Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM INTI

MATEMATIKA
Dilengkapi dengan program basic

Berdasarkan
KURIKULUM KTSP
Edisi 2010

9A
UNTUK

SMP/ MTs

AISAH AMINI FITRIA(A410080349)

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmad dan karunianya sehingga buku Matematika SMP/MTs ini
dapat diselesaikan. Pengembangan kurikulumdilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Kurikulum merupakan alat yang penting bagi keberhasilan suatu
pendidikan untuk meningkatkan usaha tersebut. Kurikulum 2006 ( Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ) menekankan pada kemampuan peserta didik dalam
belajar sesuatu standar kompetensi yang ditetapkan. Buku ini memberikan
pendekatan belajar agar siswa mudah memahami materi yang terkandung, juga
membangun motivasi siswa untuk dapat mengaitkan suatu materi dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam buku ini disajikan beberapa hal, antara lain:
1. Memuat standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
2. Di balik peristiwa, berisi suatu penerapan materi pelajaran dalam
kehidupan sehari- hari.
3. Contoh soal beserta pembahasan soal yang bertujuan untuk menngkatkan
kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik.
4. Diskusi yang harus dilakukan peserta didik dengan tujuan untuk menggali
informasi tentang penerapan dan pemahaman konsep.
5. Latihan mandiri yang bertujuan mengevaluasi penerapan dan pemahaman
konsep yang dikuasai oleh peserta didik.
Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini jauh dari kesempurnaan, sesuai
dengan peribahasa yang mengatakan Tak Ada Gading Yang Tak Retak , maka
penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan buku ini.
Akhirnya penulis berharap semoga buku ini dapat memenuhi harapan kita semua.
Januari

2010

Penulis

STANDAR KOMPETENSI DAN


KOMPETENSI DASAR
Standar Kompetensi
Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam
pemecaha masalah
Kompetensi Dasar
1.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana
1.2 Menentukansuku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
1.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri
1.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret

DAFTAR ISI

BAB 6 Barisan dan Deret


6.1 Pola Bilangan...................................................................154
6.2 Barisan Bilangan............................................................. 164
6.3 Deret................................................................................. 171
Refleksi ....... 176
Rangkuman .................... 176
Evaluasi Mandiri ............... 177
Petunjuk Penyelesaian (Hint) Evaluasi Mandiri .............................. 179
Daftar Pustaka......................................................................................

Diagram Alur
Barisan dan deret bilangan

Pola Bilangan

Barisan Bilangan

Aritmatika

Deret Bilangan

Geometri

Aritmatika

Genap

Ganjil

Persegi
panjang

Persegi

Pascal

Geometri

Segitiga

A. Jenis Dan Bentuk Pola Bilangan


1.
Apa yang akan kamu
pelajari?
Pola bilangan ganjil dan
genap
Pola bilangan persegi,
segitiga, dan persegi
panjang
Kata kunci
Bentuk pola

Pola Bilangan Ganjil


Diskusi 1 ( berpikir kritis):

Gambar 1.1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

Apakah gambar diatas membentuk suatu pola?

Nyatakanlah dengan suatu bilangan yang ditunjukkan dengan banyaknya


titik, pola bilangan apakah yang kamu dapatkan? Jelaskan!

Dapatkah kamu membuat pola bilangan yang lain?


Diskusi 2( berpikir kritis )
Pada gambar 1.2 disamping, apakah
antara persegi yang berwarna dengan
persegi yang tidak berwarna membentuk
pola bilangan ganjil? Jelaskan!
Selanjutnya kita bandingkan jumlah
bilangan- bilangan ganjil terhadap luas
persegi. Perhatikanlah!

1 = 1 x 1 = 12
1 + 3 = 2 x 2 = 22
1 + 3 + 5 = 3 x 3 = 32
1 + 3 + 5 + 7 = 4 x 4 = 42

1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 5 x 5 = 52
Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antara hasil penjumlahan bilanganbilangan ganjil yang terurut dengan luas persegi panjang.
Dapatkah kita simpulkan bahwa jumlah dari n bilangan ganjil yang pertama
adalah n2.
Contoh 1:
Tentukanlah jumlah dari 8 bilangan ganjil yang pertama!
Penyelesaian:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11+ 13 + 15 = 64 atau n2 = 82 = 64
2. Pola bilangan genap
Pola bilangan genap yang kita pelajari adalah yang semestinya pada himpunan
bilangan asli.
Diskusi 3 ( berpikir kritis )

Gambar 1.3
Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini.

Apakah gambar diatas membentuk suatu pola?

nyatakanlah dengan suatu pola bilangan apakah yang kamu dapatkan?


Jelaskan!

Dapatkah kamu membuat pola bilangan genap yang lain?

Diskusi 4 ( berpikir kritis )

Gambar 1.4

Menurut gambar diatas, apakah antara persegi yang berwarna dengan persegi yang
tidak berwarna membentuk pola bilangan genap? Jelaskan!
Selanjutnya kita bandingkan jumlah bilangan- bilangan yang genap itu terhadap
luas persegi panjang. Perhatikanlah pola penjumlahan berikut!
2=2
2+4=6
2 + 4 + 6 = 12
2 + 4 + 6 + 8 = 20
2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42
Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antar hasil penjumlahan bilanganbilangan genap yang terurut dengan luas persegi panjang?
Dapat kita simpulkan bahwa jumlah dari n bilangan genap yang pertama adalah
n(n + 1)
Contoh 2:
Tentukan jumlah dari 7 bilangan genap yang pertama!
Penyelesaian:
Tujuh bilangan genap yang pertama adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14
Jumlah 7 bilangan genap yang pertama adalah = n (n + 1) = 7 ( 7 + 1 ) = 56
3. Pola bilangan persegi
Bilangan persegi adalah bilangan yang memiliki pola seperti persegi.

Gambar 1.5
Pada pola gambar diatas,tuliskan jumlah noktah dari masing- masing pola. Coba
kamu gambarkan pola bilangan apakah yang ditunjukkan noktah pola ke-6?

Karena bilangan- bilangan 1, 4, 9, 16 berhubungan dengan persegi, maka bilangan


itu dinamakan pola bilangan persegi.
Pola bilangan ke-n dari bilangan persegi adalah n2
Contoh 3
Hitunglah jumlah titik pola ke-10 dari bilangan persegi.
Penyelesaian:
Banyak titik pola ke-10 dari bilangan persegi adalah n2 = 102 = 100
4. pola bilangan segitiga
Dalam sebuah akrobat para pemainnya mendominasikan keahliannya yaitu
pemain atas berdiri pada pundak pemain dibawahnya, sehingga yang paling tinggi
hanya satu orang. Jika diperhatikan, berbentuk apakah susunan pemain akrobat
itu? Bila banyaknya orang pada tingkat ke-2 dan ke-3? Pola bilangan segitiga
diambil dari salah satu barisan bilangan pada segitiga pascal.
Bila kita gambar menggunakan noktah-noktah, akan memiliki pola seperti pada
gambar 1.6 dibawah ini.

Gambar 1.6
Tuliskan banyaknya noktah-noktah pada pola diatas.Berapakah banyaknya noktah
pada pola ke-6, ke-7, ke-8, dan seterusnya.
Pola barisan diatas1, 3, 6, 10,....karena bentuknya seperti segitiga, maka pola
bilangan itu disebut pola bilangan segitiga.
5. pola bilangan persegi panjang
Bilangan persegi panjang adalah bilangan yang polanya seperti persegi panjang.
Diskusi 5 ( berpikir kritis ) :
Pada setiap perpisahan sekolah, setiap anak dimintai foto untuk dipajang pada
sebuah bingkai yang berbentuk persegi. Setiap satu tahun sekali ada pergantian

foto disusun membentuk suatu pola bilangan. Jumlah foto pada bingkai pertama
ada 2, bingkai kedua 6, bingkai ketiga ada 20, dan seterusnya. Jadi, jumlah foto
yang dipasang pada bingkai persegi akan membentuk pola bilangan persegi.
Perhatikan gambar 1.7

Tentukanlah banyaknya noktah-noktah pada masing-masing pola diatas.berapakah


banyaknya noktah pada pola ke 6? Pola bilangan diatas adalah 2, 6, 9, 20,...karena
bentuknya seperti persegi panjang, maka pola bilangan itu dinamakan pola
bilangan persegi panjang.
6. Pola bilangan segitiga pascal
Blaise Pascal (1632-1662) adalah Matematikawan dari Prancis. Ia menyusun pola
bilangan yang sangat unik, yaitu segitiga pascal. Untuk lebih memahami pola
bilangan segitiga pascal, perhatikanlah gambar 1.8 berikut:
1
1
1
1
1
1

2
3

4
5

1
1
3
6

10

1
4

10

1
5

Bilangan pada diagonal-diagonal segitiga pascal dapat dilihat pada pascal, yaitu:
o Diagonal ke-1: 1, 1, 1, 1,.....
o Diagonal ke-2: 1, 2, 3, 4, 5,....
o Diagonal ke-3: 1, 3, 6, 10,...
o Diagonal ke-4: 1, 4, 10,...dan seterusnya
Dapatkah kamu melanjutkan sampai pola diagonal ke-9? Bagaimana kamu
mendapatkannya?

Pola jumlah baris ke-n pada segitiga pascal adalah 2n-1

B. Barisan Bilangan
1. Pengertian Barisan
Apa
Apa yang
yang akan
akan kamu
kamu
pelajari?
pelajari?
Pengertian
Pengertian barisan
barisan
bilangan
bilangan
Mengenal
Mengenal unsurunsurunsur
unsur barisan,
barisan, suku,
suku,
dan
dan beda.
beda.
Menentukan
Menentukan suku
suku kekenn dari
dari suatu
suatu barisan
barisan
Kata
Kata Kunci:
Kunci:
Barisan
Barisan
Suku
Suku keke- nn

Setiap senin di sekolahmu selalu diadakan


upacara bendera.tentunya siswa siswi akan
membentuk suatu barisan yang rapi.
Bagaimanakah cara mengatur barisan
itu supaya rapi?
Bagaimanakah

cara

mengurutkan

barisan?
Apakah

ada

aturan

untuk

mengurutkannya?
Pada suatu barisan, tinggi 6 siswa masing- masing adalah 135 cm, 140 cm, 150
cm, 155 cm, 160 cm, dan 170 cm. Apakah barisan diatas membentuk suatu pola?
Barisan bilangan adalah urutan bilangan bilangan dengan aturan atau pola
tertentu. Setiap bilangan pada barisan bilangan disebut suku.
Perhatikanlah setiap barisan dibawah ini!
a.

1, 3, 5, 7, 9,11, seterusnya yang selalu bilangan ganjil

b.

-20, -15, -10, -5, 0, 5, 10, dan seterusnya yang selalu berselisih 5

Barisan

bilangan pada a sering kita jumpai dalam kehidupan sehari

hari.misalnya, ketika mencari nomor rumah 5, kamu tentu akan mencari pada sisi
yang lain yaitu deretan rumah bernomor ganjil.
Coba perhatikan barisan bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, dan seterusnya.
Suku ke-1 adalah 1, biasanya ditulis dengan lambang U1 = 1
Suku ke-2 adalah 3, biasanya ditulis dengan lambang U2 = 3
Suku ke-3 adalah 5, biasanya ditulis dengan lambang U3 = 5
Dan seterusnya.

Berapakah suku ke-4?


Dalam menentukan suku ke-4 dari barisan harus diketahui tata urutan suku
barisan itu. Dalam hal ini, suatu bilangan yang tetap ditambahkan agar didapat
bilangan di depannya. Bilangan tetap itu disebut selisih atau beda.
Beda itu boleh positif atau negatif. Jika beda itu positif, maka barisan itu menjadi
bertambah nilainya. Jika beda itu negatif, maka barisan itu menjadi berkurang
nilainya.
Contoh 4:
Suatu barisan bilangan diketahui 2, 5, 8, 11....dan seterusnya.tentukanlah
a. Suku ke-1

d. Suku ke-4

b. Suku ke-2

e. Suku ke-5

c. Suku ke-3

g. Aturan tiap suku

f. Beda

Penyelesaian
a.

U1 = 2

g. Aturan

tiap

suku

diperoleh

b.

U2= 5

dengan

c.

U3 = 8

menambahkan 3

d.

U4 = 11

e.

U5 = 14

f.

Bedanya 3

cara

A.
2. Menentukan suku ke-n dari suatu barisan
Penulisan barisan bilangan dapat dinyatakan dalam rumus aljabar. Misalkan:
barisan bilangan ganjil 1, 3, 5, 7,dan seterusnya.dapatkah kamu menyebutkan
suku ke-100? untuk menjawab pertanyaan diatas, kamu tidak perlu menulis baris
bilangan sampai suku ke-100. Akan tetapi, gunakanlah suku ke-n dari barisan
bilangan. Barisan bilangan ganjil tadi dapat kita petakan dengan barisan bilangan
asli.
Bilangan asli 1, 2, 3, 4.....n

1 35 7

Un

Pada tiap suku mempunyai beda 2, maka rumus suku ke-n bilangan ditulis dengan
Un = 2n 1 dengan n anggota bilangan asli. Untuk suku ke-100, suku ke-n tinggal
diganti menjadi U100 = 2 x 100 -1 =199. Jadi, suku ke-100 dari bilangan ganjil
adalah 199
Contoh 5 :
Carilah suku ke-n dari suatu barisan 1, 4, 7, 10 .....dan seterusnnya. Tentukan suku
ke 200 barisan berikut.
Penyelesaian:
Beda suku yang berurutan adalah suku-n adalah Un = 3n 2
U200 = 3 x 200-2 = 598
Jadi, suku ke-200 adalah 598

C. Barisan dan Deret Aritmatika


1. Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika adalah suatu barisan
bilangan yang suku selanjutnya diperoleh
dengan menambah atau mengurangi dengan
suatu bilangan yang tetap kepada suku
sebelumnya. Bilangan yang tetap itu disebut
selisih atau beda. Apabila bedanya positif,
maka barisan itu naik. Apabila bedanya

Apa
Apa yang
yang akan
akan kamu
kamu pelajari?
pelajari?
Pengertian
Pengertian barisan
barisan dan
dan deret
deret aritmatika
aritmatika
naik
naik apa
apa turun.
turun.
Menentukan
Menentukan rumus
rumus suku
suku ke-n
ke-n dari
dari
barisan
barisan aritmatika
aritmatika dan
dan jumlah
jumlah nn suku
suku
pertama
pertama deret
deret aritmatika.
aritmatika.
Menghitung
Menghitung nilai
nilai suku
suku ke
ke ndari
ndari barisan
barisan
aritmatika
aritmatika dan
dan jumlah
jumlah nn suku
suku pertama
pertama
deret
deret aritmatika.
aritmatika.
Kata
Kata kunci
kunci
Beda
Beda
Suku
Suku ke-n
ke-n

negatif, maka barisan itu turun. Perhatikan


barisan barisan berikut.
a. 100, 90, 80, 70,....
b. 6, 12, 18, 24,....
Barisan a dan b merupakan barisan aritmatika. Pada tiap barisan bilanganbilangan diatas, beda dua suku yang berurutan selalu tetap (konstan).

Suatu barisan U1, U2, U3, U4...... Un, disebut barisan aritmatika jika untuk setiap nilai
n berlaku.
U2 - U1, U3 - U2 =...... Un - Un-1 = b, dengan b suatu tetapan yang tidak tergantung pada
n
Menentukan Rumus Suku Ke-n Basisan Aritmatika
Jika suku pertama U1 kita misalkan a, beda kita misalkan b, dan suku ke-n kita
misalkan Un maka barisan aritmatika ditulis sebagai berikut
U1, U2, U3,
a

U4,. . . . . . . Un

a+b a+2b a+3b

a+(n-1)b

rumus suku ke-n suatu barisan aritmatika adalah


U= a+(n-1)b
Sifat-sifat suku ke-n
Un = a + (n - 1)b = a + bn b = bn + (a - b)
Jadi suku ke-n suatu barisan aritmatika dalah fungsi linear dari n, dengan bilangan
asli.
Contoh 6 :
suatu barisan aritmatika 2, 5, 8, 11. . . dan seterusnya.
Tentukanlah :
a.

suku pertama

b.

beda

c.

suku ke-15

d.

rumus suku ke-n

penyelesaian :
Barisan 2, 5, 8, 11. . . dan seterusnya.

= 2 + (14)3

a. suku pertama U1= a= 2

=2 + 42

b. Beda b = 3

= 43

c. Suku ke-15

d. Rumus suku ke-n

U15 = a + (n-1)b

Un = a + (n-1)b

= 2 + (n-1)b

= 2 + (n-1)3

= 2 + 3n-3

Un = 3n-1

Contoh 7 :
Suku pertama sebuah barisan aritmatika sama dengan 2, sedangkan bedanya sama
dengan 5.
a. Carilah suku yang ke-15
b. Suku berapakah yang nilainya sama dengan 97
Penyelesaian:
a. U1 = a = 2
b=5
Un = a + ( n 1)b
= 2 + (n - 1)5
= 2 + 5n - 5
= 5n 3
U15 = 5 x 15 3
= 75 3
= 72
jadi suku ke-15 adalah 72
b. U n = 97
U n = 5n 3
5n = U n + 3
5n = 97 + 3
5n = 100
n=2
Jadi suku yang nilai 97 adalah suku yang ke-20
2. Deret Aritmatika
Pada bahasan sebelumnya kamu sudah mempelajari barisan aritmatika. Jika sukusuku barisan aritmatika kita jumlahkan, maka deret tersebut disebut deret
aritmatika.

Jika U1, U2, U3.... Un adalah suku-suku barisan aritmatika, maka U1+U2+U3....+Un
disebut deret aritmatika.
Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika itu kita lambangkan dengan Sn maka
Sn = U1+U2+U3....+Un
Seorang matematikawan karl friedrech gauss ( 1777 1855 ) ketika di sekolah
dasar, gurunya meminta dia untuk menjumlahkan seratus bilangan asli yang
pertama. Gauss memberikan jawaban dalam beberapa detik, dia menjawab
sebagai berikut:
S100 = 1 + 2 + 3 +....+ 99 + 100
S100 = 100 + 99 +....+ 2 + 1
+
2S100 = 101 + 101 + 101 + ....+ 101 +101
2S100 = 100 x 101
S100 = 100 x 101

= 5050

2
Jadi, jumlah seratus bilangan asli yang pertama adalah 5050.
Kita dapat mencari rumus untuk jumlah n buah suku pertama (Sn), dari aritmatika ,
yaitu
Sn = U1+U2+U3....+Un
Atau Sn = a + (a + b) + ( a +2b) +.....+( Un -2 b) +( Un b ) + Un
Kemudian, urutan suku-suku dijumlahkan dan dibalik sehingga
Sn = a + (a + b) + ( a +2b) +.....+( Un -2 b) +( Un b ) + Un
Sn = Un +( Un b ) +( Un -2 b) +.....+( a +2b) + (a + b) + a
+
2 Sn = (a + Un ) +(a + Un ) +(a + Un ) +......+(a + Un ) +(a + Un )+ (a + Un )
Penjumlahan n suku, tiap sukunya (a + Un )
2 Sn = n ( a + Un )
Sn=
Sn=

n
2

( a + Un ) atau Sn=

n
2
n
2

( a + Un )
[ 2a+(n 1 )b ]

Un = a + ( n - 1 )b
Jadi, Sn merupakan fungsi kuadrat dari n dengan n bilangan asli.

Contoh 8
Ditentukan deret aritmatika 1 + 4 + 7 + 10 + ....
Carilah:
a. Rumus suku ke-n
b. Rumus jumlah n suku pertama Jumlah 20 suku pertama
Penyelesaian:
a. Diketahui: a = 1, dan b = 3
Un = a + ( n - 1 )b
= 1 + ( n - 1 )3
= 3n 1
b. Jumlah n suku pertama
Sn= n ( 1 + 3n - 2 )
2
Sn= n (3n - 1)
2
Sn= 3n2 n
2

c. Jumlah 20 suku pertama


Sn= 3n2 n
2

Sn= 3(20)2 20
2

= 600 10
= 590
Jadi, 20 jumlah suku pertama adalah 590.

D. Barisan Dan Deret Geometri


1. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari
suku sebelumnya dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan
tetap. Bilangan tetap itu yang disebut pembanding atau rasio yang
dilambangkan dengan huruf r.
Perhatikan contoh barisan geometri berikut
1, 2, 4, 8, 16.... rasionya r = 2
2, -6, 18, -54....rasionya r = -3
Suatu barisan UI, U2, U3...... Un disebut barisan geometri, jika untuk tiap nilai
n bilangan asli berlaku U2 = U3 = U4......= Un = r
UI

U2 U3

Un-1

Jika r > 1, artinya r < - 1 atau r > 1 maka barisan suku-suku geometri itu
semakin besar. Barisan tersebut dinamakan barisan geometri naik. Jika Jika r < 1
artinya -1 < r < 1, maka dinamakan barisan deometri turun.
Menentukan Rumus Suku Ke-n Barisan Geometri
Jika suku pertama UI, dinyatakan dengan a dan perbandingan dua suku berurutan
adalah rasio r = dan suku ke- n dinyatakan dengan Un , maka kita dapat
U2 = r U2 =

UI r = ar

UI
U3 = r U3 =

U2 r = ar2

U2
Dari bentuk diatas, kita peroleh suatu barisan geometri, pada umumnya sebagai
berikut
Un = r
Un-1
Contoh 9 :

Un = arn-1

suku pertama suatu barisan geometri sama dengan 16, sedangkan suku ke empat
sama dengan 1024.
Ditanya:
a. Rasio?
b. Rumus suku ke-n?
Penyelesaian :
a. a =16 dan U4 = 128
arn-1

= arn-1

128= 16 r4-1
r3= 8= 2
b. Un = arn-1
= 16 ( 2 )n-1
=16 x 2n-1
2. deret geometri
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri.
Jika a, ar, ar2, ar3,..arn-1 adalah barisan geometri, maka a + ar + ar 2 + ar3 +...+arn-1
disebut deret geometri.
Kalau jumlah n suku deret geometri kita lambangkan dengan S n, maka dapat
ditulis
Sn = a + ar + ar2 + ar3 +...+ arn-1
Kita kalikan persamaan diatas dengan r, diperoleh
r Sn = a + ar + ar2 + ar3 +...+ arn-1+ arn
Sn - r Sn = a arn
Sn =

a (1` r n )
(1 r )

Dengan demikian, jumlah suku n suku pertama deret geometri dapat ditentukan
dengan rumus:
Sn =

a (1` r n )
(1 r )

Dan Sn =

rumus untuk barisan turun atau Jika r < 1

a ( r n 1)
( r 1)

rumus untuk barisan naik atau r > 1

Contoh 9 :

1.1 TRIGONOMETRI, FUNGSI, dan DERET, BARISAN,


ARITMATIKA dan GEOMETRI
Dasar - Dasar trigonometri, Pengertian Fungsi Relasi, Pengertian Pola, Deret, Barisan
Aritmatika dan Geometri.
1.2

SENIN, 18 JANUARI 2010

1.2.1 Barisan Geometri 1


1. BARISAN GEOMETRI
BARISAN GEOMETRI adalah sederetan bilangn yang berupa
suku ( satuan ) atau unit ( U )dan di tulis secara
berurutan, dimana perbandingan dua buah suku yang
berurutan berharga konstan (tetap) dan dilambangkan
rasio yang dilambangkan dg r.
U1, U2, U3, ......., Un-1, Un disebut barisan geometri, jika
U1/U2 = U3/U2 = .... = Un / Un-1 = konstanta
Konstanta ini disebut pembanding / rasio (r)
Rasio r = Un / Un-1
Suku ke-n barisan geometri
a, ar, ar , .......arn-1
U1, U2, U3,......,Un
Suku ke n Un = arn-1
2. DERET GEOMETRI
a + ar + ....... + arn-1 disebut deret geometri
a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku
Jumlah n suku
Sn = a(rn-1)/r-1 , jika r>1
= a(1-rn)/1-r , jika r<1
Keterangan:
a.

Rasio antara dua suku yang berurutan adalahtetap

b.

c.

d.
e.

f.

Barisan geometri akan naik, jika untuk setiap n


berlaku
Un > Un-1
Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n
berlaku
Un < Un-1
Bergantian naik turun, jika r < 0
Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1
Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
_______
__________
Ut = U1xUn = U2 X Un-1
dst.
Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan
geometri, maka untuk memudahkan perhitungan,
misalkan bilangan-bilangan itu adalah a/r, a, ar

3. DERET GEOMETRI TAK BERHINGGA


Deret Geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari
U1 + U2 + U3 + ..............................

Un = a + ar + ar .........................
n=1
dimana n dan -1 < r < 1 sehingga rn 0
Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri
didapat :
Jumlah tak berhingga

S = a/(1-r)

Deret geometri tak berhingga


akan konvergen(mempunyai jumlah) untuk -1 < r < 1
Catatan:
a + ar + ar2 + ar3 + ar4 + .................

Jumlah suku-suku pada kedudukan ganjil


a+ar2 +ar4+ .......

Sganjil = a / (1-r)

Jumlah suku-suku pada kedudukan genap


a + ar3 + ar5 + ......

Sgenap = ar / 1 -r

Didapat hubungan : Sgenap / Sganjil = r


PENGGUNAAN
Perhitungan BUNGA TUNGGAL (Bunga dihitung berdasarkan
modal awal)
M0, M1, M2, ............., Mn
M1 = M0 + P/100 (1) M0 = {1+P/100(1)}M0
M2 = M0 + P/100 (2) M0 = {1+P/100(2)} M0
.
.
.
.
Mn =M0 + P/100 (n) M0 Mn = {1 + P/100 (n) } M0

Perhitungan BUNGA MAJEMUK (Bunga dihitung berdasarkan


modal terakhir)
M0, M1, M2, .........., Mn
M1 = M0 + P/100 . M0 = (1 + P/100) M0
M2 = (1+P/100) M0 + P/100 (1 + P/100) M0 = (1 + P/100)
(1+P/100)M0
= (1 + P/100) M0
.
.
.
Mn = {1 + P/100}n M0
Keterangan :
M0 = Modal awal
Mn = Modal setelah n periode
p = Persen per periode atau suku bunga
n = Banyaknya periode
Catatan:
Rumus bunga majemuk dapat juga dipakai untuk masalah
pertumbuhan tanaman, perkembangan bakteri (p > 0) dan juga

untuk masalah penyusutan mesin, peluruhan bahan radio aktif (p


< 0).
internet dan LKS
Diposkan oleh Maya World di 02.40 Tidak ada komentar:

1.2.2 Barisan Aritmatika 1

BARISAN ARITMATIKA
BARISAN ARITMATIKA adalah suatu barisan yang selisih antara dua suku yang
berurutan slalu tetap.
U1, U2, U3, .......Un-1, Un disebut barisan aritmatika, jika
U2 - U1 = U3 - U2 = .... = Un - Un-1 = konstanta
Selisih ini disebut juga beda (b) = b =Un - Un-1
Suku ke-n barisan aritmatika a, a+b, a+2b, ......... , a+(n-1)b
U1, U2, U3 ............., Un

Rumus Suku ke-n :


Un = a + (n-1)b = bn + (a-b) Fungsi linier dalam n

DERET ARITMATIKA

a + (a+b) + (a+2b) + . . . . . . + (a + (n-1) b) disebut deret


aritmatika.
a = suku awal
b = beda
n = banyak suku
Un = a + (n - 1) b adalah suku ke-n
Jumlah n suku
Sn = 1/2 n(a+Un)
= 1/2 n[2a+(n-1)b]
= 1/2bn + (a - 1/2b)n Fungsi kuadrat (dalam n)
Keterangan:

1. Beda antara dua suku yang berurutan adalah tetap (b =


Sn")
2. Barisan aritmatika akan naik jika b > 0
Barisan aritmatika akan turun jika b < 0
3. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 atau Un = Sn' - 1/2 Sn"
4. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
Ut = 1/2 (U1 + Un) = 1/2 (U2 + Un-1)
dst.
5. Sn = 1/2 n(a+ Un) = nUt Ut = Sn / n
6. Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan aritmatika,
maka untuk memudahkan perhitungan misalkan bilanganbilangan itu adalah a - b , a , a + b

Diposkan oleh Maya World di 02.39 Tidak ada komentar:

1.2.3 Deret , Baris, dan Pola


* BARISAN adalah urut-urutan bilangan dengan aturan
tertentu.
contoh :
Barisan bilangan ganjil : 1, 3, 5, 7, .............
* POLA adalah jajaran bilangan yang berbentuk bangun.
misalnya :
Pola bilangan segitiga
Pola bilangan kuadrat/persegi
* DERET BILANGAN adalah barisan bilangan yang dinyatakan
dg tanda jumlah.
contoh:
1+3+5+7+................
* NOTASI SIGMA adalah suatu cara untuk menyatakan bentuk
penjumlahan yang singkat yang dilambangkan dengan " " dibaca
"sigma" yang merupakan huruf umum yunani dr huruf S yang
merupakan huruf pertama dr kata"SUM" yang artinya jumlah.

*Suku-suku suatu barisan adalah nilai-nilai dari suatu fungsi


yang daerah definisinya himpunan bilangan asli (n = natural =
asli)
Contoh:
1. Un = 2n - 1
adalah suku ke-n dari suatu barisan, dimana n N = {1,2,3,.....}
Barisan itu adalah : 1,3,5,7,....

2. Diketahui barisan 1/3 , 1/6 , 1/9


Rumus suku ke-n barisan ini adalah Un = 1/3n
Diposkan oleh Maya World di 02.38 Tidak ada komentar:
1.3
RABU, 06 JANUARI 2010

1.3.1 OPERASI pada FUNGSI


Misal
diketahui
skalar
real
dan fungsi-fungsi f dan g. Jumlahkan f + g, Kurangkan f g, dikalikan dengan skalar f, perkalian
antara f.g, dan hasil bagi f/g masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

Domain masing-masing fungsi di atas adalah irisan domain f dan domain g, kecuali untuk
,

Contoh: Jika f dan g masing-masing:

maka tentukan: f + g, f g ,f . g , dan f/g beserta domainnya.


Penyelesaian:

Karena

, maka f + g, f g ,f . g , dan f/g masing-masing

mempunyai domain:
Diposkan oleh Maya World di 00.34 Tidak ada komentar:

1.3.2 JENIS - JENIS FUNGSI


Fungsi Surjektif, Fungsi Injektif, dan Fungsi Bijektif

Berikut diberikan beberapa fungsi yang memenuhi syarat-syarat tertentu .


Diberikan fungsi f : A -> B.
1.

Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai kawan anggota


himpunan A, maka f disebut fungsi surjektif atau fungsi pada(onto
function).

1.

Apabila setiap anggota himpunan B mempunyai yang kawan di A,


kawannya
tunggal,
maka f disebut fungsi
injektif atau fungsi 1-1 (into function).

1.

Jika setiap anggota himpunan B mempunyai tepat satu kawan


diA maka f disebut fungsi bijektif atau korespodensi 1-1. Mudah
dipahami bahwa korespondensi 1-1 adalah fungsi surjektif
sekaligus injektif.

2.

Diposkan oleh Maya World di 00.31 Tidak ada komentar:

1.3.3 FUNGSI INVERS


INVERS

Diketahuifungsi
. Kebalikan (invers) fungsi f adalah relasi g dariY ke X. Pada
umumnya, invers suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi. Sebagai contoh, perhatikan
Gambar 2.1.7 di bawah ini.

Apabila

merupakan korespondensi 1 1, maka mudah ditunjukkan bahwa

invers f juga merupakan fungsi. Fungsi ini disebut fungsi invers, ditulis dengan notasi
. Perhatikan Gambar 2.1.8 berikut.

Jadi:

dengan

Contoh 2.1.5 Tentukan

jika diketahui

Penyelesaian:

Jadi,

.?

Contoh 2.1.6 Tentukan inversnya jika diketahui:

Penyelesaian: (i). Untuk

(ii). Untuk

(iii).Untuk

. Sehingga, diperoleh:

atau:

Selanjutnya, dari (i), (ii), dan (iii) diperoleh:

. Sehingga:

.
Diposkan oleh Maya World di 00.26 Tidak ada komentar:

1.3.4 RELASI
Hubungan/relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah
suatu pemasangananggota-anggota A dengan anggota-anggota B.
A. SEBUAH RELASI R TERDIRI DARI:
1. Himpunan A
2. Himpunan B
3. Sebuah kalimat terbuka P(x,y) yang menyatakan hubungan antara
himpunan A dengan himpunan B.
Dimana x bersesuaian dengan a A dengan y bersesuaian dengan
b B.
Bila P(a,b) betul maka a berelasi dengan b. Ditulis a R b
Bila tidak demikian maka a R b
B. SEBUAH RELASI DAPAT DINYATAKAN DENGAN:
1. Himpunan Pasangan Berurutan (a,b)
2. Kalimat terbuka P(x,y)
3. Diagram cartesius ( diagram A x B )
4. Diagram panah
bila R adalah sebuah relasi, maka himpunan dari relasi ini adalah:
R = {(a,b) a A; b B; P(a,b) adalah betul}
Ket: Jika A=B, maka P(x,y) mendefinisikan sebuah relasi di dalam A.
contoh :
R = (A,B, P(x,y))
A = {2,3,4}
B = {3,4,5,6}
P(x,y) menyatakan x pembagi y
Himpunan penyelesaian relasi ini adalah
a. Himpunan pasangan berurutan
R = {(2,4), (2,6), (3,3), (3,6), (4,4)}
b. Diagram cartesius

c. Diagram panah

RELASI INVERS
Setiap Relasi dari A ke B, mempunyai relasi R-1 dari B ke A yang didefinisikan
sebagai
R-1 = {(b,a) (a,b) R}
contoh:
A = {1,2,3}; B = {a,b}
R = {(1,a), (1,b), (3,a)} relasi dari A ke B
R-1 = {(a,1), (b,1), (a,3)} relasi invers dari B ke A
DOMAIN DAN RANGE
Domain (daerah asal) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen pertama
dari pasangan berurutan elemen R.
Domain = { a a A, (a,b) R }
Range (daerah hasil) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen kedua dari
pasangan berurutan elemen R.
Range = {b b B, (a,b) R}
contoh:
A = {1,2,3,4} ; B = {a,b,c}
R = {(2,a) ; (4,a) ; (4,c)}
Domain = {2,4}
Range = {a,c}

Anda mungkin juga menyukai