Anda di halaman 1dari 2

Aku tak akan menghubungimu dalam waktu lama, sepertinya aku akan rindu.

Rindu
kepadamu itu sama seperti panggilan alam ketika sakit perut. Sungguh tak bisa
ditolak.. bisa lega ketika aku lihat kamu lagi, atau sederhananya. Smsku dibalas
olehmu. tApi itu satu tahun sekali. Itu pun kalau tidak gempa atau puing beliung.
Aku tak akan terlalu berharap pada akhirnya. Toh aku ada seperti aku tak ada
dihadapmu. Mungkin aku hanya bayangan, hanya angin lalu, atau mungkin hanya
suara kentut yang sangat kamu tak hiraukan.. tak apalah. Hahaha, aku terlalu
sensiif ya? Padahal biasa saja. Aku terlalu takut, takut kamu ada apa apa, takut
kamu ada perasaan tak enak padaku.. padahal biasa saja kan? Ya.. aku mengerti..

Hehe… kamu itu dasar. Suka buat bingung.. aku jadi ingin nakol kamu.. haha..
nakol? Itu bahasa sunda.. maaf ya, aku tak menemukan padanan kata “nakol”
dalam bahasa Indonesia. Itu hanya becanda kok. Aku tidak sungguh sungguh ingin
nakol kamu.. aku kan sayang kamu. Masa sih aku tega nakol kamu. Hehe.

Kamu itu, aku selalu doakan kamu, agar lebih cerdas seiap detiknya.. poin IQ kamu
bertambah iap menitnya.. kemarin hasil psikotesmu menunjukan bahwa IQmu 118
kan? Wih hebat.. aku saja -15.. kamu memang hebat.. sudah cantik pintar pula.. klo
saja ditambah malu dan solihah.. pasti tak ada kata lain selain sempurna untuk
dirimu.

Speechless.. seperti biasa. Kata kata selalu lebur klo menghadap dirimu.. entah
kenapa. Otak dan segala selnya jadi tak bisa mengolah kata denagn lancar..
mungkin karena terlalu hati hati. Takut sala ucap, takut sala tulis. Takut kamu
mengartikannya salah. Nanti berabe kan? Lebih baik aku tak banyak berkata saja.
Karena cinta itu suka mengurai terlalu jauh jika dibahasakan.. biarkan alam ini
menyampaikannya padamu, angin, udara, rintik hujan.. atau biar dinding saja
berbicara padamu. Mengatakan bagaimana aku disini sedang apa. Aku sedang
merasa apa..

Aku selalu berusaha untuk menjadi matahari bagimu, walau terlalu redup untuk
dibilang matahari.. aku hanya bintang kecil, atau mungkin bukan bintang.. hanya
sinar lampu patromak bagimu.. ya taka pa kana lampu patromak juga.. aku punya
kelebihan dibanding matahari.. aku patromak tukang sate. Kamu suka sate kan? Ah
jadi ngaco.. kamu sih.. kok jadi nyalahin kamu ya? Haha

Biar masa depan yang akan membawa aku.. kamu akan dibawa apa? Masa depan
juga? Ya lah.. terserah kamu.. eh, nanti akan kah kita dipertemukan lagi? Seperti
adam yang dipertemukan lagi oleh Allah di jabal rahmah setelah terpisah lama..
atau seperti azam yang dipertemukan kembali oleh penulis novelnya dengan anna
althafunnisa.. itu hanya novel ya? Haha.. aku ingin kisah kita seperti novel. Aku lah
yang menulis ceritanya. Ingin ada cerita happy ending dengan kamu.. kamu tak
suka? Ya taka pa apa.. aku kan penulisnya. Kamu hanya tokoh rekaan yang tak bisa
protes pada kau si penulis..
Andai bisa seperti itu, sayangnya tidak. Aku hanya mau tahu.. apakah kamu
mengerti dengan apa yang aku tulis ini?

Anda mungkin juga menyukai