5616

DAFTAR PUSTAKA
1. Abia, A. A and Asuquo, E.D, 2007, Kinetics of Cd2+ and Cr3+ Sorption from Aqueous Solutions Using
Mercaptoacetic Modified and Unmodified Oil Falm Fruit Fiber (Elaeis guineensis) Adsorbent, Tsinghua Science and
Technology, 12(4): 485-495
2. Akaninwor, J.O; Wegwu, M.O and Iba, I.U, 2007, Removal of Iron, Zinc and Magnesium from Polluted Water
Samples Using Thioglicolic Modified Oil-Palm Fibre, African Journal of Biochemistry Research, Vol. 1 (2) : 11-13.
3. Babarinde, N.A. A.; Babalola, J. O. and Adebisi, O. B., 2008, Kinetic, Isotherm and Thermodynamic Studies of The
Biosorption of Zinc(II) from Solution by Maize Wrapper, International Journal of Physical Sciences, Vol. 3 (2) :
050-055.
4. Fatma, 2002, Studi Pemanfaatan Sabut Kelapa Untuk Penyerapan Ion Kadmium Dari Limbah Pabrik Pelapisan Seng,
Jurnal Penelitian Sains, No. 12 : 82-89.
5. Filho , N.C ; Venancia, E.C ; Barriquello , M.F ; Hechenleither , A.W and Pineda, E.A.G, 2007, Methylene Blue
Adsorption Onto Modified Lignin From Sugar Cane Bagase, Ecletica Quimica, Vol. 32 (4) : 63 70
6. Igwe, J.W and Abia, A.A, 2006, Sorption Kinetics and Intrapaticulate Diffusivity of As(III) Bioremediation from
Aqueous Solution, Using Modified and Unmodified Coconut Fiber, Ecletica Quimica, Vol. 3 No. 3 : 23-29.
7. Igwe, J.C; Nwokennaya, E.C and Abia, A.A, 2005, The Role of pH in Heavy Metal Detoxification by Biosorption
from Aqueous Solutions Containing Chelating Agents, African Journal of Biotechnology, Vol. 4 (10) : 1119-1112.
8. Igwe, J. W and Abia, A. A., 2007, Equilibrium Sorption Isotherm Studies of Cd(II), Pb(II) and Zn(II) ions
Detoxification from Waste Water Using Unmodified and EDTA Modified Maize Husk, Electronic Journal of
Biotechnology, Vol. 10, No. 4 : 536-543.
9. Israel, A.U ; Obot, I.B ; Umorem , S.a ; MK Pennie , V and Asuquo, J.E , 2008 . Production Of Cellulosic Polimers
From Agricultural Wastes, E- Journal Of Chemistry , Vol .5 , No.1 : 81-85
10. Kumar, U., 2006, Agricultural Products and By Products as a Low Cost Adsorbent for Heavy Metal Removal from
Water and Wastewater : A Review, Scientific Research and Essay, Vol. 1 (2) : 033-037.
11. Reddy, N dan Yang, Y. , 2006 , Properties Of High Quality Long Natural Cellulose Fibers From Rice Straw ,
Journal Agricultural Food Chemistry , Vol . 54 : 8077 8081
12. Sukardjo. 1985. Kimia Anorganik , Rineka Cipta , Jakarta .

Kimia F. MIPA Unmul

61

Anda mungkin juga menyukai